Anda di halaman 1dari 10

TATA CARA / PROSEDUR

PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN


RSUD PASIEN ( IKP )
No. Dokumen:002 No. Revisi : Halaman :
PANDAN
1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Pandan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Sri Indra Susilo
NIP. 19660202 200212 1 004
Insiden Keselamatan Pasien (IKP) adalah setiap kejadian yang tidak
disengaja dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien.
Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
1. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
PENGERTIAN
2. Treatment : kesalahan pada operasi, prosedur atau tes, pelaksanaan
terapi
3. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau follow
up yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
4. Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain
1. Terlaksananya sistem pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan
pasien
2. Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar
masalah
TUJUAN 3. Untuk memperoleh data / angka insiden keselamatan pasien
4. Upaya pencegahan terjadinya kejadian / insiden keselamatan pasien
berikutnya.
5. Didapatkannnya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada pasien

Surat Keputusan Direktur RSUD Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah


Nomor 001/ /AKR/ / /2019 tentang Panduan Peningkatan Mutu
KEBIJAKAN
dan Keselamatan Pasien di RSUD Pandan

1. Siapapun yang mengetahui / melihat terjadinya IKP terutama dapat


melaporkan kepada Sekretariat Tim Keselamatan Pasien
2. Laporan dibuat secara tertulis dengan menggunakan formulir yang
PROSEDUR
tersedia atau dapat membuat laporan di di Sekretariat Tim Keselamatan
Pasien paling lambat 2 x 24 jam.
TATA CARA / PROSEDUR
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN
PASIEN ( IKP )
RSUD No. Dokumentasi No. Revisi : Halaman :

PANDAN 001/ /AKR/ / /2019 00 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Pandan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Sri Indra Susilo
NIP. 19660202 200212 1 004
3. Laporan meliputi : kejadian tidak diharapkan ( KTD ), kejadian
nyaris cedera ( KNC / Near Miss ), kejadian sentinel dan lain – lain
4. Laporan saat kejadian untuk pencegahan cedera atau pertolongan
segera secara langsung memberitahukan ke dokter penanggung
jawab pelayanan
5. Laporan tertulis ditujukan ke Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit
RSUD Pandan, Alamat Sekretariat dan No telp yang bisa
dihubungi.
6. Laporan tidak boleh difotokopi hanya disimpan dikantor Sekretariat
PROSEDUR
Tim Keselamatan Pasien. Laporan tidak boleh disimpan di file
ruangan perawatan atau di status pasien
7. Contoh hal yang perlu dilaporkan : salah diagnosa dan berakibat
buruk bagi pasien, kejadian yang terkait dengan pembedahan,
kejadian yang terkait pengobatan dan prosedur, kejadian yang
terkait dengan darah, kejadian yang terkait dengan IV, follow up
yang tidak memadai, pasien jatuh, benda asing yang tertinggal di
tubuh pasien, lain – lain kejadian yang berakibat pasien /
pengunjung cedera.
Seluruh unit – unit pelayanan dan tindakan kesehatan
UNIT TERKAIT
TUJUH LANGKAH MENUJU
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
RSUD No. Dokumen:002 No. Revisi : Halaman :
PANDAN 00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Pandan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Sri Indra Susilo
NIP. 19660202 200212 1 004
Keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk: asesmen
resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
PENGERTIAN
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
TUJUAN dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan ( KTD ) di rumah sakit
4. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak
terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Surat Keputusan Direktur RSUD Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah
KEBIJAKAN Nomor 001/ /AKR/APK/I/2018 tentang Panduan Skrining Pasien di
RSUD Pandan
1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Pimpin dan dukung staf anda
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan resiko
PROSEDUR 4. Kembangkan sistem pelaporan
5. Libatkan dan komunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Cegah cedera melalui imlementasi sistem keselamatan pasien
Seluruh unit – unit pelayanan dan tindakan kesehatan di Rumah sakit
Umum Daerah Pandan.
UNIT TERKAIT
ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(IKP) ANALISIS AKAR MASALAH (ROOT
RSUD CAUSE ANALYSIS / RCA)
No. Dokumen:002 No. Revisi : Halaman :
PANDAN
00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Pandan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Sri Indra Susilo
NIP. 19660202 200212 1 004
Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ) adalah setiap kejadian yang tidak
disengaja dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.
Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
1. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
PENGERTIAN
2. Treatment : kesalahan pada operasi, prosedur atau tes, pelaksanaan
terapi
3. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau
follow up yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
4. Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain
1. Terlaksananya sistem pencatatan dan pelaporan
insiden keselamatan pasien
2. Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar
masalah
TUJUAN 3. Untuk memperoleh data / angka insiden keselamatan pasien
4. Upaya pencegahan terjadinya kejadian / insiden keselamatan
pasien berikutnya
5. Didapatkannnya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada
pasien
Surat Keputusan Direktur RSUD Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah
KEBIJAKAN Nomor 001/ /AKR/APK/I/2018 tentang Panduan Skrining Pasien di RSUD
Pandan
ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(IKP) ANALISIS AKAR MASALAH (ROOT
RSUD CAUSE ANALYSIS / RCA)
No. Dokumen:002 No. Revisi : Halaman :
PANDAN
00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Pandan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Sri Indra Susilo
NIP. 19660202 200212 1 004
1. Identifikasi insiden keselamatan pasien yang akan diinvestigasi
2. Tentukan Tim Investigator
3. Kumpulkan data dan informasi
a. Observasi
b. Dokumentasi
c. Interview
4. Petakan kronologis kejadian
a. Narrative Chronology
b. Timeline
PROSEDUR
c. Tabular timeline
d. Time person grid
5. Identifikasi CMP ( care management problem )
6. Brainstorming, Brainwriting Analisis informasi
a. 5 Why’s
b. Analisis perubahan
c. Analisis penghalang
d. Analisis tulang ikan / fishbone
7. Rekomendasidan rencana kerja untuk improvement
Tim Investigator terdiri dari :
1. Ka Instalasi/Ka Unit masing – masing tempat terjadinya IKP
2. Kaurwat terkait tempat terjadinya IKP
UNIT TERKAIT 3. Semua area yang terkait harus terwakili ( profesi, penunjang, dll )
4. Macam – macam dan tingkat pengetahuan yang berbeda harus
terwakili ( dokter, perawat, personalia, manajemen, penunjang, dll )
5. Tim Mutu dan Keselamatan Pasien RSud Pandan
ANALISIS INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN (IKP)
ANALISIS MODUS KEGAGALAN
DAN DAMPAKNYA
RSUD (AMKD / FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS
PANDAN / FMEA)
No. Dokumentasi :002 No. Revisi : Halaman :

00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Pandan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Sri Indra Susilo
NIP. 19660202 200212 1 004
Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ) adalah setiap kejadian yang tidak
disengaja dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.
Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
1. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
PENGERTIAN
2. Treatment : kesalahan pada operasi, prosedur atau tes, pelaksanaan
terapi
3. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau
follow up yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
4. Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain
1. Upaya peningkatan mutu pelayanan pasien
2. Meningkatkan budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit dengan
TUJUAN “No Blame Culture” dan “Never Ending Process”
3. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Surat Keputusan Direktur RSUD Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah
KEBIJAKAN Nomor 001/ /AKR/ / /2019 tentang Panduan Skrining Pasien di RSUD
Pandan
1. Tentukan topik proses AMKD
2. Bentuk tim
3. Gambarkan alur proses
PROSEDUR a. Jelaskan proses setiap kegiatan sesuai kebijakan dan prosedur
yang berlaku
b. Cantumkan sub proses untuk setiap tahapan proses
4. Analisis hazard score
MENDIDIK PASIEN DAN KELUARGANYA
TENTANG PATIENT SAFETY
RSUD No. Dokumen:002 No. Revisi : Halaman :
PANDAN 00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Pandan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Sri Indra Susilo
NIP. 19660202 200212 1 004
Keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : asesmen
resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
PENGERTIAN
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
TUJUAN
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan ( KTD ) di rumah sakit
4. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Surat Keputusan Direktur RSUD Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah
KEBIJAKAN
Nomor 001/ /AKR/ /I/2019 tentang ........di RSUD Pandan
1. DPJP (dokter penanggung jawab pelayanan) wajib memberikan
pendidikan kepada pasien dan keluarganya secara lisan tentang
patient safety dan mencatat dalam berkas rekam medis
2. Catatan dalam berkas rekam medis merupakan bukti tentang
kewajiban DPJP memberi pendidikan
3. Hal – hal yang menjadi kewajiban pasien adalah :
a. Memberi informasi yang benar, jelas dan jujur
PROSEDUR
b. Mengetahui kewajibannya dan tanggung jawab pasien dan
keluarga
c. Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
d. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
e. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
f. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
g. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
UNIT TERKAIT Seluruh unit – unit pelayanan dan tindakan kesehatan
MEMBANGUN KESADARAN TENTANG
BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
RSUD No. Dokumen:002 No. Revisi : Halaman :
PANDAN 00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Pandan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Sri Indra Susilo
NIP. 19660202 200212 1 004
Keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : asesmen
resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
PENGERTIAN
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat
TUJUAN
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan ( KTD ) di rumah sakit
4. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak
terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Surat Keputusan Direktur RSUD Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah
KEBIJAKAN Nomor 001/ /AKR/APK/I/2018 tentang Panduan Skrining Pasien di
RSUD Pandan
1. Seluruh personel / staf memiliki kesadaran yang konstan dan aktif
tentang hal yang potensial menimbulkan kesalahan
2. Baik staf maupun organisasi mampu membicarakan kesalahan,
belajar dari kesalahan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan
3. Bersikap terbuka dan adil / jujur dalam membagi informasi secara
terbuka dan bebas, dan penanganan adil bagi staf bila insiden terjadi
4. Pimpinan terkait menerangkan bahwa penyebab insiden keselamatan
PROSEDUR
pasien tidak dapat dihubungkan dengan sederahana ke staf yang
terlibat. Semua insiden berkaitan juga dengan sistem tempat orang
itu bekerja
5. Perubahan nilai, keyakinan dan perilaku menuju keselamatan pasien
penting bukan hanya bagi staf, melainkan juga semua orang yang
bekerja di RS serta pasien dan keluarganya. Tanyakan apa yang bisa
mereka bantu untuk meningkatkan keselamatan pasien
ANALISIS INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN (IKP)
ANALISIS MODUS KEGAGALAN
DAN DAMPAKNYA
RSUD (AMKD / FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS
PANDAN / FMEA)
No. Dokumentasi :002 No. Revisi : Halaman :

00 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Pandan

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Sri Indra Susilo
NIP. 19660202 200212 1 004
a. Tingkat bahaya
b. Tingkat probabilitas
c. Skor hazard
5. Analisis pohon keputusan
PROSEDUR a. Tipe tindakan
b. Tindakan / alasan untuk mengakhiri
c. Ukuran outcome
d. Yang bertanggung jawab
6. Manajemen tim
Tim Investigator terdiri dari :
1. Ka Instalasi / Ka Departemen / Dirlak / Ka Unit masing – masing
tempat terjadinya IKP
2. Kepala Perawatan terkait tempat terjadinya IKP
UNIT TERKAIT
3. Semua area yang terkait harus terwakili ( profesi, penunjang, dll )
4. Macam – macam dan tingkat pengetahuan yang berbeda harus
terwakili ( dokter, perawat, personalia, manajemen, penunjang, dll )
5. Tim Mutu dan Keselamatan Pasien
MEMBANGUN KESADARAN TENTANG
BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
RSUD No. Dokumentasi :002 No. Revisi : Halaman :
PANDAN 001/ /AKR/APK/I/2018 00 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Pandan
STANDAR
PROSEDUR
Januari 2018
OPERASIONAL
dr. Sri Indra Susilo
NIP. 19660202 200212 1 004
6. Penjelasan / pemahaman tentang aktivitas organisasi yang
bersifat resiko tinggi dan rentan kesalahan
7. Lingkungan yang bebas menyalahkan, sehingga orang dapat
melapor kesalahan tanpa penghukuman
8. Pimpinan wajib berkomitmen mendukung dan memberikan
penghargaan kepada staf yang melaporkan insiden keselamatan
pasien, bahkan meskipun kemudian dinyatakan salah
9. Komunikasi antar staf dan antar tingkatan harus sering terjadi dan
PROSEDUR tulus
10. Terdapat keterbukaan tentang kesalahan dan masalah bila terjadi
pelaporan
11. Pembelajaran organisasi. Tanggapan atas suatu masalah lebih
difokuskan untuk meningkatkan kinerja sistem daripada untuk
menyalahkan seseorang
12. Seluruh staf harus tahu apa yang harus dilakukan bila menemui
insiden : mencatat, melapor, dianalisis, memperoleh feed back,
belajar dan mencegah pengulangan
Seluruh unit – unit pelayanan dan tindakan kesehatan
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai