Anda di halaman 1dari 3

Angka kejadian sepsis di negara berkembang 1,8-18 / 1000 kelahiran sedangkan di negara maju 1-5

pasien / 1000 kelahiran.

Bayi laki-laki memiliki resiko 2x mengalami sepsis disbanding perempuan.

Angka kejadian sepsis meningkat pada BKB dan BBLR.

BBLAR (< 1000 gram) kejadian sepsis 26 / 1000 kelahiran

1000 – 2000 gram kejadian sepsis 8-9 / 1000 kelahiran

Sepsis neonatal dibagi menjadi dua kelompok yaitu awitan dini (<3 hari) dana witan lambat (>3 hari).
Awitan dini terjadi secara vertical karena penyakit ibu atau infeksi yang diderita ibu selama persalinan
atau kelahiran. Awitan lambat berasal dari lingkungan sekitar bayi setelah hari ke-3 lahir, disebut juga
sebagai transmisi horizontal termasuk didalamnya infeksi karena kuman nosocomial.

Berdasarkan konsesnsus America College of Chest Physicians / Society of Critical Care Medicine
(ACCP/SCCM) terdapat beberapa istilah dan definisi sebagai berikut:

 Sepsis : sindrom respons inflamasi sistemik (SIRS) yang terjadi akibat infeksi bakteri, virus, jamur
ataupun parasite.
 Sepsis berat adalah keadaan sepsis yang disertai disfungsi organ kardiovaskuler dan gangguan
napas akut atau terdapat gangguan dua organ lain (seperti gangguan neurologi, hematologic,
urogenital, dan hepatologi)
 Syok sepsis terjadi apabila bayi masih dalam keadaan hipotensi walaupun telah mendapatkan
cairan adekuat
 Sindroma disfungsi multi organ terjadi apabila bayi tidak mampu lagi mempertahankan
homeostasis tubuh sehingga terjadi perubahan fungsi dua atau lebih organ tubuh.

Jenis infeksi yang serung ditemukan di negara berkembang:

 Urutan kejadian terbanyak yaitu infeksi saluran cerna (diare), infeksi pernapasan, sepsis, tetanus
neonatal, dan meningitis
 Case fatality rate tertinggi pada tetanus dan sepsis/meningitis neonatal
 Di Indonesia sepsis dan meningitis merupakan masalah yang belum terpecahkan hingga saat ini
Jenis kuman penyebab sepsis BBL di beberapa rumah sakit di Indonesia

Diagnosis

Gambaran klinis tidak spesifik, tidak berbeda dengan penyakit non infeksi (sindrom gangguan nafas,
perdarahan intracranial, dll).

Baku emas : biakan darah (kultur) baru ada hasil 3-5 hari, dan jumlah sampel 3 ml darah agar sensitivitas
70-80%.

Pemeriksaan penunjang lain seperti C reactive protein, rasio I/T tidak spesifik digunakan

Masalah manajemen

- Pemilihan antibiotic harus matang


- Perhatikan respon tubuh terhadap cascade infeksi

Patofisiologi dan pathogenesis

- Dalam kandungan, janin relative aman  terlindung oleh plasenta, selaput amnion, khorion,
beberapa factor infeksi pada cairan amnion.
- Kontaminasi kuman dapat masuk melalui jalur berikut:
1. Aliran darah ibu menembus barrier plasenta dan masuk sirkulasi janin: TORCH, Treponema
pallidum, Listeria
2. Prosedur obstetric : pengambilan contoh darah janin, bahan vili khorion, amniosentesis
3. Saat ketuban pecah, akan terpapar kuman vagina masuk ke uterus dan terkontaminasi
melalui saluran pernapasan atau pun saluran cerna. Kejadian meningkat bila ketuban pecah
lebih dari 18-24 jam

- Setelah lahir, kontaminasi dari lingkungan sekitar.


- Sepsis neonatal : SIRS/FIRS dipicu infeksi tersangka atau terbukti
- Sepsis BBL : 1 atau lebih tanda SIRS/FIRS + gambaran klinis sepsis
Respon pada SIRS  pembentukan sitokin  dapat memperburuk dan meredam infeksi
Memperburuk ( pro inflammatory cytokine seperti IL-1, IL-2, TNF alfa)
Meredam infeksi ( anti inflammatory cytokine seperti IL-4 dan IL-10
Penunjang diagnosis sepsis neonatal (muncul 2 hari sebelum gejala klinis muncul)

Perubahan pada koagulasi : peningkatan pembentukan TF yang bersarma dengan factor VII.
Kedua nya akan mengaktifkan factor IX dan X sehingga terjadi hiperkoagulasi yang membentuk
thrombin berlebih dan meningkatkan produksi fibrin dan fibrinogen. Akumulasi fibrin 
mikrotrombin  gangguan sirkulasi  hipoksemia jaringan dan hipotensi  difungsi organ
tubuh.

Manifestasi disfungsi multi organ secara klinis memperlihatkan gejala sindrom distress napas,
hipotensi, gagal ginjal, kematian

Diagnosis
Awitan dini:
- Takikardi
- Asfiksia
- Apgar rendah dan butuh resusitasi
- Bayi tampak lemah
- Gambaran sepsis : hipo/hipertermi, hipoglikemia kadang hiperglikemia. Lalu gangguan fungsi
organ tubuh

Anda mungkin juga menyukai