Anda di halaman 1dari 12

Pathways

Untuk menilai GFR ( Glomelular Filtration Rate ) / CCT ( Clearance Creatinin Test ) dapat
digunakan dengan rumus :
Clearance creatinin ( ml/ menit ) = (( 140-umur ) x berat badan ( kg )) / ( 72 x creatini serum )
Pada wanita hasil tersebut dikalikan dengan 0,85. (Corwin, 1994)

PATHWAYS :
D. MANIFESTASI KLINIK
1. Kardiovaskuler

 Hipertensi, gagal jantung kongestif, udema pulmoner, perikarditis


 Pitting edema (kaki, tangan, sacrum), edema periorbital
 Friction rub pericardial, pembesaran vena leher

2. Dermatologi

 Warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering bersisik


 Pruritus, ekimosis
 Kuku tipis dan rapuh
 Rambut tipis dan kasar

3. Pulmoner

 Krekels, Sputum kental dan liat


 Pernafasan kusmaul

4. Gastrointestinal

 Anoreksia, mual, muntah, cegukan


 Nafas berbau ammonia
 Ulserasi dan perdarahan mulut
 Konstipasi dan diare
 Perdarahan saluran cerna

5. Neurologi

 Tidak mampu konsentrasi


 Kelemahan dan keletihan
 Konfusi/ perubahan tingkat kesadaran
 Disorientasi
 Kejang, Rasa panas pada telapak kaki
 Perubahan perilaku
6. Muskuloskeletal

 Kram otot, kekuatan otot hilang


 Kelemahan pada tungkai
 Fraktur tulang, foot drop

7. Reproduktif : amenore, atrofi testekuler


(Smeltzer & Bare, 2001)

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan Laboratorium
o Laboratorium darah : BUN, Kreatinin, elektrolit (Na, K, Ca, Phospat),
Hematologi (Hb, trombosit, Ht, Leukosit), protein, antibody (kehilangan protein
dan immunoglobulin)
o Pemeriksaan Urin : Warna, PH, BJ, kekeruhan, volume, glukosa, protein,
sedimen, SDM, keton, SDP, TKK/CCT
2. Pemeriksaan EKG : Untuk melihat adanya hipertropi ventrikel kiri, tanda perikarditis,
aritmia, dan gangguan elektrolit (hiperkalemi, hipokalsemia)
3. Pemeriksaan USG : Menilai besar dan bentuk ginjal, tebal korteks ginjal, kepadatan
parenkim ginjal, anatomi system pelviokalises, ureter proksimal, kandung kemih serta
prostate
4. Pemeriksaan Radiologi : Renogram, Intravenous Pyelography, Retrograde
Pyelography, Renal Aretriografi dan Venografi, CT Scan, MRI, Renal Biopsi,
pemeriksaan rontgen dada, pemeriksaan rontgen tulang, foto polos abdomen

F. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan terhadap CKD meliputi :

1. Restriksi konsumsi cairan, protein, dan fosfat.


2. Obat-obatan : diuretik untuk meningkatkan urinasi; alumunium hidroksida untuk terapi
hiperfosfatemia; anti hipertensi untuk terapi hipertensi serta diberi obat yang dapat
menstimulasi produksi RBC seperti epoetin alfa bila terjadi anemia.
3. Dialisis
4. Transplantasi ginja (Reeves, Roux, Lockhart, 2011)

II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


A. PENGKAJIAN
a. Aktifitas dan Istirahat
Kelelahan, kelemahan, malaise, gangguan tidur, kelemahan otot dan tonus, penurunan ROM
b. Sirkulasi
Riwayat hipertensi lama atau berat, palpitasi, nyeri dada, peningkatan JVP, tachycardia,
hipotensi orthostatic, friction rub
c.Integritas Ego
Faktor stress, perasaan tak berdaya, tak ada kekuatan, menolak, cemas, takut, marah, irritable
d.Eliminasi
Penurunan frekuensi urin, oliguri, anuri, perubahan warna urin, urin pekat warna
merah/coklat, berawan, diare, konstipasi, abdomen kembung
e.Makanan/Cairan
Peningkatan BB karena edema, penurunan BB karena malnutrisi, anoreksia, mual, muntah,
rasa logam pada mulut, asites, penurunan otot, penurunan lemak subkutan
f.Neurosensori
Sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot, kejang, kebas, kesemutan, gangguan status
mental,penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori,
kacau, penurunan tingkat kesadaran, koma
g.Nyeri/Kenyamanan
Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot, nyeri kaki, distraksi, gelisah
h.Pernafasan
Pernafasan kusmaul (cepat dan dangkal), paroksismal nokturnal dyspnea (+), batuk produkrif
dengan frotty sputum bila terjadi edema pulmonal
i.Keamanan
Kulit gatal, infeksi berulang, pruritus, demam (sepsis dan dehidrasi), petekie, ekimosis,
fraktur tulang, deposit fosfat kalsieum pada kulit, ROM terbatas
j.Seksualitas
Penurunan libido, amenore, infertilitas
k.Interaksi Sosial
Tidak mampu bekerja, tidak mampu menjalankan peran seperti biasanya
(Doengoes, 2000)

B.DIAGNOSA KEPERAWATAN

Menurut Doengoes (1999) dan Lynda Juall (2000), diagnosa keperawatan yang muncul pada
pasien CKD adalah:

1. Penurunan curah jantung


2. Kelebihan volume cairan
3. Resiko gangguan nutrisi
4. Gangguan pertukaran gas
5. Gangguan integritas kulit
6. Intoleransi aktivitas
7. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan tindakan medis

C. INTERVENSI

Intervensi:

NO Nanda Noc Nic


1 Penurunan NOC : NIC :
curah jantung Cardiac Pump Cardiac Care
berhubungan effectiveness Evaluasi adanya nyeri dada (
dengan beban Circulation Status intensitas,lokasi, durasi)
jantung yang Vital Sign Status Catat adanya disritmia jantung
meningkat Kriteria Hasil: Catat adanya tanda dan gejala
Tanda Vital dalam rentang penurunan cardiac putput
normal (Tekanan darah, Monitor status kardiovaskuler
Nadi, respirasi) Monitor status pernafasan
yang menandakan gagal jantung
Dapat mentoleransi aktivitas, Monitor adanya perubahan
tidak ada kelelahan tekanan darah
Tidak ada edema paru, perifer, Monitor adanya dyspneu,
dan tidak ada asites fatigue, tekipneu dan ortopneu
Tidak ada penurunan Anjurkan untuk menurunkan
kesadaran stress

Vital Sign Monitoring


Monitor TD, nadi, suhu, dan
RR
2 Gangguan NOC : NIC :
keseimbangan Electrolit and acid base Fluid management
cairan dan balance Timbang popok/pembalut
elektrolit Fluid balance jika diperlukan
berhubungan Hydration Pertahankan catatan intake
dengan udem dan output yang akurat
sekunder: Kriteria Hasil: Pasang urin kateter jika
volume cairanTerbebas dari edema, efusi, diperlukan
tidak seimbang anaskara Monitor hasil lAb yang
oleh karena
Bunyi nafas bersih, tidak ada sesuai dengan retensi cairan
retensi Na dan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )
dyspneu/ortopneu
H2O
Terbebas dari distensi vena Monitor status
jugularis, reflek hemodinamik termasuk CVP,
hepatojugular (+) MAP, PAP, dan PCWP
Memelihara tekanan vena Monitor indikasi retensi /
sentral, tekanan kapiler kelebihan cairan (cracles, CVP ,
paru, output jantung dan edema, distensi vena leher, asites)
vital sign dalam batas normal Kaji lokasi dan luas edema
Terbebas dari kelelahan, Fluid Monitoring
kecemasan atau Tentukan riwayat jumlah
kebingungan dan tipe intake cairan dan
eliminaSi
Menjelaskanindikator kelebihan Tentukan kemungkinan
cairan faktor resiko dari ketidak
seimbangan cairan (Hipertermia,
terapi diuretik, kelainan renal,
gagal jantung, diaporesis,
disfungsi hati, dll )
Monitor berat badan
Monitor serum dan
elektrolit urine
Monitor serum dan
osmilalitas urine
Monitor BP, HR, dan RR
Monitor tekanan darah
orthostatik dan perubahan irama
jantung
Monitor parameter
hemodinamik infasif
Monitor adanya distensi
leher, rinchi, eodem perifer dan
penambahan BB
Monitor tanda dan gejala
dari odema
3 Perubahan NOC : NIC :
nutrisi: kurangNutritional Status : food and Nutrition Management
dari kebutuhan Fluid Intake Kaji adanya alergi makanan
tubuh Kriteria Hasil : Kolaborasi dengan ahli gizi
berhubungan Adanya peningkatan berat untuk menentukan jumlah
dengan badan sesuai dengan tujuan kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
anoreksia, mual,Berat badan ideal sesuai pasien.
muntah dengan tinggi badan Yakinkan diet yang dimakan
Mampu mengidentifikasi mengandung tinggi serat untuk
kebutuhan nutrisi mencegah konstipasi.
Tidak ada tanda tanda Monitor jumlah nutrisi dan
malnutrisi kandungan kalori
Tidak terjadi penurunan berat Berikan informasi tentang
badan yang berarti kebutuhan nutrisi
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan berat
badan
Monitor lingkungan selama
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
DAFTAR PUSTAKA

1. Carpenito, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta :
EGC
2. Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC;
2011 (Buku asli diterbitkan tahun 1996)
3. Doenges E, Marilynn, dkk. (2012). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman
UntukPerancanaandan PendokumentasianPerawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC
4. Long, B C. (2011). Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses Keperawatan)
Jilid 3. Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan
5. Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. (2012). Patofisiologi Konsep Kllinis Proses-
prosesPenyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC
6. Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical – surgical nursing. Alih bahasa : Setyono,
J. Jakarta: Salemba Medika; 2012 (Buku asli diterbitkan tahun 20)
7. Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2011). Buku Ajar Keperawatan Medikal
BedahBrunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC
8. Suyono, Slamet. (2011). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jilid I II. Jakarta.:
Balai Penerbit FKUI
LAPORAN PENDAHULUAN

CKD

OLEH :

MEGA DWI ARDIYANI

20901800055

Program Profesi Ners XI


Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Islam Sultan Agung
Semarang
2019

Anda mungkin juga menyukai