Anda di halaman 1dari 6

METODE HARGA POKOK PROSES – PRODUK DIOLAH MELALUI LEBIH DARI

SATU DEPARTEMEN PRODUKSI.


Perhitungan biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh departemen setelah
departemen pertama adalah perhitungan yang bersifat komulatif. Karena produk yang
dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama merupakan produk jadi dari
departemen sebelumnya, yang membawa biaya produksi dari depatemen produksi sebelumnya
tersebut, maka harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen
pertama terdiri dari :
1. biaya produksi yang dibawa dari depatemen produksi sebelumnya.
2. Biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama.
Contoh soal
PT Eliona memiliki dua departemen produksi : departemen A dan departemen B untuk
menghasilkan produknya. Data produksi dan biaya kedua departemen tersebut dalam bulan
januari adalah sebagai berikut.
Departemen A Departemen B
Dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 30.000 kg
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kg
Biaya yang dikeluarkan bulan januari :
Biaya bahan baku Rp. 70.000 Rp. 0
Biaya tenaga kerja Rp. 155.000 Rp. 270.000
Biaya overhead pabrik Rp. 248.000 Rp. 405.000
Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir :
Biaya bahan baku 100% -
Biaya konversi 20% 50%

Perhitungan Harga Pokok Produksi di Departemen A


Untuk menghitung biaya produk selesai yang ditransfer ke Departemen B dan biaya produk
dalam proses akhir bulan januari, perlu dilakukan perhitungan biaya produksi per satuan yang
dikeluarkan oleh departemen A dalam bulan yang bersangkutan. Hasil perhitungan kemudian
dikalikan dengan jumlah produk yang ditransfer ke Departemen B dan diperoleh informasi
harga pokok produk jadi yang ditransfer tersebut. Untuk menghitung harga pokok produk
dalam proses di Departemen A pada akhir periode, biaya produksi per satuan yang dikeluarkan
oleh departemen A dalam bulan yang bersangkutan dikalikan dengan kuantitas produk dalam
proses, dengan memperhitungkan tingkat penyelesaian persediaan produk dalam proses
tersebut.
 Menghitung biaya produksi per satuan yang dikeluarkan oleh departemen A
biaya unit ekuivalensi bahan baku adalah 30.000 + (100% x 5000) = 35.000
biaya unit ekuivalensi konversi adalah 30.000 + (20% x 5000) = 31.000

Unit Biaya Total Biaya unit ekuivalensi Biaya Produksi per


Produksi (2) (3) kg
(1) (2) : (3)
Bahan Baku Rp. 70.000 35.000 Rp. 2
Tenaga Kerja Rp.155.000 31.000 5
Overhead pabrik Rp.248.000 31.000 8
Total Rp.473.000 Rp. 15
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B
30.000 x Rp. 15 Rp. 450.000
Harga pokok produk dalam proses di Departemen A pada akhir periode
BBB : 100% x 5.000 x Rp2 = Rp.10.000
BTK : 20% x 5.000 x Rp5 = Rp. 5.000
BOP: 20% x 5.000 x Rp8 = Rp. 8.000
Rp. 23.000
Jumlah biaya produksi Departemen A bulan januari Rp. 473.000
PT Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Departemen A
Bulan januari
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 30.000 kg
Produk dalam proses akhir bulan 5.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 35.000 kg

Biaya yang dibebankan Departemen A dalam bulan Total Per Kg


januari
Biaya bahan baku Rp. 70.000 Rp. 2
Biaya tenaga kerja Rp.155.000 5
Biaya overhead pabrik Rp.248.000 8
Jumlah Rp 473.000 Rp. 15

Perhitungan Biaya
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke Departemen
B
30.000 kg @ Rp15 Rp. 450.000
Harga pokok produk dalam proses akhir periode
Biaya bahan baku Rp. 10.000
Biaya tenaga kerja 5.000
Biaya overhead pabrik 8.000 Rp. 23.000
Jumlah biaya produksi Departemen A bulan januari Rp 473.000
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi departemen A
1. Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku :
Barang dalam proses-Biaya Bahan Baku Dep. A Rp.70.000
Persediaan Bahan Baku Rp.70.000
2. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja :
Barang dalam proses-Biaya Tenaga Kerja Dep. A Rp.155.000
Gaji dan Upah Rp.155.000
3. Jurnal untuk mencatat biaya Overhead pabrik :
Barang dalam proses-Biaya Overhead Pabrik Dep. A Rp.248.000
Berbagi Rekening yang Dikredit Rp.248.000
4. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh Departemen
A ke Departemen B :
Barang dalam proses-Biaya Bahan Baku Dep. B Rp.450.000
Barang dalam proses-Biaya Bahan Baku Dep. A Rp. 60.000*
Barang dalam proses-Biaya Tenaga Kerja Dep. A 150.000**
Barang dalam proses-Biaya Overhead Pabrik Dep. A 240.000***
* 30.000 kg x Rp2
** 30.000 kg x Rp5
*** 30.000 kg x Rp8

5. Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum
selesai diolah dalam Departemen A pada akhir bulan januari :
Persediaan Produk dalam Proses Dep. A Rp.450.000
Barang dalam proses-Biaya Bahan Baku Dep. A Rp.10.000
Barang dalam proses-Biaya Tenaga Kerja Dep. A 5.000
Barang dalam proses-Biaya Overhead Pabrik Dep. A 8.000

Perhitungan Harga Pokok Produksi Departemen B


Untuk menghitung biaya produk jadi yang ditransfer ke gudang dan biaya produk dalam
proses di Departemen B akhir bulan januari, perlu dilakukan perhitungan biaya produksi per
satuan yang dikeluarkan oleh departemen B dalam bulan yang bersangkutan. Hasil
perhitungan kemudian dikalikan dengan jumlah produk yang ditransfer ke gudang dan
diperoleh informasi biaya yang akan ditambahkan atas harga pokok produk yang dibawa dari
Departemen A. Untuk menghitung harga pokok produk dalam proses di Departemen B pada
akhir periode, Harga pokok produk yang berasal dari Departemen A harus ditambah dengan
biaya produksi per satuan yang ditambahkan Departemen B dalam bulan yang bersangkutan
dikalikan dengan kuantitas produk dalam proses tersebt, dengan memperhitungkan tingkat
penyelesaiannya.
 Menghitung biaya produksi per satuan yang ditambahkan oleh departemen B, perlu
dihitung unit ekuivalensi setiap unsur biaya produksi yang ditambahkan oleh
departemen B.
biaya unit ekuivalensi konversi adalah 24.000 + (50% x 6.000) = 27.000
Unit Biaya Total Biaya Unit Ekuivalensi Biaya Produksi Per
Produksi (2) (3) Kg
(1) (2) : (3)
Tenaga Kerja Rp.270.000 Rp.27.000 Rp10
Overhead Pabrik 405.000 27.000 15
Total Rp.675.000 Rp.25

 Perhitungan Harga Pokok Produks Jadi dan Produk dalam Proses Departemen B.
Harga Pokok Produk Selesai yang
ditransfer dari Departemen B ke gudang
Harga pokok dari Dep. A Rp.360.000
24.000 x Rp15
Biaya yang ditambahkan oleh Dep. 600.000
B
24.000 x Rp25
Total Harga Pokok Produk Jadi yang Rp. 960.000
ditransfer dari Departemen B ke gudang
: 24.000 x Rp40

Harga pokok produk dalam proses akhir


periode
Harga pokok dari Dep. A : 6.000 x Rp.90.000
Rp15
Biaya yang ditambahkan oleh Dep.
B
Biaya tenaga kerja : 50% x 6.000 x Rp.30.000
Rp10
Biaya overhead pabrik : 50% 45.000
x6.000 x Rp15 Rp.75.000
Total Harga Pokok Persediaan Produk
dalam proses Departemen B Rp.165.000
Jumlah Biaya Produksi Komulatif Dep.
B bulan Januari Rp.1.125.000
Laporan Biaya Produksi Departemen B
PT Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Departemen B
Bulan januari
Data Produksi
Diterima dari Departemen A 30.000 kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir 6.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 30.000 kg

Biaya Produksi Komulatif Depatermen B dalam


bulan Januari
Total Per Kg
Harga pokok dari Departemen A (30.000 kg) Rp. 450.000 Rp15
Biaya yang ditambahkan oleh Departemen B
Biaya tenaga kerja Rp. 270.000 Rp10
Biaya overhead pabrik Rp. 405.000 15
Jumlah Biaya yang ditambahkan oleh Departemen B Rp. 675.000 Rp25
Total biaya komulatif di Departemen B Rp.1.125.000 Rp40

Perhitungan Biaya
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke Departemen Rp. 960.000
B
24.000 kg @ Rp40
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
Harga pokok dari Departemen A Rp15 x 6.000 Rp.90.000
Biaya yang ditambahkan oleh Departemen B
Biaya tenaga kerja Rp.30.000
Biaya overhead pabrik Rp.45.000
Rp. 165.000
Jumlah Biaya Produksi Komulatif Departemen B bulan Rp.1.125.000
Januari

Jurnal Pencatatan Biaya Produksi Departemen B


Berdasarkan informasi yang disajikan dalam laporan biaya produksi Departemen B
tersebut, biaya produksi yag terjadi dalam Departemen B dalam bulan Januari 20X1, dicatat
dengan jurnal berikut ini.
1. Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku:
Barang Dalam Proses-Biaya Bhn. Baku Dep. B Rp450.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bhn. Baku Dep. A Rp60.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tng. Kerja Dep. A Rp150.000
Barang Dalam Proses-Biaya Ov. Pabrik Dep. A Rp240.000
2. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja:
Barang Dalam Proses-Biaya Tng. Kerja Dep. B Rp270.000
Gaji dan Upah Rp270.000
3. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik:
Barang Dalam Proses-Biaya Ov. Pabrik Dep. B Rp405.000
Berbagai Rekening yang Dikredit Rp405.000
4. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh Departemen B ke
gudang:
Persediaan Produk Jadi Rp960.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bhn. Baku Dep. B Rp360.000*
Barang Dalam Proses-Biaya Tng. Kerja Dep. B Rp240.000**
Barang Dalam Proses-Biaya Ov. Pabrik Dep. B Rp360.000***
*24.000 kg x Rp15 (harga pokok produksi per kg. dari Dep. A)
**24.000 kg x Rp10 (biaya tenaga kerja yang ditambahkan oleh Dep. B)
***24.000 kg x Rp15 (biaya Overhead pabrik yang ditambahkan oleh Dep. B)
5. Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum seleai
diolah dalam Dep. B pada akhir bulan Januari 20X1:

Persediaan Produk Dalam Proses-Dep. B Rp165.000


Barang Dalam Proses-Biaya Bhn. Baku Dep. B Rp90.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tng. Kerja Dep. B Rp30.000
Barang Dalam Proses-Biaya Ov. Pabrik Dep. B Rp45.000

Anda mungkin juga menyukai