Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
DEDE ARDIANSYAH
NIM 109016200002
ABSTRAK
i
ii
ABSTRACK
The current science learning less of science process skill, whereas aspect of the
basic science process skill is the primary learning of science in the laboratory.
This research aims to identify the quality of students science process skill and the
skill of dominant process appears on learning activities and guided inquiry lab
using model subject of this research is 29 students, to measure the students
science process skill used instrument in the form of the test, the students
worksheet (LKS) and the observation sheet. This research is done by descriptive
methods. Based on obtained data, show the overall aspect of science process skill
students MAN 1 Bayah include in proper category. But from the nine aspect of
science process skill of student, there are two aspect which belong to the sufficient
category. The aspect that is planned trial and hypothesize based on these result to
improve the aspect is that have a low grade. A teacher needs to a basic
understanding of when in the beginning of learning. This effort aim to make that
students can develop creativitness in learning activities and practikcum.
ii
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat segala
nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya,
dan sahabat-sahabatnya.
Skripsi ini berjudul “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada
Materi Asam Basa Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry”. Skripsi
ini menggambarkan bagaimana kualitas keterampilan proses sains yang dimiliki
oleh siswa kelas XI IPA MAN 1 Bayah pada praktikum Asam Basa berbasis
guided inquiry di sekolah”. Selain itu skripsi ini memberikan gambaran kepada
guru kimia yang akan menggunakan model ini sebagai salah satu alternatif model
dalam pembelajaran kimia di sekolah.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan berbagai saran dan kritik yang membangun
sehingga dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam
penelitian ini.
Dalam pembuatan dan penulisan skripsi ini, tidak lepas dari dukungan dan
dorongan dari berbagai pihak. Penulis menyadari selama pembuatan dan
penulisan skripsi ini banyak terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi baik
yang bersifat materil maupun moril. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Prof. Dr Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Nurlena Rifa’i, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam.
4. Bapak Dedi Irwandi, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
dan Pembimbing II yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan
iii
iv
iv
v
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak terutama bagi para pengembang produk pendidikan dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajaan kimia di sekolah.
Penulis
v
vi
DAFTAR ISI
Abstrak ............................................................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ................................................................................................... 5
D. Perumusan Masalah .................................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 6
F. Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 6
vi
vii
vii
viii
Daftar Pustaka
Lampiran
viii
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Keterampilan Proses Sains Siswa Berdasarkan Tes Berupa soal Esay........... 49
Tabel 4.3 Keterampilan Proses Sains Siswa Berdasarkan Lembar Observasi ................ 52
ix
x
DAFTAR BAGAN
x
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional
1
2
Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang zat atau materi
dan perubahannya serta energi yang menyertai perubahan tersebut.2Fenomena
perubahan ini dapat diamati lewat penjelasan teoritis dan deskripsi secara
matematis/perhitungan.
Michael purba menjelaskan bahwa ilmu kimia adalah ilmu pemahaman
dan rekayasa materi. Rekayasa yaitu mengubah suatu materi menjadi materi
lain. Untuk dapat melakukan rakayasa tersebut, para ahli perlu memahami
ilmu kimia, yaitu mengetahui susunan, struktur, serta sifat-sifat materi. Oleh
karena itu, ilmu kimia dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang susunan, struktur, sifat, perubahan materi, serta energi yang menyertai
perubahan tersebut.3
Bidang kimia seharusnya merupakan pelajaran yang menyenangkan,
karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi apa yang
diharapkan umumnya berlainan dengan kenyataan. Hal ini dapat terjadi salah
satunya adalah dengan penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat
oleh guru dalam mengajar. Guru lebih banyak menanamkan konsep-konsep
materi pelajaran melalui transfer informasi dan pemberian contoh-contoh yang
cenderung dihafal siswa, sehingga tidak membentuk konsepsi yang benar.
Pembelajaran seperti ini tentu saja akan menciptakan suasana kelas yang
statis, monoton, dan membosankan. Dengan demikian perlu adanya peran
guru dalam menentukan model pembelajaran yang tepat yang tidak hanya
berpengaruh terhadap hasil belajar saja, tetapi dapat juga berpengaruh
terhadap keterampilan prosesnya. Proses belajar merupakan hasil yang
kompleks, siswalah yang menentukan terjadi atau tidak terjadi belajar.4 Guru
hanya berfungsi sebagai pembimbing dan pengarah, sedangkan yang
menggerakan proses tersebut harus datang dari siswa. Dengan demikian,
seorang pendidik perlu menerapkan sebuah pendekatan yang mengarahkan
2
Ucu Cahyana, dkk. Kimia Untuk SMA dan MA kelas X, (Jakarta: Piranti Darma
Kalokatama, 2007), h. 10
3
Michael Purba. Kimia SMU kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 3.
4
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h.
238
3
siswa untuk berperan aktif dan menggali potensi yang ada pada dirinya
sendiri, sehingga siswa mampu mengembangkan keterampilan-keterampilan
tertentu seperti keterampilan dalam mengamati, menafsirkan,
mengelompokkan, meramalkan, komunikasi, membuat hipotesis,
merencanakan penelitian, menggunakan alat dan bahan, dan mengajukan
pertanyaan. Menurut Jerome J. Burner, tujuan yang ingin dicapai melalui
proses pendidikan mencakup bukan semata-mata segi kecerdasan
(kemampuan intelektual) saja, tetapi juga mencakup segi sikap, dan
keterampilan. Tujuan pendidikan yang demikian luas ini tidak bisa dicapai
hanya melalui proses pembelajaran yang semata-mata menekankan pada
penyampaian materi pembelajaran, tetapi menuntut keaktifan belajar yang
beraneka ragam, sesuai dengan tuntutan pencapaian tujuan.5
Kenyataan yang terjadi dilapangan, pembelajaran cenderung hanya
berfokus pada guru (teacher center) dan hanya mengembangkan beberapa
keterampilan saja, misalnya keterampilan berkomunikasi dan observasi.
Keterampilan komunikasi kegiatan yang dilakukan misalnya dengan diskusi
kelompok, siswa melakukan kegiatan diskusi dan tanya jawab. Sedangkan
keterampilan observasi kegiatan yang bisa dilakukan misalnya melalui
kegiatan praktikum. Dari aspek keterampilan komunikasi dan observasi
tersebut sebenarnya tidak hanya sebatas itu, tetapi masih banyak keterampilan-
keterampilan yang dapat dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran,
misalnya keterampilan menyampaikan ide atau gagasan, keterampilan
mengamati, menggunakan/mengumpulkan fakta yang relevan, menganalisis
data, menyajikan pemahaman yang baru, dan masih banyak lagi keterampilan-
keterampilan proses sains yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran.
Apabila kegiatan belajar-mengajar terus menerus seperti ini maka akan
menimbulkan ketidaktahuan siswa mengenai proses dari konsep kimia yang
diperoleh. Akibatnya, keterampilan proses yang dimiliki siswa menjadi
rendah. Untuk mewujudkan hasil seperti diatas, diperlukan suatu model
5
Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h.
65
4
6
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2011), h. 30
5
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapaidalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui kualitas keterampilan proses sains siswa MAN 1 Bayah dengan
menggunakan model guided inquiry.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi guru atau pendidik sebagai informasi yangdapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai
sehingga dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
2. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkanketerampilan proses sainsnya,
khususnya pada konsep asam basa.
3. Bagi peneliti diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif
modelpembelajaran kimia dalam membuat suatu kebijakan untuk
memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran kimia di sekolah.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
7
Asri Widowati, Penerapan Pendekatan Inquiry dalam Pembelajaran Sains sebagai Upaya
Pengembangan Cara Berpikir Divergen, Majalah Ilmiah Pembelajaran, Vol. 3, No. 1, Mei 2007.
8
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad,Loc Cit, h. 30
9
Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2006) Cet. 7, h. 196.
7
8
10
Lukmanul Hakim, Op. Cit., h. 49.
11
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivisme, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2007) Cet. 1, h. 134
12
Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1991) Cet. 1, h. 116
13
E. Mulyasa,Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan
Implementasinya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), cet . 12, h. 235
9
14
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), Cet.7,h. 75
15
Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN, 2009),
Cet.I, h. 120-121
16
Jack Hassard and Michael Dias, The Art Of Teaching Science, ( London: Oxford
University press, inc. 2005. h. 341
10
2. Tingkatan Inquiry
Setelah dijabarkan tentang pengertian-pengertian inquiry menurut
para ahli, dalam hal ini pun inquiry mempunyai beberapa tingkatan.
DalamStandard For Science Teacher Preparation (1998) terdapat 3
tingkatan inquiry, yaitu :17
a. Discovery/Struktur inquiry
Dalam tingkatan ini tindakan utama guru ialah mengidentifikasi
permasalahan dan proses, sementara siswa mengidentifikasi alternatif
hasil.
b. Guided Inquiry
Tahapan ini mengacu pada tindakan utama guru ialah
mengajukan permasalahan, siswa menentukan proses dan penyelesaian
masalah.
17
Zulfiani., Loc,cit., h. 121-122.
11
c. Open Inquiry
Tindakan utama pada Open Inquiry ialah guru memaparkan
konteks penyelesaian masalah kemudian siswa mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah.
18
Wina Sanjaya, Op. Cit, h. 201-205.
12
19
Trianto, Op Cit, h. 136
20
Wina Sanjaya, Op. Cit, h. 208.
14
21
Ibid., h. 208-209.
22
Zulfiani, dkk, Op. Cit., h. 122.
15
23
Nuryani Y. Rustaman, et al, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: UNM, 2005),
cet ke-1, h. 95
24
Alan Corburn, an Inquiry primer, 2000 (online),
http://www.experientiallearning.ucdavis.edu/module2/el2-60-primer.pdf
25
Ahmad Sharif Ahmad Hasan, 2012, “The Effects of Guided Inquiry Instruction on
Students’ Achievement and Understanding of the Nature of Science in Environmental Biology
Course” The British University in Dubai. h.3 Diakses 19/02/14 dari
http://bspace.buid.ac.ae/bitstream/handle/1234/395/100026.pdf?sequence=1
16
28
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009),
edisi I. Cet. I h. 85
20
29
Oemar Hamalik. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. (Jakarta:
Bumi Aksara, 2001) h. 210
30
Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) h. 3
31
A Samana, Sistem Pengajaran Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) dan
Pertimbangan Metodologisnya, ( Yogyakarta: Kanisius, 1992), h. 111
32
Zulfiani, dkk, Op. Cit., h. 51.
33
Ibid., h. 51-52.
21
34
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad, Op. Cit., h. 38-39.
35
Nuryani Y. Rustaman, et al, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: UNM, 2005),
cet ke-1, h. 78
36
Conni Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: Gramedia, 1992),,h. 18.
22
37
Widayanto, pengembangan Keterampilan Proses dan Pemahaman Siswa Kelas X Melalui
Kit Optik, (Jurnal Pendidikan Fisika Ind, Volume 5, Nomor 1, Januari 2009), h. 2
38
Zulfiani, dkk, Op. Cit., h. 56.
23
39
Nuryani Y. Rustaman, et al, Loc. Cit. h. 80-81.
25
40
Conni Semaiwan, Op. Cit. h. 19-32.
26
h. Menerapkan (aplikasi)
Keterampilan menerapkan atau mengaplikasikan konsep
adalah kemampuan yang umumnya dimiliki oleh para ilmuwan.
Para guru dapat melatih anak-anak untuk menerapkan konsep yang
telah dikuasai untuk memecahkan masalah tertentu, atau
menjelaskan suatu peristiwa baru dengan menggunakan konsep
yang telah dimiliki.
i. Mengkomunikasikan.
Setiap ahli dituntut agar mampu menyampaikan hasil
penemuannya kepada orang lain. Ia mungkin menyusun laporan
penelitian, membuat paper, atau menyusun karangan. Ia mungkin
pula menyampaikan penemuannya kepada orang lain secara lisan.
Sering ia membuat gambar, model, tabel, diagram, grafik, atau
histogram yang dapat dibaca orang lain. Keterampilan
mengkomunikasikan apa yang ditemukan adalah salah satu
keterampilan mendasar yang dituntut dari para ilmuwan.
3. Tujuan Keterampilan Proses Sains
Dalam setiap konsep yang diterapkan , keseluruhan konsep
tersebut sudah pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini
pun keterampilan proses sains memiliki beberapa tujuan. Menurut
Syamsuar Mochtar dalam A. Samana tujuan dari keterampilan proses
sains adalah sebagai berikut:41
a. Membina motivasi belajar dan memberikan rangsangan belajar.
b. Mendorong timbulnya pertanyaan dari siswa dan keberanian siswa
untuk mencari jawabannya.
c. Membimbing siswa dalam berbagai kegiatan belajarnya (termasuk
kegiatan penelitiannya); dan
d. Membimbing siswa dalam menafsirkan data hasil penelitiannya serta
melaporkan hasil kerjanya (baik lisan maupun tertulis).
41
A. Samana, Op. Cit, h. 119
29
42
Shidiq Premono, dkk. Kimia SMA/MA Kelas XI, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,
2006), h. 130
30
basa. Karena alas an inilah maka diperlukan teori asam basa yang lebih
luas dan umum.
Berdasarkan kenyataan inilah, seorang ahli kimia Denmark
bernama Bronsted dan ahli kimia inggris bernama Lowry secara terpisah
mengusulkan bahwa yang dimaksud dengan asam adalah suatu zat yang
memberikan proton (ion hydrogen) pada zat lain, sedangkan basa adalah
suatu zat yang menerima proton dari asam. 43 Berdasarkan definisi ini,
maka reaksi antara gas NH3 dan HCl dapat ditulis seperti dibawah ini.
43
Keenan, dkk. Kimia untuk Universitas Jilid I, (Jakarta: Erlangga, 1984) Edisi ke-6, h. 408
44
Shidiq Premono, dkk, Op.Cit, h. 152
31
F. KERANGKA BERPIKIR
Pembelajaran inquiry merupakan pengembangan dari proses discovery.
Dalam pembelajaran inquiry siswa harus menemukan sendiri konsep materi
yang sedang dipelajari. Seorang siswa bertindak sebagai ilmuan (scientist),
ditandai dengan mengajukan pertanyaan, merumuskan masalah, berhipotesis,
melakukan eksperimen, dan memiliki sikap ilmiah.
Pembelajaran inquiry menekankan pada proses berpikir secara kritis
dan analitis untuk mencari dan menemukan masalah yang dipertanyakan.
46
TH. Agustanti, "Implementasi Metode Inquiry untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi”
diakses pada 13/02/13, dari http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii
47
Wahyudin, Sutikno, A. Isa, “Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia
Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat Dan Pemahaman Siswa”.
Diakses pada tanggal 18/04/2013, dari journal.unnes.ac.id/index.php/usej/article/view/868/892
33
Menerapkan model
Pembelajaran GuidedInquiry
KPS
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif yaitu penelitian yang dianggap sebagai suatu kajian yang
ingin menemukan fakta yang kemudian disusul oleh suatu
penafsiran. 48 Tujuan utama penelitian deskriptif yaitu, mengkaji bentuk,
aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya
dengan fenomena lain. 49 Dalam penelitian ini aspek yang akan diteliti
adalah analisis keterampilan proses sains siswa pada saat pembelajaran
asam basa menggunakan model guided inquiry. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada Skema 3.1.
48
Drs. S. Margono., Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.
114
49
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 72
35
36
Penyusunan Instrumen
Validasi Instrumen
Ya
Perbaikan
Memperbanyak Instrumen
Pelaksanaan Pembelajaran
(menggunakan Guided
Inquiry)
Temuan Penelitian
Pembahasan
C. Sampel Penelitian
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut”. 50 Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Bayah
Kabupaten Lebak Banten, dengan sampel penelitian siswa kelas XI IPA
semester II tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 29 siswa.
Adapun teknik pengambilan subjek penelitian ini menggunakan
purposive sampling yaitu dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan
didasarkan pada strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu.51
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data dalam penelitian
yang dilakukan. Pada penelitian ini digunakan 4 jenis, yaitu:
1. Tes berupa soal esay sebanyak 16 soal tentang materi asam basa. Tes
tersebut mengukur per kelompok dan memuat beberapa indikator
tentang keterampilan proses sains siswa yaitu observasi,
mengelompokan, menafsirkan pengamatan (Interpretasi), meramalkan
(Prediksi), berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan
percobaan/penyelidikan, menerapkan konsep/prinsip, dan mengajukan
pertanyaan.
2. Lembar Observasi
Menurut Nana Syaodih, “Observasi atau pengamatan
merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung”. 52 Observasi yang dilakukan disini adalah observasi
langsung dengan satu observer pada setiap kelompok siswa. Lembar
observasi ini mengukur per kelompok dan observasi dilakukan untuk
melihat kegiatan belajar mengajar dan praktikum dimana keterampilan
50
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: , 2008), h.118
51
Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Bumi
aksara, 2010), h. 183
52
Nana Syaodih Sukmadinata, Op.cit., h. 220
38
proses yang akan lebih diamati oleh peneliti. Observasi juga digunakan
untuk mengungkapkan aktivitas siswa dalam melakukan percobaan dan
keterampilan proses sains yang dimiliki oleh siswa.
Instrumen yang digunakan untuk menyaring data aspek
kecakapan hidup siswa secara tertulis berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan adalah lembar observasi. Format observasi yang digunakan
adalah menggunakan empat kategori 0, 1, 2, 3 dan 4
Observasi yang dilakukan terhadap siswa dimulai dari awal
kegiatan belajar mengajar sampai pada kegiatan praktikum. Hal tersebut
meliputi observasi, mengklasifikasikan, menafsirkan, memprediksi,
keterampilan siswa dalam mengajukan pertanyaan, berhipotesis,
merencanakan percobaan, kegiatan menggunakan seluruh alat,,
bagaimana siswa merancang dan memakai alat percobaan, menerapkan
konsep, serta bagaimana mengkomunikasikan hasil temuan mereka
setelah percobaan. Hal-hal tersebut merupakan keterampilan proses
sains sains yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lembar observasi
berbentuk rating scale. Sehingga peneliti dapat mengetahui sejauh
mana keterampilan proses sains yang dimiliki oleh siswa. Menurut
Gronlund secara garis besar prosedur instrumen penilaian praktikum
adalah menentukan kinerja yang dinilai, memilih fokus penilaian,
menentukan situasi kinerja, dan menentukan metode pengamatan dan
mekanisme pencatatan serta penentuan skor. 53 Peneliti menentukan
kisi-kisi lembar observasi serta mengatur bagaimana penilaian
diberikan terhadap apa yang dilakukan oleh siswa agar observer
memiliki acuan/pedoman dalam mengisi lembar observasi sehingga
lembar observasi diisi dengan sebagaimana mestinya.
53
Amalia Sapriati, Pengembangan Instrumen Penilaian Praktikum Fotosintesis, Jurnal
Pendidikan Volume 7, 2006, h. 3
39
54
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2011), h. 204
55
Dr. Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti Pemula.
(Bandung: Alfabeta, 2010) h. 74
40
56
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT. Remaja
RosdaKarya 2009), h. 125
41
Informasi
Mengeni hal-
hal yang
terjasi selama
Sekolah,guru Catatan
5 penelitian,kea Dokumentasi
dan siswa Lapangan
daan dan
kondisi
sekolah,guru
dan siswa
57
Riduwan, Op Cit, h. 97
58
Nana Syaodih, Op Cit., h. 229
45
59
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: , 2008), h. 129
60
Suharsimi Arikunto, Menejemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), Cet. Ke-9, h.
234.
46
1. Lembar Observasi
Data yang diperoleh dari format lembar observasi kemudian
dianalisis lebih lanjut dengan cara:
a. Untuk setiap pernyataan, siswa diberikan skor yang sesuai dengan
kegiatan yang dilakukannya dan selanjutnya, skor siswa pada setiap
pernyataan dijumlahkan. Jadi, skor pada setiap pernyataan merupakan
rating dan karena rating itu dijumlahkan untuk kesemua pernyataan
maka metode ini dinamai metode rating yang dijumlahkan atau method
of sum mated ratings yang dikenal dengan metode pengembangan
skala sikap model Likert. Dalam Kusaeri dan Suprananto dijelaskan
bahwa “Metode rating yang dijumlahkan atau Metode penyekalaan
Likert merupakan metode penyekalaan pernyataan sikap yang
menggunakan distribusi jawaban sebagai dasar penentuan nilai
skalanya”.61
b. Menentukan kategori kemampuan untuk masing-masing siswa
berdasarkan skala kategori KPS. Hasil presentase yang diperoleh dan
dikategorikan dalam pedoman konversi presentase rata-rata KPS
siswa. Sebelum menentukan skor, peneliti harus menentukan dulu
kategori penilaian dengan menggunkan standar 100. Peneliti
menggunakan kategori nilai menjadi 4 (empat) kategori maka tiap-tiap
bagian jarak nilainya 25. 62
Tabel 3.2 Persentase KPS
Nilai
Tingkat Penguasaan Bobot Predikat
Huruf
86 – 100 % A 4 Sangat baik
76 – 85 % B 3 Baik
60 – 75 % C 2 Cukup
55 – 59 % D 1 Kurang
≤ 54 % TL 0 Kurang sekali
61
Kusaeri., Suprananto, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2012), Cet. Pertama, h. 221.
62
Ngalim Purwanto, Prinsip – Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010), h. 102 - 103
47
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini disajikan hasil, deskripsi dan interpretasi hasil penelitian
tentang analisis keterampilan proses sains siswa Madrasah Aliyah kelas XI
semester 2 sebanyak 29 siswa, dimana aspek keterampilan proses sains yang
diamati meliputi 9 keterampilan, yaitu: observasi, mengelompokan,
menafsirkan pengamatan (Interpretasi), meramalkan (Prediksi),
berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan percobaan/penyelidikan,
menerapkan konsep/prinsip, dan mengajukan pertanyaan. Dalam hal tersebut
didapat beberapa hasil penelitian. Dimana hasil penelitian tersebut
diantaranya:
1. Hasil Tes Keterampilan Proses Sains Siswa
Tes merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk
mengukur kemampuan keterampilan sains siswa. Tes ini mengukur per
individu. Tes yang digunakan berupa soal esay yang terdiri 16 soal dan
setiap soal mewakili setiap indikator keterampilan proses sains. Hasil tes
disajikan pada tabel 4.1 berdasarkan 9 indikator KPS
Table 4.1 Keterampilan Proses Sains Siswa Berdasarkan Tes berupa
Soal Esay
Aspek Keterampilan Persentase (%)
No. Kategori
Proses Sains Rata-Rata
1. Observasi 82,75 Baik
2 Mengklasifikasikan 75,50 Baik
3 Interpretasi 75,50 Baik
4 Memprediksi 77,50 Baik
5 Mengajukan Pertanyaan 82,25 Baik
6 Hipotesis 63,00 Cukup
7 Merencanakan Percobaan 60,25 Cukup
8 Menerapkan Konsep 77,50 Baik
9 Mengkomunikasikan 73,25 Cukup
Jumlah 74,90 Cukup
49
50
6 Hipotesis
63.00 67.25 60.00 63.42 Cukup
7 Merencanakan
Percobaan 60.25 65.50 60.00 61.92 Cukup
8 Menerapkan Konsep
77.50 80.00 80.00 79.17 Baik
9 Mengkomunikasikan
73.25 75.75 75.00 74.67 Cukup
disampaikan
Interprertasi yang dilakukan cukup
4 Interpretasi
baik.
Siswa melakukan prediksi cukup baik.
Hal tersebut terlihat dari prediksi
5 Prediksi
mereka tentang konsep yang diberikan
hampir tepat.
Siswa sangat antusias dalam bertanya.
Hal tersebut bertujuan untuk lebih
6 Mengajukan pertanyaan
memahami konsep yang belum mereka
pahami
Siswa belum maksimal dalam
berhipotesis. Hal tersebut terlihat dari
7 Berhipotesis
siswa yang masih merasa bingung
tentang hipotesis itu sendiri
Siswa belum maksimal dalam
merencanakan percobaan. Mereka
8 Merencanakan percobaan
masih bergantung pada LKS instan
yang diberikan oleh guru.
Siswa cukup baik dalam menerapkan
9 Menerapkan Konsep
konsep.
Siswa cukup baik dalam
mengkomunikasikan. Hal ini terlihat
10 Mengkomunikasikan
dari pembuatan laporan, membuat
grafik yang lumayan baik.
belum tahu apa hipotesis itu sendiri. Dalam hal merencanakan percobaan,
mereka mengkonfirmasi bahwa hal tersebut terjadi karena mereka jarang
dalam melakukan percobaan walaupun fasilitas laboratorium sudah
mendukung. Dan juga mereka terbiasa menggunakan LKS yang sudah
jadi. Sehingga mereka tidak bisa ketika disuruh membuat perencanaan
percobaan sendiri.
B. Pembahasan
“Keterampilan proses sains merupakan keterampilan-keterampilan
yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan” 63 . Dimana
keterampilan proses sains tersebut meliputi berbagai aspek. Diantaranya
observasi, mengelompokan, menafsirkan pengamatan (Interpretasi),
meramalkan (Prediksi), berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan
percobaan/penyelidikan, menerapkan konsep/prinsip, dan mengajukan
pertanyaan.
Berdasarkan data keterampilan proses sains yang telah dipaparkan
pada bagian hasil penelitian akan dibahas lebih lanjut dengan membandingkan
aspek keterampilan proses sains dari masing-masing data berdasarkan setiap
indikator.
1. Keterampilan Proses Sains (KPS) Berdasarkan Setiap Indikator
Setelah dilakukan pemaparan dari ketiga instrumen yang
digunakan, terlihat indikator keterampilan proses sains yang tergolong
rendah dan tinggi. Dalam hal ini akan dijelaskan perbandingan dari
setiap indikator berdasarkan analisis data yang diperoleh. Berikut
penjelasan dari keseluruhan indikator.
a. Observasi
Keterampilan proses sains aspek observasi memiliki 2
indikator yaitu menggunakan sebanyak mungkin indra dan
64
menggunakan fakta relevan . Pada aspek tes, observasi
memperoleh persentase sebesar 82,75% (Baik), dan pada lembar
63
Zulfiani, dkk, Loc. Cit., h. 51.
64
Zulfiani, dkk, Loc. Cit., h. 56
58
66
Nuryani Y. Rustaman, Op. Cit. h. 7
62
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telahdikemukakan,
maka diperoleh kesimpulan mengenaiketerampilan proses sains siswa dalam
kegiatan belajar mengajar dan praktikum yaitu sebagai berikut:
Keterampilan proses sains siswa pada materi asam basa menggunakan
model pembelajaran guided inquiry pada kelas XI IPA di MAN 1 Bayah
adalah “Baik”. Ada beberapa dari 9 aspek keterampilan proses sains siswa
yang kemampuannya termasuk kedalam kategori “Cukup” diantaranya
kemampuan merencanakan percobaan, berhipotesis dan Mengkomunikasikan.
Hal ini terjadi karena :
1. Merencanakan Percobaan; Aspek merencanakan percobaan termasuk ke
dalam kategori Cukup dikarenakan siswa yang tidak terbiasa dalam
melakukan praktikum dan juga kurangnya fasilitas informasi seperti tidak
adanya internet.
2. Hipotesis; Aspek hipotesis termasuk ke dalam kategori Cukup dikarenakan
kurangnya kesempatan yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk lebih
mengasah menggunakan kemampuan logikanya. Dan juga sistem
pembelajaran yang hanya bersifat transper ilmu saja tanpa mengkonstruk
sendiri pengetahuannya.
3. Mengkomunikasikan; Aspek mengkomunikasikan termasuk ke dalam
kategori Cukup dikarenakan siswa kesulitan dalam membuat tabel, grafik
dan menghubungkan antara data satu dan yang lainnya.
69
70
B. Saran
1. Hendaknya seorang pendidik menguasai berbagai macam model
pembelajaran supaya lebih bervariasi dan tidak monoton dalam mengajar.
2. Pendidik memiliki kewajiban untuk meningkatkan keterampilan proses
sains siswa, supaya siswa mempunyai bekal dan lebih siap ketika mereka
terjun ke dunia masyarakat.
3. Kegiatan praktikum sebaiknya lebih sering dilaksanakan. Supaya siswa
dapat melihat secara langsung fenomena yang terjadi pada materi kimia
dan juga kegiatan praktikum dapat menstimulisasi siswa untuk lebih
meningkatkan keterampilan proses sains yang dimilikinya.
4. Penggunaan LKS hendaknya yang dapat merangsang dan mengembangkan
keterampilan proses sains siswa. LKS yang digunakan dapat berupa
pertanyaan produktif atau dikemas lebih menarik sehingga siswa lebih
tertarik dalam melakukan praktikum dan dapat mengembangkan
keterampilan proses sains yang dimilikinya.
DAFTAR PUSTAKA
71
72
Kuhtau C Carol, dan Todd J Ross. 2006, “Guided Inquiry: A Framework for
Learning Throug School Libraries in 21st Century School”, diakses
20/01/13 dari http://cissl.scils.rutgers.edu/guided inquiry/char.htm
Margono, S Drs. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Mulyasa, E. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan
Implementasinya.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.
N.K, Roestiyah.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta, 2008.
Nata, Abuddin, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta:
Kencana, 2009.
Soleh, Arif. Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Kegiatan Praktikum
Termokimia Dan Laju Reaksi BerbasisInquiry, 2013, UIN Jakarta, Prodi
Pedidikan Kimia, JurusanPendidikan IPA, Skripsi tidak diterbitkan
Nurtafita, Nita. dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model Guided
Inquiry Terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep kalor”.
Di SMP N 3 Tangsel, 2012, UIN Jakarta, Prodi Pendidikan Kimia,
Jurusan Pendidikan IPAPendidikan Volume 7, 2006.
Premono, Shidiq. dkk. Kimia SMA/MA Kelas XI. Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2006.
Purba, Michael. Kimia SMU kelas X. Jakarta: Erlangga, 2006.
Purwanto, Ngalim.Prinsip – Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2010.
Riduwan, Dr. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta, 2010.
Rustaman Y, Nuryani. et al, Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UNM,
2005.
__________________, Keterampilan Proses Sains. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia, 2007.
Samana A, Sistem Pengajaran Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional
(PPSI) dan Pertimbangan Metodologisnya. Yogyakarta: Kanisius, 1992.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana, 2006.
73
∑
rata-rata =
=
= 3,20
= x 100%
= 80%
2. Instrumen Tes
Aspek Observasi
∑
rata-rata =
=
= 3,06
Presentase (%) = x 100
= x 100%
= 76,65%
74
75
76
77
78
79
80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kelas : XI (Sebelas)
Semester : Genap
Indikator :
81
4. menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis.
5. Siswa dapat menentukan konsentrasi ion H+ berdasarkan tetapan ionisasi basa
(Kb).
6. Siswa dapat memahami tahapan ionisasi asam poliprotik.
7. Siswa dapat menghitung konsentrasi ion H+ berdasarkan tetapan ionisasi asam
(Ka).
8. Siswa dapat menghitung pH berdasarkan tetapan ionisasi basa (Kb).
9. Siswa dapat memahami hubungan kekuatan asam berdasarkan tetapan ionisasi
asam (Ka).
B. Materi Pembelajaran
Asam Basa
C. Metode Pembelajaran
Guided Inquiry
D. Media Pembelajaran
Papan Tulis, Spidol
Alat dan Bahan Eksperimen
E. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
82
c) Guru membacakan indicator c. Siswa memperhatikan
yang harus dicapai oleh siswa guru
83
awal pembelajaran
c) guru memberikan kesempatan c) siswa mengajukan
kepada siswa untuk pertanyaan kepada guru
Mengajukan pertanyaan
berkaitan dengan asam basa
d) guru memberikan waktu d) siswa membuat
kepada siswa untuk kesimpulan dan
menyimpulkan pertanyaan dan membuat hipotesis
selanjutnya untuk ditentukan sementara
sebagai Hipotesis dan dapat
dibuktikan melalui percobaan
pada langkah selanjutnya.
3 Tahap Penyelidikan a) Guru memberikan Lembar a) siswa menerima LKS
Kerja Siswa (LKS) yang berisi yang diberikan oleh
tugas kepada masing-masing guru
kelompok
1. LKS Praktikum 1:
Menyelidiki sifat larutan
asam/basa dengan
berbagai indikator yaitu
dengan menyiapkan
larutan HCl dan NaOH
serta beberapa indikator
asam-basa (Lakmus
merah, lakmus Biru,
Fenolftalin, dan Metil
Merah).
20
b) Guru memerintahkan kepada b) siswa berdiskusi
siswa untuk Merencanakan dengan teman
percobaan dengan kelompok dan
mendiskusikan LKS dan mencari serta
mencari, mengumpulkan data mengumpulkan data
mengenai masalah yang dari berbagai sumber
diajukan guru tentang membuat sebelum melakukan
langkah-langkah percobaan praktikum.
sebelum praktikum mengenai
asam basa dari berbagai
sumber.
c) Guru mempersilahkan kepada c) siswa mengajukan
siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada
pertanyaan. guru.
d) guru membimbing siswa d) siswa membuat
84
menyimpulkan diskusi hasil kesimpulan dengan
pembuatan langkah-langkah bimbingan guru
percobaan.
4 Tahap Kumpulkan a) pada tahap ini guru a) siswa melakukan
Data menginstruksikan kepada percobaan untuk
siswa untuk melakukan menjawab hipotesis
percobaan untuk menjawab yang mereka telah
hipotesis mereka yang telah dapatkan.
didapatkan (Menggunakan
Alat dan Bahan)
b) guru mengawasi jalannya b) siswa dengan serius
praktikum sekaligus mengikuti praktikum
membantu kelompok yang dengan bimbingan dari
mengalami kesulitan. guru.
c) Guru mempersilahkan kepada c) siswa mengajukan
30
siswa untuk mengajukan pertanyaan.
pertanyaan.
d) guru menginstruksikan kepada d) setiap kelompok
masing-masing kelompok mencatat setiap hasil
untuk mencatat hasil dari percobaan.
percobaan.
e) Guru menyuruh kepada siswa e) Siswa menghitung pH
untuk Menerapkan Konsep berdasarkan data
dengan cara menghitung pH percobaan
berdasarkan data yang di
dapat
85
mengirimkan perwakilannya kelompoknya untuk
untuk mempresentasikan hasil mempresentasikan
percobaannya. hasil percobaan yang
telah dilakukan.
b) guru memberikan kesempatan b) siswa yang berbeda
kepada kelompok lain untuk kelompok mengajukan
mengajukan pertanyaan dan pertanyaan serta
menanggapinya. menanggapi presentasi
yang dilakukan oleh
kelompok yang
tampil.
c) siswa memperhatikan
c) guru mengomentari jalannya penjelasan guru
diskusi dan memberikan
penguatan serta meluruskan
hal-hal yang kurang tepat.
PERTEMUAN KEDUA
86
dengan asam dan basa?
e) kemudian guru e) siswa menjawab
memerintahkan untuk pertanyaan yang
Mengobservasi kepada siswa diberikan oleh guru
dengan menunjukan
beberapa zat diantaranya
HCl, NaOH, CH3COOH,
dan NH4OH dan bertanya
sifat dari zat tersebut?
f) Guru meminta siswa untuk f) siswa mencatat
Mengelompokan dengan pendapat yang
mencatat setiap pendapat dikemukakan ke dalam
yang dikemukakan tentang tabel
benda yang ditunjukkan
kedalam tabel.
87
dan selanjutnya untuk sementara
ditentukan sebagai
Hipotesis dan dapat
dibuktikan melalui
percobaan pada langkah
selanjutnya.
3 Tahap Penyelidikan a) Guru memberikan Lembar a) siswa menerima LKS
Kerja Siswa (LKS) yang yang diberikan oleh
berisi tugas kepada masing- guru
masing kelompok.
1. LKS Praktikum 2:
Menyelidiki tetapan
ionisasi asam (Ka) dan
tetapan ionisasi basa
(Kb) berdasarkan pH,
yaitu dengan
menyiapkan larutan HCl,
NaOH, CH3COOH, dan
NH4OH serta pH meter.
b) Guru memerintahkan kepada b) siswa berdiskusi
siswa Merencanakan dengan teman
Percobaan dengan cara kelompok dan mencari
20
mendiskusikan LKS dan serta mengumpulkan
mencari, mengumpulkan data data dari berbagai
mengenai masalah yang sumber sebelum
diajukan guru tentang melakukan praktikum.
membuat langkah-langkah
percobaan sebelum
praktikum mengenai asam-
basa kuat dan asam-basa
lemah dari berbagai sumber.
c) Guru mempersilahkan
kepada siswa untuk c. siswa mengajukan
mengajukan pertanyaan. pertanyaan kepada
d) guru membimbing siswa guru.
menyimpulkan diskusi hasil d. siswa membuat
pembuatan langkah-langkah kesimpulan dengan
percobaan. bimbingan guru
Tahap Kumpulkan a) pada tahap ini guru a) siswa melakukan
Data menginstruksikan kepada percobaan untuk
30
siswa untuk melakukan menjawab hipotesis
percobaan untuk menjawab yang mereka telah
88
hipotesis mereka yang telah dapatkan.
didapatkan (Menggunakan
alat dan bahan)
b) guru mengawasi jalannya b) siswa dengan serius
praktikum sekaligus mengikuti praktikum
membantu kelompok yang dengan bimbingan dari
mengalami kesulitan. guru.
c) Guru mempersilahkan c) siswa mengajukan
kepada siswa untuk pertanyaan.
mengajukan pertanyaan.
d) guru menginstruksikan d) setiap kelompok
kepada masing-masing mencatat setiap hasil
kelompok untuk mencatat dari percobaan.
hasil percobaan.
e) Guru memerintahkan kepada e) Siswa menghitung
siswa untuk Menerapkan nilai Ka dan Kb
Konsep dengan cara berdasarkan data yang
menghitung nilai Ka dan Kb diperoleh
dari data yang diperoleh
89
menanggapinya yang dilakukan oleh
kelompok yang tampil.
c) siswa memperhatikan
c) guru mengomentari jalannya penjelasan guru
diskusi dan memberikan
penguatan serta meluruskan
hal-hal yang kurang tepat. d) siswa melakukan
d) kemudian guru latihan dengan
menginstruksikan kepada menjawab soal
setiap siswa untuk
melakukan latihan
mengerjakan soal
menentukan konsentrasi ion
H+ dan OH-.
PERTEMUAN KETIGA
90
tersebut?
d) Guru meminta siswa untuk d) siswa mencatat setiap
Mengelompokan dengan pendapat yang
cara mencatat setiap dikemukakan
pendapat yang dikemukakan
tentang benda yang
ditunjukkan kedalam tabel.
e) kemudian guru e) siswa memperhatikan
Menginterpretasikan dengan
cara menghubungkan
pengetahuan awal siswa
dengan materi yang akan
dipelajari
f) Guru menyampaikan tahapan f) siswa memperhatikan
pembelajaran
91
Kerja Siswa (LKS) yang yang diberikan oleh
berisi tugas kepada masing- guru
masing kelompok.
1. LKS Praktikum 3:
Mengamati Penetralan
Asam-Basa, yaitu dengan
menyiapkan larutan HCl,
NaOH, indikator
penolftalein, serta indicator
Universal.
b) Guru memerintahkan kepada b) siswa berdiskusi
siswa untuk Merencanakan dengan teman
Percobaan dengan cara kelompok dan mencari
mendiskusikan LKS dan serta mengumpulkan
mencari, mengumpulkan data data dari berbagai
mengenai masalah yang sumber sebelum
diajukan guru tentang melakukan praktikum.
membuat langkah-langkah
percobaan sebelum
praktikum mengenai asam-
basa kuat dan asam-basa
lemah dari berbagai sumber.
c) Guru mempersilahkan
kepada siswa untuk c) siswa mengajukan
mengajukan pertanyaan. pertanyaan kepada
d) guru membimbing siswa guru.
menyimpulkan diskusi hasil d) siswa membuat
pembuatan langkah-langkah kesimpulan dengan
percobaan. bimbingan guru
Tahap Kumpulkan a) pada tahap ini guru a) siswa melakukan
Data menginstruksikan kepada percobaan untuk
siswa untuk melakukan menjawab hipotesis
percobaan untuk menjawab yang mereka telah
hipotesis mereka yang telah dapatkan.
didapatkan (Menggunakan
Alat dan bahan) b) siswa dengan serius 30
b) guru mengawasi jalannya mengikuti praktikum
praktikum sekaligus dengan bimbingan dari
membantu kelompok yang guru.
mengalami kesulitan.
92
kepada siswa untuk pertanyaan.
mengajukan pertanyaan.
d) guru menginstruksikan d) setiap kelompok
kepada masing-masing mencatat setiap hasil
kelompok untuk mencatat dari percobaan.
hasil percobaan.
93
Jakarta, /09/2013
(_________________)
94
INSTRUMEN PENELITIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA
KONSEP ASAM BASA
Kelas/Semester : XI/2
PokokBahasan : AsamBasa
JumlahSoal : 16
95
Mencari 6. Dalam konsep asam basa
hubungan antara bronsted lowry, yang disebut
kekuatan asam asam kuat adalah spesi yang
dengan basa mudah melepas proton,
konjugasinya sedangkan basa kuat adalah
Mengkomunikasikan spesi yang kuat menarik
proton. Ada hubungan antara
kekuatan asam dengan
basakon jugasinya.
Bagaimana hubungan
tersebut?................
Mencari 7. Apa yang dimaksud dengan
pengertian asam Mengajukan Pertanyaan asam konjugasi dan
basa konjugasi basa konjugasi?
Mencari 8. Sebutkan kelebihan teori asam
perbandingan basa lewis atas teori asam
kelebihan teori Mengelompokan basa Arrhenius danBrosted
asam basa para Lowry……………
ahli
Memperkirakan pH Menghubungka 9. Perhatikan table dibawah ini
berdasarkan derajat n kekuatan asam Asam Ka
―4
ionisasi (α,), atau basa HA 7 x 10
tetapan ionisasi dengan tetapan HB 6,5 x 10―5
asam (Ka), atau asam (Ka) dan HC 6 x 10―10
3 tetapan ionisasi tetapan basa Mengkomunikasikan HD 1,8 x 10―5
basa (Kb) dan (Kb). HE 1 x 10―8
menghubungkanny HF 4,7 x 10―11
a dengan kekuatan Bagaimana hubungan kekuatan asam
asam atau kekuatan dengan tetapan ionisasi asam ?...........
basa
Menghubungka 10. Perhatikan table dibawahini!
n kekuatan asam Asam Ka
dengan tetapan HA 1,8×10―4
asam (Ka) HB 1,8×10―5
Mengelompokan HC 6,7×10―5
HD 3,4×10―8
HE 7,2×10―10
Susunlah asam-asam berikut
dari asamyang terlemah…….
Menghitung 11. Perhatikanlah larutan berikut
konsentrasi ion ini
H+ berdasarkan a. 0,1 M larutan HNO2 Ka =
tetapan ionisasi 5,1 x 10―4
asam (Ka) b. 0,1 M HCN Ka = 2,1 x
Menerapkan Konsep
10―9
Hitunglah masing-masing
harga konsentrasi ion [H]+
larutan diatas……………
96
Memperkirakan 12. Asam lambung merupakan
suatu HCl. Jika antacid digunakan,
permasalahan yang manakah yang
tentang pH Berhipotesis lebihbanyak yang memerlukan
antacid, lambung dengan pH
1,5atau pH 2,0? Jelaskan
jawabanmu…………………..
Mencari 13. Jika larutan P mempunyai pH
perbandingan 5 dan larutan Q mempunyai
antara pH 6, maka berapakah
Menafsirkan
konsentrasi perbandingan konsentrasi ion
larutan 1 dan hydrogen dalam larutan P dan
yang lain dalam larutan Q……..
Mengobservasi 14. Larutan suatu senyawa
suatu larutan natrium bila ditambahkan
yang terdapat asam sulfat encer
dalam larutan Observasi menghasilkan suatu gas yang
penetralan dapat mengeruhkan air kapur.
Apakah senyawa natrium
tersebut?.......................
Merancang 15. Rancanglah sebuah percobaan
sebuah untuk membuktikan bahwa
percobaan terjadi reaksi penggaraman
reaksi Merencanakan antara larutan asam klorida
penetralan percobaan (HCl) dengan natrium
menggunakan hidroksida (NaOH)………….
idikator asam
basa
Menghubungka 16. Bagaimana hubungan antara
n kekuatan asam pH dengan kekuatan asam dan
dan basa basa. Pada konsentrasi yang
berdasarkan pH sama?.......................
Mengajukan Pertanyaan
sebuah larutan
yang memiliki
konsentrasi
yang sama
97
Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 1
Menguji Sifat Larutan Asam/Basa Dengan Berbagai Indikator
I. Tujuan
Memperkirakan pH berbagai larutan dengan menggunakan berbagai indikator
asam-basa.
II. Teori
Indikator asam-basa adalah zat yang warnanya berubah bergantung
pada pH larutan. Indikator asam-basa dapat digunakan untuk menentukan sifat
keasaman atau kebasaan suatu larutan. Larutan asam mempunyai pH < 7,
larutan netral = 7, dan larutan basa mempunyai pH > 7.
Semua indicator asam basa merupakan asam dan basa lemah yang
dapat memperlihatkan perbedaan warna didalam larutan asam atau basa.
Trayek atau daerah perubahan warna adalah daerah batas pH yang
merupakan daerah transisi perubahan warna. Indicator yang berbeda
mempunyai trayek perubahan warna yang berbeda. Sebagai contoh larutan
lakmus akan berwarna merah pada pH < 5,5 dab berwarna biru pada pH > 8.
Pada larutan dengan pH= 5,5-8, warna lakmus merupakan kombinasi antara
warna merah dengan biru. Jadi bias dikatakan trayek perubahan warna lakmus
adalah antara pH 5,5 dan pH 8.
Sebuah indicator biasanya menunjukan rentang pH tertentu dan tidak
menunjukan sebuah nilai pH yang pasti, karenanya diperlukan indicator lain
untuk mempersempit rentang perkiraan pH sampel yang diuji. Berikut adalah
rentang pH dari beberapa indicator.
Indicator Rentang pH Perubahan warna
Metal Jingga 3,1-4,4 Merah-Kuning
Metil Merah 4,4-6,2 Merah-Kuning
Fenolptalein 8,2-9,8 Tidak berwarna-Merah
98
Brom Timol Blue 6,0-7,6 Kuning- Biru
(BTB)
99
IV. Cara Kerja
(langkah 1-5 dilakukan terhadap semua bahan No. 1 – 10 diatas)
a. Masukan larutan kedalam tabung reaksi kira-kira setinggi 4 cm.
b. Celupkan kertas lakmus indicator merah dan biru kedalam larutan.
Amati perubahan warnanya. Periksa dan catat pH larutan sesuai trayek
perubahan warna indikator.
c. Ganti larutan dalam tabung reaksi dengan yang baru dan lakukan
langkah 3 dengan indicator cair lainnya (metil merah, metil jingga, pp,
BTB).
d. Dengan menggabungkan hasil pencatatan pH tiap indicator, perkirakan
harga pH masing-masing larutan tersebut.
V. Hasi Pengamatan
pH Tiap Indikator Perkiraan
No Larutan Lakmus Lakmus Metil Metil pH
PP BTB
merah Biru Jingga Merah Larutan
1 Air Suling
2 Air Gula
3 Lar. HCl
4 Lar. NaOH
5 Lar. NaCl
6 Larutan
Soda Kue
7 Larutan
Na2CO3
8 Air The
9 Air Kapur
10 Air Sitrun
VI. Pertanyaan
1. Kelompokan larutan yang diuji tersebut ke dalam
100
a. Larutan asam
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………………
b. Larutan Netral
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
101
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………………………………………
c. Larutan Basa
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………………………………………
102
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
……
VII. Kesimpulan
103
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
Komentar :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
104
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Jakarta, /09/2013
Validator
(_________________)
105
Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2
TETAPAN IONISASI ASAM (Ka) DAN TETAPAN IONISASI BASA (Kb)
VIII. Tujuan
Menentukan Ka dan Kb berdasarkan pH larutan
IX. Teori
Asam dan basa lemah ialah asam dan basa yang hanya sebagian
kecil yang dapat terionisasi. Oleh karena hanya sedikit terionisasi berarti
dalam larutan asam dan basa lemah terjadi kesetimbangan reaksi antara
ion yang dihasilkan asam-basa tersebut dengan molekul asam asam-basa
yang terlarut dalam air.
Untuk asam Monoprotik HA, akan terjadi reaksi setimbang :
HA(aq) H+(aq) + A+(aq)
Tetapan ionisasi asam (Ka)
Ka =
Kb =
106
16. Larutan CH3COOH 0,1 M
17. Larutan HCl 0,1 M
18. Larutan NH4OH 0,1 M
19. Larutan NaOH 0,1 M
107
XIII. Pertanyaan
4. Berdasarkan hasil pengamatan, manakah larutan yang paling asam?
Berikan alasanmu!
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……
108
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………………….
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………….
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………….
XIV. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
109
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………….
110
Komentar :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
111
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
Jakarta, /09/2013
Validator
(_________________)
112
Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 3
MENGAMATI PENETRALAN ASAM-BASA
I. Tujuan
Mengamati dan menjelaskan reaksi penetralan asam-basa
II. Teori
Reaksi penetralan adalah reaksi asam dan basa membentuk garam dan
air.
Asam + Basa Garam + Air
Reaksi ion : H+ + OH - H2O
Hasil reaksi akan bersifat netral, jika seluruh ion H+ dari asam berekasi
–
dengan seluruh ion OH dari basa. Larutan netral tidak bersifat asam atau
basa sehingga tidak mempengaruhi warna indicator.
Pada larutan netral berlaku mol H+ = mol OH-
[H]+ x Vasam = [OH]- x Vbasa
Pada percobaan ini larutan asam klorida (HCl) direaksikan dengan
larutan NaOH dengan indikatro PP. indicator PP mengubah warna larutan
menjadi warna merah muda jika larutan bersifat basa, dan tidak mengubah
warna larutan jika larutan bersifat asam atau netral.
III. Alat dan bahan
E. Alat
1. Wadah (stoples/gelas ukur) 3 buah
2. Kertas putih 3 lembar
3. Pipet tetes 3 buah
4. Sendok/pengaduk
F. Bahan
1. Larutan HCl 0,1 M
2. Indicator PP
3. Larutan NaOH 0,1 M
113
4. Indikator Universal
114
IV. Cara Kerja
1. Taruh wadah diatas kertas putih (agar lebih mudah mengamati perubahan
warna)
2. Tambahkan pada masing-masing wadah dengan pipet
a. Wadah A : 25 tetes HCl dan 3-4 tetes indikator PP (goyangkan untuk
menguji pengaruh indikator PP pada asam. Catat perubahan warna)
b. Wadah B : 25 tetes NaOH dan 3-4 tetes indikator PP (goyangkan untuk
menguji pengaruh indikator PP pada basa. Catat perubahan warna).
c. Wadah C : 25 tetes HCl dan 3-4 tetes indikator PP. kemudian teteskan
NaOH sambil digoyang hingga tepat mulai terjadi perubahan warna. Uji
pH larutan tersebut dengan indikator Universal.
V. Hasi Pengamatan
Warna indikator PP (Fenolptalein)……………………
Wadah Hasil pengamatan perubahan warna
Sebelum ditetesi PP………………………………...
A Asam HCl
Sesudah ditetesi PP…………………………………
Sebelum ditetesi PP………………………………...
B Basa NaOH
Sesudah ditetesi PP…………………………………
Sebelum ditetesi PP………………………………...
Sesudah ditetesi PP…………………………………
C Asam + Basa
Sesudah ditetesi NaOH…………………………….
pH :…………………………………………………
VI. Pertanyaan
1. Buatlah persamaan reaksi penetralan asam klorida dan natrium hidroksida
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
115
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………
116
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
4. Dari uji pH wadah C, apakah reaksi bersifat netral? Jelaskan jawabanmu!
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………
VII. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
117
Komentar :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
118
STANDAR PENILAIAN LKS
Indikator
No. Indikator KPS Pokok Uji LKS Jawaban Yang Diinginkan Standar Penilaian
Pembelajaran
1. Mengamati dan Observasi Apa yang siswa pikirkan Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri 0 = tidak mengobservasi
menyebutkan apa yang jika ditunjukkan air Accu, berdasarkan apa yang mereka 1 = siswa mengobservasi tetapi
dipikirkan tentang bahan detergen, sabun, air keras, pikirkan. hanya 2 bahan saja
berdasarkan sifat, air mineral dan cuka, 2 = siswa mengobservasi tetapi
karakteristik dan fungsi. bunga yang berbeda-beda hanya 3 bahan saja
Dan juga mangamati warna, dan besi karat? 3= siswa mengobservasi tetapi
alat yang akan hanya 4 bahan saja
digunakan beserta 4 = siswa mengobservasi seluruh
fungsinya bahan
2. Memisahkan bahan Mengklasifikasikan Setelah siswa melakukan Siswa dapat memisahkan 0 = siswa tidak mengklasifikasi
berdasarkan kelompok observasi terhadap bahan berdasarkan sifat asam dan basa 1 = siswa mengklasifikasi tetapi
bahan tersebut yang telah disebutkan, nya. hanya 2 bahan saja
manakah yang termasuk 2 = siswa mengklasifikasi seluruh
asam dan basa tetapi tidak tepat
3= siswa mengklasifikasi
keseluruhan tetapi hanya 4 yang
benar
119
4 = siswa mengklasifikasi seluruh
bahan dengan benar
3. Menyimpulkan hasil Interpretasi Setelah siswa melakukan Siswa dapat menarik 0 = tidak mengerjakan
dari pengamatan yang observasi dan kesimpulan dari hasil 1 = menyimpulkan namun tidak
telah dilakukan mengelompokkan data, observasi bahan diawal tepat
sebelumnya bisa ditarik kesimpulan tentang asam dan basa 2 = menyimpulkan tanpa dengan
bahwa sifat asam dan basa alasan
seperti apa 3 = menyimpulkan dengan alasan
yang kurang jelas
4 = menyimpulkan sesuai dengan
hasil pengamatan
4. Memprediksi Memprediksi Setelah siswa mengamati Memprediksi ekstrak bunga dapat 0 = tidak memprediksi
penggunaan indikator beberapa bunga yang digunakan sebagai indicator alami 1 = memprediksi namun tidak
alami sebagai pengganti mempunyai warna pengganti indicator sintesi. tepat
indikator sintesis mencolok dan berbeda- 2 = memprediksi tanpa alasan
beda, kemudian 3 = memprediksi dengan benar
memprediksi ekstrak namun tidak bisa menjelaskan
bunga dapat digunakan 4 = memprediksi dengan benar
sebagai indikator dan bisa menjelaskan
120
5. Bertanya seputar Mengajukan Setelah memprediksi Bertanya “Apa yang dimaksud dengan 0 = tidak bertanya
indikator pertanyaan ekstrak bunga bisa indikator”? 1 = bertanya namun di luar
digunakan sebagai “Bagaimana indikator bekerja dalam konteks
indicator, siswa bertanya menentukan sifat asam dan basa”? 2 = bertanya tetapi hanya salah
tentang indicator “Apa yang dimaksud dengan trayek satu saja
pH 3 = bertanya tetapi hanya 2
pertanyaan saja
4 = menanyakan keseluruhannya
6. Membuat hipotesis dari Hipotesis Menyusun hipotesis dari “Asam dapat Mengkaratkan logam” 0. Siswa tidak berhipotesis
permasalahan yang permasalahan “Hujan asam dapat membuat kepala 1. Siswa berhipotesis tetapi
terjadi pada kehidupan pusing” tidak tepat
sehari-hari 2. Siswa berhipotesis tetapi
hanya salah satunya saja
3. Siswa berhipotesis kedua-
duanya tetapi tidak bisa
menjelaskan.
4. Siswa berhipotesis dan bisa
menjelaskan
121
7. Merancang dan Merencanakan Menetukan prosedur/ 1. 1. Menguji Sifat Larutan Asam/Basa 0 = tidak mengerjakan
melaksanakan Percobaan langkah kerja praktikum Dengan Berbagai Indikator 1 = siswa menuliskan hanya
percobaan tentang asam k. Masukan larutan kedalam separuh langkah percobaan denga
basa tabung reaksi kira-kira setinggi tepat
4 cm. 2 = siswa menuliskan satu
l. Celupkan kertas lakmus langkah percobaan dengan tepat
indicator merah dan biru 3= siswa menuliskan dua langkah
kedalam larutan. Amati percobaan dengan tepat
perubahan warnanya. Periksa 4 = siswa menuliskan tiga langkah
dan catat pH larutan sesuai percobaan dengan tepat
trayek perubahan warna
indikator.
m. Ganti larutan dalam tabung
reaksi dengan yang baru dan
lakukan langkah 3 dengan
indicator cair lainnya (metil
merah, metil jingga, pp, BTB).
n. Dengan menggabungkan hasil
pencatatan pH tiap indicator,
perkirakan harga pH masing-
122
masing larutan tersebut.
2. Tetapan Ionisasi Asam (Ka) Dan
Tetapan Ionisasi Basa (Kb)
a. Siapkan 4 buah gelas kimia
b. Masukan larutan CH3COOH
kedalam gelas kimia 1
sebanyak 100 ml. ukurlah pH
larutan menggunakan pH
meter. Kemudian catat angka
yang tertera pada layar pH
meter.
c. Masukan larutan HCl kedalam
gelas kimia 2 sebanyak 100
ml. ukurlah pH larutan
menggunakan pH meter.
Kemudian catat angka yang
tertera pada layar pH meter.
d. Masukan larutan NH4OH
kedalam gelas kimia 3
sebanyak 100 ml. ukurlah pH
123
larutan menggunakan pH
meter. Kemudian catat angka
yang tertera pada layar pH
meter.
e. Masukkan larutan NaOH
kedalam gelas kimia 4
sebanyak 100 ml. ukurlah pH
larutan menggunakan pH
meter. Kemudian catat angka
yang tertera pada layar pH
meter.
f. Tentukan Ka dan Kb larutan
dari prosedur 2,3,4 dan 5
3. Mengamati Penetralan Asam-
Basa
a. Taruh wadah diatas kertas
putih (agar lebih mudah
mengamati perubahan warna)
b. Tambahkan pada masing-
masing wadah dengan pipet
124
1). Wadah A : 25 tetes HCl
dan 3-4 tetes indikator PP
(goyangkan untuk menguji
pengaruh indikator PP pada
asam. Catat perubahan warna)
2). Wadah B : 25 tetes NaOH
dan 3-4 tetes indikator PP
(goyangkan untuk menguji
pengaruh indikator PP pada
basa. Catat perubahan warna).
3). Wadah C : 25 tetes HCl
dan 3-4 tetes indikator PP.
kemudian teteskan NaOH
sambil digoyang hingga tepat
mulai terjadi perubahan
warna. Uji pH larutan tersebut
dengan indikator Universal.
8. Mengetahui fungsi dan Menggunakan Alat Apa fungsi penggunaan Tabung reaksi: Menampung larutan 0 = tidak mengerjakan
kegunaan alat dan bahan dan Bahan alat dan bahan dalam dalam jumlah sedikit 1= menuliskan penggunaan alat/
yang akan di gunakan percobaan asam basa? Rak tabung reaksi : Tempat tabung bahan saja tetapi kurang tepat
125
dalam praktikum reaksi 2= menuliskan penggunaan alat/
Beker gelas: Mengukur volume larutan bahan saja dengan tepat
dalam jumlah banyak 3 = menuliskan penggunaan alat
Pipet tetes: Memindahkan beberapa dan bahan tetapi kurang tepat
tetes zat cair. salah satunya
Botol semprot: Menyimpan aquades 4 = menuliskan penggunaan alat
dan digunakan untuk mencuci atau dan bahan dengan tepat
membilas alat-alat dan bahan-bahan
Gelas ukur: Mengukur volume larutan
Lakmus/indicator asam basa : sebagai
penunjuk suatu larutan apakah bersifat
asam/basa
pH meter : alat pengukur pH
Menggunakan alat ukur yang tepat 0. Siswa langsung menuang
dalam mengambil larutan dengan larutan ke dalam gelas kimia
volum tertentu 1. Siswa menggunakan gelas
kimia untuk mengambil
larutan dan memindahkan
larutan
2. Siswa menggunakan gelas
126
kimia dan pipet tetes untuk
mengambil larutan dan
memindahkan larutan
3. Siswa menggunakan gelas
ukur dan pipet tetes untuk
mengambil larutan dan
memindahkan larutan
4. Siswa menggunakan pipet
volum dengam bulp untuk
mengambil larutan dan
memindahkan larutan
Menggunakan pipet seukuran dengan 0. Siswa tidak menggunakan
benar pipet seukuran
1. Siswa menggunakan pipet
namun bukan pipet seukuran
2. Siswa menggunakan pipet
seukuran namun tidak
menggunakan bulb
3. Siswa menggunakan pipet
seukuran, bulb, namun tidak
127
bisa menggunakan bulb
tersebut
4. Siswa menggunakan pipet
seukuran, bulb dan bisa
menggunakan bulb tersebut
dengan benar
Menggunakan pH meter 0. Siswa tidak menggunakan
pH meter
1. Siswa tidak menggunakan
pH meter namun dapat
menjelaskan fungsi pH meter
2. Siswa menggunakan pH
meter, tahu fungsi pH meter,
namun tidak paham dalam
pengoperasiannya
3. Siswa menggunakan pH
meter, paham
pengoperasiannya namun
hasil yang didapat tidak
maksimal
128
4. Siswa menggunakan pH
meter, paham
pengoperasiannya dan hasil
akhir yang didapat maksimal
Menggunakan lakmus merah/biru 0. Siswa tidak menggunakan
dengan baik dan benar lakmus
1. Siswa menggunakan lakmus
namun tidak tahu arti warna
dari lakmus
2. Siswa menggunakan lakmus,
tahu arti warna lakmus,
namuntidak menggunakan
penjepit ketika mencelupkan
kedalam sampel
3. Siswa menggunakan lakmus,
tahu arti warna lakmus,
menggunakan penjepit
namun hasil akhir tidak
sesuai dengan hasil yang
seharusnya
129
4. Siswa menggunakan lakmus,
tahu arti warna lakmus,
menggunakan penjepit dan
hasil akhir sesuai dengan
hasil yang seharusnya
Menggunakan indikator universal 0. Siswa tidak menggunakan
indicator universal
1. Siswa tidak menggunakan
indicator universal namun
dapat menjelaskan fungsi
indicator universal
2. Siswa menggunakan
indicator universal, tahu
fungsi indicator universal,
namun tidak paham dalam
pengoperasiannya
3. Siswa menggunakan
indicator universal, tahu
fungsi indicator universal,
paham pengoperasiannya
130
namun hasil yang didapat
tidak maksimal
4. Siswa menggunakan
indicator universal, tahu
fungsi indicator universal,
paham pengoperasiannya
dan hasil akhir yang didapat
maksimal
9. Menghitung pH asam Menerapkan Konsep Setelah siswa Menghitung pH masing-masing larutan 0. Siswa tidak menghitung pH
basa dan Ka/Kb mendapatkan data 1. Siswa mengetahui konsep
percobaan, kemudian dan rumus pH, namun siswa
menghitung pH asam dan tidak menghitungnya.
basa, dan Ka/Kb 2. Siswa menghitung pH, tetapi
masih salah dalam
memasukan data ke
rumusnya
3. Siswa mengetahui konsep
dan rumus pH, menentukan
pH namun salah dalam hasil
akhir.
131
4. Siswa mengetahui konsep
dan rumus pH, menentukan
pH dengan tepat dan
menghitung dengan benar
Menghitung Ka dan Kb masing- 0. Siswa tidak menghitung Ka
masing larutan
dan Kb
1. Siswa mengetahui konsep
dan rumus Ka dan Kb,
namun siswa tidak
menghitungnya.
2. Siswa menghitung Ka dan
Kb, tetapi masih salah dalam
memasukan data ke
rumusnya
3. Siswa mengetahui konsep
dan rumus Ka dan Kb,
menentukan Ka dan Kb
namun salah dalam hasil
akhir.
4. Siswa mengetahui konsep
132
dan rumus Ka dan Kb,
menentukan Ka dan Kb
dengan tepat dan
menghitung dengan benar
\10. Membuat tabel, grafik Mengkomunikasikan Buatlah tabel, grafik dan Mendiskusikan Hasil praktikum 0. Siswa tidak mendiskusikan
dari laporan hasil laporan dari data hasil 1. Siswa mendiskusikan tetapi
percobaan yang pengamatan yang di luar konteks
dilakukan dilakukaan dalam 2. Siswa mendiskusikan sesuai
percobaan tersebut! konteks namun tidak
kompak
3. Siswa mendiskusikan sesuai
konteks, kompak, namun
tidak didokumentasikan.
4. Siswa mendiskusikan sesuai
konteks, kompak, dan
didokumentasikan
Membuat tabel pengamatan 0. Siswa tidak membuat tabel
pengamatan
1. Siswa membuat tabel
pengamatan tanpa
133
menuliskan reaksi
2. Siswa membuat tabel
pengamatan, menuliskan
reaksi tetapi tidak
menyertakan komponen-
komponennya.
3. Siswa membuat tabel
pengamatan, menuliskan
reaksi, menyertakan
komponen-komponennya
tetapi tidak lengkap data
yang didapat.
4. Siswa membuat tabel
pengamatan dengan lengkap
Membuat grafik Asam Basa 0. Siswa tidak membuat grafik
percobaan
1. Siswa membuat grafik
percobaannamun tidak
lengkap
2. Siswa membuat grafik
134
percobaan lengkap namun
tidak rapih
3. Siswa membuat grafik
percobaan lengkap, rapih
tetapi belum benar
4. Siswa membuat grafik
percobaan dengan lengkap,
rapih dan benar
. Membuat laporan 0. Siswa tidak membuat
laporan sementara.
1. Siswa membuat laporan
sementara namun tidak
lengkap dan tidak sistematis.
2. Siswa membuat laporan
sementara dengan lengkap
namun tidak sistematis.
3. Siswa membuat laporan
sementara dengan sistematis
namun tidaklengkap.
4. Siswa membuat laporan
135
sementara dengan lengkap
dan sistematis
136
LEMBAR OBSERVASI PRAKTIKUM
ASAM BASA
Tujuan :
Petunjuk :
Berilah chek list (√) pada kolom penilaian sesuai dengan hasil observasi
Kelas :
Kelompok :
Skor
No Aspek KPS Pernyataan
0 1 2 3 4
Menunjukkan kepada siswa sebuah “jeruk”
dan “sabun” dan meminta siswa untuk
1 Observasi
menyebutkan apa yang mereka bayangkan
tentang “jeruk” dan “sabun”
Mencatat setiap ciri-ciri yang siswa
2 Mengklasifikasi kemukakan tentang “jeruk” dan “sabun”
ke dalam tabel.
Menghubungkan setiap ciri-ciri yang
dikemukakan dan menyimpulkan setiap ciri
3 Interpretasi
yang dikemukakan tentang “jeruk” dan
“sabun” sesuai dengan teori.
Memprediksi bahwa asam dapat
4 Prediksi dinetralkan dengan basa dan juga
sebaliknya
Bertanya mengenai “Apa yang dimaksud
dengan asam dan basa menurut para ahli?”
5 Mengajukan Pertanyaan
“Apakah sifat asam dan basa juga sangat
berbahaya dan merugikan?”
Mengemukakan bahwa asam dapat
memerahkan lakmus merah dan
memerahkan lakmus biru. Dan juga basa
6 Berhipotesis dapat membirukan lakmus merah dan tetap
biru pada lakmus biru
Mengemukakan bahwa pH asam < 7 dan
basa > 7
Mencari prosedur kerja di buku, internet
Merencanakan
7 atau sumber lainnya tentang praktikum
Percobaan
asam basa
Menentukan dan mengambil alat dan
bahan-bahan praktikum
Mensterilisasi alat-alat praktikum
8 Menerapkan Konsep
Menghitung pH masing-masing larutan
137
Menghitung Ka dan Kb masing-masing
larutan
Mendiskusikan Hasil praktikum
Membuat tabel pengamatan
9 Mengkomunikasikan
Membuat grafik Asam Basa
Membuat laporan
Bayah, / /2014
Observer
(_________________)
138
Parameter/ Rubrik Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa
Praktikum Kimia Kelas X1 IPA Semester 1
2014/2015
No. Indikator Aspek-Aspek Penilaian Skala Penilaian
1. Observasi Menunjukkan kepada siswa 0. Siswa tidak melakukan pengamatan
sebuah “jeruk” dan “sabun”
1. Siswa mengamati ciri-ciri benda yang ditunjukkan namun tidak
dan meminta siswa untuk
menyebutkan apa yang mereka paham terhadap obyek yang sedang diamati tersebut.
bayangkan tentang “jeruk” dan
2. Siswa mengamati ciri-ciri benda yang ditunjukkan, paham
“sabun”
terhadap obyek yang sedang diamati tetapi tidak
mendokumentasikan
3. Siswa mengamati ciri-ciri benda yang ditunjukkan, paham
terhadap obyek yang sedang diamati, mendokumentasikan tetapi
tidak bisa menjelaskan
4. Siswa mengamati ciri-ciri benda yang ditunjukkan, paham
terhadap obyek yang sedang diamati, mendokumentasikan dan
bisa menjelaskan
2. Mengklasifikasi Mencatat setiap ciri-ciri yang 0. Siswa tidak mencatat
siswa kemukakan tentang
1. Siswa mencatat tetapi hanya ciri-ciri 1 benda
“jeruk” dan “sabun” ke dalam
139
tabel. 2. Siswa mencatat ciri-ciri kedua benda tetapi tidak di dalam tabel
3. Siswa mencatat ciri-ciri kedua benda dan di dalam tabel tetapi
tidak lengkap
4. Siswa mencatat ciri-ciri kedua benda, di dalam tabel dan lengkap
3. Interpretasi Menghubungkan setiap ciri-ciri 0. Siswa tidak menghubungkan dan tidak menyimpulkan hasil
yang dikemukakan dan
pengamatan
menyimpulkan setiap ciri yang
dikemukakan tentang “jeruk” 1. Siswa menghubungkan tetapi tidak menyimpulkan
dan “sabun” sesuai dengan
2. Siswa menghubungkan dan menyimpulkan tetapi tidak tepat
teori.
3. Siswa menghubungkan dan menyimpulkan dengan benar tetapi
tidak sesuai dengan teori
4. Siswa menghubungkan dan menyimpulkan dengan benar dan
sesuai dengan teori.
4. Prediksi Memprediksi bahwa asam 0. Siswa tidak memprediksi
dapat dinetralkan dengan basa
1. Siswa memprediksi tetapi asal-asalan
dan juga sebaliknya
2. Siswa memprediksi tetapi tidak tepat
3. Siswa memprediksi hampir tepat
4. Siswa memprediksi dengan tepat dan sesuai dengan teori.
5. Mengajukan Pertanyaan Siswa menanyakan tentang 0. Siswa tidak bertanya
Asam Basa
1. Siswa bertanya namun di luar konteks
140
2. Siswa bertanya tetapi hanya salah satu saja
3. Siswa bertanya kedua-duanya tetapi hanya meminta penjelasan
menurut Arrhenius
4. Siswa bertanya kedua-duanya dan meminta penjelasan menurut
semua ahli (Arrhenius, Bronsted Lowry dan Lewis)
Siswa menanyakan dampak 0. Siswa tidak bertanya
dari asam dan Basa 1. Siswa bertanya namun di luar konteks
2. Siswa bertanya sesuai konteks tetapi tidak antusias
mendengarkan jawaban
3. Siswa bertanya sesuai konteks dan antusias mendengarkan tetapi
tidak didokumentasikan apa yang dijelaskan
4. Siswa bertanya sesuai konteks, antusias mendengarkan dan
didokumentasikan apa yang dijelaskan.
6. Berhipotesis Mengemukakan bahwa asam 5. Siswa tidak berhipotesis
dapat memerahkan lakmus 6. Siswa berhipotesis tetapi tidak tepat
merah dan memerahkan 7. Siswa berhipotesis tetapi hanya salah satunya saja
lakmus biru. Dan juga basa 8. Siswa berhipotesis kedua-duanya tetapi tidak bisa menjelaskan.
dapat membirukan lakmus 9. Siswa berhipotesis dan bisa menjelaskan
merah dan tetap biru pada
lakmus biru
141
Mengemukakan bahwa pH 0. Siswa tidak berhipotesis
asam < 7 dan basa > 7
1. Siswa berhipotesis tetapi tidak tepat
2. Siswa berhipotesis tetapi hanya salah satunya saja
3. Siswa berhipotesis kedua-duanya tetapi tidak bisa menjelaskan.
4. Siswa berhipotesis dan bisa menjelaskan
7. Merencanakan Percobaan Mencari prosedur kerja di 0. Siswa tidak mencari
buku, internet atau sumber
1. Siswa mencari tetapi tetapi tidak didokumentasikan
lainnya tentang praktikum
asam basa 2. Siswa mencari, didokumentasikan tetapi belum tepat
3. Siswa mencari, didokumentasikan, tepat tetapi tidak bisa
menjelaskan.
4. Siswa mencari, didokumentasikan, tepat dan bisa menjelaskan.
Menentukan dan mengambil 0. Siswa tidak menentukan dan mengambil 2 alat dan 2 bahan yang
alat dan bahan-bahan
diperlukan
praktikum
1. Siswa tidak menentukan dan mengambil 4 alat dan 2 bahan yang
diperlukan
2. Siswa tidak menentukan dan mengambil 8 alat dan 4 bahan yang
diperlukan
3. Siswa menentukan dan mengambil 8 alat dan 4 bahan yang
diperlukan
142
4. Siswa menentukan dan mengambil semua alat dan bahan yang
diperlukan dengan tepat
8. Menggunakan Alat dan Menggunakan alat ukur yang 0. Siswa langsung menuang larutan ke dalam gelas kimia
bahan tepat dalam mengambil larutan
1. Siswa menggunakan gelas kimia untuk mengambil larutan dan
dengan volum tertentu
memindahkan larutan
2. Siswa menggunakan gelas kimia dan pipet tetes untuk
mengambil larutan dan memindahkan larutan
3. Siswa menggunakan gelas ukur dan pipet tetes untuk mengambil
larutan dan memindahkan larutan
4. Siswa menggunakan pipet volum dengam bulp untuk mengambil
larutan dan memindahkan larutan
Menggunakan pipet seukuran 0. Siswa tidak menggunakan pipet seukuran
dengan benar
1. Siswa menggunakan pipet namun bukan pipet seukuran
2. Siswa menggunakan pipet seukuran namun tidak menggunakan
bulb
3. Siswa menggunakan pipet seukuran, bulb, namun tidak bisa
menggunakan bulb tersebut
4. Siswa menggunakan pipet seukuran, bulb dan bisa menggunakan
bulb tersebut dengan benar
143
Menggunakan pH meter 0. Siswa tidak menggunakan pH meter
1. Siswa tidak menggunakan pH meter namun dapat menjelaskan
fungsi pH meter
2. Siswa menggunakan pH meter, tahu fungsi pH meter, namun
tidak paham dalam pengoperasiannya
3. Siswa menggunakan pH meter, paham pengoperasiannya namun
hasil yang didapat tidak maksimal
4. Siswa menggunakan pH meter, paham pengoperasiannya dan
hasil akhir yang didapat maksimal
Menggunakan lakmus 0. Siswa tidak menggunakan lakmus
merah/biru dengan baik dan
1. Siswa menggunakan lakmus namun tidak tahu arti warna dari
benar
lakmus
2. Siswa menggunakan lakmus, tahu arti warna lakmus,
namuntidak menggunakan penjepit ketika mencelupkan kedalam
sampel
3. Siswa menggunakan lakmus, tahu arti warna lakmus,
menggunakan penjepit namun hasil akhir tidak sesuai dengan
hasil yang seharusnya
4. Siswa menggunakan lakmus, tahu arti warna lakmus,
144
menggunakan penjepit dan hasil akhir sesuai dengan hasil yang
seharusnya
Menggunakan indikator 0. Siswa tidak menggunakan indicator universal
universal
1. Siswa tidak menggunakan indicator universal namun dapat
menjelaskan fungsi indicator universal
2. Siswa menggunakan indicator universal, tahu fungsi indicator
universal, namun tidak paham dalam pengoperasiannya
3. Siswa menggunakan indicator universal, tahu fungsi indicator
universal, paham pengoperasiannya namun hasil yang didapat
tidak maksimal
4. Siswa menggunakan indicator universal, tahu fungsi indicator
universal, paham pengoperasiannya dan hasil akhir yang didapat
maksimal
Menetesi larutan dengan 0. Siswa tidak melakukan prosedur tersebut
indikator
1. Siswa menetesi larutan dengan indikator tetapi bukan
menggunakan pipet tetes
2. Siswa menggunakan pipet tetes namun penetesannya tidak rapi
3. Siswa menggunakan pipet tetes, penetesannya rapi tetapi
tetesannya terlalu banyak.
145
4. Siswa menggunakan pipet tetes, penetesannya rapi, dan
tetesannya pun tepat (sesuai)
9. Menerapkan Konsep Mensterilisasi alat-alat 0. Siswa tidak mensterilisasi alat
praktikum
1. Siswa mencuci alat tanpa sabun
2. Siswa mencuci alat dengan sabun tanpa mengeringkannya
3. Siswa mencuci alat menggunakan sabun lalu mengeringkannya
4. Siswa mencuci alat dengan sabun lalu mengeringkannya dan
membilas alat tersebut dengan larutan yang akan dipakai.
Menghitung pH masing- 0. Siswa tidak menghitung pH
masing larutan
1. Siswa mengetahui konsep dan rumus pH, namun siswa tidak
menghitungnya.
2. Siswa menghitung pH, tetapi masih salah dalam memasukan
data ke rumusnya
3. Siswa mengetahui konsep dan rumus pH, menentukan pH
namun salah dalam hasil akhir.
4. Siswa mengetahui konsep dan rumus pH, menentukan pH
dengan tepat dan menghitung dengan benar
Menghitung Ka dan Kb 0. Siswa tidak menghitung Ka dan Kb
masing-masing larutan
1. Siswa mengetahui konsep dan rumus Ka dan Kb, namun siswa
146
tidak menghitungnya.
2. Siswa menghitung Ka dan Kb, tetapi masih salah dalam
memasukan data ke rumusnya
3. Siswa mengetahui konsep dan rumus Ka dan Kb, menentukan
Ka dan Kb namun salah dalam hasil akhir.
4. Siswa mengetahui konsep dan rumus Ka dan Kb, menentukan
Ka dan Kb dengan tepat dan menghitung dengan benar
10. Mengkomunikasikan Mendiskusikan Hasil 0. Siswa tidak mendiskusikan
praktikum
1. Siswa mendiskusikan tetapi di luar konteks
2. Siswa mendiskusikan sesuai konteks namun tidak kompak
3. Siswa mendiskusikan sesuai konteks, kompak, namun tidak
didokumentasikan.
4. Siswa mendiskusikan sesuai konteks, kompak, dan
didokumentasikan
Membuat tabel pengamatan 0. Siswa tidak membuat tabel pengamatan
1. Siswa membuat tabel pengamatan tanpa menuliskan reaksi
2. Siswa membuat tabel pengamatan, menuliskan reaksi tetapi tidak
menyertakan komponen-komponennya.
3. Siswa membuat tabel pengamatan, menuliskan reaksi,
147
menyertakan komponen-komponennya tetapi tidak lengkap data
yang didapat.
4. Siswa membuat tabel pengamatan dengan lengkap
Membuat grafik Asam Basa 0. Siswa tidak membuat grafik percobaan
1. Siswa membuat grafik percobaannamun tidak lengkap
2. Siswa membuat grafik percobaan lengkap namun tidak rapih
3. Siswa membuat grafik percobaan lengkap, rapih tetapi belum
benar
4. Siswa membuat grafik percobaan dengan lengkap, rapih dan
benar
Membuat laporan 0. Siswa tidak membuat laporan sementara.
1. Siswa membuat laporan sementara namun tidak lengkap dan
tidak sistematis.
2. Siswa membuat laporan sementara dengan lengkap namun tidak
sistematis.
3. Siswa membuat laporan sementara dengan sistematisnamun
tidaklengkap.
4. Siswa membuat laporan sementara dengan lengkap dan
sistematis
148
Ciputat, Januari 2014
Validator
149
RUBRIK PENILAIAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KONSEP ASAM BASA
NamaSekolah : MAN 1 BAYAH
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/2
PokokBahasan : AsamBasa
JumlahSoal : 16
No Indikator IndikatorSoal Aspek KPS Soal penilaian
Menjelaskan Mengetahui 17. Menurut teori Arrhenius, ion 0. Siswa tidak menjawab
pengertian asam suatu larutan hidronium adalah penyebab sifat 1. Siswa menjawab sebagian namun tidak
dan basa menurut mengandung ion asam dan ion hidroksida penyebab tepat
Arrhenius H+atau OH- sifat basa. Bagaimanakah agar kita 2. Siswa menjawab sebagian, tepat namun
1 Menafsirkan tahu suatu larutan mengandung ion tanpa reaksi
H+atau OH― hingga ia bias 3. Siswa menjawab sebagian, tepat dan ada
dikatakan larutan asam atau reaksi
basa?................ 4. Siswa menjawab semua, tepat dan ada
reaksi
Meramalkan 18. Diantara larutan berikut ini : 0. Tidak menjawab
konsep asam Air kapur 1. Siswa menjawab namun tidak tepat
basa dengan Air sungai 2. Siswa menjawab dua, namun salah satu
menggunakan Cuka tidak tepat
indicator asam Meramalkan Air jeruk 3. Siswa menjawab dua dengan tepat namun
basa Larutan Gula tidak beralasan
Larutan Sabun 4. Siswa menjawab dua dengan tepat dan
Manakah yang dapat memerahkan beralasan
lakmus biru? Jelaskan…………
150
Menjelaskan 19. Reaksi ionisasi terjadi pada H2SO4 0. Siswa tidak menjawab
pengertian asam dan NaOH. Tulislah persamaan 1. Siswa menjawab salah satu namun tidak
basa menurut Menerapkan reaksinya……… tepat
konsep Konsep 2. Siswa menjawab dua namun tidak tepat
Arrhenius 3. Siswa menjawab dua namun salah satu tepat
4. Siswa menjawab dua dengan tepat
Menjelaskan Menjelaskan 20. Jelaskan pengertian asam dan basa 0. Siswa tidak menjawab
pengertian asam pengertian asam menurut Brosnted 1. Siswa menjawab salah satu namun tidak
dan basa menurut basa menurut Lowry………………….. tepat
Bronsted dan konsep Bronsted 2. Siswa menjawab dua namun salah satu tidak
Menerapkan
2 Lowry. Lowry tepat
Konsep
3. Siswa menjawab dua dengan tepat tetapi
tanpa reaksi
4. Siswa menjawab dua dengan tepat dan ada
reaksi
Mencari 21. Sebutkan kelebihan teori Bronsted 0. Siswa tidak menjawab
kelebihan suatu Lowry atas teori 1. Siswa hanya menjawab satu
Mengelompok
teori asam basa Arrhenius…………………. 2. Siswa hanya menjawab dua
an
para ahli 3. Siswa hanya menjawab tiga
4. Siswa menjawab keseluruhan dengan tepat
151
Mencari 22. Dalam konsep asam basa bronsted 0. Siswa tidak menjawab
hubungan antara lowry, yang disebut asam kuat 1. Siswa menjawab namun tidak tepat
kekuatan asam adalah spesi yang mudah melepas 2. Siswa menjawab namun kurang tepat
dengan basa proton, sedangkan basa kuat 3. Siswa menjawab tepat namun tidak ada
konjugasinya Mengkomuni adalah spesi yang kuat menarik reaksi
kasikan proton. Ada hubungan antara 4. Siswa menjawab dengan tepat dan ada
kekuatan asam dengan basa reaksi
konjugasinya. Bagaimana
hubungan tersebut?................
Mencari 23. Apa yang dimaksud dengan asam 0. Siswa tidak menjawab
pengertian asam konjugasi dan basa konjugasi? 1. Siswa menjawab salah satu namun tidak
basa konjugasi tepat
2. Siswa menjawab dua namun salah satu tidak
Mengajukan tepat
Pertanyaan 3. Siswa menjawab dua dengan tepat tetapi
tanpa reaksi
4. Siswa menjawab dua dengan tepat dan ada
reaksi
152
ionisasiasam (Ka), asam (Ka) dan HC 6 x 10―10 3. Siswa menjawab semua dengan tepat namun
atau tetapan tetapan basa HD 1,8 x 10―5 tidak beralasan
ionisasi basa (Kb) (Kb). HE 1 x 10―8 4. Siswa menjawab semua dengan tepat,
dan HF 4,7 x 10―11 berhubungan dan beralasan
menghubungkanny Bagaimana hubungan kekuatan asam
a dengan kekuatan dengan tetapan ionisasi asam ?...........
asam atau kekuatan
basa
Menghubungkan 26. Perhatikan table dibawahini! 0. Siswa tidak menjawab
kekuatan asam Asam Ka 1. Siswa menjawab namun tidak tepat
dengan tetapan HA 1,8×10―4 2. Siswa menjawab lima, namun salah satu
asam (Ka) HB 1,8×10―5 tidak tepat
Mengelompok
HC 6,7×10―5 3. Siswa menjawab lima dengan tepat namun
an
HD 3,4×10―8 tidak beralasan
HE 7,2×10―10 4. Siswa menjawab semua dengan tepat dan
Susunlah asam-asam berikut dari asam beralasan
yang terlemah…….
Menghitung 27. Perhatikanlah larutan beriku tini 0. Siswa tidak menjawab
konsentrasi ion c. 0,1 M larutan HNO2Ka = 5,1 x 1. Siswa menjawab satu namun tidak tepat
H+ berdasarkan 10―4 2. Siswa menjawab dua namun salah satu tidak
tetapan ionisasi d. 0,1 M HCN Ka = 2,1 x 10―9 tepat
asam (Ka) Menerapkan 3. Siswa menjawab dua dengan sistematis
Konsep Hitunglah masing-masing harga namun hasil akhir belum tepat
konsentrasi ion [H]+larutan 4. Siswa menjawab dua dengan sistematis dan
diatas…………… tepat
Memperkirakan Berhipotesis 28. Asam lambung merupakan HCl. 0. Siswa tidak menjawab
153
suatu Jika antacid digunakan, yang 1. Siswa menjawab namun tidak tepat
permasalahan manakah yang lebih banyak yang 2. Siswa menjawab namun tidak sistematis
tentang pH memerlukan antacid, lambung 3. Siswa menjawab dengan benar namun tanpa
dengan pH 1,5atau pH 2,0? alasan
Jelaskan 4. Siswa menjawab dengan benar dan
jawabanmu………………….. beralasan
Mencari 29. Jikalarutan P mempunyai pH 5 0. Siswa tidak menjawab
perbandingan danlarutan Q mempunyai pH 6, 1. Siswa menjawab namun tidak tepat
antara maka berapakah perbandingan 2. Siswa menjawab namun tidak sistematis
Menafsirkan
konsentrasi konsentrasi ion hydrogen dalam 3. Siswa menjawab dengan benar hasil akhir
larutan 1 dan larutan P dan dalam larutan tidak tepat
yang lain Q…….. 4. Siswa menjawab dengan benar dan tepat
Mengobservasi 30. Larutan suatu senyawa natrium 0. Siswa tidak menjawab
suatu larutan bila ditambahkan asam sulfat encer 1. Siswa menjawab namun tidak tepat
yang terdapat menghasilkan suatu gas yang dapat 2. Siswa menjawab tepat namun tanpa reaksi
dalam larutan Observasi mengeruhkan air kapur. Apakah 3. Siswa menjawab dengan tepat namun reaksi
penetralan senyawa natrium salah
tersebut?....................... 4. Siswa menjawab dengan tepat dan reaksi
benar
Merancang 31. Rancanglah sebuah percobaan 0. Siswa tidak menjawab
sebuah untuk membuktikan bahwa terjadi 1. Siswa menjawab namun tidak tepat
percobaan reaksi reaksi penggaraman antara larutan 2. Siswa menjawab namun ada beberapa yang
penetralan Merencanaka asam klorida (HCl) dengan kurang tepat
menggunakan n percobaan natrium hidroksida 3. Siswa menjawab dengan tepat tetapi tanpa
idikator asam (NaOH)…………. reaksi
basa 4. Siswa menjawab dengan tepat dan reaksi
yang tepat
Menghubungkan Mengajukan 32. Bagaimanahubunganantara pH 0. Siswa tidak menjawab
154
kekuatan asam Pertanyaan dengan kekuatan asam dan basa. P 1. Siswa menjawab namun tidak tepat
dan basa ada konsentrasi yang 2. Siswa menjawab namun kurang tepat
berdasarkan pH sama?....................... 3. Siswa menjawab tepat namun tidak ada
sebuah larutan reaksi dan grafik
yang memiliki 4. Siswa menjawab dengan tepat, ada reaksi
konsentrasi yang dan grafik
sama
155
HASIL WAWANCARA
No Indikator Hasil Wawancara
Tanggapan siswa Siswa merasa lebih senang dikarenakan
terahadap pembelajaran mereka lebih banyak mendapat kesempatan
menggunakan inkuiri untuk bertanya tentang hal-hal yang mereka
terbimbing? anggap kurang dipahami. Model guided
inquiry menurut mereka lebih membantu
1
dalam memahami materi asam basa
dikarenakan mereka dapat lebih memperoleh
informasi mengenai materi yang dipelajari
dikarenakan mereka yang menjadi subyek
penelitinya.
Tanggapan siswa Siswa merasa dengan menunjukkan benda
mengenai pembelajaran yang berhubungan dengan materi pada awal
dengan menunjukkan pembelajaran dapat membantu mereka
2 benda yang berhubungan dalam memahami konsep awal materi
dengan materi pada awal tersebut.
pembelajaran?
(observasi)
Tanggapan siswa tentang Siswa merasa dengan cara diklasifikasikan
mengklasifikasikan ciri- akan lebih mempermudah mereka
3 ciri benda yang membedakan setiap bahan yang termasuk
ditunjukkan pada awal asam atau basa sehingga mereka akan lebih
materi? memahami konsep asam dan basa
Tanggapan siswa tentang Siswa merasa menjadi lebih paham dan
interpretasi yang tidak miss konsep karena dengan cara
4 dilakukan oleh guru di tersebut, konsep lebih sistematis karena
awal pembelajaran? dihubungkan antara konsep satu dan konsep
lainnya.
Tanggapan siswa tentang Siswa merasa senang dapat belajar
belajar dalam memprediksi suatu konsep. Hal tersebut
5 memprediksi suatu dikarenakan dengan belajar memprediksi,
konsep? siswa tersebut berarti lebih mempunyai
pondasi awal tentang konsep tersebut.
Tanggapan siswa tentang Siswa merasa lebih senang. Dikarenakan
kesempatan dalam dengan cara memberi kesempatan bertanya
6 mengajukan kepada siswa, siswa akan lebih leluasa
pertanyaan yang dalam memahami setiap konsep yang
diberikan oleh guru? mereka belum pahami.
Tanggapan siswa tentang Siswa merasa senang dapat belajar
belajar berhipotesis? berhipotesis suatu konsep. Hal tersebut
dikarenakan dengan belajar berhipotesis,
siswa tersebut berarti lebih mempunyai
7
pondasi awal tentang konsep tersebut dan
juga mereka merasa seolah-olah mereka
seperti seorang ilmuwan yang sedang
meneliti suatu percobaan.
8 Tanggapan siswa Siswa merasa senang dikarenakan mereka
156
mengenai belajar lebih mandiri. Menurut mereka dengan cara
merencanakan merencanakan percobaan sendiri akan
percobaan suatu mambuat mereka lebih paham dalam
praktikum? melakukan percobaan. Dikarenakan mereka
yang merancang sendiri percobaan tersebut.
Tanggapan siswa tentang Siswa merasa lebih senang dikarenakan
9 menerapkan konsep yang kemampuan mereka akan lebih terasah dalam
diajarkan guru? menghitung konsep pH.
Tanggapan siswa tentang Menurut mereka hal tersebut sangat bermanfaat
belajar dikarenakan mereka dapat belajar cara membuat
10
mengkomunikasikan? tabel, membuat grafik, cara membuat laporan
yang benar.
157
CATATAN LAPANGAN
No Temuan Keterangan
Guru belum menerapkan model
1 Model guided inquiry tersebut. Guru masih menerapkan
model ceramah dalam pembelajaran.
Guru MAN Bayah masih menerapkan
2 RPP
RPP lama.
Siswa melakukan observasi dengan
2 Observasi baik tentang benda yang ditunjukkan
oleh guru pada awal pembelajaran
Siswa melakukan klasifikasi dengan
baik. Hal tersebut terlihat dari catatan
3 Mengklasifikasikan
siswa mengenai materi yang
disampaikan
Interprertasi yang dilakukan cukup
4 Interpretasi
baik.
Siswa melakukan prediksi cukup baik.
Hal tersebut terlihat dari prediksi
5 Prediksi
mereka tentang konsep yang diberikan
hampir tepat.
Siswa sangat antusias dalam bertanya.
Hal tersebut bertujuan untuk lebih
6 Mengajukan pertanyaan
memahami konsep yang belum mereka
pahami
Siswa belum maksimal dalam
berhipotesis. Hal tersebut terlihat dari
7 Berhipotesis
siswa yang masih merasa bingung
tentang hipotesis itu sendiri
Siswa belum maksimal dalam
merencanakan percobaan. Mereka
8 Merencanakan percobaan
masih bergantung pada LKS instan
yang diberikan oleh guru.
Siswa cukup baik dalam menerapkan
9 Menerapkan Konsep
konsep.
Siswa cukup baik dalam
mengkomunikasikan. Hal ini terlihat
10 Mengkomunikasikan
dari pembuatan laporan, membuat
grafik yang lumayan baik.
158
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dede Ardiansyah lahir di Bayah Kabupaten Lebak pada
tanggal 18 November 1989. Menyelesaikan pendidikan
dasarnya di SDN 05 Bayah Barat. Kemudian, saya
melanjutkan pendidikannya di SMP N 1 Bayah. Setelah itu,
saya melanjutkan pendidikan di SMK Analis Kimia Serang.
Saya kemudian meneruskan ke perguruan tinggi di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta angkatan 2009 pada Program Studi
Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.