Abstrak
Peran Kepemimpinan secara khusus dirancang untuk memotivasi para karyawan dan
mempertimbangkan kualitas dan kuantitas tertentu dari suatu produk yang akan diproduksi.
Berdasarkan metode penelitiannya desain penelitian ini merupakan penelitian survey sedangkan
berdasarkan tingkat eksplanasinya desain penelitian ini bersifat deskriptif yaitu mengemukakan
peranan peran kepemimpinan terhadap motivasi kerja. Dengan menggunakan metode analisis Skala
Likert dan Rentang Skala.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan pengaruh peran
kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai departemen fasilitas umum dan penataan
lingkungan PERUM PERURI.
1. Peran Kepemimpinan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari hasil setiap rekapitulasi
perumusan masalah Peran Kepemimpinan dengan sub variabel Interpersonal, Informasional,
Pengambil Keputusan, yang menggunakan rentang skala memperoleh rata-rata skor 197,35 yaitu
berada pada daerah Setuju
2. Motivasi Kerja pegawai berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari setiap rekapitulasi
perumusan masalah Motivasi Kerja dengan sub variabel Kebutuhan Fisikologi, Kebutuhan Akan
Rasa Aman, Kebutuhan Sosial, Kebutuhan Akan Penghargaan, Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
yang menggunakan rentang skala memperoleh rata-rata skor 220,25 yaitu berada pada daerah
Setuju.
3. Terdapat pengaruh positif Cukup Kuat antara Peran Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja
pegawai. Adapun besarnya pengaruh Peran Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja adalah
sebesar 21,6225 % artinya bahwa variabel Motivasi Kerja dipengaruhi atau dapat dijelasakan
oleh variabel Peran Kepemimpinan sedangkan sisanya 78,3775% (100% - 21,6225% = 78,3775%)
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini terbukti dari hasil uji
hipotesis, bahwa tingkat signifikan 5% dan dengan derajat bebas sebesar 52 sehingga didapat
nilai t tabel 1,671 dan dari perhitungan t hitung didapat nilai 3,788 dengan pengertian bahwa t
tabel ≤ t hitung dan ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
A. PENDAHULUAN
Suatu organisasi baik perusahaan maupun instansi dalam aktifitasnya akan memerlukan
pemimpin yang dapat mengarahkan bawahannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pemimpin merupakan salah satu unsur yang menentukan dalam mengembangkan perusahaan. Maju
mundurnya perusahaan akan ditentukan oleh peranan kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang
pemimpin dalam perusahaannya.
Gaya kepemimpinan dalam perkembangan mengalami perubahan perubahan sesuai dengan
kondisi jaman. Sehingga seorang pemimpin tidak bisa menerapkan satu gaya kepemimpinan. Dalam
memotivasi pegawai lebih besar peranan kepemimpinan untuk menggerakan kelangsungan
perusahaan. Peran seorang pemimpin sangatlah mempengaruhi terhadap motivasi kerja pegawai.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia.
Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam organisasi, artinya unsur
manusia memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk melakukan mencapai tujuan.
Untuk itulah eksistensi sumber daya manusia dalam organisasi sangat kuat. Untuk mencapai kondisi
yang lebih baik maka perlu adanya manajemen sumber daya manusia secara memadai sehingga
terciptalah sumber daya manusia yang berkualitas, loyal dan berprestasi. Manajemen Sumber daya
Manusia merupakan usaha untuk mengarahkan dan mengelola sumber daya manusia didalam
organisasi agar mampu berfikir dan bertindak sebagaimana yang diinginkan oleh organisasi.
Untuk memperoleh gambaran lebih jelas, berikut pengrtian sumber daya manusia yang dikemukakan
oleh para ahli :
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2003 : 10) bahwa :
Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujutnya tujuan perusahaan, karyawan.
dan masyrakat.
Sedangkan menurut Stoner dan Freeman yang dikutip oleh Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah
dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2003 : 7) :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengedalian
upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua lain-lain sumber daya organisasi
untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2003 : 21) dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia fungsi-
fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi fungsi manajerial dan fungsi operasional, yaitu :
1. Fungsi Manajerial.
a. Perencanaan
Perencanaan ( Human Resources Planing ) merencanakan tenaga kerja secara
efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu
terwujutnya tujuan perusahaan.
b. Pengorganisasian.
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan
menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, dan delegasi wewenang, integrasi,
dan koordinasi dalam bagian organisasi ( organization chart ).
2. Pengertian Kepemimpinan.
Banyak para ahli dari manajemen yang memberikan pendapatnya tentang definisi dari
kepemimpinan dimana kepemimpinan didefinisikan sebagai proses pengarahan dan mempengaruhi
para karyawan dalam aktivitasnya yang berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok. Apabila
kita berbicara mengenai kepemimpinan maka tidak akan terlepas dari siapa yang memimpin yang
disebut dengan pemimpin.
Seorang pemimpin merupakan individu yang dapat menerapkan prinsip motivasi, disiplin, dan
produktifitas, jika bekerja sama dengan orang, tugas dan situasi agar dapat mencapai tujuan dari
sebuah perusahaan kepemimpinan yang efektif sangat tergantung dari landasan manajerial yang
kokoh.
Menurut Howard H. Hyot Yang dikutip oleh Kartini Kartono dalam bukunya Pemimpin dan
Kepemimpinan ( 2004 : 57 ) bahwa : “Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku
manusia, kemampuan untuk membimbing orang.”
DuBrin (2005:3) dalam bukunya Leadership mengemukakan bahwa :
Kepemimpinan itu adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai
tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan
orang lain bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting
yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan
Melalui teori ini pemimpin berusaha membuat jalan kecil (path) untuk mencapai tujuan ( goal )
para bawahannya dengan sebaik mungkin dan pemimpin dapat mempergunakan gaya yang paling
sesuai dengan variabel-variabel lingkungan yang ada.
Gambar 2.1
Tata hubungan dalam aplikasi Path-Goal
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat diartikan bahwa motivasi
merupakan pendorong yang ada dalam diri individu yang memberikan daya penggerak untuk
melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin. Apabila individu tersebut memiliki motivasi yang tinggi
maka dia akan mencapai kepuasan dalam melakukan pekerjaan, karena tujuan yang akan dicapai dan
yang diinginkan oleh perusahaan dapat terwujud.
Teori motivasi kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham A. Maslow yang dikutip oleh
Marihot T.E Hariandja (2002 : 324) yang menyatakan bahwa manusia dimotivasi untuk memuaskan
sejumlah kebutuhan yang melekat pada diri manusia yang cenderung bersifat bawaan. Kebutuhan ini
terdiri dari lima jenis dan terbentuk dari dalam satu hierarki dalam pemenuhan, dalam arti manusia
pada dasarnya pertama kali akan berusaha memenuhi kebutuhan tingkat pertama, kemudian tingkat
kedua dan seterusnya, dan pemenuhan semua kebutuhan inilah yang menimbulkan motivasi
seseorang.
Adapun kebutuhan-kebutuhan itu adalah :
a) Kebutuhan fisik (physiological needs), seperti : sandang, pangan, papan, udara, air, dan lain-lain
b) Kebutuhan rasa aman (the savety needs): perlindungan fisik, mendapatkan pekerjaan, jaminan
hari tua, dan lain-lain.
c) Kebutuhan sosial (the social needs): kebutuhan bergaul, diakui masyarakat, berkawan,
berkeluarga dan lain-lain.
d) Kebutuhan harga diri (the esteem needs) untuk memuaskan egonya, seperti memiliki mobil
bagus, memiliki gelar, dan seterusnya.
e) Kebutuhan aktualisasi diri (the self – actualization needs): untuk memuaskan diri dengan
mengembangkan segenap potensi bakat,dan kemampuan, bekerja, rekreasi dan lain-lain.
C. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Agar mendapatkan data dan informasi yang diperoleh sesuai dengan permasalahan maka ada
beberapa data yang digunakan adalah sebagai berikut :
2. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan penelitian yang sempurna, variabel penelitian diperlukan agar pengambilan dan
pembahasan data terarah. Dalam penelitian ini faktor internal dan faktor eksternal ditentukan
sebagai variabel penelitian. Sebagai parameter dari variabel yang diteliti akan dijelaskan pada tabel
dibawah ini:
Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliable dalam pengumpulan data, maka
diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliable.
Uji validitas instrumen yang dilakukan dengan menggunakan uji validitas konstrak. Uji
validitas konstrak yaitu menyusun indikator pengukuran operasional berdasarkan kerangka
teori konsep yang akan diukur. Secara sederhana dapat dikemukan, bahwa validitas
konstrak dari sebuah instrumen ditentukan dengan jalan mengkorelasikan antara skor
masing-masing item dengan total skor masing-masing item. Jika r-hitung lebih besar dari r-
tabel pada taraf kepercayaan tertentu berarti instrumen tersebut memenuhi kriteria
validitas. Taraf kepercayaan yang digunakan dalan uji validitas item pada penelitian ini
adalah dengan jumlah responden 54 (N=54). Item-item yang memiliki nilai r hitung > r
tabel (0,138) itu item yang digunakan dalam penelitian.
b) Reliabilitas Instrumen
instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk
mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode alpha
Cronbach diukur berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu itu
dikelompok ke dalam lima kelas dengan reng yang sama, maka ukuran kemantapan alpha
dapat diinterprestasikan sebagai berikut :
5. Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel (Triton, 2005)
Uji normalitas data dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi data, dimana data yang
normal atau terdistribusi secara normal akan memusat pada nilai rata-rata dan median. Uji
normalitas bertujuan untuk mengetahui seberapa besar data terdistribusi secara normal
dalam variabel di dalam penelitian ini. Data yang baik yang dapat dipakai dalam suatu
penelitian adalah data yang telah terdistribusi secara normal.
Data dinyatakan berdistribusi normal apabila D hitung ≤ D tabel pada taraf kesalahan
tertentu. Konfirmasi tabel pada α = 0,05
3) Analisis korelasi
Untuk mengetahui berapa kuat hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Ukuran
yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan tersebut disebut koefisien korelasi ( r ).
Rumus korelasi yang digunakan yaitu korelasi productmoment yang rumusnya sebagai
berikut :
r =
n xy x. y
(n. x 2 ( x) 2 ) x(n. y 2 ( y ) 2 )
Dimana :
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah sampel yang diambil
x = Gaya Kepemimpinan
y = Motivasi kerja
4) Koefisien Determinasi
CD = r2 x 100%
Dimana :
CD = Koefisien Determinasi
r = Koefisien korelasi
5) Uji Signifikan
a) Penentuan t Hitung
r n2
t
1 r
2
b) Penentuan T Tabel
6) Uji hipotesis
Setelah mengetahui hubungan antara dua variabel akan diuji kebenarannya dengan uji hipotesis
koefisien korelasi.
Ho : ρ < 0 : Tidak terdapat hubungan positif antara Pengaruh peran kepemimpinan dengan
motivasi kerja pegawai pada departemen fasilitas umum dan penataan likunfan PERUM PERURI
Ha : ρ > 0 : Terdapat hubungn positif antara Pengaruh peran kepemimpinan dengan motivasi kerja
pegawai pada departemen fasilitas umum dan penataan likunfan PERUM PERURI
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengumpulan data yang penulis lakukan pada pegawai
departemen fasilitas umum dan penataan lingkungan PERUM PERURI, dari semua hasil analisis
data yang telah diolah dan dibahas pada bab IV, maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :
a) Peran Kepemimpinan pegawai departemen fasilitas umum dan penataan lingkungan
PERUM PERURI berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari hasil setiap
rekapitulasi perumusan masalah Peran Kepemimpinan dengan sub variabel
Interpersonal, Informasional, Pengambil Keputusan, yang menggunakan rentang skala
memperoleh rata-rata skor 197,35 yaitu berada pada daerah Setuju berarti Baik.
b) Motivasi Kerja pegawai departemen fasilitas umum dan penataan lingkungan PERUM
PERURI berdarkan hasil analisis data yang diperoleh dari setiap rekapitulasi perumusan
masalah Motivasi Kerja dengan sub variabel Kebutuhan Fisikologi, Kebutuhan Akan Rasa
Aman, Kebutuhan Sosial, Kebutuhan Akan Penghargaan, Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
yang menggunakan rentang skala memperoleh rata-rata skor 220,25 yaitu berada pada
daerah Setuju berarti Baik.
c) Terdapat pengaruh positif Cukup Kuat antara Peran Kepemimpinan dengan Motivasi
Kerja pegawai departemen fasilitas umum dan penataan lingkungan PERUM PERURI.
Adapun besarnya pengaruh Peran Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja adalah
sebesar 21,6225 % artinya bahwa variabel Motivasi Kerja dipengaruhi oleh variabel
Peran Kepemimpinan, sedangkan sisanya 78,3775% (100% - 21,6225% = 78,3775%)
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini terbukti dari
hasil uji hipotesis, bahwa tingkat signifikan 5% dan dengan derajat bebas sebesar 52
sehingga didapat nilai t tabel 1,671 dan dari perhitungan t hitung didapat nilai 3,788
dengan pengertian bahwa t tabel ≤ t hitung dan ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima
2. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, dalam kesempatan ini penulis akan sedikit
memberikan beberapa saran, diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan bahan
pertimbangan perusahaan yang sifatnya untuk kemajuan perusahaan itu sendiri, yaitu sebagai
berikut :
Ambar Teguh Sulistiani dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia
Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah. Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Ridwan dan Engkos A. Kuncoro. 2008. Cara Menggunakan Dan Memakai Analisis Jalu (Path
Analysis). Cetakan kedua. Bandung: Alfabeta
Robert J, Moecklar. 1972. The Management Control Process. Englewood Cliffs : Prentice Hall.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi KE-3 Yogyakarta: Aditya Media
Sondang , P. Siagian. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Cetakan Pertama, Jakarta : PT.
Rineka Cipta
--------------, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan ke 8. Bandung :
Alfabeta
Winardi. 2000. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Cetakan Kedua, Jakarta : PT. Rimeka Cipta