Anda di halaman 1dari 28

PEMBELAJARAN MATERI DEGREES OF COMPARISON

KELAS VIII MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK MODEL


PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERORIENTASI
HOTS PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS
DI SMP NEGERI 10 BANJAR TAHUN PELAJARAN 2019/2020

BEST PRACTICE
Disusun Sebagai Pemenuhan Tugas Akhir Program PKB melalui Program
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi Mata Pelajaran
Bahasa Inggris Kota Banjar

Nama : Rd. Friska Mahyudin Syah, S.Pd


NUPTK : 7733755656300032
NIP : 19770401 200902 1 006
Unit Kerja : UPTD SMP Negeri 10 Banjar
Kabupaten/ Kota : Banjar
Provinsi : Jawa Barat

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SATUAN PENDIDIKAN FORMAL SEKOLAH
UPTD SMP NEGERI 10 BANJAR
Jalan Lapang Gotama Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar
KOTA BANJAR
JAWA BARAT
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Pengembangan dalam bentuk Best Practice berjudul : Pembelajaran Materi


Degrees of Comparison Kelas VIII Melalui Pendekatan Saintifik Model
Pembelajaran Discovery Learning Berorientasi HOTS Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris di SMP Negeri 10 Banjar Tahun pelajaran 2019/2020

Nama : Rd. Friska Mahyudin Syah, S.Pd


Unit Kerja : UPTD SMP Negeri 10 Banjar

Telah disetujui dan di sahkan pada / oleh:

Hari : Jum’at
Unit Kerja : 15 November 2019

Kepala UPTD SMPN 10 Banjar Guru Inti

Kusmana, S.Pd., M.Pd Suminah, S.Pd


NIP. 196906051991031011 NIP.__________________

Disyahkan Oleh:
Pengawas Pembina

Dra, Hj. Ukeu Elia, M.Pd


NIP. __________________________
BIODATA PENULIS

Nama : Rd. Friska Mahyudin Syah, S.Pd


Tempat/ Tgl Lahir : Banjar, 01 April 1977
NUPTK : 7733755656300032
NIP : 19770401 200902 1 006
Jabatan : Guru Bahasa Inggris
Pendidikan Terakhir : S.2
Unit Kerja : UPTD SMP Negeri 10 Banjar
Alamat : Jalan Lapang Gotama Kelurahan
Situbatu Kecamatan Banjar
Kabupaten/ Kota : Banjar
Provinsi : Jawa Barat

Banjar, 15 November 2019

Penulis
KATA PENGANTAR

Puji syukur hanya kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya

penyusunan Best Practice ini dapat terselesaikan dengan tuntas dan tepat waktu.

Penulisan Best Practice ini selesai berkat bantuan berbagai pihak:

1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar

2. Pengawas Mata Pelajaran Bahasa Inggris Dinas Pendidikan Kota

Banjar

3. Kepala SMP Negeri 10 Banjar atas ijin, motivasi dan dukungannya

menyelenggarakan penelitian di SMP Negeri 10 Banjar.

4. Suminah, S.Pd selaku Guru Inti yang telah menjadi pembimbing,

fasilitator dan pemberi motivasi pada kegiatan PKP berbasis zonasi.

5. Rekan-rekan guru Bahasa Inggris yang tergabung dalam Kelas A

Diklat PKP Zonasi Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kota Banjar.

6. Rekan-rekan Guru dan staf karyawan di SMP Negeri 10 Banjar atas

kerjasama dan diskusinya sehingga Best Practice ini dapat

terselesaikan tepat waktu.

Tersadar bahwa Best Practce ini masih jauh dari kesempurnaan, penulis

mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak tetap terbuka guna

penyempunaan dan perbaikan tindak lanjut. Semoga pelaksanaan dan hasil

penelitian ini nantinya dapat memberikan manfaat dan peningkatan dalam proses

pembelajaran di kelas.

Banjar, November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Jenis Kegiatan 3
C. Manfaat Kegiatan 3
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran 4
B. Bahan/ Materi Kegiatan 4
C. Metode/ Cara Melaksanakan Kegiatan 5
D. Alat/ Instrumen 16
E. Waktu dan Tempat Kegiatan 16
BAB III HASIL KEGIATAN 17
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan 21
B. Rekomendasi 21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelajaran Bahasa Inggris tidak boleh dianggap sulit. Karena itu guru perlu

membuat kegiatan-kegiatan pembelajaran bahasa Inggris yang menyenangkan.

Kondisi saat ini guru Bahasa Inggris perlu memiliki kreativitas dalam

menciptakan pembelajaran abad 21 yang bermakna untuk siswa. Dalam praktik

pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis

menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut

sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami

beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang

siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif

yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa

masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru

hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Penulis

juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana

pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi

bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru

dengan cara ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru
adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya

bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks.

Untuk menghadapi era Pendidikan 4.0 siswa harus dibekali keterampilan

berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model

pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi

Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran discover learning.

Menurut Hosnan (2014:282): “discovery learning adalah suatu model untuk

mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki

sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan.

Melalui belajar penemuan, siswa juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba

memecahkan sendiri masalah yang dihadapi”

Dalam mengaplikasikan model pembelajaran Discovery Learning guru

berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing

dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini

ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student

oriented.

Setelah melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris dengan model discovery

learning, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat.

Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model discovery

learning ini diterapkan pada kelas VIII ternyata proses dan hasil belalajar

terbilang baik. Praktik pembelajaran discovery learning yang berhasil baik ini
penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran

berorientasi HOTS dengan model discovery learning.

B. Jenis Kegiatan

Kegiatan yang penulis laporkan adalah Laporan Kegiatan Pembelajaran

Bahasa Inggris Kelas VIII semester 2 Kompeternsi Dasar 3.9 (Pengetahuan) dan

Kompetensi Dasar 4.9 (Keterampilan) materi Degrees of Comparison.

C. Manfaat Kegiatan

1. Manfaat kusus bagi penulis diantaranya dapat menambah pengetahuan

dam pengalaman dalam mengajar dengan menggunakan berbagai model

pembelajaran berorientasi HOTS bertujuan untuk meningkatkan

kompetensi.

2. Manfaat bagi siswa diantaranya dapat meningkatkan kompetensi siswa

dalam pembelajaran Bahasa Inggris berorientasi HOTS.


BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendeskripsikan pengelaman terbaik

kegiatan praktik pembelajaran yang penulis lakukan dalam menerapkan

pendekatan saintifik model pembelajaran Discovery Learing yang berorientasi

HOTS.

Adapun sasaran pelaksanaan kegiatan Best Practice ini adalah peserta didik

kelas VIII B Semester 2 di UPTD SMP Negeri 10 Banjar sebanyak 25 orang.

B. Bahan / Materi Kegiatan

Bahan yang digunakan dalam praktik pembelajaran ini adalah materi kelas

VIII tentang Degrees of Comparison, sebagai berikut ini:

No KOMPETENSI DASAR

1. Kompetensi Pengetahuan

3.9 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan

teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan

memberi dan meminta informasi terkait perbandingan jumlah dan

sifat orang, binatang, benda, sesuai dengan konteks penggunaannya.

(Perhatikan degree of comparison)

2. Kompetensi Keterampilan

4.9 Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat


pendek dan sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan

meminta informasi terkait perbandingan jumlah dan sifat orang,

binatang, benda, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,

dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks

C. Metode / Cara Melaksanakan Kegiatan

Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah

menggunakan pendekatan saintifik model pembelajaran discovery learning.

Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah

dilakukan penulis.

1. Pemetaan Kompetensi Dasar

Pemetaan Kompetensi Dasar dilakukan penulis untuk membuat desain

pembelajaran yang digunakan di kelas VII.B. Berdasarkan hasil telaah

Kompetensi Dasar, Penulis menggunakan pendekatan saintifik dengan

model pembelajaran Discovery Learning melalui teknik Make a Match.

2. Analisis Target Kompetensi

Berikut ini hasil analisis target kompetensi yang telah penulias lakukan:

No Kompetensi Dasar Target KD

1. 3.9 menerapkan fungsi 1. Menggunakan fungsi sosial

sosial, struktur teks, dan teks interaksi transaksional

unsur kebahasaan teks lisan yang melibatkan tindakan

interaksi transaksional lisan memberi dan meminta

dan tulis yang melibatkan informasi terkait perbandingan


tindakan memberi dan jumlah sifat orang, binatang,

meminta informasi terkait benda sesuai dengan konteks

perbandingan jumlah dan penggunaannya.

sifat orang, binatang, benda, 2. Menggunakan struktur teks

sesuai dengan konteks teks interaksi transaksional

penggunaannya. (Perhatikan lisan yang melibatkan tindakan

degree of comparison) memberi dan meminta

informasi terkait perbandingan

jumlah sifat orang, binatang,

benda sesuai dengan konteks

penggunaannya.

3. Menggunakan unsur

kebahasaan teks interaksi

transaksional lisan yang

melibatkan tindakan memberi

dan meminta informasi terkait

perbandingan jumlah sifat

orang, binatang, benda sesuai

dengan konteks

penggunaannya.

4. menggunakan fungsi sosial

teks interaksi transaksional

Tulis yang melibatkan


tindakan memberi dan

meminta informasi terkait

perbandingan jumlah dan sifat

orang, binatang, benda, sesuai

dengan konteks

penggunaannya.

5. menggunakan struktur teks

teks interaksi transaksional

Tulis yang melibatkan

tindakan memberi dan

meminta informasi terkait

perbandingan jumlah dan sifat

orang, binatang, benda, sesuai

dengan konteks

penggunaannya.

6. menggunakan unsur

kebahasaan teks interaksi

transaksional l Tulis yang

melibatkan tindakan memberi

dan meminta informasi terkait

perbandingan jumlah dan sifat

orang, binatang, benda, sesua

dengan konteks
penggunaannya.

3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah menganalisis target kompetensi, tahap selanjutnya penulis

merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi.

No IPK Pengetahuan
IPK Keterampilan
1 3.9.1. menggunakan fungsi 4.9.1 memperagakan percakapan

sosial teks interaksi yang melibatkan tindakan

transaksional lisan yang memberi dan meminta informasi

melibatkan tindakan terkait perbandingan jumlah dan

memberi dan meminta sifat orang, binatang, dan benda.

informasi terkait

perbandingan jumlah dan

sifat orang, binatang dan

benda.

3.9.2. menggunakan

struktur teks interaksi

transaksional lisan yang

melibatkan tindakan

memberi dan meminta

informasi terkait

perbandingan jumlah dan


sifat orang, binatang dan

benda.

3.9.3. menggunakan unsur

kebahasaan teks interaksi

transaksional lisan yang

melibatkan tindakan

memberi dan meminta

informasi terkait

perbandingan jumlah dan

sifat orang, binatang dan

benda.

3.9.4. menggunakan fungsi

sosial teks interaksi

transaksional tulis yang

melibatkan tindakan

memberi dan meminta

informasi terkait

perbandingan jumlah dan

sifat orang, binatang dan

benda.

3.9.5. menggunakan

struktur teks interaksi

transaksional tulis yang


melibatkan tindakan

memberi dan meminta

informasi terkait

perbandingan jumlah dan

sifat orang, binatang dan

benda.

3.9.6. menggunakan unsur

kebahasaan teks interaksi

transaksional tulis yang

melibatkan tindakan

memberi dan meminta

informasi terkait

perbandingan jumlah dan

sifat orang, binatang dan

benda.

4. Pemilihan Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran yang digunakan adalah Discovery Learning

dengan teknik make a match.

5. Merencanakan Kegiatan Sesuai dengan Model Pembelajaran

Metode pembelajaran memiliki langkah-langkah kegiatan/ sintaksis

yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang dipraktekan.


Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan

melalui model discovery learning:

Syntax Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Discovery Learning
Simulation - Peserta didik dibagi dalam beberapa

(Pemberian kelompok (masing-masing terdiri dari 4

Rangsangan) orang).

- Peserta didik mengamati tayangan

infokus beberapa gambar orang, binatang

dan benda disertai dengan teks lisan

terkait kalimat yang mengandung kata

sifat (descriptive adjective) dan penanda

jumlah adjective of quantity, positive

degree, comparative degree dan

superlative degree of comparison

- Peserta didik mendengarkan teks

percakapan pendek sederhana yang

mengandung positive degree,

comparative degree dan superlative

degree of comparison. (Kegiatan Literasi)

- Peserta didik bertanya jawab dengan guru

untuk menganalisis teks percakapan

tersebut misalnya dengan merujuk


beberapa pertanyaan berikut:

- What do you think about … ?

- How tall is … than …. ?

Problem statement - Setiap kelompok peserta didik akan

(identifikasi mendapatkan 3 amplop yang berisi

masalah) potongan kertas dengan tulisan kosa kata

positif degree, comparative degree dan

superlative degree.

- Peserta didik menyusun potongan kertas

yang berisi kata-kata tersebut

menempelkan nya pada kolom yang

sesuai.

- Setelah selesai dan dikonfirmasi oleh

guru, peserta didik menuliskan kalimat

tersebut ke dalam tabel yang diberikan

guru.

- Guru melakukan penilaian sikap melalui

observasi saat peserta didik melakukan

kegiatan dalam kelompok.

Data Collection 1. Peserta didik mengumpulkan informasi

(Pengumpulan Data) yang relevan dari kalimat yang disusun

untuk menentukan fungsi sosial dari teks


tersebut dalam kelompok dengan

bimbingan guru.

2. Peserta didik menuliskan kosa kata sulit

yang mereka temukan dalam kalimat-

kalimat yang telah diurutkan menjadi teks

yang utuh dan menemukan arti kata

tersebut dari kamus.

3. Peserta didik mencari dan mengumpulkan

informasi tentang Kalimat perbandingan

positif, komparatif dan superlatif dengan:

as ... as, -er, est, more ..., the most

...Perbandingan jumlah: more, fewer, less

4. Peserta didik menentukan struktur teks dari

teks yang telah mereka susun sesuai dengan

struktur untuk descriptive adjective yang

telah mereka baca. Kalimat perbandingan

positif, komparatif dan superlatif dengan:

as ... as, -er, est, more ..., the most ...

Data processing 1. Peserta didik bersama sama dalam

(pengolahan Data) kelompok dengan bimbingan guru

mengolah informasi hasil identifikasi

tentang fungsi sosial dan struktur teks

Degrees of comparison sebagai bahan


presentasi dengan cara:

- Menempelkan kalimat-kalimat pada

gambar yang sesuai dengan kalimat

yang benar dengan teliti.

- Menuliskan fungsi sosial dari teks

tersebut dengan menggunakan ejaan dan

tanda baca yang benar.

- Menentukan salah satu anggota

kelompok untuk menjadi juru bicara

(speaker) yang bertugas

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya.

- Berlatih mempresentasikan hasil kerja

kelompok dengan membaca hasil kerja

nya kepada anggota kelompok dengan

pelafalan dan intonasi yang tepat.

- Menempelkan hasil kerja kelompok di

dinding papan tulis atau dinding kelas

Generalization 1. Peserta didik dengan bimbingan guru,

(menarik menyimpulkan hasil observasi mereka dari

kesimpulan) seluruh kelompok yang mereka kunjungi

dengan membandingkan:

- Fungsi sosial dan


- Struktur teks, dari beberapa teks

narrative yang telah mereka pelajari.

2. Guru memberikan apresiasi terhadap

hasil pekerjaan dan penampilan peserta

didik

3. Peserta didik menuliskan kembali hasil

kesimpulan dalam buku catatan masing-

masing sebagai bahan belajar.

4. Peserta didik menjawab beberapa

pertanyaan terkait fungsi sosial dan

struktur teks narrative dari lembar soal

yang disediakan oleh guru.

6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Berdasarkan rencana kegiatan tersebut, kemudian disusun perangkat

pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen

penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi,

penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D. Alat/ Media dan Instrumen Pembelajaran

1. Alat/ Media Pembelajaran yang digunakan pada kegiatan ini adalah :

a. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


b. Powerpoint / Slide Show berupa gambar dan materi tentang Degrees

of Comparison.

c. Alat Praktek adalah Paper Strips yang bertuliskan kosa kata

perbandingan Positive degree, Comparative Degree, Superlative

Degree

2. Instrumen yang digunakan pada kegiatan ini adalah:

a. instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar

observasi

b. instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan

tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 4 s.d 8 November 2019 bertempat

di kelas VIII.B UPTD SMP Negeri 10 Banjar.


BAB III

HASIL KEGIATAN

A. penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan

Abad 21 di dalam RPP yang telah telah disusun

Penggunaan aspek HOTS sudah ada dalam sintaks pembelajaran

Discovery Learning. (simulation, Problem Statements, Data Collections,

Data Processing, Generalization) Dalam kegiatan pendahuluan dimulai

dengan apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai. Pada kegiatan inti ada menggunakan model saintifik, metode

pembelajaran Discovery Learning learning, Peserta didik menemukan

sendiri kosa kata tentang Degrees of Comparison melalui teknik mix and

match, mencocokan paper strips yang berisi positif degree, comparative

degree dan superlative degree menempelkan nya ke kolom yang disediakan

penulis.

Penulis menggunakan pembelajaran yang sesuai dengan indikator

pencapaian Kompetensi (IPK). Lembar kerja peserta didik dikembangkan

dengan mengarah pada transfer knowledge, critical and creative thinking

dan problem solving. Sumber belajar tidak hanya dari buku tetapi dari

website dan Powerpoint pembelajaran tentang sumber Degrees of

Comparison.

B. penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan

Abad 21 di dalam proses pembelajaran di kelas


Kegiatan pendahuluan diawali dengan berdoa, absensi,

menyanyikan lagu nasional Indonesia Raya, memotivasi dan

menkondisikan peserta didik, appersepsi dan menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai. Pada kegiatan inti diawali dengan

memberikan pertanyaan sebagai stimulus yang membuat siswa berfikir

tingkat tinggi.

Tahap selanjutnya siswa mengamati tayangan slide (powerpoint)

yang berisi informasi tentang Degrees of Comparison. Setelah itu siswa

dibagi menjadi beberapa kelompok, diberikan permasalahan berupa

amplop yang berisi kosa kata Degrees of Comparison untuk didiskusikan

bersama kelompoknya dengan dibimbing oleh guru.

Pemecahan masalah berupa memilih dan menempelkan kosa kata

yang termasuk positove degree, comparative degree dan superlative degree

pada kertas yang berisi tabel degrees of comparison. Setelah itu siswa

menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya.

Pada kegiatan selanjutnya siswa diajak untuk membuat teks yang

memuat tentang Degree of Comparison, kemudian diamati bagaimana

siswa menyusun teks tersebut. Setelah itu siswa mendiskusikan bersama

kelompoknya mengenai Degrees of Comparison. Pada kegiatan akhir

pembelajaran guru memberikan refleksi.

C. Kendala yang ditemui selama menerapkan pembelajaran beriorientasi

HOTS.
Waktu pelaksanaan yang terbatas karena materi yang dipraktekkan

tidak sesuai dengan tema pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas

8 semester 1 sehingga:

a. Kepercayaan diri siswa daLam pembelajaran HOTS melalui

discovery learning masih rendah sehingga siswa kurang aktif

dalam berdiskusi bersama kelompoknya.

b. Kurangnya media pembelajaran belum menayangkan video

contoh materi sehingga membutuhkan waktu lama dalam

prakteknya.

c. Alokasi waktu yang kurang sesuai sehingga pembelajaran tidak

seuuai target.

D. Cara Mengatasi Masalah

Agar siswa yakin bahwa pembelajaran Bahasa Inggris

dengan discovery learning dapat membantu mereka lebih menguasai materi

pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana,

mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan

kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat siswa termotivasi untuk

mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar

menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan

HOTS.

Kekurang mampuan guru membuat presentasi pembelajaran dapat

diatasi dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan


baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain

menerapkan kegiatan literasi baca, siswa juga dapat meningkatkan literasi

digitalnya.
BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Pembelajaran Bahasa Inggris dengan model pembelajaran discovery

learning layak dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi

HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam

melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan

masalah.

2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara

sistematis dan cermat, pembelajaran Bahasa Inggris dengan model

pembelajaran discovery learning yang dilaksanakan tidak sekadar

berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan

kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran Bahasa Inggris dengan model

pembelajaran discovery learning berikut disampaikan rekomendasi yang

relevan.

1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku

siswa dan buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan

inovasi pembelajaran Bahasa Inggris yang kontekstual sesuai dengan


latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan

membuat pembelajaran lebih bermakna.

2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat

tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan

belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara

lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).

3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk

ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan

positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang

memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik

baik ini akan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran

HOTS.
DAFTAR PUSTAKA

https://drive.google.com/file/d/1WuKw9B2XZ5o4zK47CJOOgqtBFIaRmg5U/vie
w

https://www.liputan6.com/health/read/2325617/arti-lambang-tut-wuri-
handayani_kemdikbud

https://www.kajianpustaka.com/2017/09/metode_pembelajaran_penemuan_discov
ery_learning.html

http://berita_guru_terkini.blogspot.com/2015/07/langkah_langkah_model_discove
ry_12.html

http://arisriyadi.blogspot.com/2019/08/contoh_best_practice_pada_program_pkp.
html

Anda mungkin juga menyukai