Proposisi :
a. istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. (Alpi)
b. Pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya. (Lazuardi)
c. Pernyataan atau ungkapan yang dapat disangkal atau diyakini dan dapat dicari kebenarannya
dan kesalahannya. (Salsa)
Contoh Proposisi :
1. Semarang ialah Ibu kota provinsi Jawa Tengah ( proposisi yang bernilai benar karena Semarang
ialah Ibu kota Jawa Tengah ). ( Rafi’I )
Pembagian proposisi :
a. Metode Deduktif adalah metode berfikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu
seteru
1. Menarik simpulan secara langsung : metode berfikir
2. Menarik simpulan secara tidak langsung
Metode deduktif adalah metode berfikir yang menerapkan hal-hal umum terlebih dahulu
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagian yang khusus. Contohnya : Masyarakat Iandonesia
komsumtif ( umum ) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan ( Khusus ) dan kegiatan
imitasi ( khusus ) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup komsumtip sebagai prestasi
sosial dan penanda status sosial.
Penalaran Deduktif :
Semua buah berwarna hijau rasanya manis. (kalimat itu hanya memiliki kebenaran probabilitas
karena belum pernah diselidiki kebenarannya. (Om Anjay)
Dapat dikatakan banjir bandang yang melanda Denpasar minggu lalu itu membawa dampak
yang buruk bagi kesehatan anak korban banjir. (bpk Mahmudien)
Murid laki-laki itu pergi kesekolah, dia memakai seragam sekolah.
Murid perempuan itu pergi kesekolah, dia memakai seragam sekolah.
Generalisasinya : semua murid yang pergi kesekolah memakai seragam sekolah. (om
anjay lagi)
2. Analogi
Contoh :
Seorang pemain bola yang professional atau berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet.
Menjadi doktor yang professional dibutuhkan pembelajaran atau penelitian yang rajin dan ulet.
Oleh karena itu untuk menjadi seorang pemain bola maupun seorang doktor diperlukan latihan
atau pembelajaran. (Nildawati)
Manusia yang bijaksana dan berilmu tinggi adalah manusia yang tidak sombong. (Om Anjay)
Mendidik anak sama seperti merawat sebuah tanaman. Dalam merawat tanaman, kita mesti
merawat mereka secara telaten dan sabar, sehingga tanaman yang kita rawat bisa bertumbuh
dengan semestinya. Begitu juga dengan mendidik anak. Perlu adanya ketelatenan dan
kesabaran ekstra agar mereka dapat bertumbuh dengan semestinya. Oleh karena itu kita harus
mendidik anak kita dengan telaten dan sabar seperti halnya saat kita merawat tumbuhan.
(hafiz)
Orang yang berilmu pengetahuan ibarat gula yang mengundang banyak semut. Dia menjadi
cahaya bagi diri dan sekelilingnya. Maka dari itu jadilah orang yang berilmu agar menjadi cahaya
bagi diri dan sekelilingnya. (Lazu)
Tim Uber Indonesia mampu masuk babak final karena berlatih setiap hari.
Maka tim Thomas Indonesia akan masuk babak final jika berlatih tiap hari. (OM Anjay kembali)
4. Salah Nalar
Contoh :