Seismograf
Gambar 1. Seismograf
Seismometer (bahasa Yunani: seismos: gempa bumi dan metero: mengukur) adalah alat atau
sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumiatau getaran pada
permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram.
Prototip dari alat ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 132
SM oleh matematikawandari Dinasti Han yang bernama Chang Heng. Dengan alat ini orang
pada masa tersebut bisa menentukan dari arah mana gempa bumi terjadi.
Dengan perkembangan teknologi dewasa ini maka kemampuan seismometer dapat
ditingkatkan, sehingga bisa merekam getaran dalam jangkauan frekuensi yang cukup lebar.
Alat seperti ini disebut seismometer broadband.
Seismograf adalah sebuah perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi. Pada
prinsipnya, seismograf terdiri dari gantungan pemberat dan ujung lancip seperti pensil. Dengan
begitu, dapat diketahui kekuatan dan arah gempa lewat gambaran gerakan bumi yang dicatat
dalam bentuk seismogram.
1. Langkah Penggunaan
1
Pada gambar tersebut adalah alat seismograf horizontal dan vertical. Masing-
masing mempunyai tugas masing-masing. Seismograf horizontal bertugas untuk mengukur
atau mencatat getaran bumi pada arah horizontal. Sedangkan seismograf vertikal untuk
mencatat getaran bumi pada vertikal. Mengetahui getaran yang dirasakan yaitu dengan
pendalar, dengan adanya pendalar tersebut dapat mengetahui seberapa besar tekanan yang
diberikan oleh getaran tersebut.
Cara kerjanya adalah apabila pada massa stasioner dipasang pena tajam dan ujung pena itu
disinggungkan pada benda lain yang dipancangkan di tanah, maka pada saat bumi bergetar,
akan terjadi goresan antara massa stasioner dan benda tersebut. Goresan tersebut merupakan
wujud dari gambaran getaran bumi. Dari goresan-goresan itu para ahli dapat membaca tekanan
dan frekuensi suatu gempa.
Gambar diatas merupakan alat seismograf yang modern. Seismograf modern ini,
mempunyai tugas yang sedikit berbeda dari seismograf yang lama, dikarenakan seismograf
modern adalah gabungan dari seismograf lama. Seismograf menggunakan dua gerakan
mekanik dan elektromagnetik seismographer. Kedua jenis gerakan tersebut dapat mendeteksi
baik gerakan vertikal maupun gerakan horizontal tergantung dari pendular (pemberat) yang
digunakan apakah vertikal atau horizontal.
Seismograf modern menggunakan elektromagnetik seismographer untuk memindahkan
volatilitas sistem kawat tarik ke suatu daerah magnetik.
2
B. Gempa Bumi di Banten
Gempa bumi terjadi pada hari Jumat, 2 Agustus 2019, pukul 19:03:21 WIB. Berdasarkan
informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi
terletak pada koordinat 104.58? BT dan 7.54? LS, dengan magnitudo M7.4 pada kedalaman 10
km, berjarak 137 km baratdaya Sumur, Banten. Sedangkan informasi dari Unites States
Geological Survey (USGS) mencatat gempa bumi pada koordinat 104.806O BT dan 7.29O LS
dengan magnitudo M6.8 pada kedalaman 42.8 km. Pusat gempa bumi berada di laut. Wilayah
yang berdekatan dengan pusat gempa bumi adalah wilayah pesisir selatan Banten, Jawa Barat
dan Lampung yang pada umumnya disusun oleh batuan sedimen berumur Kuarter. Batuan
berumur Kuarter serta batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat urai,
lepas, belum kompak dapat bersifat memperkuat efek guncangan gempa bumi.
Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi berasosiasi
dengan aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. BMKG
mengeluarkan peringatan tsunami untuk gempa bumi ini dengan status siaga di Pandeglang
Selatan dan pesisir selatan Lampung, waspada di Pandeglang Utara, Lebak, pesisir Lampung
bagian barat, dan pesisir Bengkulu. Guncangan gempa bumi terasa dengan intensitas III-IV
MMI di Pandeglang dan pesisir selatan Lampung, II-III MMI di Jakarta, Bandung, Depok
hingga Yogyakarta. Pos PGA G. Anak Krakatau di Pasauran di sekitar pantai Carita dilaporkan
tidak ada kerusakan, dan gempa bumi terasa pada skala II-III MMI. Penduduk sekitar
mengungsi ke arah bukit/menjauhi pantai. Hingga tanggapan ini dibuat, belum ada informasi
korban jiwa dan kerusakan yang diakibatkan gempa bumi ini.
3
Gambar 4. Kerusakan pada bangunan akibat gempa
Gempa Bumi Chili 2010 terjadi dengan kekuatan 8,8 Skala Richter pada tanggal 27
Februari 2010 di lepas pantai Concepción, Chili. Gempa terasa hingga di ibu kota Chili,
Santiago, dan beberapa kota di Argentina. Titik episentrum gempa berada pada lepas pantai
Maule, sekitar 6,4 km sebelah barat Curanipe, Chili dan 115 utara-timur laut dari kota terbesar
kedua di Chili, Concepción. Gempa terjadi pukul 3:34 waktu lokal dan dilaporkan gempa
dirasakan antara 10-30 detik.
4
Gempa Bumi terjadi di perbatasan antara Lempeng Nazca dengan Lempeng Amerika
Selatan. Karakteristik gempa ini adalah mekanisme fokal sesar naik, diakibatkan oleh subduksi
lempeng Nazca dibawah lempeng Amerika Selatan.
Museum kesenian nasional di Santiago mengalami kerusakan berat dan tidak akan
dibuka hingga 9 Maret 2010. Sebuah aprtemen berlantai dua runtuh dan menimpa tempat parkir
serta merusak 50 mobil. Berdasarkan laporan resmi petugas kesehatan, tiga rumah sakit di
Santiago runtuh, dan lusinan rumah sakit di selatan kota mengalami kerusakan. Runtuhan jalan
tol Vespucio Norte di Santiago.
Banyak kota di Maule mengalami dampak serius akibat gempa. Curanipe yang terletak
hanya 8 km (5 mi) dari episentrum gempa, terkena tsunami setelah gempa dan tetap terisolasi
dari dunia luar hingga 28 Februari.. Seorang peselancar menyatakan, bahwa tsunami "...seperti
yang terjadi di Thailand, air tiba-tiba naik. "...was like the one in Thailand, a sudden rise of
water. Dimensi gelombang tidak dapat dipastikan, karena dipenuhi busa. Terjadi 10 hingga 15
kali air naik, yang terakhir terjadi 08:30 pagi hari." Di Talca, ibu kota wilayah Maule, banyak
korban tewas terperangkap di reruntuhan. Gedung administrasi telah tidak layak huni, dan
pihak berwenang berkantor di tanah lapang. Semua rumah sakit, kecuali dua dari tiga belas
rumah sakit runtuh. Dr Claudio Martínez menyatakan, "Kami hanya menjaga orang-orang yang
dalam bahaya mati." Staf rumah sakit berusaha untuk mengangkut beberapa pasien ke Santiago
pada hari Minggu pagi, tetapi jalan-jalan mengalami kerusakan.
5
Gambar 5. Peta guncangan gempa Bumi dari USGS
6
Gambar 7. Gedung yang hancur akibat gempa