90
91
terutama aspek
pengendalian
pencemaran air,
pengendalian
pencemaran udara, dan
Pengelolaan LB3
3. Melaporkan Taat Melaporkan secara rutin pelaksanaan
pelaksanaan dokumen RKL/RPL
lingkungan/izin
lingkungan (terutama
aspek pengendalian
pencemaran air,
pengendalian
pencemaran udara, dan
Pengelolaan LB3)
mengembalikan tanah dari status wilayah yang telah mengalami kerusakan untuk
dikembalikan fungsinya perlu di adakan kegiatan Reklamasi.
Reklamasi merupakan pekerjaan yang bertujuan untuk memperbaiki atau
mengembalikan tata lingkungan hidup agar lebih berdaya guna dan berhasil guna.
Rekalamasi di daerah bekas penambangan dilakukan dengan cara pengambilan
kembali tanah penutup ke bekas daerah penambangan, kemudian dilakukan
penanaman tumbuhan untuk mengembalikan kestabilan tanah dan kesuburannya,
sehingga dapat ditanami tanaman produktif bagi penduduk setempat. Dalam hal
ini, tanah penutup yang dimiliki tidak mencukupi untuk menutupi seluruh area
bekas penambangan yang nantinya akan ditanami oleh pepohonan. Oleh karena
itu PT Berkah Jaya juga melakukan pengurukan dengan cara membeli tanah uruk
dari pihak lain agar rencana reboisasi lahan dapat berjalan baik.Daerah bekas
penambangan merupakan daerah yang rawan terhadap pengaruh air hujan karena
daerah tersebut terbuka, dimana kemungkinan pengikisan oleh air tinggi. Oleh
karena itu untuk menanggulangi dampak tersebut segera dilakukan reklamasi dan
rehabilitasi sampai tuntas terhadap daerah bekas tambang, kegiatan tersebut antara
lain :
1. Tahap persiapan
Persiapan lahan dilakukan pada daerah bekas area tambang yang
akan dilakukan reboisasi lahan sebagai usaha pemulihan daerah tambang.
Pekerjaan persiapan lahan meliputi penyusunan struktur tanah dan
perataan lahan dengan mengoperasikan bulldozer. Perataan tanah
dilakukan dengan cara menguruk area dengan tanah uruk yang memang
sengaja dibeli perusahaan untuk reklamasi lahan. Tinggi tanah urukan
adalah 1 m, sedangkan luas area yang akan diuruk adalah 200 Ha sehingga
banyaknya tanah uruk yang diperlukan adalah 2.000.000 m3 atau 33.333
truk tanah uruk ( 1 truk berkapasitas 60 m3). Biaya untuk pembelian 1 truk
tanah uruk adalah Rp 100.000 sehingga total biaya untuk keperluan
pengurukan tanah adalah Rp 3.333.300.000. Tahap persiapan ini dimulai
pada tahun terakhir penambangan.
95
Bibit yang akan ditanam dilepas dari polybag. Tanah yang meekat
pada akar dijaga jangan sampai berantakan agar perakaran bibit
tidak rusak.
Penanaman dilakukan sampai sebatas leher akar atau sama
dalamnya seperti sewaktu masih dalam persemaian. Letak akar
cabang diusahakan tersebar ke segala arah.
Tanah disekitar batang dipadatkan dan diratakan supaya tidak
terdapat rongga udara di anatara akar dan tidak terjadi genangan air.
3. Pemeliharaan Revegetasi
Pemeliharaan tanaman revegetasi bertujuan untuk menjaga semua
tanaman yang direvegetasi tumbuh baik dan sehat. Selain itu,
pemeliharaan ini menjaga semua jenis tumbuhan yang ditanam agar tidak
mengalami gangguan atau kerusakan baik yang disebabkan oleh kegiatan
manusia ataupun sebagai akibat dari kegiatan hama dan penyakit yang
dapat menyerang tanamanan. Kegiatan pemeliharaan tanaman yang di
lakukan :
1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati atau rusak dan sakit
untuk memperoleh presentase tumbuhan > 95% harus dilakukan 15-30
hari sesudah penanaman.
2. Pengendalian tanaman pengganggu
Pengendalian hama bertujuan untuk mengurangi atau memperkecil
persaingan akar antara tanaman pokok dan tanaman pengganggu.
Pengendalian tanaman penganggu dilakukan secara manual berupa
penyiangan dan kimiawi berupa penyemprotan bahan herbisida.
3. Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk memacu pertumbuhan tanaman.
4. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian ham dan penyakit secara kimiawi hanya akan dilakukan
pada saat mendesak. Pengendalian dilakukan dengan mengikuti petunju
secara tepat dan benar.
97
Tabel 8.2
Dampak dan Tolak Ukur Dalam Upaya Pemantauan Lingkungan
Jenis dampak Tolak ukur Peraturan yang Diacu
Pemukiman : 55dB
SO2 = 20 mg/m 3
CO = 0,05%
Opasitas = 20%
Bosch = 47%
Pb = 60,00 uwm 3
Tabel 8.3
Komponen Lingkungan yang Terkena Dampak Penting
Komponen Jenis Dampak Tolak Ukur
Lingkungan
sarana/prasarana dan
kegiatan tambang
Reklamasi lahan bekas
tambang dilakukan secara
bertahap
Sosial Perbedaan persepsi dan Masyarakat mentolerir
Ekonomi kepentingan serta dan tidak ada keresahan
Budaya munculnya keresahan masyarakat
masyarakat Tidak terjadi
Kecemburuan dan kecemburuan sosial
keresahan bagi yang tidak maupun keresahan
berkesempatan bekerja masyarakat.
Penyerapan tenaga Masyarakat setempat
kerja dan peningkatan bekerja dalam kegiatan
pendapatan pertambangan yang
Kesenjangan dilakukan pemrakarsa
sosial,berkurangnya sifat Dampak tidak terjadi
gotongroyong, benturan dan tidak timbul benturan
budaya budaya
Gejolak sosial akibat Setelah tambang selesai
pengangguran tidak muncul tambang
rakyat tanpa izin
bertanggung jawab kepada Kepala Teknik Tambang atau Manajer Tambang (lihat
pada struktur organisasi):
Kepala Teknik
Tambang
Pengawas Pengawas
Teknis Operasional
Manager K3
Program K3
no yes
Zero Accident
Gambar 8.1
Organisasi Manajemen Keselamatan Kerja
8.2.3 Peralatan
Peralatan-peralatan dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja telah
PTBerkah Jaya sediakan di masing-masing area sesuai dengan kebutuhan dan
risiko yang mungkin timbul pada area tersebut.
Peralatan-peralatan dan area yang PT Berkah Jaya klasifikasikan meliputi:
102
Tabel 8.4
Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
No Lokasi Peralatan Keselamatan dan Jumlah
Kesehatan Kerja
a. Laporan kecelakaan