Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

KSM : NEUROLOGI
No. Dokumentasi : No. Revisi :

00
RSUD
Ditetapkan
PANDAN Tanggal Terbit Plt. Direktur RSUD Pandan

Januari 2018
dr. Sri Indra Susilo
NIP.196602002 200212 1 004
STROKE ISKEMIK
JUDUL
ICD : I63.9
1. Definisi  Stroke adalah suatu episode disfungsi neurologis akut yang diduga
disebabkan oleh iskemik atau hemorogik, menetap ≥ 24 jam atau
sampai kematian, tetapi tanpa bukti yang cukup untuk
diklasifikasikan
 Stroke iskemik adalah suatu episode disfungsi neurologis akut yang
disebabkan oleh infark fokal dari serebral, spinal atau retinal
 Infark susunan saraf pusat adalah kematian sel dari otak, medula
spinalis atau retina yang disebabkan oleh iskemia, berdasarkan pada
:
1. Patologik, imejing atau bukti objektif lainnya dari iskemik fokal
serebral, medula spinalis atau retina pada distribusi vaskular
yang terbatas
2. Bukti klinis dari iskemik fokalserebral, medula spinal atau retina
berdasarkan gejala yang menetap ≥ 24 jam atau sampai kematian
dan penyebab lain telah diekslusikan (termasuk infark
hemoragik)
 Infark susunan saraf pusat terselubung (silent) adalah bukti imejing
atau neuropatologik dari infark susunan saraf pusat, tanpa riwayat
disfungsi neurologis akut sesuai dengan letak lesi
 Serangan iskemik sepintas (transient izhemic attack) adalah suatu
episode disfungsi neurologis sepintas yang disebabkan oleh iskemik
fokal dari otak, medula spinalis atau retina tanpa infark akut
2. Anamnesis Pada anamnesis ditanyakan apakah defisit neurologis yang terjadi
secara tiba-tiba, lamanya (onset serangan); terjadi saat aktivitas atau
istirahat; adanya riwayat kesadaran menurun/terganggu, nyeri kepala,
muntah proyektil atau kejang; adanya riwayat hipertensi (faktor risiko
stroke lainnya seperti merokok, diabetes melitus, sakit jantung,
dislipidemia); dan apakah merupakan serangan pertama atau ulangan.
3. Pemeriksaan - Keadaan umum
Fisik - Kesadaran (Glasgow Coma Scale (GCS)/ kuantitas / kualitas
kesadaran)
- Tanda vital
- Status generalisata
- Status neurologis (dijumpai defisit neurologis)

4. Kriteria  Anamnesis
Diagnosis  Pemeriksaan Fisik (neurologis dan umum)
 Pemeriksaan penunjang :
Brain CT Scan tanpa kontras (gold standart)
 Hasil dapat normal pada 72 jam pertama dari awitan
(sehingga dapat dilakukan pengulangan Head CT Scan setelah
72 jam awitan)
 Jika pengulangan Head CT Scan setelah 72 jam awitan hasil
tetap normal, hal ini dapat dikarenakan infark lakunar (tidak
terdeteksi oleh CT Scan), disarankan dilakukan MRI Brain
yang lebih sensitif

 Head CT Scan harus dilakukan sebelum 72 jam awitan (tidak


manunggu setelah 72 jam awitan stroke) untuk penguat
diagnosa dan menyingkirkan diagnosa stroke hemoragik,
sehingga dapat diberikan trombolisis (sesuai protokol) dan
atau anti platelet dan atau antikoagulan dengan aman

5. Diagnosis Stroke Iskemik


6. Diagnosis - Stroke hemoragik
Banding - Ensefalopati metabolik
- Kelainan non neurologis/ fungsional (contoh : kelainan jiwa)
- Bangkitan epilepsi yang disertai paresis Todd’s
- Migren hemiplegik
- Lesi struktural intrakranial (hematoma subdural, tumor otak, AVM)
- Infeksi : ensefalitis, abses otak
7. Pemeriksaan - Laboratorium :
Penunjang Dilakukan pemeriksaan darah rutin , gula darah sewaktu (GDS),
profil lipid (kolestrol, trigliserida, HDL, LDL), faal hemostasis,
pemeriksaan lainnya atas indikasi.
- Penunjang lainnya :
1. Pemeriksaan rontgen dada (atas indikasi)
2. EKG (atas indikasi)
3. EEG (atas indikasi)
8. Terapi
- Penatalaksanaan :
a. Oksigen : 2-3 l/i
b. IVFD R.Sol : 20 gtt/i
c. Anti agregasi platelet : Aspirin 325 mg dalam 24-48 jam
setelah awitan stroke per oral atau rektal atau melalui selang
enteral jika disfagia
d. Aspirin 300 mg dalam 24 jam awitan dilanjutkan selama 2
minggu per oral atau rektal atau selang enteral jika disfagia
e. Pasien dengan riwayat dispepsia yang berkaitan dengan aspirin
dapat diberikan penghambat H2 Reseptor antagonis : ranitidin
f. Pasien yang alergi atau sama sekali tidak toleransi dengan
aspirin harus diberikan antiplatelet alternatif : klopidogrel 75
mg per oral sekali sehari.
g. Kombinasi : (aspirin 80-325 mg + klopidogrel 75 mg) dua kali
sehari → pada pasien dengan indikasi spesifik, misal angina
pektoris tidak stabil, non Q wave miocrad infark atau recent
stenting, pengobatan harus diberikan sampai 9 bulan setelah
kejadian
h. Neuroprotektan : pada stroke iskemik akut → citicholine 2 x
500 mg IV 3 hari dan dilanjutkan oral 2 x 500 mg selama 3
minggu
i. Rehabilitasi medik : Infrared, Excercise, Stimulasi Elektrik.
j. LOS = 3-5 hari
9. Edukasi Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga meliputi
pengertian, faktor resiko, tanda dan gejala, cara merawat pasien stroke
di rumah, nutrisi (rendah garam), serta apa yang harus dilakukan
pasien dan keluarga untuk mencegah terulangnya stroke
10. Prognosis - Ad Vitam : tergantung berat stroke dan komplikasi yang timbul
- Ad functionam : penelitian dengan parameter Activity Daily Living.
- Risiko kecacatan dan ketergantungan fisik/kognitif setelah 1 tahun :
20-30%
11. Indikator - Kesadaran baik
Keberhasilan - Activity Daily Living (ADL) membaik/pulih
Pengobatan
12. Kepustakaan 1. Guideline Stroke Tahun 2011. Jakarta. Kelompok Studi Stroke,
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI)
2. Jauch EC, Saver JL, Adams HP, Bruno A, Connors JJ,
Damaerschalk BM, et al.2013. Guidelines for the Early
Manegement of Patients With Acute Ischemic Stroke : A Guideline
for Healthcare Professionals From the American Heart
Association/American Stroke Association.Stroke; 44;XXX-XXX
3. Miscbach J, hamid AB, Mayza A, Saleh MK. Buku Pedoman
Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standart Prosedur Operasional
(SPO) Neurologi, Koreksi tahun 1999 dan 2005.2006.Jakarta.
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI)
4. Miscbach J, Soertidewi L, Jannis J, Bustami M, Rasyid A,
Lumempauw SF, dkk.2011. Stroke. Aspek Diagnostik,
Patofisiologi, Manajemen. Badan Penerbit FKUI.Jakarta
5. Modul Neurovaskular, Program Pendidikan Dokter Spesialis
Neurologi.2008.Jakarta. Kolegium Neurologi Indonesia
6. National Collaborating Centre For Chronic Conditions.Stroke :
national clinical guideline for diagnosis and initial management of
acute stroke and transient ischaemic attack
(TIA).2008.London.Royal College of Physicians
7. Sacco RL, Kasner SE, Bronderick JP, Caplan LR, Connors JJ,
Culebras A, et al.2013.An Update Definition of stroke for the 21th
Century: A statement for Healthcare Professionals From the
American Heart Association/American Stroke Association.
Stroke;44:2064-2089

Diketahui Oleh, Yang membuat,


Ketua Komite Medik

dr. H.S.Arif Simatupang, Sp.S dr. H.S.Arif Simatupang, Sp.S

Anda mungkin juga menyukai