Hal2 yg ada
rohani materi
mati hidup
keputusan bebas
presensi/comisio/ absensi/omisio/negatio
positio
Tanggung jawab
Macam2 kebebasan
• K. fisik : bebas dari paksaan
: bergerak ke mana pun org mau;
tak ada rintangan lahiriah
• Kesewenang-wenangan
- buat/alpakan segalanya sekehendak hati
- bebas dari sgl wajib, tak terikat
Keb. Yuridis : sosio politis
= syarat2 obyektif yg perlu bg realisasi perb2
bebas yg konkrit
Tugas negara: jamin keb ini dg perundangan yg
cocok :
* Hukum kodrat : mis. HN, bebas beragama
* Hukum positif : perundangan negara
• K. psikologis : keh. Bebas
- mampu eksistensi
- mampu memilih
- auto-determination
• Keb : ideal eksistensi manusia = kedirian,
otonomi, otentisitas, dewasa, matang rohani
Keh. Bebas = prasyarat
Bebas alienasi (konteks moral-religius)
3 cara membatasi kebebasan seseorg :
a. Paksaan (fisik/moral)
b. Normatif
c. Sugesti/hipnotis
Batas2 keb manusiawi :
faktisitas : tdk putuskan “to be or not to be”.
eksistensi terhingga, bebas terbatas
Beberapa pembatasan konkrit keb : tergantung
• substratum biologis dan psikis.
• alam : determinisme alam
• milieu historis kita.
Simpulan :
Keb : terbatas : dari luar + dari dalam
Filsafat semasa : keb disituir
Pandangan KS ttg manusia
Manusia sbg individu :
Kej 1:27 : Gambar Allah
28 : Diberi kuasa menaklukkan ciptaan
lain demi hidupnya
2:7 : dibentuk menjadi makhluk hidup
Mzm 8:5-7 : Hampir sama seperti Allah;
dimahkotai kemuliaan dan hormat;
- berkuasa atas buatan tangan Allah; segala
diletakkan di bawah kakinya.
- hati untuk berpikir
- mampu bedakan baik-buuk; penget arif
Sir 17:2-4 : diberi kuasa, meraja, gambar Allah
dijadikan-Nya
8 : mengenal hukum
GS : art 15 : akal budi; 16 : hati nurani
17 : kebebasan
Asal usul man : Kej 2:7 : … dari debu tanah
Sir 17:1 : dicipt dr tanah & akan kembali ke
tanah
Man : makhluk relasional : co-eksistensi, a
dependent being dan historis
1. Menawarkan Jawaban
* Temukan hidup penuh arti & rasa diteguhkan
Allah utk hadapi gejolak zaman ini.
* Tunjuk btk konkrit hub man-Allah = sarana2
cari makna hidup & tentukan sikap
Ag racun jika tak tolong tangani tantangan hidup
dan alihklan perhat ke janji2 & harapan
dunia baka (candu rakyat, K.Marx)
Lebih jahat lagi jika agama jadi alasan saling
benci dan membunuh
2. Mewartakan keselamatan = inti Wahyu Allah
- dosa – tobat (Gereja)
Agama Yahudi : Hukum keadilan : dosa dihukum
baik - diganjar
Siapa yg dapat harapkan pengampunan?
= Dia yg sudah baik lagi kr bertobat.
Yesus: H.kasih= bukan hukum = “pengampunan”
Bukan tobat & perb dahulu kasih Allah
- Tobat & tindak (Luk 15:11-32;10:5-37;
Mat 20:1-16)
Iman : anugerah bebas Allah man dipanggil
kerjakan kesel itu (Luk 17:19; Ef 2:8-10;
Fil 2:12; Kis 2:47)
Kesel : daya tarik man beriman = usahakan
dunia jasmani – fana jadi persiapan dan
awal kehidupan surgawi yg kekal.
Ubah sikap berusaha : bukan agar diselamatkan,
melainkan ucapan syukur
3. Mewartakan arti hidup
* Hedonisme == “carpe diem”
* Penuh derita == pasrah pada “nasib” (takdir)
* Hidup itu “baik” (Kej 1:1-2:7) karena asal
Ilahinya (1Yoh 4:19)
Fana/sementara == terarah ke “hidup kekal”
(Yoh 15:9-17; Fil 2:5-10; Ef 4:21-23)
4. Mewartakan cara hidup
“nilai2 hidup” hidup bahagia di akhirat
Agama tunjuk Yoh 14:6
a. Kristus itu jalan
- Tobat (Mat 18:3) - Iman (Mrk 16:16)
- Cinta kasih (Mat 22:37-38; 5:44)
- Pengharapan (Luk 6:35)
- Kerendahan hati (Mat 19:16-26; Mrk 10:17-
27; Luk 18:18-27) - Doa dan taat (Mat
26:36-46; Mrk 14:32-42; Luk 22:39-46)
b. Kristus itu kebenaran (Yoh 12:49: ajar & buat
c. Kristus itu kehidupan = mencintai & dicintai
Tuhan; persatuan Allah – man (Yoh 10:10)
“Ikutilah Aku” (Mat 4:19; Mrk 1:17; 2:14; Luk 5:27;
Yoh 1:43; 14:12
Bab IV : Kerukunan Antar Umat Beragama
1. Peran Agama
a. Sekularisasi = desakralisasi
Fenomena pudarnya pengaruh agama= “sekularisasi”
tampak di seluruh dunia Eropa, jelas di Eropa Barat
Perkembangan ini tidak sama dg ateisme.
Krisis agama di Eropa Barat menyangkut agama
institusional dg segala struktur resminya, bukan
religiositas pada umumnya.
b. Humanisme
Teolog Don Cupitt : “sakralisasi kehidupan”
= kehid di seberang kematian tak diminati lagi.
yg disakralkan : kehid kini & di sini : diperhatikan
& dimanfaatkan sepenuh-penuhnya
= Isi iman keper tak ditentukan instansi resmi.
Semua org terikat dg nilai2 universal : keadilan,
perikemanusiaan, cinta & keindahan.
Religiositas baru ini tampak sbg humanisme
Bgs Eropa se-olah tak mempraktekkan agamanya di
tempat ibdah, ttp dlm tingkah laku se-hari2 seperti
tolong menolong.
Pertanyaan : lebih penting rajin sembahyang atau hidup
dg baik dlm lingkungan masing2??
Apa artinya agama?
= mendukung & mewujudkan nilai2 moral yg baik
“Apakah gunanya, jika seorg mengatakan bahwa ia
punya iman, padahal ia tdk punya perb?” (Yak 2:14)
Agama hrs berperan sbg “moral force” : sumber nilai2
baik & luhur.
Ironis! Indo bgs paling religius - paling korup.
Ag seakan tak berdaya beri motivasi utk hidup
jujur, adil.
Mengapa byk aksi moral justru jadi anti-manusiawi?
Penertiban tempat maksiat = merusak, menganiaya,dsb
Bgmn mungkin ag bisa destruktif & anti-manusiawi?
Puncaknya: aniaya malah bunuh a.n agama.
Apa itu Hak Asasi?
Hak = man boleh tuntut agar diperlakuan dg cara tert
atau justru tdk diperlakukan dg cara tert
Penting: kemungk tuntut atau ajukan “klaim”
Hak khusus : milik satu org atau bbrapa org thd org lain
atau bbrapa org lain = timbul dr relasi khusus
Mis. Relasi bank – nasabah; majikan – karyawan
Hak umum : milik semua man = HAM
Dasarnya : kemanusiaan / martabat man
Deklarasi HAM 1948 sebut 2 akibat :
• Martabat man sama, maka hak juga sama
• Tak seorgpun dapat kehilangan hak asasinya.
Hak apa saja dimiliki man menurut deklarasi PBB?
• Hak indiv thd negara = civil and political rights =
hak hidup, kebebasan, keamanan pribadi, penolakan
perbudakan, ikut dlm hidup politik, hak milik, hak
menikah, hak berpendapat, hak ikuti hati nurani, hak
beragama, hak berserikat
• Hak sbg anggota masy = economic, social and
cultural rights = hak atas : pekerjaan, pendidikan,
pelayanan kesehatan, ikut dlm kegiatan budaya, dst.
Langgar hak : merendahkan martabat sbg manusia
Pelaksanaan HAM : cara membuat masyarakat lebih
manusiawi
Tugas negara : menjamin pemenuhan hak semua warga
negara
Demokrasi > Yunani “demos” = rakyat, “kratein” =
berkuasa = berkaitan dg kehid bersama dlm masy dan
kehid sbg bangsa.
Demokrasi modern berfungsi berdasarkan perwakilan
Dlm demokr sgl sst ditentukan dg pemungutan suara :
“one man one vote”
Demokr tdk mungkin tanpa loyalitas = sedia terima
kemenangan mayoritas & sedia terima kalah dg sportif
Inti loyalitas : tempatkan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi
Demokr disertai loyalitas, kehid politik lebih aman &
nyaman. Tak perlu takut kritik kr kritik dilatarbelakangi
loyalitas yg bertujuan memperbaiki keadaan bersama.
Oposisi dpt berfungsi dlm rangka loyalitas.
Ancaman terbesar bagi pelaks demokr = peranan uang
Dalam sistem demokr kehendak mayoritas rakyat
menentukan = jangan2 yg berkuasa ad jumlh uang terbanyak
Benar : tidak ada demokrasi tanpa uang. Ttp kebalikan-
nya juga benar : tidak ada uang tanpa demokrasi
Hidup bernegara demokr : cara terbaik bangun ekonomi
yg sehat
Transparansi : semacam “tes lakmus” utk kualitas etis
setiap perb
Dlm tiap sistem manajemen, transparansi menjadi
dorongan kuat utk berlaku etis
Dlm konteks pemerintahan, transp terkait erat dg
“akuntabilitas” = pejabat urus kepentingan masy, maka
hrs pertjawabkan kpd masy pula
Hal ini disebut “public accountability”
Pengawasan ketat – efisien atas pelaks kebijakan
pemerintah : tugas pokok wakil2 rakyat yg dipilih scr
demokratis.
Bab VII
Budaya Akademik, Ethos Kerja, Sikap terbuka dan Adil
1. Budaya Akademik
- Disiplin
- Rasional - Tjawab
- Jujur - rajin
- Tabah – kerja keras karakter yg
- Integritas intelektual, moral, religius baik
- Kreatif – inisiatif - inovatif
- Kerja sama
2. Etos Kerja
“ethos” (Yunani) = ciri2, pandangan, kepercayaan yg
menandai suatu kelompok.
Concise Oxford Dictionary(1974), ethos =
“characteristic spirit of community, people or system,
suasana khas yg menandai suatu kelompok, bangsa
atau sistem”. Cth. Ethos kerja, ethos profesi
mis. Ethos profesi kedokteran = nilai2 luhur & sifat2
baik yg terkandung dalam profesi medis.
Ethos profesi kedok ini termuat dalam Kode Etik Kedok
Etos berhub erat dg sikap moral = kemutlakan sikap
yg wajib diambil thd sst.
Perbedaan :
“sikap moral” : orientasi pd norma2 yg hrs diikuti.
“ethos” : sikap yg sudah mantap & “biasa”
Istilah “ethos” ungkap: semangat dan sikap batin
tetap seseorg atau sekelompok org sejauh di dlamnya
termuat tekanan2 moral dan nilai2 moral tertentu.
“ethos” menggambarkan sikap mental yg ada = sikap
yg diambil berdasarkan tjawab moral.
Pertanyaan : ethos kerja yg mana?
Gunnar Myrdal, dalam Asian Drama, sebut 13 sikap:
efisiensi, kerajinan, tepat waktu, kesederhanaan,
kejujuran 100%, ikuti rasio dlm ambil keput & tind.,
sedia berubah, gesit menggunakan kesempatan,
kerja energetis, bersandar pd kekuatan sdr, mau kerja
sama, kesediaan memandang jauh ke depan.
Ethos kerja dalam sila ke-5 Pancasila (P4) : perpaduan
keutamaan2 sosial dg unsur2 yg disebut Myrdal : sikap adil
thd sesama, hak & wajib seimbang, hormat hak org lain,
suka tolong agar yg ditolong bisa berdiri sdr, memakai milik
sdr tdk utk memeras, diboros, hidup gaya mewah; kerja
keras dan menghargai hasil karya org lain.
Sikap2 ini perlu bila pembangunan mau berhasil.
Bgmn ethos kerja rakyat banyak yg sederhana? Imbalan
kerja rendah! Tak pernah lepas dr cengkeraman
kekhawatiran akan hari esok.
Ethos kerja biasa diserukan kaum elite kr menguasai
sarana intelektual dan fisik.
Betulkah rakyat tdak punya ethos kerja memuaskan?
Apa ini masalah mentalitas atau masalah keadaan di
mana mereka harus bekerja??
Ethos kerja asli Indonesia?
“kerja keras, efisiensi kerja, menyelesaikan pekerjaan
dg tuntas, sederhana, jujur, rajin dan dapat dipercaya,
saling menolong, kerja sama (masy sederhana); model
Petani sejati: rajin, tenang, konservatif, curiga dulu thd
yg baru namun sedia terima bila terbukti unggul, ulet
dan tabah, tak patah semangat, jujur, terus terang dg hati
yg halus.
Zaman dahulu, pekerjaan satu dg perayaan pesta dan
ritus keagamaan.
“Pekerjaan” (Melayu) = baik pekerjaan maupun pesta
Kerja di sawah dulu dihayati sbg tindakan berdimensi
religius dan disertai pelbagai perayaan.
Pekerjaan tdk terasing dr keseluruhan hidup man dan
man tdk terasing di dalamnya.
Herbert Marcuse : pekerjaan menjadi permainan.
Man Indo sudah lama memiliki sikap2 kerja yg tidak
hanya menghasilkan se-banyak2nya, ttp sungguh2
manusiawi. Pekerjaan macam itu dapat mempesonakan
Ethos kerja tak perlu diindoktrinasi = sudah lama
dimiliki man Indo justru oleh org sederhana.
Hanya etos itu tidak diberi kesempatan kr sering tenaga
kerjanya dihisap, dihargai rendah, dianggap bodoh dan
atas dasar itu didekati scr paternalistik dan otoriter
Etos kerja bukan masalah org kecil yg bekerja, asal ia
dihargai sbg manusia, ia akan bekerja dg rajin, teliti,
setia dan inovatif.
Yg korupsi kualitas moral man : struktur2 kekuasaan
yg eksplosif di mana org hanya dapat maju asal
“ikut main”.
Butuh: ethos tjawab elite, ethos rendah hati dan tahu
diri = hormat otonomi tiap insan dlm masy
termasuk “orang kecil” dan rasa malu thd
perbedaan2 sosial yg mencolok
Bdk. Dalam perang Bharatayuda, para Pandawa paling
mencolok sbg pahlawan kemenangan.
Ttp mereka hanya bisa menang kr diantar Semar &
anak2nya. Para Pandawa pun menyadari hal ini.
Maka mereka menghormati Semar dan mengikuti
nasehatnya.
Ethos kerja dan masalah kepemimpinan
Ethos kerja = tanggungjawab
Fungsi ajaran formal : tunjang kesediaan dasar utk
bertanggungjawab
Pembinaan moral tidak melalui wejangan/penataran
= dari atas bersifat “counter-productive” (pembinaan
bukan membangkitkan tjawab moral, ttp hanya
menyebarluaskan kemunafikan.
3 syarat mengembangkan ethos baru :
a. Ciptakan kondisi2 obyektif yg tunjang etos positif
b. Harus ada kepemimpinan yg memadai
c. Ciptakan kondisi2 sistemis yg menghukum kelakuan
yg nyeleweng & ganjar kelakuan yg sesuai ethos kerja
Syarat2 obyektif :
1. Lingkungan dukung etos kerja yg diharapkan.
2. Ethos kerja juga tergantung dr imbalan atas kerjanya.
Bgmn meningkatkan ethos kerja yg sudah ada?
a. pemimpin “panutan” dalam hal “konsistensi” &
“integritas” pribadi.
“Konsistensi”: laksanakan jabatan sesuai tuntutan etos
kerja yg diharapkan.
“Integritas pribadi” : masalah dasar pembangunan
bukan ethos kerja masy/pegawai, melainkan mutu
kepemimpinan di semua tingkat kehid masy.
Pemimpin : jujur, terbuka, rendah hati, adil,
dedikasi tinggi, bebas pamrih, tjawab,
orientasi prestasi & pelayanan,
dipercaya, sedia memimpin & dahulu
dlm hal pengorbanan
“Maka etos kerja yg dipimpin dg sendirinya terangkat”
b. Terbuka bagi kontrol
“Kekuasaan yg tidak terkontrol menjadi “korup”
3. Sikap Terbuka
Keterbukaan : tolok ukur menilai etis tidaknya
perb ssorg.
Tingkah laku tidak etis sangat menakuti keterbukaan
Dilakukan saat tidak ada saksi mata seperti curi, tipu,
pembunuhan, pemerkosaan, hub seks di luar nikah,
korupsi, dst
Org beragama pun akui keterbukaan sbg ciri khas
perilaku etis = Tuhan sendiri saksinya = Hati nurani
Agama2 : Tuhan ad Hakim Tertinggi & Mahaadil
Kitab Suci : tjawab terakhir man diberikan kpd Tuhan
“Dan tidk ada suatu makhluk pun yg tersembunyi
di hadapan-Nya, sebab segala sst telanjang dan
terbuka di depan mata Dia, yg kpd-Nya kita harus
memberikan pertanggungjawaban” (Ibr 4:13)
Demokrasi – keterbukaan = akuntabilitas
Sidang Istimewa MPR 1998, Tap No.XI/MPR/1998:
(1) Penyelenggara negara pd lembaga2 eksekutif, leg-if,
dan yudikatif hrs melaksanakan fungsi dan tugasnya
dg baik & bertjawab kpd masy, bangsa dan negara.
(2) Utk mejalankan fungsi dan tugas tsb, penyelenggara
negara harus jujur, adil, terbuka dan terpercaya serta
mampu membebaskan diri dr praktek KKN
4. Keadilan
“Ombudsman” : sebuah institusi modern yg terbukti
ampuh dlm mewujudkan keadilan.
Konon “ombudsman”, kata Swedia = “wasit”
1809 UUD Swedia kenal lembaga ombudsman, yg
diangkat DPR.
“Ombudsman” : seorg fungsionaris yg menjamin
perlindungan hak2 warga negara, di samping
perlindungan yg sudah diberikan melalui jalur
hukum yg resmi
Omb tdk berkuasa ambil keputusan – ia hanya memberi
advis kpd instansi negara yg relevan ttg cara selesaikan
masalah.
Kunci sukses = tidak memihak – pendapatnya obyektif
Negara2 yg sdh miliki ombudsman: Finlandia (1919),
Denmark (1953), Norwegia (1962), Prancis, Jerman,
Israel, Selandia Baru, Belanda.
Pikiran di belakangnya :
Masy modern semakin kompleks, dan tidak semua
masalah bisa diselesaikan melalui jalur hukum & tuntut
di pengadilan tdk selalu merup jalan yg tepat.
Ombudsman : upaya mencari jalan keluar dr kesulitan2
yg dihadapi negara.
Ia bekerja independent thd pemerintah atau DPR; punya
kuasa luas dlm mengadakan pemeriksaan.
Ia terikat wajib rahasia
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR