Anda di halaman 1dari 4

Ekosistem Air Laut

Planet Bumi merupakan salah satu dari semua planet yang ada di tata surya. Dari kesemua planet yang
ada di tata surya, planet Bumi lah yang hanya bisa dihuni oleh makhluk hidup. Hal ini karena planet Bumi
mempunyai komponen alam yang cocok dengan makhluk hidup dibandingkan ciri planet di tata surya
lainnya. Semua yang dibutuhkan oleh makhluk hidup ada di dalam planet Bumi ini. Selain itu, planet
Bumi juga merupakan satu- satunya planet yang memiliki cukup air, udara yang cocok dengan makhluk
hidup, dan hal- hal lain yang menjadi penunjang kelangsungan hidup makhluk hidup.

Makhluk hidup di bumi

Makhluk hidup yang hidup di Bumi ini ada beberapa macam, tidak hanya manusia saja, namun juga ada
binatang, tumbuhan, dan juga mikroorganisme. Semua ini hidp berdampingan di Bumi. Bahkan, ketika
hidup ndi Bumi kita juga perlu mengingat bahwa tidak hanya makhluk hidup saja komponen yang ada di
Bumi. Masih banyak komponen lain yang perlu kita perhatikan, seperti udara, batu, suhu, panas
matahari, dan lain sebagainya. Hal- hal seperti itu disebut sebagai komponen abiotik, disamping
makhluk hidup sendiri disebut sebagai komponen biotik. Baik komponen biotik maupun komponen
abiotik semuanya berdampingan menjadi satu membentuk suatu lingkungan hidup yang disebut dengan
ekosistem.

Berbicara mengenai ekosistem, di Bumi ini ekosistem dibagi emnjadi beberapa macam. Beberapa
contoh ekosistem yang sangat erat dengan kehidupan sehari- hari dan sangat sering kita temui adalah
ekosistem daratan dan perairan. Ekosistem perairan ini masih dibagi lagi menjdai beberapa macam
menurut jenis perairan itu sendiri, diantaranya ada ekosistem sungai, ekosistem danau, ekosistem laut,
dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini kita akan embicarakan menegani salah satu ekosistem
perairan yang ada di Bumi, yakni ekosistem air laut. Airtikel ini kaan membahas mengenai ekosistem air
laut, meliputi jenisanya, ciri-cirinya, manfaatnya, dan lain sebagainya.

Pengertian ekosistem air laut

Salah satu awal ketika kita membicarakan sesuatu, maka kita perlu mengenal apa yang kita bicarakan
tersebut. Maka dari itu kita sebaiknya mengenal apa itu ekosistem air laut terlebih dahulu. Ekosistem air
laut merupakan salah satu jenis ekosistem di Bumi yang dikenal juga dengan ekosistem bahari.
Ekosistem air laut ini merupakan ekosistem yang berada di perairan laut (baca: macam- macam laut).
Ekosistem air laut ini terdiri atas beberapa ekosistem lainnya yakni ekosistem perairan dalam, ekosistem
pantai pasir dangkal atau bitarol, dan ekosistem pasang surut. Ekosistem air laut ini didominasi oleh
perairan asin yang sangat luas dan merupakan ekosistem yang menjadi tempat tinggal berbagai biota
laut, mulai dari hewan ber sel satu, mamalia, invertebrata, hingga tanaman- tanaman laut seperti alga
dan terumbu karang.
Ciri- ciri Ekosistem Air Laut

Ekosistem air laut mempunyai ciri khusus yang membedakannya dengan ekosistem lainnya. Ciri- ciri
ekosistem laut ini secara umum adalah sebagai berikut:

Mempunyai variasi suhu, yakni perbedaan suhu antara bagian permukaan laut dengan bagian dalam
atau kedalaman air laut.

Memiliki tingkat salinitas yang tinggi, yakni semakin mendekati garis khatulistiwa maka salinitas semakin
tinggi.

Tidak terlalu dipengaruhi oleh keadaan iklim dan juga cuaca (baca: iklim di Indonesia).

Didominasi oleh NaCI hingga mencapai 75%.

Bagian- bagian Ekosistem Air Laut

Sebagai suatu ekosistem, ekosistem laut ini terdiri atas beberapa bagian. Secara umum, bagian- bagian
dari ekosistem air laut ini dilihat dari jarak dari pantai dan juga kedalamannya. Dilihat dari sudut
tersebut, ekosistem air laut dibedakan menjadi zona litoral, zona neritik, dan juga zona oseanik.

Zona litoral

Zona litoral ini juga disebut sebagai zona pasang surut, yakni merupakan zona yang paling atas atau
paing dangkal dari lautan. Zona litoral ini merupakan zona dari laut yang berbatasan langsung dengan
daratan. zona litoral ini juga merupakan zona yang terendam ketika air laut mengalami pasang, dan akan
terlihat seperti daratan ketika air laut surut. Di zona litoral ini, kita akan menemukan banyak hewan atau
sekelompok hewan, diantaranya adalah bintang laut, udang, kepiting, bulu babi, hingga cacing laut.

2. Zona neritik

Zona yang kedua adalah zona neritik. Zona neritik ini disebut juga dengan ekosistem pantai pasir
dangkal. Zona neritik ini merupakan bagian dari laut yang mempunyai tingkat kedalaman sekitar 200
meter, sehingga masih dapat ditembus oleh cahaya matahari hingga ke bagian dasar. zona neritik ini
merupakan zona yang banyak dihuni oleh berbagai jenis tumbuhan ganggang lalu atau rerumputan laut
dan juga berbagai jenis ikan. Do zona neritik ini kita akan menemukan suatu ekosistem lainnya yang
lebih kecil, yakni ekosistem terumbu karang, ekosistem pantai batu, dan ekosistem pantai lumpur.
Ketiga ekosistem tersebut disebut juga sebagai jenis- jenis dari ekosistem pantai pasir dangkal atau zona
neritik ini.

3. Zona oseanik

Dari kedua zonae sebelumnya, yakni zona litoral dan zona neritik, zona oseanik merupakan zona yang
paling dalam dari ekosistem air laut. Zona oseanik ini merupakan wilayah ekosistem air laut yang lepas,
yang mana kedalamannya sangat dalam. Saking dalamnya, zona ini sampai terlihat gelap. Zona oseanik
ini dibedakan menjadi dua macam, yakni zona batial dan juga zona abisal. Zona batial merupakan zona
yang memiliki kedalaman sekitaran 200 hingga 2000 meter. Zona batial mempunyai keadaan yang
remang- remang karena cahaya matahari yang masuk hanya sidkit sekali, sehingga tanpak remang-
remang.

Di zona batial ini kita tidak bisa menemukan produsen karena hanya dihuni oleh nekton (sejenis
organisme yang aktif berenang). Sementara zona abisal merupakan zona yang memiliki kedalaman yang
lebih jauh lagi yakni lebih dari 2000 meter. Zona abisal ini merupakan zona yang sama sekali tidak dapat
ditembus oleh cahaya matahari. Zona abisal ini dihuni oleh binatang- binatang predator, detrivitor atau
pemakan sisa organisme, dan juga pengurai. Secara umum, air di zona oseanik ini tidak dapat
bercampur dengan dengan air di permukaan air laut, hal ini karena keduanya memiliki perbedaan suhu.
Batas dari kedua bagian ini dinamakan daerah termoklin.

Itulah bagian- bagian dari laut apabila dilihat dari tingkat kedalamannya. Lalu jika dilihat berdasarkan
intesitas cahaya matahari (baca: bagian- bagian matahari) yang bisa masuk, ekosistem air laut dibedakan
atas zona- zona sebagai berikut:

Zona fotik, yakni merupakan zona yang mudah ditembus cahaya matahari dan mempunyai kedalaman
air kurang dari 200 meter. Di zona fotik ini kita akan menemui organisme yang melakukan fotosintesis.

Zona twilight, yakni zona yang mempunyai kedalaman air antara 200 hngga 2000 meter. Di zona ini,
cahaya matahari yang masuk hanya sedikit, oleh karena itu bersifat remang- remang.

Zona afotik, merupakan zona yang tidak dapat ditembus cahaya matahari sama sekali, yakni di kedalam
lebih dari 2000 meter.

Kemudian berdasarkan wilayah permukaan secara vertikal, laut dibedakan atas bebera zona berikut ini:

Epipelagik, yakni daerah yang berada di antra permukaan hingga kedalaman sekitar 200 meter.

Mesopelagik, yakni daerah dengan kedalaman antara 200 hingga 1000 meter.

Batiopelagik, yakni daerah jerang benua yang mempunyai kedalaman 200 hingga 2500 meter.

Abisalpelagik, yakni daerah yag mempunyai kedalaman 4000 meter.

Hadal pelagik, yakni daerah laut yang paling dalam dimana kedalaman lebih dari 6000 meter.

Itulah bagian- bagian dari ekosistem air laut apabila dilihat dari beberapa kriteria. Selanjutnya akan
dijelaskan mengenai macam- macam ekosistem air laut.
Jenis-jenis Ekosistem Air Laut

Ekosistem air laut merupakan ekosistem yang beraneka ragam. Berikut ini adala macam- macam dari
ekosistem air laut:

Ekosistem laut dalam. Ekosistem alut dalam ini terdapat di daerah laut paling dalam atau palung laut.
Ekossitem ini tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari. Organisme yang hidup di ekosistem ini adalah
predator dan ikan yang dapat memancaran cahayanya sendiri.

Ekosistem terumbu karang. Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang jernih. Banyak organisme yang
hidup di ekosistem ini, antara lain adalah terumbu karang, hewan spons, mollusca, bintang laut, ikan,
dan juga ganggang. Ekosistem terumbu karang ini mempunyai manfaat ekosistem terumbu karang bagi
biota laut dan manusia yang beraneka ragam.

Ekosistem estuari. Ekosistem ini berada di daerah percampuran air laut dengan air sungai. Di ekosistem
estuari ini terdapat ekosistem yang khas, yakni ekosistem padang lamun dan ekosistem hutan mangrove
(baca: ciri-ciri hutan mangrove).

Ekosistem pantai pasir. Ekosistem pantai pasir merupakan ekositem yang berada di pesisir pantai
dengan hamparan pasir. Tempat ini selalu terkena deburan ombak dan cahaya matahari yang kuat pada
siang harinya.

Ekosistem pantai batu. Ekosistem pantai batu ini merupakan ekosistem yang meiliki banyak bongkahan
batu yang besar maupun kecil. Banyak organisme yang hidup di ekosistem ini, misalnya ganggang
cokelat, kepiting, kerang, siput, dan juga burung.

Manfaat Ekosistem Air Laut

Ekosistem laut merupakan ekosistem yang banyak memberikan manfaat bgai kehidupan manusia.
beberapa manfaat dari ekosistem air laut antara lain:
Sebagai sumber makanan bagi manusia, baik hewani muapun nabati.
Sebagai pengontrol iklim di dunia
Sebagai pembengkit listrik tenaga angin, tenaga ombak, dan tenaga pasang surut.
Tempat rekreasi dan hiburan
Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laut, dan lainsebagainya.
Tempat barang tambang berada
Tempat penelitian dan juga riset
Sumber air minum
Jalur taransportasi.
Mata pencaharian penduduk lokal.

Anda mungkin juga menyukai