Coba Sebutkan Pemahaman Desa
Coba Sebutkan Pemahaman Desa
Latar Belakang
kewenangan dan sumber dana yang memadai agar dapat mengelola potensi yang
tahun Pemerintah Pusat telah menganggarkan Dana Desa yang cukup besar untuk
menjelasakan Desa adalah Desa dan Desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah
dan atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Desa dipimpin oleh Kepala Desa dengan jabatan 6 tahun dan dalam
Tahun 2004 pasal 1 angka 5, Otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan
kewajiban kepada masing-masing daerah untuk mampu mengelola apa yang dimiliki
Yang Bersumber dari APBN, dengan luasnya lingkup kewenangan Desa dan dalam
rangka mengoptimalkan penggunaan Dana Desa, maka penggunaan Dana Desa
Desa, memerlukan biaya yang terbilang tidak sedikit. Di setiap desa di Indonesia
diberikan Alokasi Dana Desa (ADD) setiap tahun dengan jumlah tertentu dengan
tujuan untuk pengembangan desa tersebut. ADD yang diberikan tersebut pada
oleh pihak yang seharusnya bisa dipercaya oleh masyarakat dalam membangun desa
pengawas langsung dan tidak lepas dari peran pemerintah kabupaten selaku pemberi
dana untuk selalu memonitor jalannya pembangunan desa. ADD yang digunakan
sarana dan prasarana fisik desa yang meliputi perbaikan sarana publik dalam skala
(1993:7) efektifitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau
peralatan yang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, untuk mengukur
sumberdaya yang tidak memadai tentunya berdampak negative dari hasil yang
dicapai. Mengingat banyaknya permasalahan yang dihadapi, dalam hal ini membina
pengelolaan dana desa, selain efektif dana desa juga harus akuntable dalam
penyajian laporannya.
menyangkut masalah finansial yang terdapat dalam APBDes dengan alokasi dana
desa sebagai salah satu komponen didalamnya. Fungsi akuntabilitas lebih luas bukan
hanya sekedar ketaatan kepada peraturan perundangan yang belaku. Akan tetapi,
memeproleh informasi yang akurat dan memadai. Dijelaskan pada Bab 2 Pasal 2
tentang asas pengelolaan keuangan daerah dalam Permendagri No. 113 tahun 2014,
dan pelaksanannya serta hasil-hasil yang dicapai. Jadi, didalam proses transparansi
tidak hanya digunakan oleh pemerintah tetapi juga kepada masyarakat yang juga
lebih dana desa yang dialokasikan untuk Bali tahun ini, sebanyak Rp83,18 miliar
desa terbesar, karena jumlah desanya yang terbanyak di Bali atau mencapai 133
Keuangan melalui Dana Rakca Award. Penghargaan ini diberikan secara langsung
oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan diterima langsung
oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti di Gedung Dhanapala, Jakarta.
Penghargaan ini diterima Kabupaten Tabanan untuk ketegori pengelolaan dana desa
dana desanya dengan sangat hati-hati dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Baturiti terbagi atas 12 Desa, yakni; Angseri, Antapan, Apuan, Bangli, Batunya,
Selain itu Kecamatan Baturiti juga terdiri dari 64 Banjar Dinas 53 Desa Pakraman,
dan 73 Banjar Adat. Sumber Daya Manusia di kecamatan baturiti belum optimal dan
Baturiti sudah mencapai 53.540 jiwa. Tingkat pendidikan masyarakat Baturiti masih
cukup rendah, hal ini dilihat dari jumlah penduduk yang menamatkan sekolah
dasar kurang lebih sejumlah 10.997, sekolah menengah pertama 11.466, dan sekolah
menganalisis dua desa dari kecamatan baturiti mengenai pengelolaan dana desa.
dalam Tata Kelola Alokasi Dana Desa di Kecamatan Baturiti (Studi Kasus di
Desa Antapan dan Desa Mekarsari)“. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
Desa.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dipecahkan
Mekarsari ?
Mekarsari ?
a. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:
b. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat meberikan manfaat bagi berbagai pihak antara
lain :
a. Bagi Mahasiswa
D. Tinjauan Pustaka
1. Landasan Teori
a. Desa
1. Pengertian Desa
undang adalah: UU Nomor 5 Tahun 1979 Desa ialah suatu wilayah yang ditempati
dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. UU Nomor 22 Tahun 1999 Desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah
Kabupaten. Ini berarti desa merupakan suatu pemerintahan yang mandiri yang berada
di dalam sub sistem Pemerintahan Nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
sosial, ekonomi, politik, dan kultur yang terdapat di suatu daerah, dalam hubungan
dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. UU Nomor 32 Tahun 2004
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul
masyarakat.
Menurut Winardi (1988) Desa dapat dipahami sebagai suatu daerah kesatuan
otonomi untuk membangun tata kehidupan Desa bagi kepentingan penduduk. Dalam
pengertian ini terdapat kesan yang kuat, bahwa kepentingan dan kebutuhan
masyarakat Desa hanya dapat diketahui dan disediakan oleh masyarakat Desa dan
Selanjutnya dalam PP Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa, bahwa Desa atau
yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat
yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dengan demikian desa sebagai suatu bagian dari sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diakui otonominya dan Kepala Desa
2. Jenis Desa
Ciri-ciri desa swadaya adalah daerahnya terisolir dari daerah lainnya, penduduknya
masyarakat memegang teguh adat, teknologi masih rendah, sarana dan prasarana
sangat kurang, hubungan antar manusia sangat erat dan pengawasan sosial
2. Desa swakarya, adalah desa yang sudah bisa memenuhi kebutuhan sendiri,
kelebihan produksi sudah mulai dijual ke daerah lainnya. Ciri-ciri desa swakarya
antara lain, adanya pengaruh dari luar sehingga mengakibatkan perubahan pola
pikir, masyarakat sudah mulai terlepas dari adat, produktivitas mulai meningkat
3. Desa swasembada, adalah desa yang lebih maju dan mampu mengembangkan
semua potensi yang ada secara optimal dengan ciri-ciri, hubungan antar manusia
bersifat rasional, teknologi dan pendidikan tinggi, produktivitas tinggi, terlepas dari
b. Dana Desa
dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang
diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja
serta dilakukan dengan tertib anggaran dan dikelola dalam masa 1 (satu) tahun
anggaran yakni mulai 1 Januari sampai 31 Desember. Pengelolaan Dana Desa sebesar
1) Musyawarah-musyawarah Desa
3) Tunjangan transportasi
4) Perjalanan dinas
6) Pembuatan laporan
Menurut Syachbrani (2012) Dana Desa adalah bagian keuangan desa yang
diperoleh dari bagi Hasil Pajak Daerah dan bagian dari Dana Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah yang diterima oleh kabupaten. Dana Desa dalam APBD
c. Efektivitas
1. Konsep Efektivitas
tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil
yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektivitas dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang (view point) dan dapat dinilai dengan berbagai cara dan
mempunyai kaitan yang erat dengan efisiensi. Menurut Gie (2000), efektivitas adalah
keadaan atau kemampuan suatu kerja yang dilaksanakan oleh manusia untuk
bahwa efektivitas adalah konteks perilaku organisasi yang merupakan hubungan antar
maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif. Sehingga efektivitas
dapat diartikan sebagai suatu proses pencapaian suatu tujuan penerimaan Dana Desa
2. Ukuran Efektivitas
yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Namun, jika usaha
atau hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan
tujuan tidak tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal itu dikatakan tidak
efektif. Adapun kriteria atau ukuran mengenai pencapaian tujuan efektif atau tidak,
dalam pelaksanaan tugas mencapai sasaran yang terarah dan tujuan organisasi
dapat tercapai.
2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan, telah diketahui bahwa strategi adalah “pada
jalan” yang diikuti dalam melakukan berbagai upaya dalam mencapai sasaran-
3. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap, berkaitan dengan tujuan
yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan artinya kebijakan harus
operasional.
5. Penyusunan program yang tepat suatu rencana yang baik masih perlu dijabarkan
6. Tersedianya sarana dan prasarana kerja, salah satu indikator efektivitas organisasi
adalah kemamapuan bekerja secara produktif. Dengan sarana dan prasarana yang
apabila tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien maka organisasi tersebut
d. Akuntabilitas
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem
Dalam suatu Pemerintahan yang baik salah satu hal yang disyaratkan adalah adanya /
Pemerintah (SAKIP).
tindakan seseorang/pimpinan suatu unit organisasi kepada pihak yang memiliki hak
prediktibilitas. Suatu akuntabilitas tidak abstrak tapi kongkrit dan harus ditentukan
oleh hukum melalui seperangkat prosedur yang sangat spesifik mengenai masalah apa
menyatakan bahwa tranparansi dan akuntabilitas adalah dua kata kunci dalam
pengambil keputusan dan pelaksaan baik ditingkat program, daerah dan masyarakat.
Dalam hal ini maka semua kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan Alokasi Dana
Desa harus dapat diakses oleh semua unsur yang berkepentingan terutama masyarakat
di wilayahnya.
ada tiga prinsip utama yang mendasari pengelolaan keuangan daerah, yaitu:
anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama untuk mengetahui proses
tersebut tapi juga berhak untuk menuntut pertanggungjawaban atas rencana atau
3. Prinsip value for money Prinsip ini berarti diterapkannya tiga pokok dalam proses
penganggaran yaitu ekonomis, efisien, dan efektif. Ekonomis yaitu pemilihan dan
penggunaan sumber daya dalam jumlah dan kualitas tertentu dengan harga yang
murah.
keuangan ini, Kaho dalam Subroto (2009) menegaskan bahwa pemerintah daerah
tidak akan dapat melaksanakan fungsinya dengan efektif dan efisien tanpa biaya yang
cukup untuk memberikan pelayanan dan pembangunan, dan keuangan inilah yang
merupakan salah satu dasar dari kriteria untuk mengetahui secara nyata kemampuan
daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri. Aspek lain dalam pengelolaan
keuangan daerah adalah perubahan paradigma pengelolaan keuangan itu sendiri, hal
b. Anggaran daerah harus dikelola dengan hasil yang baik dan biaya rendah;
fisik ADD supaya dipasang papan informasi kegiatan di lokasi dimana kegiatan
yang mengelola ADD untuk melaksanakan ADD sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Transparansi
keuangan itu adalah milik rakyat atau barang publik yang harus diketahui oleh
memastikan bahwa desa dapat dapat memenuhi prinsip akuntabilitas. Secara lebih
tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Desa menjadi salah satu institusi publik
yang turut menjadi aktor dalam UU KIP tersebut. Namun, transparansi pengelolaan
Dana Desa masih dianggap sebagai ancaman bagi sebagian pejabat publik.
dikuasai oleh segelintir elit. Tertutupnya informasi dan kebijakan tersebut terutama
sensitif jika dihadapkan pada kewajiban pemerintah desa untuk memenuhi aspek
transparansi. Terkait dengan kapasitas pengelolaan keuangan tersebut, ada dua aspek
yang perlu dicermati, yaitu standar akuntansi keuangan dan pemanfaatan aplikasi
keuangan desa. Aspek kapasitas dan pemanfaatan aplikasi merupakan proses yang
integral. Aplikasi berjalan sebagai alat kerja setelah desa mampu memahami prinsip-
melakukan pengawasan.
penelitian
menunjukkan
4. bahwa bendahara
Metode
TRANSPARAN X1=Transparansi desa sudah
Alfasadun, pengumpula
SI DAN mengerti dan
n data yang
AKUNTABILIT memahami cara
dkk X2=Akuntabilitas digunakan
AS pembuatan buku
dalam
PENGELOLAA kas umum, buku
penelitian ini
N DANA DESA Y= Pengelolaan pembantu pajak
melalui
dan buku bank.
Dana Desa kuesioner,
Wienda Sementara
wawancara,
terdapat perangkat
dan
Damayanti desa baru di
dokumentasi.
beberapa desa
Kuesioner
yaitu bendahara
2018 ditujukan
dan sekretaris
langsung
masih dalam tahap
kepada
bimbingan dalam
aparat desa
menjalankan tugas.
Jadi tahap
penatausahaan
belum sepenuhnya
berjalan baik.
5. Hasil penelitian
Putu Andi X1=Akuntabilitas Penelitian ini
Akuntabilitas menunjukkan
dilakukan
dan SuarJaya bahwa (1)
dengan
Transparansi Putra,dkk X2=Transparansi metode pengelolaan dana
Pengelolaan kualitatif. Alokasi Dana Desa
Alokasi Dana Data di Desa Bubunan
Y=pengelolaan
Desa (ADD) di dikumpulkan secara bertahap
Desa Bubunan alokasi dana desa melalui sudah menerapkan
Kecamatan wawancara prinsip
Seririt mendalam, akuntabilitas yang
Kabupaten observasi dan didukung prinsip
Buleleng studi transparansi,
dokumen partisipasi dan
responsif
E. Kerangka Pemikiran
Desa dalam Tata Kelola Alokasi Dana Desa di Kecamatan Baturiti (Studi Kasus di
Desa Antapan dan Desa Mekarsari) dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
2.Transparansi 2. Akuntabilitas
F. Kerangka Konsep
Efektivitas
(X1)
Tata Kelola
Alokasi Dana
Akuntabilitas
(X2) Desa
(Y)
G. Metode Penelitian
kualitatif (hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi) yang dianalisis melalui sang
pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulai (gabungan), analisis data bersifat kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dinilai oleh
subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll. Secara holistik,
dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata–kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian
kualitatif diharapkan mampu menghasilkan hasil penelitian berupa uraian yang
mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dalam suatu
konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh dan komprehensif.
terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku
Alokasi Dana Desa yang berbeda melalui data yang dikumpulkan dengan menjelaskan
dalam Tata Kelola Alokasi Dana Desa ini ditentukan secara acak oleh penulis
yakni di dua desa, Desa Antapan dan Desa Mekarsari yang berada di Kecamatan
a. Jenis Data
bahasanya sendiri. Data kualitatif bersifat mendalam dan terperinci, sehingga juga
bersifat panjang lebar, Akibatnya analisis data kualitatif bersifat spesifik, terutama
untuk meringkas data dan menyatukannya dalam suatu alur analisis yang mudah
dipahami.
Data kualitatif berbentuk deskriptif, berupa kata-kata lisan atau tulisan tentang
tingkah laku manusia yang dapat diamati. Data kualitatif itu berwujud
sebagai suatu cerita responden, tanpa mencoba mencocokkan suatu gejala dengan
1. Data Primer, Menurut Sanusi (2014:104) adalah data yang pertama kali dicatat
dan dikumpulkan oleh peneliti. Peneliti dapat mengontrol tentang kualitas data
tersebut, dapat mengatasi kesenjangan waktu antara saat dibutuhkan data itu
dalam penelitian ini data primer diproleh melalui wawancara langsung kepada
b. Sumber Data
Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Informan
informan akan dipilih sesuai dengan kriteria tertentu agar data yang didapat
lebih mendalam dan sesuai dengan informasi apa yang diinginkan oleh
2. Dokumen wawancara
perspektif.
Dalam penelitian sering digunakan data yang berasal dari halaman tertentu
suatu buku. Data dari halaman buku tersebut dapat digunakan dalam
pengelolaan data bersama data yang lain. Hasil analisis data yang didapat
Alat pengumpulan data, nantinya memiliki peranan yang sangat penting dalam
menentukan kualitas hasil penelitian. Apabila alat ini tidak akurat, hasilnya pun tidak
akurat. Dalam penelitian yang akan dilakukan ini, teknik yang dipergunakan dalam
dua orang terlibat dalam percakapan berupa tanya jawab. Metode ini digunakan
untuk memperoleh data dari informan. Tujuannya untuk mengetahui apa yang
perspektif. Semua wawancara dibuat transkip dan disimpan dalam file teks.
pengumpulan data ini diharapkan nantinya akan diperoleh data yang lengkap,
tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang
nampak.
3. Teknik Dokumentasi adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan yang
dimiliki pemerintah desa. Teknik ini dilaksanakan dengan membuat copy atau
Analisis data yang digunakan dalam peneitian ini adalah teknik analisis
dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif atau
diperoleh dari penelitian yang masih mentah yang muncul dari catatan–
lapangan untuk menguji kebenaran dan validitas makna yang muncul disana.
naratif.
H. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam proposal ini dibagi atas 3 (tiga) bab.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini diuraikan tempat dan objek penelitian, metode penentuan sampel,
perangkat desa.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi simpulan dari hasil pembahasan dan saran kepada pihak
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah RI Nomor 60. 2014. Tentang Dana Desa yang Bersumber dari
Widiyanti, Arista. 2017. “ Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Alokasi Dana Desa
Ibrahim Malang.