Anda di halaman 1dari 6

Secara definisi, GLB (Gerak Lurus Beraturan) adalah gerak suatu benda

pada lintasan lurus yang mempunyai kecepatan tetap. Adapun contoh


dari GLB adalah kereta yang bergerak di rel yang lurus dan datar, serta
mobil di jalan tol lurus yang dijalankan dengan kecepatan tetap.

Dari rumus di atas, kita jadi tahu kalau faktor yang mempengarui GLB
hanya kecepatan dan waktu. Karena kecepatanya tetap, sehingga kita
dapat membuat grafik hubungan antara jarak terhadap waktu seperti
berikut:
Grafik jarak terhadap waktu akan menjadi garis diagonal. Hal ini
disebabkan karena pada GLB, tidak ada perubahan kecepatan pada
benda.

Berbeda dengan GLB, GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) adalah


gerak suatu benda pada lintasan lurus yang mempunyai percepatan tetap.
Artinya, kecepatan gerakan si benda ini berubah (bisa bertambah cepat
atau bertambah lambat), tapi secara teratur. Contohnya, gerak penerjun
payung, gerak benda jatuh bebas, atau mobil Rogu yang sengaja ditambah
kecepatannya secara konstan tadi.

Hayo, masih ingat gak dengan rumus GLB sebelumnya? Kalau iya, apa
bedanya dengan rumus GLBB ini?

Ya, betul.

Pada rumus ini, ada variabel “a”, yang berarti percepatan.


Pada GLBB, karena kecepatan bendanya berubah, maka ada percepatan
di sana. Sehingga, apabila kita buat dalam grafik, hasilnya akan seperti
berikut:

Grafik ketika kecepatan dipercepat (a), dan ketika kecepatan diperlambat


(b)

Pada dasarnya, perbedaan antara GLB dan GLBB adalah


kecepatannya. Pada GLB, kecepatan benda tetap (tidak berubah). Itu
berarti percepatannya nol. Di sisi lain, kecepatan benda di GLBB selalu
berubah, tapi dalam keadaan teratur sehingga timbul percepatan.
Gerak Lurus Beraturan (GLB) & Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

GLB

Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika kecepatannya selalu konstan. Kecepatan
konstan artinya besar kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan. Karena besar
kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak
pada lintasan lurus dengan kelajuan konstan. Misalnya sebuah mobil bergerak lurus ke arah timur dengan
kelajuan konstan 10 m/s. Ini berarti mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 10 meter setiap sekon.
Karena kelajuannya konstan maka setelah 2 sekon, mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 20 meter,
setelah 3 sekon mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 30 meter… dan seterusnya… bandingkan
dengan gambar di samping. Perhatikan besar dan arah panah. Panjang panah mewakili besar kecepatan
alias kelajuan, sedangkan arah panah mewakili arah kecepatan. Arah kecepatan mobil = arah perpindahan
mobil = arah gerak mobil.

Perhatikan bahwa ketika dikatakan kecepatan, maka yang dimaksudkan adalah kecepatan sesaat.
Demikian juga sebaliknya, ketika dikatakan kecepatan sesaat, maka yang dimaksudkan adalah kecepatan.
Ketika sebuah benda melakukan gerak lurus beraturan, kecepatan benda sama dengan kecepatan rata-
rata. Kok bisa ya ? yupz. Dalam gerak lurus beraturan (GLB) kecepatan benda selalu konstan. Kecepatan
konstan berarti besar kecepatan (besar kecepatan = kelajuan) dan arah kecepatan selalu konstan. Besar
kecepatan atau kelajuan benda konstan atau selalu sama setiap saat karenanya besar kecepatan atau
kelajuan pasti sama dengan besar kecepatan rata-rata.

Contoh GLB

Grafik Gerak Lurus Beraturan


Grafik sangat membantu kita dalam menafsirkan suatu hal dengan mudah dan cepat. Untuk memudahkan
kita menemukan hubungan antara Kecepatan, perpindahan dan waktu tempuh maka akan sangat
membantu jika digambarkan grafik hubungan ketiga komponen tersebut.

Grafik Kecepatan terhadap Waktu (v-t)

perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) di atas


Besar kecepatan benda pada grafik di atas adalah 3 m/s. 1, 2, 3 dstnya adalah waktu tempuh (satuannya
detik). Amati bahwa walaupun waktu berubah dari 1 detik sampai 5, besar kecepatan benda selalu
sama (ditandai oleh garis lurus).
Bagaimana kita mengetahui besar perpindahan benda melalui grafik di atas ? luas daerah yang diarsir
pada grafik di atas sama dengan besar perpindahan yang ditempuh benda. Jadi, untuk mengetahui
besarnya perpindahan, hitung saja luas daerah yang diarsir. Tentu saja satuan perpindahan adalah satuan
panjang, bukan satuan luas.
Dari grafik di atas, v = 5 m/s, sedangkan t = 3 s. Dengan demikian, besar perpindahan yang ditempuh
benda = (5 m/s x 3 s) = 15 m. Cara lain menghitung besar perpindahan adalah menggunakan persamaan
GLB. s = v t = 5 m/s x 3 s = 15 m.
Persamaan GLB yang kita gunakan untuk menghitung besar perpindahan di atas berlaku jika gerakan
benda memenuhi grafik tersebut. Pada grafik terlihat bahwa pada saat t = 0 s, maka v = 0. Artinya, pada
mulanya benda diam, baru kemudian bergerak dengan kecepatan sebesar 5 m/s. Padahal dapat saja
terjadi bahwa saat awal kita amati benda sudah dalam keadaan bergerak, sehingga benda telah memiliki
posisi awal s0. Untuk itu lebih memahami hal ini, pelajari grafik di bawah ini.
GLBB

Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya selalu
konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang mempunyai besar dan arah). Percepatan
konstan berarti besar dan arah percepatan selalu konstan setiap saat. Walaupun besar percepatan suatu
benda selalu konstan tetapi jika arah percepatan selalu berubah maka percepatan benda tidak konstan.
Demikian juga sebaliknya jika arah percepatan suatu benda selalu konstan tetapibesar percepatan selalu
berubah maka percepatan benda tidak konstan.

Karena arah percepatan benda selalu konstan maka benda pasti bergerak pada lintasan lurus. Arah
percepatan konstan = arah kecepatan konstan = arah gerakan benda konstan = arah gerakan benda tidak
berubah = benda bergerak lurus.Besar percepatan konstan bisa berarti kelajuan bertambah secara
konstan atau kelajuan berkurang secara konstan. Ketika kelajuan benda berkurang secara konstan,
kadang kita menyebutnya sebagai perlambatan konstan. Untuk gerakan satu dimensi (gerakan pada
lintasan lurus), kata percepatan digunakan ketika arah kecepatan = arah percepatan, sedangkan kata
perlambatan digunakan ketika arah kecepatan dan percepatan berlawanan.
Misalnya mula-mula mobil diam. Setelah 1 detik, mobil bergerak dengan kelajuan 2 m/s. Setelah 2 detik
mobil bergerak dengan kelajuan 4 m/s. Setelah 3 detik mobil bergerak dengan kelajuan 6 m/s. Setelah 4
detik mobil bergerak dengan kelajuan 8 m/s. Dan seterusnya… Tampak bahwa setiap detik kelajuan mobil
bertambah 2 m/s. Kita bisa mengatakan bahwa mobil mengalami percepatan konstan sebesar 2 m/s per
sekon = 2 m/s2.
Contoh 2 : Besar perlambatan konstan (kelajuan benda berkurang secara konstan)

Misalnya mula-mula benda bergerak dengan kelajuan 10 km/jam. Setelah 1 detik, benda bergerak dengan
kelajuan 8 km/jam. Setelah 2 detik benda bergerak dengan kelajuan 6 km/jam. Setelah 3 detik benda
bergerak dengan kelajuan 4 km/jam. Setelah 4 detik benda bergerak dengan kelajuan 2 km/jam. Setelah 5
detik benda berhenti. Tampak bahwa setiap detik kelajuan benda berkurang 2 km/jam. Kita bisa
mengatakan bahwa benda mengalami perlambatan konstan sebesar 2 km/jam per sekon.

Perhatikan bahwa ketika dikatakan percepatan, maka yang dimaksudkan adalah percepatan sesaat.
Demikian juga sebaliknya, ketika dikatakan percepatan sesaat, maka yang dimaksudkan
adalah percepatan. Nah, dalam gerak lurus berubah beraturan (GLBB), percepatan benda selalu konstan
setiap saat, karenanya percepatan benda sama dengan percepatan rata-ratanya. Jadibesar percepatan =
besar percepatan rata-rata. Demikian juga, arah percepatan = arah percepatan rata-rata.
Dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit ditemukan benda yang melakukan gerak lurus berubah
beraturan, di mana perubahan kecepatannya terjadi secara teratur, baik ketika hendak bergerak dari
keadaan diam maupun ketika hendak berhenti. walaupun demikian, banyak situasi praktis terjadi ketika
percepatan konstan/tetap atau mendekati konstan, yaitu jika percepatan tidak berubah terhadap waktu
(ingat bahwa yang dimaksudkan di sini adalah percepatan tetap, bukan kecepatan).
Contoh GLBB

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan
kecepatan v yang berubah setiap saat karena adanya percepatan yang tetap. Dengan
kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan
awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a= +) atau perlambatan (a= -
).
Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum Newton II ( F = m . a).
vt = v0 + a.t
vt2 = v02 + 2 a S
S = v0 t + 1/2 a t2

vt = kecepatan sesaat benda


v0 = kecepatan awal benda
S = jarak yang ditempuh benda
f(t) = fungsi dari waktu t
V = ds/dt = f (t)
a = dv/dt = tetap

Anda mungkin juga menyukai