JPT Done
JPT Done
Makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas ujian tengah semester Mata Kuliah
Freight Forwarding
Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Freight Forwarding dengan judul “Peranan Freight
Forwarding Dalam Proses Pengiriman Barang Ekspor Melalui Transportasi Laut”
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dan membantu dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Freight Forwarding.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penyusun
ii
Daftar Isi
Cover………………………….………………………………………………………i
Kata Pengantar .............................................................................................................. ii
Daftar Isi....................................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah .............................................................................................. 2
BAB II ........................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Freight Forwarder ....................................................................... 3
2.2 Peran dan Tanggung Jawab Freight Forwarder ............................................ 4
2.3 Hubungan freight forwarder dengan pihak ketiga dalam multimodal
transport. .................................................................................................................. 12
2.4 Aktivitas keseluruhan freight forwarder sebagai mata rantai dalam ekspedisi
muatan ..................................................................................................................... 14
BAB III ....................................................................................................................... 16
PENUTUP ................................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 16
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kuasa secara tertulis dari pemilik barang untuk mengurus barangnya. Di pelabuhan
muat, EMKL akan membantu pemilik barang membukukan muatan pada agen
pelayaran, mengurus dokumen dengan Bea Cukai dan instansi terkait lainnya dan
membawa barang dari gudang pemilik barang ke gudang didalam pelabuhan, dan
atas jasanya EMKL menerima imbalan berupa uang. EMKL memegang peranan
yang sangat penting dalam mengurus segala sesuatu mengenai barang-barang
impor maupun ekspor baik penyelesaian dengan bea dan cukai maupun dengan
perusahaan pelayaran dan instansi lainnya.
4
sendiri. Yang dimaksud dengan operator disini adalah BHI (Badan Hukum
Indonesia) yang melaksanakan kegitan usaha pelayanan jasa terhadap kapal dan
barang dipelabuhan dalam rangka menunjang kegiatan angkutan melalui laut.
5
mengeluarkan FBL, forwarder bertanggung jawab tidak hanya dalam
memenuhi perjanjian pengangkutan dan penyerahan barang ditempat tujuan,
tetapi juga harus bertanggung jawab atas segala tindakan dan juga keteledoran
dari pengangkut atau pihak ke-3 yang dipekerjakan olehnya.
6
4. Peran freight forwarder Dalam Pembungkusan ( packing )
Pengiriman maupun penerimaan barang selalu mengharapkan barang
sampai pada pihak yang dituju dengan memenuhi 3 K, yaitu :
a) Keamanan
b) Keaslian
c) Kepuasan
Syarat ini mengandung tuntutan bahwa barang yang dikirim dan diterima
tidak mengalami perubahan bentuk, sifat, maupun rupa dan tidak ada kekurangan
dalam jumlahnya, tidak berkeringat, basah, dll. Pada umumnya yang bertanggung
jawab langsung terhadap keadaan barang adalah pengirim. Dengan demikian
pengirim akan berusaha agar bungkusan barang bisa memenuhi tuntutan 3 K
tersebut.
7
badan Perserikatan Bangsa-bangsa juga bersedia memberi nasihat mengenai cara
pembungkusan barang ekspor.
Jenis pembungkus untuk suatu barang yang bervariasi, yaitu sesuai dengan
sifat dan besar dari barang itu sendiri. Selain itu, tergantung dari angkutan yang
digunakan untuk membawanya ke tempat tujuan yang terakhir, yaitu consignee atau
importir.
8
yang dapat datang dari luar. Isi dari karung dapat berupa pupuk, beras,
jagung, gula kopra, dan sebagainya.
c. Peti kayu
Peti kayu merupakan bungkusan yang terbaik untuk barang karena
dinding-dindingnya cukup kuat untuk menahan isi maupun tekanan dari
luar. Peti kayu paling sesuai untuk pengangkutan barang secara
konvensional. Selain itu, juga sesuai untuk menahan panas atau
kelembaban. Barang di dalamnya dapat terlindungi bila dibungkus dengan
lapisan-lapisan pelindung, seperti lapisan plastik, kertas berminyak, dan
sebagainya.
9
Hal yang harus diperhatikan dalam mengisi petikemas adalah berat dan
volume dari barang yang diisi agar petikemas dapat digunakan seefisien mungkin,
karena bila berat petikemas serta isinya melebihi berat maksimum yang telah
ditentukan, pengangkut dapat menolak untuk dapat dimuat di atas kapalnya. Berat
dan keadaan petikemas, yang didapat dari berat keseluruhan alat angkut dan
petikemasnya dikurangi dengan berat kendaraannya.
Bila dimuat di terminal umum, pada alat angkat kapal petikemas modern,
terdapat skala untuk membaca berat dari petikemas yang diangkat. Oleh karena itu,
cara terbaik untuk mengisi ( stuffing ) dari petikemas adalah mengetahui berat tiap
barang yang dimasukkan ke dalamnya bila sedang dimuat oleh eksportir di
lokasinya.
Jenis Asuransi dalam dunia pelayaran ada dua jenis, yaitu (Capt. R.P.
Suyono : 112) :
10
- Asuransi kerangka kapal ( hull & machinery insurace )
Jenis asuransi ini untuk menutup kemungkinan kerugian atas
kerangka kapal dan mesin kapal disebabkan oleh kejadian bahaya di
laut (perils of the sea) seperti pelanggaran atau tabrakan, kerusakan
mesin, cuaca buruk, dll. Asuransi ini ditutup oleh pemilik kapal.
11
Sertifikat atau polis asuransi adalah kontrak tertulis antara perusahaan
asuransi dengan pihak yang dijamin (tertanggung) yang memuat persyaratan dan
ketentuan perjanjian. Sertifikat tersebut akan ditandatangani oleh yang
diasuransikan sebelum dikirim ke perusahaan asuransi. Sertifikat dapat diisi dan
diselesaikan oleh perusahaan asuransi setelah diterima, dan dengan keterangan
lebih lanjut oleh forwarder atau oleh yang diasuransikan. Perusahaan forwarder
atau EMKL akan melihat agar tidak dapat terjadi asuransi ganda. Bila dalam
keraguan, forwarder dapat menghubungi perusahaan asuransi dengan telex atau
fax agar tidak terjadi salah faham.
12
Dalam dunia transportasi angkutan barang dikenal istilah multimodal
transport. Multimodal transport adalah transportasi yang melibatkan lebih dari satu
modal angkutan, dan transportasi tersebut terjadi tidak hanya dalam satu negara
saja. Dengan demikian freight forwarder pada umumnya menggunakan pihak
ketiga. Pihak ketiga yang terlibat antara lain :
1. Pihak pengangkut :
a) Operator angkutan darat (Truk)
b) Jasa kereta api
c) Angkutan udara
2. Non Pengangkut :
a) Terminal petikemas
b) Pergudangan
c) Pemilik petikemas
d) Organisasi yang usahanya khusus untuk mengepak, penyelesaian
dokumen bea-cukai, dokumen ekspor / impor, transaksi penukaran
valuta asing, dan pengurusan dokumen terkait.
3. Pihak-pihak lain :
a) Bank
b) Pihak asuransi
c) Bea cukai
d) Disperindag.
13
2.4 Aktivitas keseluruhan freight forwarder sebagai mata rantai dalam
ekspedisi muatan
gudang,
pengangkut,
14
8. Memonitor perjalanan barang sampai ke pihak penerima, berdasarkan
info dari pihak pengangkut dan agen forwarder di negara transit /
tujuan,
9. Melaksanakan penerimaan barang dari pihak pengangkut,
10. Mengurus izin masuk pada Bea dan Cukai serta menyelesaikan bea
masuk dan biaya-biaya yang timbul di pelabuhan transit / tujuan,
11. Melaksanakan transportasi barang dari pelabuhan ke tempat
penyimpanan barang di gudang,
12. Melaksanakan penyerahan barang kepada pihak consignee, dan
melaksanakan pendistribusian barang bila diminta.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Freight forwarder adalah usaha yang ditujukan untuk mengurus semua
melalui transportasi darat, laut, dan udara yang dapat mencakup kegiatan penerimaan,
barang sekaligus sebagai agen penanggung jawab atas semua kegiatan pengangkutan
dari awal hingga tempat tujuan barang, dari dalam negeri ke luar negeri, negara
16