Anda di halaman 1dari 6

MITRA PUSTAKA

Home ▼

M o n d a y, M a y 1 3 , 2 0 1 3

LAPORAN PRAKTIKUM IPA LISTRIK DAN MAGNET

.    KELISTRIKAN
1.      Judul Percobaan 1: Muatan Listrik
a.      Tujuan
1.      Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul
dari sifat muatan.
2.      Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

b.      Alat dan Bahan


1.      Bola pingpong 2 buah.
2.      Benang jahit secukupnya.
3.      Lembaran wool dan nilon.
4.      Tas plastic.
5.      Isolasi.
6.      Sisir plastic.
7.      Potongan kertas yang kecil-kecil.
     
c.       Cara Kerja
1.          Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju
beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada bola pingpong dan
mengamati apa yang terjadi?
2.          Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian
mendekatkannya pada potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja
dan mengamati apa yang terjadi?
3.          Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan
mmengamati apa yang terjadi?
4.          Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian
menggantungkannya kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan
isolasi). Setelah itu mendekatkan pada kedua buah bola tetapi jangan
sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang terjadi?
5.  Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu
       

mendekatkan keduanya dan mengamati yang terjadi?


6.      Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.

d.      Dasar Teori


Muatan listrik, Q, adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q
adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat
dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif)
maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau
materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom
yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan
tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu
muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom
yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang
mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan.

Alat pengukur torsi (gaya yang sangat lemah) buatan Charles Coulomb untuk
mengukur muatan listrik.

e.       Data Hasil Pengamatan

Bola Bola pingpong kanan digosok dengan


pingpong kiri
digosok
wool plastik nilon
dengan
Wool tarik tarik tarik
menarik menarik menarik
Plastic tarik tolak tarik
menarik menolak menarik
Nilon tarik tarik tolak
menarik menarik menolak

f.       Analisis Data


1.      Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola  pingpong.
2.      Ada muatan listrik.
3.          Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada
sisir sudah habis.
4.      Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5.       Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan
 listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.

g.       Kesimpulan
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.
h.      Pertanyaan
1.      Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2.      Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
3.          Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui
benda A menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan
negative maka tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
4.          Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis
maupun muatan yang berlawnan?

i.        Jawaban Pertanyaan


1.      Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak  mengandung muatan
listrik.
2.      Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3.          Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C
menarik D. Diketahui A bermuatan negative maka:
-  B bermuatan positif
-  C bermuatan negatif
-  D bermuatan  positif
4. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan
    berlawanan adalah tarik menarik.

2.      Judul Percobaan 2: Arus dan Tegangan Listrik


a.      Tujuan
1.      Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2.      Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

b.      Alat dan Bahan


1.      Baterai 1,5 volt 3 buah.
2.      Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3.      Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A  3buah.
4.      AVO meter 1 buah.
5.      Dudukan baterai 3 buah.

c.       Cara Kerja


1.      Percobaan arus listrik:
a.            Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar
rangkaiannya.
b.          Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada
kutub (-).
c.       Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola
lampu (memilih saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu
menyala menandakan adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju
kutub (-). Tetapi jika belum menyala langgsung memeriksa sebabanya.
d.      Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan
menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika
tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya
arus yang mengalir.
e.       Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.
2.      Percobaan 2 tegangan listrik
a.       Membuat rangkaian seperti gambar dibawah ini.
b.      Kemudian membuat ragkaian seperti gambar berikut.
c.       Melanjutkan dengan membuat rangakian seperti gambar berikut.
d.      Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan
3 buah baterai yang dirangkai secara seri.
e.       Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda

d.      Dasar Teori


a.      Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh
arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam
satuan mikroAmpere ( ) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat
kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan
sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah
konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada
voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional.
Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan
Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus
sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu
sama lain dalam ruang hampa udara.
b.      Tegangan listrik(kadang disebut sebagai Voltase)
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik
dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya,
suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau
ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan
listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat
bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu
konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
e.       Data Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan Jenis Bahan
No Bahan Lampu Konduktor
menyala tidak ya Tidak
1 Kawat besi √ √
2 Kawat √ √
tembaga
3 Sendok √ √
kawat
4 Kayu √ √
5 Karet √ √
penghapus
6 Grafit (mata √ √
pensil)
7 Kertas √ √
8 Tas plastic √ √
9 Air keran √ √
10 Air garam √ √

f.       Analisis Data


1.      Analisis percobaan arus listrik
a.         Menyusun rangkaian listrik dangan 3 baterai secara seri:
b.              Menghubungkan kabel merah dengan kutub (+) dan kabel hitam
dengan kutub (-).
c.                Salah satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu.
Ternyata lampu menyala. Hal ini menandakan adanya aliran listrik
dari kutub positif menuju kutub negative.
d.        Nyala lampu menunjukkan adanya arus yang mengalir.

2.       Hasil Pengamatan: Tegangan Listrik


a.     Rangkaian listrik seperti gambar dibawah ini:
Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut
tidak ada tegangan listrik
b.     Membuat rangkaian listrik
 
Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang
karena muatan listrik yang mengalir lebih besar.
c.    Membuat rangkaian listrik:
                                 Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang
          karena muatan listrik yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini   
      disebabkan jumlah baterainya juga lebih banyak.
d.    Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:
      Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena 
      jumlah baterai bamyak, sehingga muatan listrik yang
      mengalir juga besar.

g.      Kesimpulan
1.          Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan
listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
2.          Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan
listrik.

Share

Link ke posting ini


Create a Link

‹ Home ›
View web version

Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai