Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS JURNAL “A VALIDATION STUDY OF MATERNAL EARLY

WARNING SYSTEMS: A RETROSPECTIVE COHORT STUDY”

Disusun Oleh:
KELOMPOK I

AGUSTINI LIVIANA DWI R 18/433602/PKU/17515


DWI PURNAMA PUTRI 18/433611/PKU/17524
NATALIA ETA NURAINI 18/433631/PKU/17544
SRI RESKY MUSTAFA 18/433644/PKU/17557

PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN
MASYARAKAT, DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan keadaan fisiologis setelah proses pembuahan
terjadi. Selama masa kehamilan, wanita mengalami perubahan fisiologis
sampai persalinan. Selama proses tersebut memungkinkan terjadinya kondisi
yang merugikan hingga menyebabkan kematian Ibu ataupun janin/bayi.
Berdasarkan data United Nations Children's Fund (UNICEF) Tahun 2017
angka kematian ibu (AKI) di Dunia sebesar 216 per 100.000 kelahiran hidup.
Jumlah kematian neonatus (AKN) di Dunia sebesar 19 per 1.000 kelahiran
hidup (WHO, 2018a). Prevalensi AKI di Indonesia menempati posisi 305 per
100 ribu kelahiran (Agung, 2019).
Data tersebut menunjukkan masih tingginya AKI di Indonesia yang
disebabkan oleh berbagai kasus. Menurut Thornton & Douglas (2010)
penyebab AKI adalah perdarahan (28%), eclampsia (24%), infeksi (14,9%),
keguguran (12,1%), dan partus lama (6,9%). Selain itu, kondisi yang
menyebabkan AKI dapat disebabkan oleh kondisi ibu yang mengalami kondisi
gawat darurat, kurangnya kepekaan tenaga kesehatan menyadari penurunan
kondisi Ibu, dan keterlambatan tindakan.
Menurut Lumbanraja (2017) permasalahan gawat darurat obstetri dapat
terjadinya akibat keterlambatan untuk mengenali tanda gejala bahaya,
terlambat dalam mengambil keputusan untuk mencari pertolongan, dan
terlambat mendapatkan pertolongan di fasilitas rujukan. Pelayanan kesehatan
perlu meningkatkan kewaspadaan dan segera mengenali kondisi yang berisiko
tinggi untuk mengurangi dampak buruk pada pasien (Masica., et all). Langkah
yang dapat dilakukan oleh petugas kesehatan adalah melakukan pengkajian
atau penilaian sebagai langkah awal untuk mengenali kondisi pasien yang
memiliki risiko tinggi atau pasien yang berisiko mengalami kegawatdaruratan.
Penilaian tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan instrument
yang juga dapat digunakan untuk menentukan perwatan intensif ataupun
tindakan resusitasi selanjutnya, Menurut Goldhiil., et all (2009) instrument
yang dapat digunakan adalah early warning system (EWS). Instrument EWS
ini dapat digunakan oleh tenaga medis untuk mengenali kondisi pasien yang
mengalami penurunan untuk melakukan tindakan dan manajemen awal,
meningkatkan kewaspadaan, memberikan informasi pada petugas medis
lainnya, dan memberikan laporan pada tim resusitasi (Whittington, White,
Haig, & Slock, 2007).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Schuler, 2019) menunujukkan
bahwa dapat diaplikasikan di Inggris dengan sensitivitas dan keberhasilan yang
dibuktikan dengan menurunnya angka kematian di ruang ICU. Namun EWS
umum yang digunakan pada pasien umum dewasa (non-obstetric) tidak bisa
digunakan pada wanita hamil dan post partum. EWS yang dimodifikasi dan
disesuaikan dengan populasi obstetric penting untuk dilakukan untuk
menyesuaikan dengan lapangan dan memiliki nilai keakuratan yang lebih
dibandingkan dengan EWS pada permasalahan pasien umum (Singh, Pattnaik,
Neogi, Jena, & Mallick, 2016).
Berdasarkan laporan Laporan Confidential Enquiry into Maternal and
Child Health (CEMACH) pada tahun 2003-2005 tentang kesehatan Ibu dan
Anak, merekomendasikan penggunaan Modified Early Obstetric Warning
System (MEOWS) sebagai intrumen peringatan dini. Instrument tersebut telah
disesuaikan dengan populasi obstetric sebagai wilayah pendeteksian dini
(CEMACH, 2007). Penyesuaian komponen scoring diperlukan untuk
penyesuaian dan ketepatan dilakukannya penilaian sehingga ketepatan respons
untuk mencegah memburuknya kondisi pasien. Selain MEOWS, terdapat
instrument lain yang digunakan untuk peringatan dini di wilayah obstetric yang
digunakan diberbagai Negara, dengan menyesuaikan komponen penilaian
dengan kondisi di lapangan.
Contoh Negara yang menggunakan modifikassi lain dari MEOWS adalah
United States (US), yaitu menggunakan Maternal Early Warning Criteria
(MERC). Instrument tersebut dirancang khusus untuk digunakan pada kasus-
kasus yang memenuhi kriteria inklusi untuk dilakukan pendeteksian dini.
Kriteria tersebut adalah Ibu yang memiliki morbiditas kehamilan seperti
perdarahan, preeklampsia, sepsis, dan kegagalan fungsi sitem katdiovaskular
(Shields et al., 2016).
Instrumen lainnya adalah Maternal Early Warning Trigger Tool
(MEWT), Irish Maternal Early Warning System (IMEWS), dan Maternal
Early Warning Score (MEWS) yang digunakan sebagai pendeteksian dini pada
kondisi Ibu, kecuali ditentukannya ketentuan yang lain. MEWS memiliki
tingkat sensitivitas 40%-100% dan kisaran spesifisitas 4% -97% pada
percobaan pasien chorioamnionitis (Nair, Dockrell, & Colgain, 2018).
Perbedaan dari setiap instrument adalah kondisi paling sering atau yang paling
banyak terjadi di setiap Rumah Sakit masing-massing Negara.
Di Indonesia, EWS telah digunakan di beberapa Rumah Sakit dan salah
satunya adalah RSUD Banyumas (RS BMS). Petugas kesehatan di RS BMS
telah menggunakan EWS untuk scrining pada pasien yang high risk di semua
unit pelayanan seperti Instalasi Gawat Darurat (IGD), Ruang penyakit dalam
ataupun pelayanan umum. Ruang maternal yang juga telah menggunakan EWS
secara umum, yaitu ruang anggrek dan ruang permata hati. Pada Ruang Commented [U1]: secara umum itu yang seperti apa? apakah sudah ada evaluasi atau hal2 yang
menyatakan bahwa itu tidak tepat?

Bersalin, petugas menggunakan partograf untuk melakukan pendeteksian pada


kalau dalam pencarian PICO anda sudah mencantumkan modified obstetric .. dan maternal ews, maka di latar

pasien. Oleh karena itu, kelompok tertarik untuk mengetahui instrument EWS belakang ini harus juga dimunculkan. diketahui bahwa ada keduanya dan diterapkan dimana.. sehingga di pico
sudah langsung dapat mencari perbandingan keduanya

yang paling tepat digunakan pada area obstetric di rumah sakit


B. Tujuan
Untuk mngetahui instrument early warning yang dapat diapplikasikan di
Ruang Rawat Inap Maternal di RSUD Banyumas
C. Manfaat
1. Bagi Petugas Kesehatan
Dapat digunakan sebagai instrument untuk pendeteksian dini pada pasien,
khususnya pasien obstetric dan mengetahui jenis EWS dan pendekatan
yang lebih mudah dan efisien diaplikasikan untuk scrining

2. Bagi Bidang Keperawatan RSUD Banyumas


Dapat digunakan sebagai indicator jaminan mutu pelayanan dan kebijakan
Rumah Sakit dalam meningkatkan pelayanan pada pasien yang cepat
tanggap dan menekan terjadinya angka kematian pasien
3. Bagi Mahasiswa
Sebagai tambahan wawasan pemilihan instrument pengkajian dalam
melakukan pencegahan kondisi gawat darurat pada pasien
BAB II
ANALISIS JURNAL
A. Alur Pembuatan dan Pencarian Artikel
Dari latar belakang yang telah disusun, kelompok menyusun sebagai berikut:
P (Problem/Population) : Obstetrics
I (Intervention) : Modified Early Obstetric Warning System
C (Comparation) : Maternal Early Warning System
O (Outcome) : Compare
Dari PICO tersebut, disusun pertanyaan klinis : “Apakah Early warning System
yang efektif digunakan untuk menentukan angka kematian pada Ibu hamil?”.
Proses pencarian literature yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Memasukkan kata kunci Obstetrics AND Modified Early Obstetric Warning
System AND Maternal Early Warning System AND Compare dan tanpa
melakukan filterisasi pada database Ebscho. Artikel yang didapatkan adalah
8 artikel

2. Filterisasi dilakukan untuk membatasi artikel yang sudah lama dengan


memilih tahun publikasi antara 2009–2019, didapatkan 6 artikel
3. Setelah itu, kelompok melakukan skimming dan pemilihan artikel yang
sesuai dengan kriteria. Artikel dipilih berdasarkan kesesuaian dengan latar
belakang topik yang diambi, pembahasan, tahun terbit, dan sesuai dengan
tema/tujuan yang ditetapkan. Kelompok meilih 3 artikel artikel yang
kemudian dikonsulkan kepada dosen pembimbing. Judul artikel tersebut
adalah:
a. A Validation Study of Maternal Early Warning Systems: A Retrospective
Cohort Study
b. Four early warning scores predict mortality in emergency surgical
patients at University teaching Hospital, Lusaka: a prospective
observational study.
c. Modified obstetric early warning scoring systems (MEOWS):
validating the diagnostic performance for severe sepsis in women with
chorioamnionitis
4. Setelah dikonsulkan kepada dosen pembimbing, dipilih artikel yang
berjudul “A Validation Study of Maternal Early Warning Systems: A
Retrospective Cohort Study” untuk dianalisis dengan menggunakan Joanna
Briggs Intitute tools (JBI) (Moola et all., 2017)
B. Analalis artikel
Tahap ini, kelompok melakukan critical appraisal menggunakan JBI karena lebih efisian, efektif, dan sesuai dengan jenis
penelitian yang dilakukan yaitu Cohort Study. Berikut komponen Critical appraisal yang dilakukan :
No
Not
uncl
ITEM Yes No applicab KETERANGAN
ear
le
1. Iya, dalam penelitian ini peneliti menggunakan populasi yang sama yaitu di
Apakah kedua Long Beach Memorial Medical Center, California. Ruang maternal dengan
kelompok itu sama dan pasien yang resiko tinggi dengan kehamilan yang disertai comorbidities

direkrut dari populasi (plasenta previa, SC, DM, hipertensi dalam kehamilan).
yang sama? Namun, mengenai jumlah sampel dari kedua kelompok tidak sama, yakni ada
79 kasus morbiditas dan 123 kontrol.
2. Apakah eksposur Dalam penelitian ini eksposur diukur dengan cara yang sama untuk
diukur dengan cara menetapkan orang ke kelompok terpapar dan tidak terpapar, yaitu semua
yang sama untuk kelompok baik control maupun cases sama-sama diukur berdasarkan
menetapkan orang ke karakteristik pasien (tabel 1). Namun, dalam penelitian ini tidak dijelaskan
kelompok yang √ secara rinci mengenai apakah semua kelompok dilakukan pengukuran dengan
terpapar dan tidak MEOWS/ MEWS/ MERC/ MEWT.
terpapar?

3. Penelitian ini sebelumnya telah diukur dengan cara yang valid.


Apakah paparan
√ - MEWT baru-baru ini divalidasi untuk memprediksi penerimaan unit
diukur dengan cara
perawatan intensif (ICU).
yang valid dan dapat - MEOWS divalidasi dalam satu studi di Inggris tetapi menggunakan kriteria
diandalkan? morbiditas yang berbeda dari yang biasanya digunakan di Amerika Serikat.
- MERC baru-baru ini divalidasi di Chicago untuk kelompok perempuan
intrapartum; Namun, itu tidak menganggap waktu morbiditas dalam
hubungannya dengan peringatan dalam analisis mereka. Kelompok ini juga
memodifikasi MERC dengan menambahkan suhu >38,5 ° C sebagai
pemicu tambahan.
- MEWS adalah sistem peringatan dini yang divalidasi pada populasi pasien
non-obstetri dan digunakan di rumah sakit di bangsal umum.

4. Apakah ada variable √ Dalam penelitian ini tidak dijelaskan mengenai variabel factor perancunya,
faktor perancu yang hanya saja dijelaskan bahwa terdapat subanalisis terpisah yang direncanakan
diidentifikasi? untuk meninjau validitas untuk peringatan yang dipicu selama persalinan dan
juga untuk kasus yang menerima transfusi lebih dari 12 jam setelah kejadian
perdarahan. Selain itu, subanalisis direncanakan tidak termasuk kasus
"keadaan darurat tanpa peringatan."
5. Apakah strategi untuk Peneliti tidak menjelaskan adanya strategi dalam mengadapi factor variable
menghadapi faktor √ perancu
perancu dijelaskan
6. Apakah kelompok / Kelompok pada penelitian tidak dijelaskan bahwa melakukan intervensi
peserta bebas dari hasil lainnya atau sedang dalam penelitian. Penulis menjelaskan pada flow chart
pada awal penelitian √ terkait kriteriaris eksklusi yang dilakukan pada responden.
(atau pada saat
pemaparan)?
7. Apakah hasil diukur Iya, hasil diukur dengan cara yang valid dan dapat diandalkan
dengan cara yang valid √
dan dapat diandalkan?
8. Apakah waktu tindak Dalam penelitian ini tidak dijelaskan mengenai waktu tindak lanjut
lanjut dilaporkan dan dilaporkan dan cukup. Namun, hanya sebatas memberitahukan jika penelitian
cukup untuk dimiliki √ ini dilakukan Januari 2016 sampai Desember 2016.
sehingga hasil dapat
terjadi?
Apakah tindak lanjut Peneliti menjelaskan apabila ibu hamil/postpartum yang memiliki obstrik
lengkap, dan jika early warning score dengan nilai normal maka akan memiliki tingkat
tidak, apakah alasan kematian 0%, sedangkan yang memiliki skor lebih dari 6 memiliki tingkat
9. untuk tidak √ kematian 6,3%.
melanjutkan
dijelaskan dan
dieksplorasi?
Apakah strategi untuk Peneliti tidak menjelaskan mengenai tindak lanjut dari hasil yang tidak
mengatasi tindak lengkap.
10. lanjut yang tidak √
lengkap
dimanfaatkan?
Peneliti sudah menggunakan analisis statistik yang sesuai yaitu pada
Apakah analisis
informasi awal pasien dan karakteristik persalinan dibandingkan dengan
11. statistik yang √
menggunakan uji chi-squared untuk faktor kategori dan t-test independen
digunakan sesuai?
untuk faktor kontinu. Sensitivitas, spesifisitas, dan rasio kemungkinan
dihitung untuk setiap sistem peringatan: MEOW, MERC, MEWT, dan
MEWS. Karakteristik pengujian dari empat sistem terpisah dibandingkan
dengan uji chi kuadrat. Subanalisis yang direncanakan mengulangi pengujian
ini untuk menilai kinerja sistem selama persalinan dan untuk kasus dengan
transfusi yang diberikan lebih dari 12 jam dari kejadian perdarahan awal.
Subanalisis tambahan dilakukan tidak termasuk kasus "darurat tanpa
peringatan." Jumlah total peringatan sistem dalam setiap rawat inap
pengiriman dan persentase peringatan yang relevan untuk setiap sistem
peringatan dibandingkan berdasarkan model linier umum dianalisis dengan
regresi Poisson ditentukan untuk populasi penelitian secara keseluruhan dan
setelah stratifikasi oleh kelompok intervensi. Relevansi klinis dari keempat
sistem dibandingkan di seluruh populasi penelitian serta dalam kelompok
kontrol dan kelompok kasus secara terpisah dengan statistik uji chi-square.

Kesimpulan: setelah dilakukan critical appraisal pada artikel “A Validation Study of Maternal Early Warning Systems: A Retrospective
Cohort Study” didapatkan bahwa artikel tersebut layak untuk digunakan. Hal tersebut dibuktikan dengan sebagian besar isi jurnal dapat
menjelaskan dari komponen pertanyaan pada tools JBI
C. Analisis Hasil penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh Elizabeth.,et all (2019) bertujuan untuk
membamndingkan 4 karakteristik Early Warning System untuk melihat kasus-
kasus yang berisiko mengalami keparahan pada kondisi maternal. Penelitian
dilakukan dengan cohort retrospective pada Januari – Desember 2016 dan
dibandingkan dengan cohort control. Peneliti melakukan pembandingan pada
modified early obstetric warning score (MEOWS), Maternal Early
Recognition Criteria (MERC), Maternal Early Warning System (MEWS),
Maternal Early Warning Trigger (MEWT).
Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa tingkat sensitive
dari MEOWS dan MERC lebih tinggi (67,1% dan 67,1%) dibandingkan
sensitivitas MEWS dan MEWT (19% dan 40,5%), nilai P value <0,001.
Sedangkan tingkan spesificitas MEWT dan MEWS lebih tinggi (88,6% dan
93,5%) jika dibandikan dengan spesifisitas MEOWS dan MERC (51,2% dan
60,2%) dengan P value <0,001. Hal tersebut menunujukkan bawah tingkat
sensitivitas dari MEOWS dan MERC yang tinggi dapat dijadikan untuk
melakukan penilaian/ melakukan identifikasi untuk scrining awal pada pasien.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis jurnal yang telah dilakukan didapatkan bahwa jurnal yang
digunakan valid dan layak digunakan. Hal itu dibuktikan dengan terjawabnya
semua komponen pertanyaan pada tools yang dipakai untuk critical appraisal,
yaitu JBI. Hasil penelitian terkait validitas sangat penting karena menjelaskan
tingkat sensitivitas dan spesifisitas dari 4 modifikasi EWS. Dapat diambil
kesimpulan bahwa MEOWS dan MERC memiliki tingkat sensitivitas yang
lebih tinggi (67,1%) dibandingkan dengan MEWS dan MEWT (19% dan
40,5%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa MEOWS dapat dijadikan penilaian
dalam melakukan screening awal pada pasien. Dari hasil analisis jurnal
didapatkan bahwa EWS dapat diterapkan di Indonesia, khususnya MEOWS
yang merupakan modifikasi EWS untuk screening pada kasus kegawatan di
area maternal. Kelebihan MEOWS ini apa? (karena sama dengan MERC,
kenapa tidak MERC) Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas, kelompok
memilih MEOWS sebagai instrument yang sesuai untuk di terapkan di area
perawatan maternal RSUD Banyumas, karena memiliki nilai sensitivitas yang
tinggi. Pemilihan akan digunakan atau tidak itu ditentukan oleh rumah sakit,
dalam proposal proyek inovasi nanti dapat digunakan sebagai salah satu
landasan pemilihan instrument dalam proyek inovasi. Hasil proyek inovasi
akan diusulkan untuk digunakan RS jika hasilnya baik.
B. Saran
Pihak Rumah Sakit perlu mengadakan sosialisasi dan pelatihan secara
continue tentang penggunaan MEOWS kepada seluruh petugas kesehatan.
Terutama yang bekerja di area maternal, sehingga diharapkan petugas lebih
memahami terkait implementasi dari MEOWS pada pasien dengan
kegawatdaruratan pada area maternal.
DAFTAR PUSTAKA
Agung. (2019). AKI di Indonesia Masih Tinggi. 40–41.
Goldhill DR, McNarry AF, Mandersloot G, McGinley A. (2009). A physiologically
based early warning score for ward patients: the association between score
and outcome. Anaesthesia. 2005 Jun;60(6):547–53.

Goldhill DR, McNarry AF, Mandersloot G, McGinley A. (2009). A physiologically


based early warning score for ward patients: the association between score
and outcome. Anaesthesia. 2005 Jun;60(6):547–53.

CEMACH. (2007). Saving Mothers ’ Lives : Reviewing maternal deaths to make


motherhood safer - 2003-2005.
Lumbanraja, S. N. (2017). Kegawatdaruratan obstetri. 1–340.
Moola, S., Munn, Z., Tufanaru, C., Aromataris, E., Sears, K., Sfetcu, R., … Mu, P.
(2017). Checklist for Cohort Studies. Joanna Briggs Institute Reviewer’s
Manual.
Nair, S., Dockrell, L., & Colgain, S. Mac. (2018). Maternal Early Warning Scores.
(July), 3–7.
Paternina-caicedo, A., Miranda, J., Bourjeily, G., Levinson, A., Dueñas, C., Bello-
muñoz, C., & Rojas-suarez, J. A. (2017). Performance of the Obstetric Early
Warning Score in critically ill patients for the prediction of maternal death.
The American Journal of Obstetrics & Gynecology, 216(1), 58.e1-58.e8.
https://doi.org/10.1016/j.ajog.2016.09.103
Paternina-Caicedo, A., Miranda, J., Bourjeily, G., Levinson, A., Dueñas, C., Bello-
Muñoz, C., & Rojas-Suarez, J. A. (2017). Performance of the Obstetric Early
Warning Score in critically ill patients for the prediction of maternal death.
American Journal of Obstetrics and Gynecology, 216(1), 58.e1-58.e8.
https://doi.org/10.1016/j.ajog.2016.09.103
Schuler, L. (2019). The use of the Modified Early Obstetric Warning System (
MEOWS ) in women after pregnancies : a descriptive study. 19(3), 545–555.
Shields, L. E., Wiesner, S., Mba, R. N., Klein, C., Cnm, R. N., Pelletreau, B., …
Hedriana, H. L. (2016). Use of Maternal Early Warning Trigger tool reduces
maternal morbidity. The American Journal of Obstetrics & Gynecology, 1–6.
https://doi.org/10.1016/j.ajog.2016.01.154
Singh, N., Pattnaik, D., Neogi, D. K., Jena, J., & Mallick, B. (2016). Prevalence of
ESBL in escherichia coli isolates among ICU patients in a tertiary care
hospital. Journal of Clinical and Diagnostic Research, 10(9), DC19-DC22.
https://doi.org/10.7860/JCDR/2016/21260.8544
Thornton P, Douglas J. Coagulation in pregnancy. Best practice & research
Clinical obstetrics & gynaecology. 2010 Jun 30;24(3):339-52.Whittington, J.,
White, R., Haig, K. M., & Slock, M. (2007). Using an Automated Risk
Assessment Report to Identify Patients at Risk for Clinical Deterioration.
33(9), 569–574.

Anda mungkin juga menyukai