Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN REUMATIK

(ARTRITIS TREUMATOID) PADA LANSIA

I. Biodata
Tgl. Pengkajian : 20 Februari 2019
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 67 tahun
Status Perkawinan : Janda
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak ada
Alamat : Grati
Tgl masuk : 20 Februari 2019
Wisma / kamar : Anggrek 1
Diagnosa medis : Rematik (Artritis Reumatoid)

Penanggung jawab :
Nama : Tn.P
Hubungan dengan Klien : Anak Klien
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Grati

II. Keluhan Utama


Nenek S. mengatakan bahwa kaki kanan dan kirinya sering sakit, dan dahulu
pernah bengkak dari lutut ke bawah.

III. Riwayat Kesehatan Sekarang


Provocative
Apa Penyebabnya
Klien mengatakan bahwa pernah dibawa ke praktek dokter dan sakitnya
itu asam urat.
Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Dengan berobat kedokter dan juga memakai ramuan yaitu daun ubi, pala,
jahe, kemudian ditumbuk dan airnya di sapukan di kaki yang benkak dan
katanya, dan juga terlihat memang kempes. Tapi nyerinya masih selalu
kambuh.
Quantity / Quality
A. Bagaimana dirasakan
Nenek S. mengatakan kaki kanan dan kiri terasa sakit apalagi dibawa
berjalan skala : 4 – 6.
B. Bagaimana dilihat
Nenek S. memijat-mijat kakinya dan wajahnya terlihat meringis.

Region
A. Dimana Reaksinya
Pada bagian kedua kakinya yaitu kanan dan kiri.
B. Apakah menyebar
Nenek S. mengatakan sakitnya menyebar ke paha.

Severity (Mengganggu Aktivitas)


Nenek S. mengatakan sakitnya sangat mengganggu aktivitas karena pernah
membuat klien tidak bisa berjalan (pernah bengkak). Bila sakit ini klien tidak
mempunyai aktivitas yang rutin karena keadaan kakinya yang tidak bisa
dibawa berjalan jauh.

Time (kapan mulai timbul dan bagaimana terjadinya)


Klien mengatakan sakitnya sejak 4 tahun ½ terakhir ini, dan pernah kedua
kakinya bengkak sehingga membuat tidak bisa berjalan selama 5 bulan
pada tahun 2019.

IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Penyakit Yang Pernah Dialami
Klien mengatakan tidak pernah rawat inap di RS karena tidak pernah
mengalami penyakit yang parah sebelumnya, paling hanya sakit ringan
yaitu demam, flu, batuk ringan.
Pengobatan / Tindakan Yang Dilakukan
Klien mengatakan paling hanya dengan obat-obat warung dan kebetulan
cocok
Pernah Dirawat / Dioperasi
Klien mengatakan tidak pernah dirawat / di operasi, biasanya hanya
menggunakan obat-obat warung.
Alergi
Klien mengatakan tidak mempunyai pantangan apapun, tetapi sekarang
punya pantangan karena penyakitnya yang sekarang, seperti jeroan,
bayam.
Imunisasi
Klien mengatakan tidak pernah di imunisasi.

V. Riwayat Kesehatan Keluarga


Orang tua :
- Klien mengatakan orang tuanya tidak mempunyai penyakit reumatik
seperti klien saudara kandung.
- Klien mengatakan saudaranya ada yang memiliki penyakit seperti klien
yaitu abang ke-2 dan kini meninggal dunia.
Penyakit keturunan tidak ada
Anggota keluarga yang meninggal
Klien mengatakan suami, 2 orang tua, dan 6 saudaranya telah meninggal dunia.
Penyebab meninggal
Klien mengatakan orang tua meniggal karena usianya yang sudah tua,
suami karena kecelakaan, dan 6 saudaranya, klien tidak mengingatnya.
Genogram

Ny.S
67
tahun

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan

: Meninggal

: Klien

Nenek S. anak ke-6 dari 7 bersaudara, 6 saudara klien sudah meninggal semua,
suami klien juga telah meninggal. Klien tidak memiliki anak dari pernikahannya.
VI. Riwayat / Keadaan Psikososial
A. Bahasa yang digunakan
Bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.
B. Persepsi klien tentang penyakitnya
Klien menganggap penyakitnya sulit disembuhkan / tidak mungkin
sembuh dan membuat berat badannya semakin menurun. Klien
mengatakan telah berobat dimana-mana. Namun klien tetap bersukur
masih bisa berjalan walau lambat dan memakai tongkat dari lumpuhnya.
C. Konsep diri
1. Body image
Klien mengatakan berat badannya makin lama makin turun dan
sekarang makin cepat lelah
2. Ideal diri
Klien mengharapkan dan selalu berdoa kepada Tuhan YME agar
diberikan ketabahan dalam menghadapi penyakitnya dan kesembuhan
walau tidak terlalu mengharap
3. Harga diri
Klien senang tinggal di panti karena tercukupi semua kebutuhannya,
dan bebas melakukan apa saja yang diinginkan.
4. Peran diri
Klien seorang janda yang telah ditinggal suaminya karena meninggal
kurang lebih 10 tahun lalu. Dari perkawinannya klien tidak memiliki
anak.
5. personal identity
Klien merupakan anggota Panti Tresna Werdha Abdi di wisma Teratai.
Klien merupakan janda tanpa anak.
D. Keadaan emosi
Keadaan emosi klien dalam keadaan stabil.
E. Perhatian terhadap orang lain/lawan bicara
Klien tampak memperhatikan dan menanggapi setiap pertanyaan yang di berikan
kepadanya.
F. Hubungan dengan keluarga
Harmonis dengan keluarga yang ada (keponakan-keponakannya) dan
masuk ke panti karena keinginan klien sendiri / tidak mau menyusahkan
keluarga.
G. Hubungan dengan orang lain
Baik, klien mau bergaul dengan sesama warga panti teruatama dengan
sesama anggota satu wisma.
H. Kegemaran = menonoton tv dan duduk,duduk di ruang tamu wisma.
I. Daya Adaptasi.
Klien dapat beradaptasi dengan warga di pantai walaupun warga kurang
mengikuti kegiatan yang ada di pantai seperti pengajian, gotong royang
dan senam pagi karena keterbatasan grakakibat penyakitnya.
J. .Mekanisme Pertahanan diri.
Klien memiliki pertahanan diri yang efektif.

VII. Pemeriksaan Fisik.


A. Keadaan Umum. = Klien dalam kondisi baik namun terlihat kondisi kaki lemah
sehingga perlu bantuan tongkat untuk berjalan dan berat badan ,klien masih
terlihat overweight sehingga memperberat beban kaki saat berjalan.
B. Tanda – TandaVital. R = 24 kali /menit.
TD = 150 / 90mmhg TB = 159 cm.
HR = 80 kali/menit
BB = tidak dilakukan karena kurangnya fasilitas di Panti.
C. Pemeriksaan Head to Toe.
1. Kepala dan Rambut.
a. Kepala.
 Bentuk = Simetris
 Kulit Kepala = bentuk kepala tampak bersih dan
b. Rambut.
 Penyebaran dan keadaan rambut = rambut sudah banyak uban.
 Bau = rambut seperti bau keringat.
c. Wajah.
 Warna kulit = hitam.
2. Mata.
 Bentuk = simetris terhadap wajah.
 Ketajaman = kurang baik sehingga
penglihatan menggunakan alat bantu
penglihatan.
 Konjungtiva. = tidak anemia.
 Sklera. = tidak ikterus.
 Pupil = isokor (kanan dan kiri).
 Pemakaian alat bantu. = memakai kacamata baik membaca
ataupun tidak membaca.
3. Hidung.
 Bentuk = simetris
 Fungsi = baik,dapat membedakan bau.
 Pendarahan = tidak megalami pendarahan.
4.Telinga.
 Bentuk telinga = simetris antara kanan dan kiri.
 Lubang telinga = terdapat serumen tapi dalam batas normal.
 Ketajaman pendengaran = kurang mendengar karena sudah tua.

5. Mulut dan Faring.


 Keadaan bibir = bibir klien kering
 Keadaan gusi dan gigi = tidak ada pendarahan gusi dan gigi.
Gigi terlihat bersih dan tidak lengkap.
 Keadaan lidah = tidak ada tanda pendaarahan.
6. Leher.
 Tyroid = tidak terdapat pembesaran KGB
 Suara = Klien mengeluarka dengan kata kata jelas.
 Denyut nadi karotis = teraba.
 Vena jugularis = teraba.
D. Pemeriksaan integumen.
 Kebersihan klien = klien tampak bersih.
 Warn = kulit hitam
 Turgor = turgor kulit baik (kulit cepat kembali).
 Kelembaban = kulit tampak sedang (tidak kering )
agak Keriput.
E. Pemeriksaan Payudara dan ketiak.
Klien tidak bersedia karena merasa malu.

F. Pemeriksan Tharax / Dada.


1. Inspeksi.
 Bentuk Thorax. = simetris antara kanan dan kiri.
 Pernafasan = frekuensi 24 kali / menit.
Irama teratur dan tidak ada suara tambahan.
 Tidak ada tanda kesulitan bernafas.

G. Pemeriksaan Paru.
 Palpasi getaran suara = terdengar dan teratur.
 Rerkusi = bunyi resonan.
 Auskultasi = suara nafas teratur.

H. Pemeriksaan
Abdomen.
1. Inspeksi.
 Bentuk Abdomen = simetris antara kanan dan kiri.
 Benjolan = tidak ada benjolan.
2. Palpasi.
 Tanda nyeri tekan = tidak ada nyeri.
 Benjolan = tidak ada.
 Tanda ascites = tidak ada.
 Hepar = tidak ada pembengkakan.

I. Pemeriksaan Kelamin dan Sekitarnya.


Klien tidak bersedia melakukannya karena merasa malu.

J. Pemeriksaan Mulkusskletal / Ekstremitas.


 Kesimetrian otot = simetris kanan dan kiri.
 Pemeriksaan edema = tidak ada edema
 Kekuatan otot = kekuatan otot telah berkurang.

Dimana klien lebih banyak duduk (tidak ada aktivitas rutin ),bila berjalan
menggunakan alat bantu yaitu tongkat dan berjalan lambat.Klien berjalan
lambat dan berhati hati karena klien mengatakna takut jatuh , apalagi
berjalan jauh.
• Kelainan pada Ekstremitas dan kuku

K. Pemeriksaan Neurologis
1. Tingkat kesadaran
GCS = 15 : E = 6, M=4, V=5
2. Status Mental
 Kondisi Emosi /
Perasaan Dalam
keadaan stabil
 Orientasi
Klien masih dapat berorientasi dengan baik, baik waktu, tempat dan orang
 Proses Berfikir
Ingatan klienmasih kuat, klien masih ingat masa lalunya
Perhitungan = klien dapat berhitung agar cepat sembuh
 Motivasi : Klien berkeinginan agar cepat sembuh
 Persepsi : Klien menganggap / kurang yakin penyakit dapat
sembuh total
 Bahasa : Klien menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa
3. Fungsi Motorik
 Cara berjalan : Klien sulit berjalan
 Test jari hidung : Klien dapat menyentuh hidung
 Promosi dan supinasi test : Klinik mampu membalik-balikkan tangan
 Romberg test : Klien mampu berdiri walau dengan bantuan.
4. Fungsi Sensori
Test tajam tumpul : klien dapat membedakan benda tajam dan
tumpul Test panas dinding : Klien dapat membedakan benda
panas dan dingin Membedakan dua titik : Klien dapat membedakan
dua titik
Identifikasi sentuhanringan
Reflek
Pada pemeriksaan reflek tidak dilakukan karena tidak tersedianya alat.

III.Pola Kebiasaan sehari-hari

A. Pola tidur dan kebiasaan


 Waktu tidur : siang ½ jam dan malam 6 -7 jam
 Waktu bangun : klien bangun umumnya/seringnya jam 05.00 Wib
 Masalah tidur : tidak ada masalah
 Hal-hal yang mempermudah tidur: bila tidur malam akan mudah bila
tidak tidur siang
 Hal-hal yang mempermudah tidur : bila menghidupkan jam beker
B. Pola Eliminasi
a. Pada BAB : 1X sehari dan tidak ada penggunaan laktasi
Riwayat perdarahan, tidak ada dan saat mengkaji tidak terjadi diare
Karakter feses : klien mengatakan tidak terlalu keras dan tidak
encer/sedang
b. BAK :
 Pola BAK : 6 – 7 x/hari dan tidak terjadi inkontinensia
 Karakter urin : kuning tidak terlalu pekat dan tidak terjadi retensi urin
 Tidak ada rasa nyeri / rasa terbakar/kesulitan BAK
 Tidak ada penggunaan diuretik
 Tidak ada riwayat penyakit ginjal

C. Pola makan dan minum


1. Gejala (subjektif)
 Diit type : Jenis makanan yaitu makanan biasa dan jumlah makanan
per hari 3 piring dalam per hari.
 Nyeri ulu hati tidak ada
 Kehilangan selera makan : kadang-kadang dan lausea, vomite
(mual, muntah tidak ada
 Alergi terhadap makanan tidak ada. Tapi semenjak mengalami
penyakir tematik klien mempunyai makanan pantang, antara lain
Jeroan, kerang- kerangan, sayur bayam
 Berat badan klien jarang menimbangnya sehingga tidak
mengetahuinya, sedangkan alat tidak tersedia
2. Tanda Obyektif
TB = 156 cm, bentuk tubuh : Over wight
3. Waktu pemberian makanan yaitu : pagi, siang dan sore
4. Jumlah dan jenis makanan : 1 piring sekali makan dan jenis makanan
adalah makanan biasa
5. Waktu pemberian minuman : Pengambilan air putih terserah/sukahati,
dan bila the manis atau susu 2x/hari pagi dan sore hari
D. Kebersihan / Personal hygiene
 Pemeliharaan tubuh / mandi 2x/hari
 Pemeliharaan gigi/gosok gigi 2x/hari
 Pemeliharaan kuku/pemotongan kuku kalau panjang
E. Pola Kegiatan / Aktivitas
Klien tidak memiliki kegiatan rutin karena penyakitnya, paling hanya
jalan- jalan sebentar dan kadang-kadang menyiram bunga.
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH

Data Subjektif: Penaikan Nyeri.


Klien metabolisme tulang
mengatakan
bahwa kaki Penaikan enzim
kanan dan kirinya yang merusak tulang
sakit apalagi rawan sandi
dibantu berjalan
Penurunan kadar
Data Objektif: proteologlikan

- Klien memijat-mijat
kakinya saat Berkurangnya kadar
pengkajian air tulang rawan
- Wajahnya terlihat sendi
meringis
- Skala nyeri 4- Penurunan fungsi
6,sedang tulang nyeri

nyeri
Data Subjektif: Usia yang lanjut Intoleransi aktivitas
Klien
mengatakan
Penurunan fungsi
tidak sanggup
tulang
berjalan jauh.

Kekuatan otot
Data Objektif:
melemah
- Klien berjalan
menggunakan Meningkatnya
alat bantu nyeri saat berjalan
tongkat.
- Klien lebih Intoleransi aktivitas.
banyak duduk.
- Klien berjalan

lambat.
Data Subjektif: Lansia Resti cedera fisik.

Klien mengatakan
takut untuk
berjalan jauh. Penurunan fungsi
tulang
Data Objektif:
- Klien tampak berhati Resiko tinggi cedera.
hati saat berjalan.
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN.
1. Nyeri berhubungan dengan penurunan fungsi tulang ditandai dengan wajah
meringis dan skala nyeri 4-6.
2. Intolerasi aktivitas berhubungan dengan perubahan otot lemah ditandai
dengan klien mengunakan alat bantu.
3. Resti cedera fisik berhubungan dengan mobilitas menurun ditandai dengan
klien tampak berhati hati saat berjalan.
INTERVENSI

NO DIAGNOSA TUJUAN/ KRITERIA RENCANA PERAWATAN


KEPERAWATAN HASIL
INTERVENSI RASIONAL
1. Nyeri sendi b/d Nyeri hilang/ terkontrol 1. Kaji nyeri, Catat lokasi, karakteristik, 1. Membantu dalam menentukan
penurunan fungsi Kriteri hasil : derajat(skala 0-10) managemen nyeri.
tulang d/d nyeri Pasien dapat
sendi (skala istirahat/tidur dengan 2. Anjurkan klien untuk mandi air
nyeri=6), wajah tenang, panas / hangat. 2. Panas meningkatkan letak sisi
meringis, kaki pasientampak rileks. otak dan mobilitas, menurunkan
Sakit jika berjalan rasa sakit.

3. Tirah baring mungkin diperlukan


3. Berikan klien posisi yang nyaman untuk membatasi nyeri / cedera
pada waktu tidur /
sendi.
duduk di kursi.
4. Menaikkan relaksasi atau
4. Berikan regangan otot.
masase yang lembut. 5. Menaikkan relaksasi
5. Berikan obat sesuai indikasi. dan sebagai terapi pengobatan.
2. Intoleran aktivitasb/d Klien mampu 1. Pertahankan istirahat tirah baring / 1. Untuk mencegah kelelahan dan
usia lanjut dan berpartisipasi duduk jika diperlukan. mempertahankan kekuatan.
perubahan otot d/d tidak pada aktivitas
sanggup berjalan jauh, yang diinginkan. 2. Bantu bergerak dengan bantuan 2. Menaikkan fungsi sendi, kekuatan
lebih banyak duduk. seminimal mungkin. otot dan stamina umum.

3. Dorong klien mempertahank an


3. Memaksimalkan fungsisendi dan
postur tegak, duduk tinggi, dan
mempertahankan mobilitas.
berjalan

4. Berikan lingkungan yang aman dan


4. Menghindari cidera akibat
menganjurkan untuk menggunakan
kecelakaan
alat bantu.

5. Berikan obat– obat sesuai dengan 5. Untuk menekan inflamasi sistemik

indikasi. akut.
3. Resti cedera fisik Kliendapat 1. Kendalikan lingkungan dengan 1. Lingkaran yang bebas
b/d penurunan mempertah menyingkirkan bahaya yang tampak bahaya akan mengurangi
fungsi tulang lansia ankan jelas seperti pencahayaan pada malam resiko cedera.
d/d hati-hai saat keselamata hari.
berjalan, n fisik. 2. Mengetahui tahapan
menggunakan alat 2. Membantu regimen medikasi. pengobatan.
bantu tongkat.
3. Anjurkan untuk berjalan atau bangkit 3. Mengurangi resiko
dari duduk dan tidur dengan perlahan- cedera.
lahan.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No. Hari / Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx
1 Selasa / Pukul 15.00 WIB S : Klien menyatakan bahwa kaki kanan dan kirinya masih sakit
24 Februari 19  Mengkaji keluhan nyeri dan catat apalagi di bawa berjalan.
lokasi skala nyeri. Skala nyeri = 6 O: Klien memijat-mijat kaki-nya
 Menganjurkan klien untuk mandi - Wajah klien terlihat me-ringis
air panas/hangat - Nyeri = 6
 Memberikan klien posisi yang A : Masalah belum teratasi P : R/T dilanjutkan
nyaman pada waktu duduk di
kursi
 Memberikan massage yang
lembut pada kaki/lutut
2 Pukul 15.15 WIB S : Klien menyatakan masih tidak sanggup berjalan lama
 Mempertahankan istirahat duduk O: Klien berjalan
jika diperlukan mengguna-kan tongkat
 Membantu bergerak dengan - Klien lebih banyak duduk
bantuan seminimal mungkin - Klien berjalan lambat
 Mendorongklien mempertahankan A : Masalah belum teratasi
postur tegak, duduk tinggi, berdiri P : R/T dilanjutkan
dan berjalan
3 Pukul 15.25 WIB S : Klien menyatakan masih takut untuk berjalan jauh
 Mengendalikanlingkungan O : Klien tampak berhati- hati saat berjalan, klien meng-
dengan menyarankan untuk gunakan tongkat saat berjalan
menggunakanpenyangga tempat A : Masalah belum teratasi
tidur. P : R/T dilanjutkan
 Menganjurkan untuk berjalan
atau bangkit dari duduk dan tidur
dengan perlahan-lahan
No. Hari / Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx
1 Rabu / Pukul 16.00 WIB S : Klien menyatakan kaki kanannya sakitnya sudah berkurang,
25 Februari 19  Menganjurkan klien untuk mandi tetapi kaki kirinya masih sakit.
air panas/hangat O : Klien masih memijat kaki kirinya
 Menganjurkan klien untuk memi- - Wajah sedikit meringis
num obat sesuai intruksi/indikasi A: Masalahteratasinsebagian
 Memberikan masage yang lembut
P : R/T dilanjutkan
2 Pukul 16.10 WIB S : Klien menyatakan dapat berjalan tapi tidak sanggup lama-
 Menganjurkanuntuk lama
memindahkan benda yang O : Klien masih mengguna- kan tongkat untuk ber- jalan
mengganggu saat berjalan - Klien berjalan lambat
 Membantu bergerak dengan A : Masalah teratasi seba- gian
bantuan seminimal mungkin
P : R/T dilanjutkan
 Menyarankanuntuk
mempertahankan istirahat duduk
atau tirah baring jika diperlukan
3 Pukul 16.20 WIB S : Klien menyatakan masih takut untuk berjalan
 Menyingkirkan bahaya yang O : Klien tampak berhati- hati
dapat menyebabkan cedera -Klien menggunakan tongkat
(usahakan kursi selalu berada di A: Masalah teratasi sebagian
tempatnya jangan dipindah- P : R/T dilanjutkan
pindahkan)
 Mendorong klien untuk tetap
latihan berjalan
 Menjelaskan pada klien untuk
tetap menggerakan sendi untuk
meminimalkan kekakuan
No. Hari / Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx
1 Kamis / Pukul 11.00 WIB S : Klien menyatakan kaki kirinya masih sakit
26Februari 19  Memberikan injeksi Neuropiton 1 O: Klien memijat kaki kiri- nya
cc - Wajah sedikit meringis
 Menganjurkan minimalobat A : Masalah teratasi sebagian
setelah makan 3x / hari P : R/T dilanjutkan
 Memberikan posisi yang nyaman
yaitu posisi duduk bersandar
 Menganjurkan untuk memijat
bagian sendi yang sakit dengan
obat gosok
2 Pukul 11.15 WIB S : Klien menyatakan masih takut untuk berjalan
 Menjelaskan untuk tidak berjalan O: Klien datang ke poliklinik bersama teman satu wis-manya
di tempat yang licin A:Masalah belum teratasi
 Membantu klien bangkitdari P : R/T dilanjutkan
duduk saat akan pulang
 Menganjurkan klien untuk
banyak istirahat
3 Pukul 15.30 WIB S : Klien menyatakan dapat berjalan, dari tidak sang-gup
 Membantu klien bergerak berjalan jauh
dengan cara menuntunnya O : Klien berjalan lambat dan tetap menggunakan tong-kat
 Menganjurkan klien untuk meng- A: Masalah teratasi sebagian
gerakkan sendinya walaupun P : R/T dilanjutkan
dalam keadaan duduk
 Menganjurkan klien tetap meng-
gunakan tongkatnya saatnya
berjalan

Anda mungkin juga menyukai