PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengapa tubuh kita bisa tinggi dan kenapa kalau kita mengalami luka, lama -
kelamaan lukanya tertutup. Itu semua terjadi karena karena adanya pembelahan sel –
sel tubuh atau yang dikenal dengan sel somatis. Karena berhubungan dengan sel
somatis otomatis pembelahan ini bertujuan untuk pertumbuhan dan regenerasi luka
kita.
Sel – sel penyusun makhluk hidup mengalami pembelahan sehingga
jumlahnya bertambah banyak. Pembelahan ini bertujuan untuk regenerasi sel yaitu
untuk menggantikan sel – sel yang telah rusak. Sehingga jumlah sel dalam suatu
organisme tetap stabil.
Pada tumbuhan pembelahan mitosis terjadi pada jaringan meristematik, yaitu
yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang. Sel yang membelah disebut sel
induk dan hasil dari pembelahan atau turunannya disebut sel anakan. Pada
pembelahan sel, sel – sel induk memindahkan salinan informasi genetik yang
terdapat dalam kromosom kepada sel anakan yang akan menjadi sel generasai
berikutnya.
Pada pembelahan mitosis terdiri dari beberapa tahap yaitu fase interfase atau
disebut juga fase istirahat. Fase interfase ini terbagi menjadi 3 yaitu fase G 1, fase
sintesis, dan fase G2. Selanjutnya fase mitotik yaitu fase pembelahan yang terdiri
dari, profase, metafase, anafase, dan telofase.
1.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari pembelahan sel secara
mitosis, termasuk mengenal ciri – ciri setiap tahap mitosis.
1.3 Manfaat
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
secara langsung, oleh karena itudalam mekanismenya inti membelah tanpa
melibatkan pembentukan kromosom. Pembelahan sel diawali dengan memanjangnya
sel dan inti yang diikuti oleh pengecilan bagian tengah sampai putus. Hal ini
mengakibatkan terpisahnya sitoplasma dan inti menjadi dua bagian membentuk 2 sel
baru (sitokinesis). Kadang – kadang pembelahan inti tidak diikuti oleh pemisahan
sitoplasma (Campbell 2010).
Amitosis banyak ditemukan pada sel – sel prokariotik. Amitosis tidak
menjamin bahwa unsur – unsur genetik dalam sel akan terbagi sama rata dalam anak
selnya. Sedangkan mitosis dan meiosis sebelum dihasilkan 2 anak sel, untuk
kepentingan pembelahannya dibutuhkan persiapan yang cukup rumit yang
khususnya melibatkan pembentukan batang – batang kromosom. Pada umumnya
mitosis ditujukan untuk sel - sel tubuh, sedangkan meiosis merupakan pembelahan
sel yang terjadi dalam kelenjar gonade. Hasil pembelahan sel dalam kelenjar gonade
berbentuk sel spermatozoa dan sel ovum. (Subowo 2011).
Dalam proses replikasi DNA, suatu sel menyalin semua DNA-nya sebelum
membelah. Kegiatan ini selesai selama interfase, yang merupakan interval terpanjang
dalam siklus sel. Interfase terdiri atas tiga tahap, selama sel meningkatkan
massanya, melipatgandakan jumlah komponen sitoplasma, dan mereplikas DNA-
nya. G1 Interval (G = Gap) adalah pertumbuhan sel dan aktivitasnya sebelum
dimulainya onset replikasi DNA. S = Waktu pembentukan (Sintesis) adalah proses
replikasi DNA. G2 Interval kedua, setelah replikasi DNA ketika sel menyiapkan
pembelahan. (Cecie, 2012).
Fase – fase dalam mitosis yaitu interfase dan fase mitotik. Interfase adalah
periode pertumbuhan sel ketika sel membuat molekul dan organel baru. Pada
interfase ini kromosom diduplikasi di dalam nukleus. Berikutnya fase mitotik yang
terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telofase. Saat profase, terjadi perubahan
di nukleus maupun sitoplasma. Dalam nukleus, serat – serat kromatin mengmpar,
sehingga kromosom menjadi cukup tebal untuk dilihat secara individual dengan
mikroskop cahaya. Setiap kromosom terdapat sebagai dua kromosom saudari yang
identik dan saling menempel di ‘pinggang’ sempit pada sentromer. Dalam
sitoplasma, gelendong mitotik mulai terbentuk. Mendekati akhir profase, amplop
nucleus hancur. Jalur – jalur gelendong mendekat ke sentromer kromosom dan
menggerakkan kromosom-kromosom kearah tengah sel. Pada Metafase gelendong
3
mitotik kini terbentuk sepenuhnya. Semua kromosom berbaris diantara kedua kutub
gelendong. Untuk setiap kromosom, jalur-jalur gelendong mitotik yang melekat ke
kedua kromatid saudari menarik ke arah kutub kutub berseberangan. Tarikan-tarikan
ini menjaga kromosom tetap berada di tengah sel. Anafase dimulai mendadak ketika
kromatid saudari setiap kromosom memisah. Masing-masing kini dianggap sebagai
satu kromosom (anakan) penuh. Kromosom-kromosom bergerak ke arah kutub-kutub
yang berseberangan di sel seiring memendeknya jalur-jalur gelendong. Secara
bersamaan, jalur-jalur yang tidak melekat ke kromosom akan memanjang ,
mendorong kutub-kutub sehingga terpisah semakin menjauh sementara sel
memanjang. Telofase bermula ketika kedua kelompok kromosom telah mencapai
kutub-kutub yang berseberangan. Telofaseadalah kebalikan dari profase: amplop
nucleus terbentuk, kromosom terurai, dan gelendong menghilang. Mitosis,
pembelahan satu nucleus menjadi dua nucleus anakan yang identik secara genetis,
sudah selesai. Sitokinesis, pembelahan sitoplasma, biasanya terjadi bersamaan
dengan telofase. Pada hewan, lekukan penyibakan menjepit dan memisahkan sel
menjadi dua, menghasilkan dua sel anakan. (simon 2015).
4
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
Bahan Jumlah Fungsi
Ujung akar bawang bombay 1 Sebagai objek yang akan dteliti.
5
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
6
4. 2 Pembahasan
7
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Pada saat penulisan laporan ini saya menyadari bahwa banyak sekali kesalah-
an dan masih jauh dari kesempurnaan. dengan sebuah pedoman yang bisa dipertang-
gung jawabkan dari banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki laporan tersebut .
Oleh sebab itu, penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan di atas. Saran untuk asisten untuk lebih komunikatif.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
LAMPIRAN
10