I. Biodata
Tgl. Pengkajian : 20 Februari 2019
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 67 tahun
Status Perkawinan : Janda
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak ada
Alamat : Grati
Tgl masuk : 20 Februari 2019
Wisma / kamar : Anggrek 1
Diagnosa medis : Rematik (Artritis Reumatoid)
Penanggung jawab :
Nama : Tn.P
Hubungan dengan Klien : Anak Klien
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Grati
Region
A. Dimana Reaksinya
Pada bagian kedua kakinya yaitu kanan dan kiri.
B. Apakah menyebar
Nenek S. mengatakan sakitnya menyebar ke paha.
Ny.S
67
tahun
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
Nenek S. anak ke-6 dari 7 bersaudara, 6 saudara klien sudah meninggal semua,
suami klien juga telah meninggal. Klien tidak memiliki anak dari pernikahannya.
VI. Riwayat / Keadaan Psikososial
A. Bahasa yang digunakan
Bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.
B. Persepsi klien tentang penyakitnya
Klien menganggap penyakitnya sulit disembuhkan / tidak mungkin
sembuh dan membuat berat badannya semakin menurun. Klien
mengatakan telah berobat dimana-mana. Namun klien tetap bersukur
masih bisa berjalan walau lambat dan memakai tongkat dari lumpuhnya.
C. Konsep diri
1. Body image
Klien mengatakan berat badannya makin lama makin turun dan
sekarang makin cepat lelah
2. Ideal diri
Klien mengharapkan dan selalu berdoa kepada Tuhan YME agar
diberikan ketabahan dalam menghadapi penyakitnya dan kesembuhan
walau tidak terlalu mengharap
3. Harga diri
Klien senang tinggal di panti karena tercukupi semua kebutuhannya,
dan bebas melakukan apa saja yang diinginkan.
4. Peran diri
Klien seorang janda yang telah ditinggal suaminya karena meninggal
kurang lebih 10 tahun lalu. Dari perkawinannya klien tidak memiliki
anak.
5. personal identity
Klien merupakan anggota Panti Tresna Werdha Abdi di wisma Teratai.
Klien merupakan janda tanpa anak.
D. Keadaan emosi
Keadaan emosi klien dalam keadaan stabil.
E. Perhatian terhadap orang lain/lawan bicara
Klien tampak memperhatikan dan menanggapi setiap pertanyaan yang di berikan
kepadanya.
F. Hubungan dengan keluarga
Harmonis dengan keluarga yang ada (keponakan-keponakannya) dan
masuk ke panti karena keinginan klien sendiri / tidak mau menyusahkan
keluarga.
G. Hubungan dengan orang lain
Baik, klien mau bergaul dengan sesama warga panti teruatama dengan
sesama anggota satu wisma.
H. Kegemaran = menonoton tv dan duduk,duduk di ruang tamu wisma.
I. Daya Adaptasi.
Klien dapat beradaptasi dengan warga di pantai walaupun warga kurang
mengikuti kegiatan yang ada di pantai seperti pengajian, gotong royang
dan senam pagi karena keterbatasan grakakibat penyakitnya.
J. .Mekanisme Pertahanan diri.
Klien memiliki pertahanan diri yang efektif.
G. Pemeriksaan Paru.
Palpasi getaran suara = terdengar dan teratur.
Rerkusi = bunyi resonan.
Auskultasi = suara nafas teratur.
H. Pemeriksaan
Abdomen.
1. Inspeksi.
Bentuk Abdomen = simetris antara kanan dan kiri.
Benjolan = tidak ada benjolan.
2. Palpasi.
Tanda nyeri tekan = tidak ada nyeri.
Benjolan = tidak ada.
Tanda ascites = tidak ada.
Hepar = tidak ada pembengkakan.
Dimana klien lebih banyak duduk (tidak ada aktivitas rutin ),bila berjalan
menggunakan alat bantu yaitu tongkat dan berjalan lambat.Klien berjalan
lambat dan berhati hati karena klien mengatakna takut jatuh , apalagi
berjalan jauh.
• Kelainan pada Ekstremitas dan kuku
K. Pemeriksaan Neurologis
1. Tingkat kesadaran
GCS = 15 : E = 6, M=4, V=5
2. Status Mental
Kondisi Emosi /
Perasaan Dalam
keadaan stabil
Orientasi
Klien masih dapat berorientasi dengan baik, baik waktu, tempat dan orang
Proses Berfikir
Ingatan klienmasih kuat, klien masih ingat masa lalunya
Perhitungan = klien dapat berhitung agar cepat sembuh
Motivasi : Klien berkeinginan agar cepat sembuh
Persepsi : Klien menganggap / kurang yakin penyakit dapat
sembuh total
Bahasa : Klien menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa
3. Fungsi Motorik
Cara berjalan : Klien sulit berjalan
Test jari hidung : Klien dapat menyentuh hidung
Promosi dan supinasi test : Klinik mampu membalik-balikkan tangan
Romberg test : Klien mampu berdiri walau dengan bantuan.
4. Fungsi Sensori
Test tajam tumpul : klien dapat membedakan benda tajam dan
tumpul Test panas dinding : Klien dapat membedakan benda
panas dan dingin Membedakan dua titik : Klien dapat membedakan
dua titik
Identifikasi sentuhanringan
Reflek
Pada pemeriksaan reflek tidak dilakukan karena tidak tersedianya alat.
- Klien memijat-mijat
kakinya saat Berkurangnya kadar
pengkajian air tulang rawan
- Wajahnya terlihat sendi
meringis
- Skala nyeri 4- Penurunan fungsi
6,sedang tulang nyeri
nyeri
Data Subjektif: Usia yang lanjut Intoleransi aktivitas
Klien
mengatakan
Penurunan fungsi
tidak sanggup
tulang
berjalan jauh.
Kekuatan otot
Data Objektif:
melemah
- Klien berjalan
menggunakan Meningkatnya
alat bantu nyeri saat berjalan
tongkat.
- Klien lebih Intoleransi aktivitas.
banyak duduk.
- Klien berjalan
lambat.
Data Subjektif: Lansia Resti cedera fisik.
Klien mengatakan
takut untuk
berjalan jauh. Penurunan fungsi
tulang
Data Objektif:
- Klien tampak berhati Resiko tinggi cedera.
hati saat berjalan.
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN.
1. Nyeri berhubungan dengan penurunan fungsi tulang ditandai dengan wajah
meringis dan skala nyeri 4-6.
2. Intolerasi aktivitas berhubungan dengan perubahan otot lemah ditandai
dengan klien mengunakan alat bantu.
3. Resti cedera fisik berhubungan dengan mobilitas menurun ditandai dengan
klien tampak berhati hati saat berjalan.
INTERVENSI
indikasi. akut.
3. Resti cedera fisik Kliendapat 1. Kendalikan lingkungan dengan 1. Lingkaran yang bebas
b/d penurunan mempertah menyingkirkan bahaya yang tampak bahaya akan mengurangi
fungsi tulang lansia ankan jelas seperti pencahayaan pada malam resiko cedera.
d/d hati-hai saat keselamata hari.
berjalan, n fisik. 2. Mengetahui tahapan
menggunakan alat 2. Membantu regimen medikasi. pengobatan.
bantu tongkat.
3. Anjurkan untuk berjalan atau bangkit 3. Mengurangi resiko
dari duduk dan tidur dengan perlahan- cedera.
lahan.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No. Hari / Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx
1 Selasa / Pukul 15.00 WIB S : Klien menyatakan bahwa kaki kanan dan kirinya masih sakit
24 Februari 19 Mengkaji keluhan nyeri dan catat apalagi di bawa berjalan.
lokasi skala nyeri. Skala nyeri = 6 O: Klien memijat-mijat kaki-nya
Menganjurkan klien untuk mandi - Wajah klien terlihat me-ringis
air panas/hangat - Nyeri = 6
Memberikan klien posisi yang A : Masalah belum teratasi P : R/T dilanjutkan
nyaman pada waktu duduk di
kursi
Memberikan massage yang
lembut pada kaki/lutut
2 Pukul 15.15 WIB S : Klien menyatakan masih tidak sanggup berjalan lama
Mempertahankan istirahat duduk O: Klien berjalan
jika diperlukan mengguna-kan tongkat
Membantu bergerak dengan - Klien lebih banyak duduk
bantuan seminimal mungkin - Klien berjalan lambat
Mendorongklien mempertahankan A : Masalah belum teratasi
postur tegak, duduk tinggi, berdiri P : R/T dilanjutkan
dan berjalan
3 Pukul 15.25 WIB S : Klien menyatakan masih takut untuk berjalan jauh
Mengendalikanlingkungan O : Klien tampak berhati- hati saat berjalan, klien meng-
dengan menyarankan untuk gunakan tongkat saat berjalan
menggunakanpenyangga tempat A : Masalah belum teratasi
tidur. P : R/T dilanjutkan
Menganjurkan untuk berjalan
atau bangkit dari duduk dan tidur
dengan perlahan-lahan
No. Hari / Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx
1 Rabu / Pukul 16.00 WIB S : Klien menyatakan kaki kanannya sakitnya sudah berkurang,
25 Februari 19 Menganjurkan klien untuk mandi tetapi kaki kirinya masih sakit.
air panas/hangat O : Klien masih memijat kaki kirinya
Menganjurkan klien untuk memi- - Wajah sedikit meringis
num obat sesuai intruksi/indikasi A: Masalahteratasinsebagian
Memberikan masage yang lembut
P : R/T dilanjutkan
2 Pukul 16.10 WIB S : Klien menyatakan dapat berjalan tapi tidak sanggup lama-
Menganjurkanuntuk lama
memindahkan benda yang O : Klien masih mengguna- kan tongkat untuk ber- jalan
mengganggu saat berjalan - Klien berjalan lambat
Membantu bergerak dengan A : Masalah teratasi seba- gian
bantuan seminimal mungkin
P : R/T dilanjutkan
Menyarankanuntuk
mempertahankan istirahat duduk
atau tirah baring jika diperlukan
3 Pukul 16.20 WIB S : Klien menyatakan masih takut untuk berjalan
Menyingkirkan bahaya yang O : Klien tampak berhati- hati
dapat menyebabkan cedera -Klien menggunakan tongkat
(usahakan kursi selalu berada di A: Masalah teratasi sebagian
tempatnya jangan dipindah- P : R/T dilanjutkan
pindahkan)
Mendorong klien untuk tetap
latihan berjalan
Menjelaskan pada klien untuk
tetap menggerakan sendi untuk
meminimalkan kekakuan
No. Hari / Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx
1 Kamis / Pukul 11.00 WIB S : Klien menyatakan kaki kirinya masih sakit
26Februari 19 Memberikan injeksi Neuropiton 1 O: Klien memijat kaki kiri- nya
cc - Wajah sedikit meringis
Menganjurkan minimalobat A : Masalah teratasi sebagian
setelah makan 3x / hari P : R/T dilanjutkan
Memberikan posisi yang nyaman
yaitu posisi duduk bersandar
Menganjurkan untuk memijat
bagian sendi yang sakit dengan
obat gosok
2 Pukul 11.15 WIB S : Klien menyatakan masih takut untuk berjalan
Menjelaskan untuk tidak berjalan O: Klien datang ke poliklinik bersama teman satu wis-manya
di tempat yang licin A:Masalah belum teratasi
Membantu klien bangkitdari P : R/T dilanjutkan
duduk saat akan pulang
Menganjurkan klien untuk
banyak istirahat
3 Pukul 15.30 WIB S : Klien menyatakan dapat berjalan, dari tidak sang-gup
Membantu klien bergerak berjalan jauh
dengan cara menuntunnya O : Klien berjalan lambat dan tetap menggunakan tong-kat
Menganjurkan klien untuk meng- A: Masalah teratasi sebagian
gerakkan sendinya walaupun P : R/T dilanjutkan
dalam keadaan duduk
Menganjurkan klien tetap meng-
gunakan tongkatnya saatnya
berjalan