Anda di halaman 1dari 21

SISTEM OTOT

Anatomi Fisiologi Manusia

Disusun Oleh :

Aisyah Yuniar
Dina Fadhillah

REGULER-1 18B

AKADEMI FARMASI IKIFA


JAKARTA
2019

i
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha

Pemurah karena berkat kemurahan-Nya makalah sistem integumen ini dapat kami

selesaikan sesuai yang diharapkan.

Kami menyadari, bahwa proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata

sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah

berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat

selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan

tangan terbuka menerima masukan, saran dan usulan guna penyempurnaan makalah

ini di kemudian hari.

Kami sadari pula, bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa

hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

membantu dalam pembuatan makalah ini.

Jakarta, 1 April 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah....................................................................... 2

C. Tujuan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 3

A. Anatomi Sistem Otot ................................................................... 3

B. Fisiologi Sistem Otot ................................................................... 8

C. Kelainan Pada Otot ................................................................... 11

BAB III PENUTUP ............................................................................... 13

A. KESIMPULAN .......................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 14

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. 15


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ satu

dengan organ lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di tulang yang berfungsi

untuk bergerak aktif. Selain itu otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan

mampu berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit

dasar dari seluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat

kecil tersusun dari protein kompleks, yaitu filamen aktin dan miosin (Awik, 2004).

Pada saat otot berkontraksi, filamen-filamen tersebut saling bertautan yang

mendapatkan energi dari mitokondria di sekitar miofibril. Oleh karena itu, banyak jenis

otot yang saling berhubungan walaupun jenis otot terdiri dari otot lurik, otot jantung, dan

otot rangka. Ketiganya mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda pula.

Otot merupakan suatu organ yang sangat penting bagi tubuh kita, karena dengan

otot tubuh kita dapat berdiri tegap. Otot merupakan suatu organ atau alat yang

memungkinkan tubuh kita agar dapat bergerak. Otot merupakan alat gerak aktif, ini adalah

suatu sifat yang penting bagi organisme. Sebagaian besar otot tubuh ini melekat pada

kerangka yang menyebabkan dapat bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan

bagian-bagian kerangka dalam suatu letak yang tertentu.

Otot merupakan sebuah alat yang menguasai gerak aktif dan memelihara sikap

tubuh. Dalam tubuh kita terdiri dari bermacam-macam jenis otot serta mempunyai sifat dan

cara kerja sendiri-sendiri, untuk saling menujang agar kita dapat bergerak.
Daging merupakan bahan pangan yang dihasilkan dari perubahan post mortem

(pascamerta) dari otot strip, otot yang membalut tulang rangka tubuh (skeletal), dikenal

sebagai jaringan muskuler. Jaringan muskuler merupakan jaringan yang sangat

berkembang dan sangat spesifik, dimana berlangsung perubahan energi kimia menjadi

energi mekanik yang menjamin penanganan dan pergerakan. Sistem ini yang menjamin

metabolisme energetik jaringan muskuler dan peranannya sangat besar terhadap warna,

tekstur dan kompoisisi otot.

Sistem ini yang mempengaruhi secara langsung sedikit atau banyaknya terhadap

karakteristik organoleptik (sensorik) daging dan merupakan penanggung jawab yang besar

pada heterogenitas yang teramati pada tingkat sifat-sifat daging. Dengan demikian

pengetahuan tentang karakteristik otot melalui struktur dan sifat-sifat jaringan muskuler

diperlukan dalam pemilihan otot dan perlakuan optimal yang diterapkan pada otot.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud anatomi sistem otot ?

2. Apa yang dimaksud tentang fisiologi sistem otot ?

3. Apa saja kelainan pada otot ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui tentang anatomi fisiologi sistem otot.

2. Mengetahui tentang fisiologi sistem otot.

3. Mengetahui apa saja kelainan pada otot.


BAB II

PEMBAHASAN

A. ANATOMI SISTEM OTOT

1. SISTEM OTOT

Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi.

Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot

tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian

kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit.

Pergerakan Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut

melekat dan bergerak dalam bagian organ internal tubuh.

Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan

mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap

gaya gravitasi. Produksi panas, Kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan

panas untuk mepertahankan suhu tubuh normal.

Jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm dari sel germinal embrio

dalam proses yang dikenal sebagai myogenesis . Ada tiga jenis otot , tulang atau

bertingkat , jantung , dan halus . Aksi otot dapat diklasifikasikan sebagai baik

sukarela atau paksa . Jantung dan halus otot kontrak tanpa pikiran sadar dan disebut

paksa , sedangkan otot rangka kontrak atas perintah. Otot rangka pada gilirannya

dapat dibagi menjadi serat berkedut cepat dan lambat .


1) Ciri-ciri sistem muskuler/otot

Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika

sedang berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan

kegiatan. Relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat. Dengan

demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:

I. Kontrakstilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang

dapat atau tidak melibatkan pemendekan otot.

II. Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika

distimulasi oleh impuls,Serabut otot memiliki kemampuan untuk

menegang melebihi panjang otot saat rileks.

III. Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah

berkontraksi atau meregang.

2. PEMBENTUKAN OTOT

Semua otot berasal dari mesoderm paraksial . Mesoderm paraksial dibagi

sepanjang panjangnya embrio ke dalam somit , sesuai dengan segmentasi tubuh

(paling jelas terlihat dalam kolom vertebral)

Setiap somite memiliki 3 divisi , sclerotome (yang bentuk tulang belakang)

, dermatom ( yang membentuk kulit ) , dan myotome ( yang membentuk otot ) .

Myotome ini dibagi menjadi dua bagian, epimere dan hypomere , yang

membentuk otot epaxial dan hypaxial , masing-masing.

Otot epaxial di manusia hanya spinae erector dan otot intervertebralis kecil

dan dipersarafi oleh rami dorsal saraf tulang belakang . Semua otot-otot lain ,

termasuk otot-otot tungkai , otot adalah hypaxial , terbentuk dari hypomere , dan

inervated oleh rami ventral saraf tulang belakang.


3. JENIS – JENIS OTOT

Berdasarkan bentuk morfologis, sistem kerja, dan lokasinya dalam tubuh,

otot dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot jantung, dan otot polos.

1) Otot Lurik/Otot Rangka/Otot Serat Lintang

Otot lurik disebut juga otot sadar karena bekerjanya dikendalikan

oleh kehendak kita. Otot lurik tersusun dari miofibril berinti banyak,

intinya terletak di tepi sel, berwarna gelap dan terang, tarsusun teratur.

serta tampak bergaris. Otot lurik mempunyai kontraksi cepat, tidak teratur,

dan mudah lelah. Otot lurik melekat pada rangka dan berfungsi

menggerakkan rangka. Otot lurik dapat bergerak karena rangsang berupa

panas, dingin, listrik, dan rangsang kimia.

Kumpulan otot-otot lurik mengakibatkan bagian tengahnya

menggelembung yang disebut empal atau ventrikel. Ventrikel disebut juga

belli. Adapun bagian tepi kumpulan otot-otot tersebut mengecil dan

disebut urat otot atau tendon. Tendon yang melekat pada tulang yang

bergerak disebut insersio, sedangkan tendon yang melekat pada tulang

yang tidak bergerak disebut origo. Bagian-bagian dari otot lurik tersebut

dapat berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan.

I. Ciri- ciri otot lurik :

 Bentuk selindris dengan garis gelap terang tanpa ada cabang

 Otot lurik Melekat pada rangka

 Bekerja dibawah system saraf sadar melalui perintah otak


 Pergerakkannya sangat Cepat namun mudah lelah

 Memiliki banyak inti sel pada bagian tepi dan

Bentuknya panjang

 Mempunya pigmen myoglobin

Otot lurik memiliki 2 tipe yaitu :

1. Otot merah : Otot merah memiliki sarkoplasma , mitokondria relatif

banyak dan mioglobin dengan jumlah yang banyak bila dibandingkan

dengan otot pucat tetapi memiliki myofibril relatif sedikit. Miofibril

membentuk lapang Cohnheim (Cohnheim’s field), berbentuk kelompok

dengan tanda batas yang jelas.

2. Otot pucat : Otot pucat memiliki sarkoplasma, mitokondria dan

mioglobin relatif sedikit namun sebalikny dari otot merah yaitu memiliki

myofibril banyak . Myofibril tidak membentuk lapang Cohnheim

(Cohnheim’s field) layaknya otot merah.. Otot pucat ini bekerja dengan

sangat cepat dan kuat, namun sangatmudah lelah.

B. Otot Polos

merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat

ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta

pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan,

reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.

 Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral.

 Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi

pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus wanita hamil.


 Kontraksinya kuat dan lamban.

 Struktur Mikroskopis Otot Polos

Sarcoplasmanya terdiri dari myofibril yang disusun oleh myofilamen-

myofilamen.

 Jenis otot polos

Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara serabut otot

distimulasi untuk berkontraksi.

1) Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh

darah besar, pada jalan udara besar traktus respiratorik, pada

otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran

pupil dan pada otot erektor pili rambut.

2) Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam

lapisan dinding organ berongga atau visera. Semua serabut

dalam lapisan mampu berkontraksi sebagai satu unit tunggal.

Otot ini dapat bereksitasi sendiri atau miogenik dan tidak

memerlukan stimulasi saraf eksternal untuk hasil dari aktivitas

listrik spontan.

 Ciri- ciri Otot Polos

1. Periode Waktu saat melakukan kontraksi berkisar 3 sampai 180 detik

2. Bentuk nya gelendong seperti perahu dan kedua ujungnya berbentuk

runcing.

3. Terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot saluran

kemih, dan organ dalam lainnya.

4. Hanya mempunyai satu inti sel yang terletak ditengah


5. Sistem bergerak dari otot polos lambat dan menyebabkan mudah

lelah.

6. Dipengaruhi oleh system saraf otonom.

7. Otot letaknya berada di usus, saluran peredaran darah, dan otot di

saluran kemih.

C. Otot Jantung

 Merupakan otot lurik

 Disebut juga otot seran lintang involunter

 Otot ini hanya terdapat pada jantung

 Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga

mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.

 Struktur Mikroskopis Otot Jantung

Mirip dengan otot skelet

 Ciri-Ciri Otot Jantung

1. Otot jantung bentuknya silindris atau bulat pipih.

2. Memiliki banyak cabang yaitu sinsitium

3. Terdapat satu Inti sel yang letaknya ditengah

4. Bekerja dengan dipengaruhi oleh saraf simpatik dan parasimpatik

sehingga tanpa kesadaran manusia.

5. Tidak membutuhkan istirahat dalam bekerja.


B. FISIOLOGI SISTEM OTOT

1. SISTEM OTOT (MUSKULUS / MUSCLE)

Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah

energi kimia menjadi energi mekanik/gerak sehingga dapat berkontraksi untuk

menggerakkan rangka, sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan.

Otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi, sehingga mampu

menggerakan tulang. Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk

berkontraksi.

Otot membentuk 40-50% berat badan; kira-kira1/3-nya merupakan protein

tubuh dan ½-nya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat.

Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot

tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh, dan sebagian kecil ada

yang melekat di bawah permukaan kulit.

Peranan otot (muscle) yang utama ialah sebagai penggerak alat tubuh lain.

Hal ini disebabkan oleh sifat otot yang mampu berkontraksi, sedangkan kontraksi

dapat berlangsung bila ada rangsangan (stimulus) baik oleh pengaruh saraf atau

oleh pengaruh lain. Kontraksi dapat terjadi karena adanya energi kimia berupa ATP

yang terbentuk pada sel otot. Kontraksi terjadi sangat dipengaruhi oleh 2 jenis

protein yaitu aktin dan myosin. Interaksi dari 2 protein tersebut menyebabkan

terjadinya kontraksi pada otot.

Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari :

1) Fascia, adalah jaringan yang membungkus dan mengikat jaringan lunak.

Fungsi fascia yaitu mengelilingi otot, menyedikan tempat tambahan otot,

memungkinkan struktur bergerak satu sama lain dan menyediakan tempat

peredaran darah dan saraf.


2) Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang mengembung.

3) Tendon (urat otot), yaitu kedua ujung yang mengecil, tersusun dari

jaringan ikat dan besrifat liat. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang,

tendon dibedakan sebagai berikut.

I. Origo, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak

berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi.

II. Inersio. Merupakan tendon yang melekat pada tulang yang

bergerak ketika otot berkontraksi.

2. Cara Kerja Otot

Tulang - tulang dapat digerakkan karena adanya otot yang berkontraksi.

Bagian otot yang berkontraksi sebenarnya adalah sel-sel otot. Otot berkontraksi

karena pengaruh suatu rangsangan melalui saraf. Rangsangan yang tiba ke sel otot

akan memengaruhi suatu zat (asetilkolin) yang peka terhadap rangsangan.

Asetilkolin adalah zat pemindah rangsangan yang dihasilkan pada bagian ujung

saraf. Adanya asetilkolin akan membebaskan ion kalsium yang berada di sel otot.

Melalui proses tertentu, adanya ion kalsium menyebabkan protein otot, yaitu aktin

dan miosin berikatan membentuk aktomiosin. Hal ini menyebabkan pemendekan

sel otot sehingga terjadilah kontraksi. Setelah berkontraksi, ion kalsium masuk

kembali ke dalam plasma sel, sehingga menyebabkan lepasnya pelekatan aktin dan

miosin yang menyebabkan otot menjadi lemas. Keadaan ini disebut relaksasi.

Otot yang sedang berkontraksi menjadi besar, memendek, dan mengeras.

Bila otot berkontraksi, maka tulang-tulang tempat otot melekat akan tertarik

sehingga tulang turut bergerak. Adanya pergerakan tulang menyebabkan

persendian bergerak pula. Jadi, gerak pada tubuh kita melibatkan kerja sama otot,

tulang, sendi, dan saraf.


3. Sifat Kerja Otot

Untuk menggerakkan tulang diperlukan keterlibatan dua otot lurik (otot

rangka) atau lebih. Sifat kerja otot ada yang berlawanan ( antagonis) dan ada yang

bersamaan (sinergis).

1) Otot Antagonis

Otot antagonis, adalah dua otot yang bekerja saling berlawanan, yaitu

apabila satu otot berkontraksi maka otot yang lain relaksasi. Macam-

macam gerak antagonis adalah:

I. Fleksi dan Ekstensi

Fleksi merupakan gerak otot fleksor sehingga bagian

tubuh menekuk, misalnya menekuknya lutut dan siku. Sedangkan,

ekstensi merupakan gerakan otot ekstensor untuk meluruskan

kembali bagian tubuh yang telah ditekuk, misalnya meluruskan

kaki atau siku.

II. Abduksi dan Aduksi

Abduksi adalah gerakan anggota tubuh menjauhi sumbu

tubuh, misalnya merentangkan tangan hingga sejajar dengan bahu.

Sedangkan, aduksi ialah gerakan anggota tubuh mendekati sumbu

tubuh, misalnya menegapkan tangan kembali setelah

direntangkan.

III. Pronasi dan Supinasi

Pronasi adalah gerakan memutar telapak tangan dan jari

untuk menelungkup. Sedangkan, supinasi adalah memutar telapak

tangan dan jari untuk menengadah.


IV. Depresi dan Elevasi

Elevasi merupakan gerak mengangkat, sedangkan depresi

merupakan gerak menurunkan. Contohnya gerak membuka dan

menutup mulut.

V. Inversi dan eversi

Inversi merupakan gerak memiringkan (membuka)

telapak kaki ke arah dalam tubuh, sedangkan eversi merupakan

gerak memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah luar.

2) Otot Sinergis

Otot sinergis, adalah dua otot yang bekerja bersamaan, yaitu sama-

sama berkontraksi atau sama-sama relaksasi. Contoh: otot-otot pronator

yang terdapat pada lengan bawah. Otot pronator ada dua, yaitu otot

pronator teres dan otot pronator kuadratus. Kedua otot tersebut bekerja

sama menggerakkan telapak tangan menelungkup dan menengadah.

4. Fungsi Otot

Pada dasarnya otot memiliki fungsi masing- masing yaitu :

 Otot lurik : melakukan suatu tindakan kerja : jalan, pegang, pukul, lari,

panjat.

 Otot polos : Mengalirkan darah keseluruh tubuh , mengedarkan sari

makanan dan oksigen

 Otot jantung : Menggerakkan jantung


C. Kelainan Pada Otot

Otot pun dapat mengalami kelainan. Beberapa kelainan yang terjadi

pada otot adalah sebagai berikut:

1) Tetanus

Kondisi otot yang mengalami kejang terus menerus. Penyebab

penyakit ini karena infeksi bakteri Clostridium tetani. Ketika terjadi luka,

bakteri ini bisa masuk melewati luka yang terbuka tersebut.

2) Kram

Otot berada dalam keadaan kejang. Keadaan ini antara lain

disebabkan karena terlalu lamanya aktivitas otot secara terus menerus.

3) Hipertropi otot

Suatu keadaan otot yang lebih besar dan lebih kuat. Hal ini

disebabkan karena otot sering dilatih bekerja dan berolahraga. Hipertrofi

otot ini sering dimiliki oleh atlet binaragawan.

4) Atrofi otot

Keadaan otot yang lebih kecil dan lemah kontraksinya. Kelainan

ini disebabkan karena infeksi virus polio. Pemulihannya dengan

pemberian latihan otot, pemberian stimulant listrik, atau dipijat dengan

teknik tertentu.
5) Stiff (kaku leher)

Keadaan meradangnya otot trapesius. Hal ini disebabkan karena

gerak hentakan secara tiba-tiba sehingga otot menjadi tertarik secara tiba-

tiba. Selain itu, stress yang berat akan membuat kejang otot leher dan

punggung. Rasa sakit itu akan hilang jika stress sudah hilang

6) Hernia abdominal

Kondisi usus melorot ke bawah, disebabkan oleh sobeknya

dinding otot perut.

7) Fibriosis

Pembentukan jaringan ikat fibrosa. Sel-sel otot skelet ataupun alat

jantung yang mati karena suatu sebab akan diganti oleh jaringan ikat

karena sel-sel otot ini tidak mampu beregenerasi, sehingga otot-otot ini

akan melemah.

8) Distrofi otot

Distrofi otot merupakan penyakit kronis pada otot sejak anak-

anak, diperkirakan merupakan penyakit genetis (bawaan).


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Muskuloskeletal adalah suatu sistem pada tubuh manusia yang meliputi sistem gerak

yang terdiri dari otot dan tulang. Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai

kemampuan berkontraksi untuk menggerakkan rangka. Sistem rangka adalah bagian tubuh

yang terdiri dari tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sebagai tempat menempelnya

otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi.

Otot merupakan alat gerak pasif dan memiliki karakteristik, antara lain

kontraktibilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas. Berdasarkan perlekatannya, otot terdiri atas

origo dan insersi. Jenis-jenis otot antara lain yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.berpendidikan.com/2017/04/pengertian-fungsi-dan-jenis-jenis-oto.html

https://www.pelajaran.id/2016/16/jenis-jenis-otot-manusia-dan-fungsinya-

terlengkap.html

https://www.zonasiswa.com/2017/05/jenis-jenis-cara-kerja-otot.html

https://rumus.co.id/jaringan-otot/#!
DAFTAR GAMBAR

JARINGAN OTOT POLOS

JARINGAN OTOT LURIK


JARINGAN OTOT JANTUNG

STRUKTUR OTOT

Anda mungkin juga menyukai