Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang
dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka,
dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.
Wawancara adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari
responden dengan jalan tanya jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam
wawancara ini responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan
pertanyaan. Pertanyaan hanya diajukan oleh subyek evaluasi.
Wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud tertentu. Pada metode
ini peneliti dan responder berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan
informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan
permasalah penelitian
Wawancara merupakan cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang
dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka,
dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan (Sudijono, 2011).
1) Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu situasi dan
kondisi tertentu.
2) Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.
3) Untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau orang tertentu.
Ada dua jenis wawancara yang dapat dipergunakan sebagai alat evaluasi yaitu:
Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam melaksanakan wawancara, yakni:
a) Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara. Misalnya untuk mengetahui
pemahaman bahan pengajaran (hasil belajar) atau mengetahui pendapat peserta
didik mengenai kemampuan mengajar yang dilakukan guru (proses belajar-
mengajar).
b) Berdasarkan tujuan diatas tentukan aspek-aspek yang akan diungkap dari
wawancara tersebut. Aspek-aspek tersebut dijadikan dasar dalam menyusun materi
pertanyaan wawancara. Aspek yang diungkap diurutkan secara sistematis mulai
dari yang sederhana menuju yang kompleks dari yang khusus menuju yang umum,
atau dari yang mudah menuju yang sulit.
c) Tentukan bentuk pertanyaan yang akan digunakan, yakni bentuk berstruktur
ataukah bentuk terbuka. Bisa saja kombinasi dari kedua bentuk tersebut. Misalnya
untuk beberapa aspek digunakan pertanyaan berstruktur, dan untuk beberapa aspek
lagi dibuat secara bebas.
d) Buatlah pertanyaan wawancara sesuai dengan analisis butir (c) diatas, yakni
membuat pertanyaan yang berstuktur dan yang bebas.
e) Ada baiknya apabila dibuat pula pedoman mengolah dan menafsirkan hasil
wawancara, baik pedoman untuk wawancara berstruktur maupun untuk wawancara
bebas.
1) Data yang dihasilkan agak sulit untuk dianalisis dan membutuhkan waktu
yang lama.
2) Adanya pengaruh subjektivitas interviewer dalam menganalisis hasil wawancara.
Contoh wawancara peneliti dengan guru biologi
No PERTANYAAN JAWABAN
Metode apa yang biasanya digunakan Metode yang biasanya digunakan dalam
1 dalam pembelajaran biologi? pembelajaran biologi, ada metode ceramah,
diskusi, dan penugasan.
2 Bagaimana motivasi peserta didik dalam Motivasi belajar peserta didik berbeda-beda,
belajar biologi karena setiap peserta didik dalam satu kelas
memiliki kemampuan intelegensi yang
berbeda. Motivasi belajar yang bervariatif
tersebut seperti ada yang termotivasi dalam
belajar biologi, ada yang kurang termotivasi
yang bersikap malas dan ada yang bersikap
membuat gaduh di kelas.
2 Dalam pembelajaran biologi materi apa Materi yang susah ditangkap peserta didik
yang sulit dimengerti peserta didik? itu jika bersifat teori hafalan dan abstrak.
Misalnya tentang sel, jaringan, Pembagian
klasifikasi dan lain-lain, apalagi susah untuk
di praktekkan. Jadinya guru harus dituntut
mampu menggunakan media kepada peserta
didik
3 Media pembelajaran apa saja yang sering Media yang biasanya digunakan dalam
digunakan dalam proses pembelajaran proses pembelajaran biologi adalah papan
biologi? tulis, laptop, LCD, power point,
laboratorium, awetan, benda asli dan alat
peraga
4 Apakah ada kendala yang dihadapi dalam Tentu kendala yang dihadapi dalam proses
proses belajar mengajar selama ini? belajar mengajar selama ini, peserta didik
terkesan malas dan pasif di dalam kelas, ada
beberapa peserta didik yang tidak
mengejakan tugas, tidak senang belajar dan
ramai sendiri di kelas.
5 Dalam proses pembelajaran bilogi, peserta Peserta didik jarang di arahkan dengan
didik sering diarahkan untuk memecahkan menggunakan strategi seperti itu, namun
permasalahan agar dapat menemukan pembelajaran yang biasa dilakukan adalah
konsep sendiri? dengan penugasan dalam mengerjakan LKS
dan untuk mengetahui pemahaman peserta
didik maka diadakan uji kompetensi secara
tertulis.
6 Karakter yang bagaimana yang ingin karakter yang diharapkan adalah jujur, teliti,
dicapai dalam pembeajaran biologi? mandiri, bekerja keras, komunikatif saat
diskusi, toleransi dan disiplin.
2. Observasi
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keteranga (data) yang
dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematisterhadap
fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Observasi juga
merupakan cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-
fenomena yang dijadikan objek pengamatan.
Sebagai alat evaluasi, pengamatan digunakan untuk menilai individu maupun
kelompok mengenai tingkah lakunya atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati, baik itu dalam situasi yang sebenarnya (real situation) maupun dalam situasi
buatan (manipulative situation).
Tujuan utama observasi antara lain :
Mengumpulkan data dan inforamsi mengenai suatu fenomena, baik yang berupa
peristiwa maupun tindakan, baik dalam situasi yang sesungguhnya maupun dalam
situasi buatan
Mengukur perilaku kelas (baik perilaku guru maupun peserta didik), interaksi
antara peserta didik dan guru, dan faktor-faktor yang dapat diamati lainnya.
Menilai tingkah laku individu atau proses yang tejadi dalam situasi sebenarnya
maupun situasi yang sengaja dibuat.
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisian.
a. Tulis nama dan alamat anda dengan jelas
b. Berilah tanda silang pada huruf ( a,b,c, dan d ) sesuai dengan keadaan yang ada.
Nama :
Tempat/Tgl. Lahir :
Jenis Kelamin :
Agama :
Kebangsaan :
Nis :
Alamat :.
Email :
Web/ Blog :
No Hp :
Kemampuan / Skill :
Pengalaman Organisasi :
Hobi :
5. Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan karya peserta didik yang tersusun secara
sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran. Portofolio
digunakan oleh pendidik dan peserta didik untuk memantau perkembangan
pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.
Portofolio menggambarkan perkembangan prestasi, kelebihan dan kekurangan kinerja
peserta didik, seperti kreasi kerja dan karya peserta didik lainnya.
Ada pun fungsi dari Portofolio adalah sebagai berikut :
1) Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik, tanggung jawab dalam
belajar, perluasan dimensi belajar, dan pembaharuan proses pembelajaran.
2) Portofolio sebagai alat pengajaran merupakan komponen kurikulum, karena
Portofolio mengharuskan peserta didik untuk mengoleksi dan menunjukan hasil
kerja mereka.
3) Portofolio sebagai alat penilaian otentik
4) Portofolio sebagai sumber informasi bagi peserta didik ntuk melakukan self-
assessment.
Bagian-bagian Portofolio
1) Halaman Judul, Pada halaman depan map portofolio adalah judul atau cover
portofolio berisi nama peserta didik, kelas, dan sekolah.
2) Daftar isi dokumen, Pada halaman dalam dari judul berisi daftar isi dokumen yang
berada dalam map portofolio.
3) Dokumen Portofolio, Bendel dokumen portofolio berisi kumpulan semua dokumen
peserta didik baik hasil karya peserta didik, lembar kerja (worksheet), koleksi
bacaan, koleksi lukisan, maupun lembaran-lembaran informasi yang dipakai dalam
kegiatan belajar mengajar.
4) Pengelompokan Dokumen, dokumen-dokumen dalam portofolio perlu
dikelompokkan, misalnya berdasarkan mata pelajaran, sehingga mudah untuk
mendapatkannya bila diperlukan. Agar kelompok dokumen mudah diorganisir,
maka perlu diberi pembatas.
5) Catatan Pendidik dan Orangtua, Pada dokumen yang relevan baik yang berupa
lembar kerja, hasil karya, maupun kumpulan dokumen yang dipelajari peserta didik
terutama yang berupa tugas dari pendidik harus terdapat catatan/komentar/nilai
dari pendidik dan tanggapan orang tua.
Contoh format portofolio
PORTOFOLIO
Nama :
Sekolah :
6. Chek list
Check list adalah deretan pernyataan (yang biasanya singkat-singkat), dimana
responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda (√) di tempat yang sudah
disediakan.
Check list menentukan derajat atau peringkat suatu unsur, komponen,
karakteristik baik dalam bandingannya dengan kriteria tertentu ataupun dibandingkan
dengan kelompok lain. Check list hanya menyatakan ada atau tidak adanya suatu hal
yang sedang diamati bukan memberikan data peringkat atau derajat kualitas tertentu.
Chek list bukanlah angket. Chek list mempunyai bentuk yang lebih sederhana
karena dengan chek list peneliti bermaksud meringkas penyajian pertanyaan Bertanya
mempermudah responden dalam memberikan respondennya. Chek list memuat
beberapa pertanyaan yang bentuk dan jawabannya seragam. Agar responden tidak
diharapkan pada beberapa pertanyaan mengenai berbagai hal tetapi dalam bentuk
membaca, maka disusunlah chek list tersebut sebagai pengganti.
Check list sangat fleksibel mencek kemampuan semua jenis dan tingkat hasil
belajar. Mutu check list ditentukan kemampuan menyusun komponen uji dan
kemampuan pengamat dalam menandai ada atau tidaknya komponen yang diujikan
Contoh format chek list
Amati perilaku peserta didik dan beri tanda (✔) pada aspek yang muncul.
No Aspek yang diamati Chek list
1 Ketertarikan dalam belajar
2 Perasaan senang dalam proses pembelajaran
3 Perhatian terpusat pada pembelajaran berlangsung
4 Memperlihatkan sikap ragu-ragu
5 Membantah pendapat teman
6. Memberikan argumentasi 1 2 3 4
Keterangan: Lingkari angka yang sesuai untuk menggambarkan kemampuan peserta didik
dalam setiap pernyataan. Arti angka: 1= kurang sekali, 2= kurang, 3= baik, 4= baik sekali
8. Penilaian Diri
penilaian diri adalah sutu model yang berhubungan antara hakekat penilaian diri
dengan hasil belajar peserta didik. Kerangka penilaian diri mendefinisikan suatu
kesuksesan bagi guru dan peserta didik karena telah melakukan masteri suatu skill atau
kemampuan dan tugas-tugas belajar dan mengajar.
Penilaian diri merupakan teknik penilaian yang memberi kesempatan pada
peserta didik untuk menilai pekerjaan dan kemampuan mereka sesuai dengan
pengalaman yang mereka rasakan.
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian, di mana subjek yang ingin dinilai
diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan, status, proses dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.
Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam aspek kognitif, afektif dan
psikomotor, sebagai berikut:
1) Menilai aspek kognitif, misalnya: peserta didik dapat diminta untuk menilai
penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dalam
mata pelajaran tertentu, berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
2) Menilai aspek fektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan
yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek sikap tertentu. Selanjutnya,
peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan
yang telah disiapkan.
3) Menilai aspek psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan
atau keterampilan yang telah dikuasainya sebagai hasil belajar berdasarkan kriteria
atau acuan yang telah disiapkan.
Kriteria /Aspek
No Pernyataan SS S N J TP
1. Saya belajar di rumah untuk pelajaran yang
akan datang
2. Saya bersedia melakukan presentasi
mewakili kelompok
3. Saya memimpin kelompok dalam
menerjakan tugas
4. Saya tidak lupa membawa buku biologi
selama pelajaran
5. Saya tidak telat masuk kelas
6 Saya tidak membuang sampah sembarangan
Nilai
Keterangan :
SS : Sangat Setuju / Sangat Sering, S : Setuju / sering, N : Netral, TS : Tidak setuju /
Jarang, STS : Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah
9. Penilaian teman sejawat
Penilaian teman sejawat teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam berbagai hal.
Penilaian teman sejawat merupakan cara penilaian hasil belajar yang berpusat pada
pelajar.
Tujuan dari penilaian teman sejawat adalah:
1) Memperkenalkan peserta didik mengenal kompleksitas.
2) Mendorong peserta didik dalam melakukan penilaian mengenai keterampilan dan
usahanya.
3) Mendorong keterlibatan peserta didik di dalam proses belajar mengajar.
Pelaksanaan penilaian teman sejawat ini dapat dilakukan dengan cara :
1) Masing-masing peserta didik diminta saling menilai temannya dalam satu kelas,
baik proses maupun produk.
2) Membentuk sebuah tim yang terdiri dari beberapa peserta didik yang bertanggung
jawab menilai keterampilan seluruh peserta didik dalam kelas tersebut.
3) Masing-masing peserta didik diberi tanggung jawab untuk menilai tiga atau empat
temannya
Skor
No
Pernyataan 1 2 3 4
Nilai
Keterangan :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan sesuai pernyataan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan sesuai pernyataan
Daftar Pustaka
Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta. Jakarta: Bumi Aksara.
Nana Sudjana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.