Catatan Sepsis
Catatan Sepsis
Sepsis neonatal dibagi menjadi dua kelompok yaitu awitan dini (<3 hari) dana witan lambat (>3 hari).
Awitan dini terjadi secara vertical karena penyakit ibu atau infeksi yang diderita ibu selama persalinan
atau kelahiran. Awitan lambat berasal dari lingkungan sekitar bayi setelah hari ke-3 lahir, disebut juga
sebagai transmisi horizontal termasuk didalamnya infeksi karena kuman nosocomial.
Berdasarkan konsesnsus America College of Chest Physicians / Society of Critical Care Medicine
(ACCP/SCCM) terdapat beberapa istilah dan definisi sebagai berikut:
Sepsis : sindrom respons inflamasi sistemik (SIRS) yang terjadi akibat infeksi bakteri, virus, jamur
ataupun parasite.
Sepsis berat adalah keadaan sepsis yang disertai disfungsi organ kardiovaskuler dan gangguan
napas akut atau terdapat gangguan dua organ lain (seperti gangguan neurologi, hematologic,
urogenital, dan hepatologi)
Syok sepsis terjadi apabila bayi masih dalam keadaan hipotensi walaupun telah mendapatkan
cairan adekuat
Sindroma disfungsi multi organ terjadi apabila bayi tidak mampu lagi mempertahankan
homeostasis tubuh sehingga terjadi perubahan fungsi dua atau lebih organ tubuh.
Urutan kejadian terbanyak yaitu infeksi saluran cerna (diare), infeksi pernapasan, sepsis, tetanus
neonatal, dan meningitis
Case fatality rate tertinggi pada tetanus dan sepsis/meningitis neonatal
Di Indonesia sepsis dan meningitis merupakan masalah yang belum terpecahkan hingga saat ini
Jenis kuman penyebab sepsis BBL di beberapa rumah sakit di Indonesia
Diagnosis
Gambaran klinis tidak spesifik, tidak berbeda dengan penyakit non infeksi (sindrom gangguan nafas,
perdarahan intracranial, dll).
Baku emas : biakan darah (kultur) baru ada hasil 3-5 hari, dan jumlah sampel 3 ml darah agar sensitivitas
70-80%.
Pemeriksaan penunjang lain seperti C reactive protein, rasio I/T tidak spesifik digunakan
Masalah manajemen
- Dalam kandungan, janin relative aman terlindung oleh plasenta, selaput amnion, khorion,
beberapa factor infeksi pada cairan amnion.
- Kontaminasi kuman dapat masuk melalui jalur berikut:
1. Aliran darah ibu menembus barrier plasenta dan masuk sirkulasi janin: TORCH, Treponema
pallidum, Listeria
2. Prosedur obstetric : pengambilan contoh darah janin, bahan vili khorion, amniosentesis
3. Saat ketuban pecah, akan terpapar kuman vagina masuk ke uterus dan terkontaminasi
melalui saluran pernapasan atau pun saluran cerna. Kejadian meningkat bila ketuban pecah
lebih dari 18-24 jam
Perubahan pada koagulasi : peningkatan pembentukan TF yang bersarma dengan factor VII.
Kedua nya akan mengaktifkan factor IX dan X sehingga terjadi hiperkoagulasi yang membentuk
thrombin berlebih dan meningkatkan produksi fibrin dan fibrinogen. Akumulasi fibrin
mikrotrombin gangguan sirkulasi hipoksemia jaringan dan hipotensi difungsi organ
tubuh.
Manifestasi disfungsi multi organ secara klinis memperlihatkan gejala sindrom distress napas,
hipotensi, gagal ginjal, kematian
Diagnosis
Awitan dini:
- Takikardi
- Asfiksia
- Apgar rendah dan butuh resusitasi
- Bayi tampak lemah
- Gambaran sepsis : hipo/hipertermi, hipoglikemia kadang hiperglikemia. Lalu gangguan fungsi
organ tubuh