Anda di halaman 1dari 8

Penerapan Kaidah Dasar Bioetik dalam Praktik Medis

Desi Deviana Djokohartono

Mahasiswa-Mahasiswi Fakultas Kedokteran Ukrida Semester I Angkatan 2015

Jalan Arjuna Utara No. 6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Abstrak

Bioetik adalah cabang dari etika yang secara khusus membahas etika dalam praktik medis
yang meliputi pengobatan, tindakan dokter, hak-hak pasien, dan praktik-praktik ilmu biologi
terkait. Di dalam praktik medis penerapan dan penggunaan bioetik atau etika kedokteran
sangat penting. Seorang dokter harus bisa menerapkan kaidah dasar bioetik seperti
beneficence, non maleficence, justice dan autonomy dalam setiap tindakan yang akan
dilakukan. Penerapan 4 prinsip dasar juga harus disesuaikan dengan kondisi pasien.

Kata kunci : Bioetik, Autonomy

Abstract

Bioethics is a branch of ethics that specifically addresses ethics in medical practice that
includes treatment, the actions of doctors, patients' rights, and practices related to biological
sciences. Medical practice in the application and use of bioethics or medical ethics is very
important. A doctor should be able to apply the basic rules of bioethics like beneficence, non-
maleficence, justice and autonomy in every action to be performed. Application of four basic
principles must also be adapted to the patient's condition.

Key words : Bioethics, Autonomy

I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan masyarakat pada zaman sekarang, keberadaan seorang


dokter sangatlah penting. Banyak pula para generasi-generasi muda memilih
untuk masuk sekolah kedokteran, ada pula yang berpikiran masuk sekolah dokter

1
sudah menjadi tren di masa kini. Namun masyarakat membutuhkan dokter yang
mempunyai keterampilan yang memadahi dan pelayanan yang memuaskan.

Oleh karena itu, diperlukan dokter-dokter yang mempunyai kompeten yang


baik dan yang paling mendasar adalah etikanya yang baik sehingga layak menjadi
dokter. Karena banyak orang membutuhkan dokter yang tidak hanya pandai
namun beretika selayaknya dokter yang baik.

1.2 Skenario

Seorang pasien anak laki-laki berusia 10 tahun dirawat di sebuah rumah sakit
dengan penyakit kanker stadium lanjut. Pasien tersebut dirawat untuk pengobatan
lebih lanjut. Orang tua pasien bukanlah orang kaya, tetapi orang tuanya ingin
terapi anaknya tetap berlanjut. Dokter tidak yakin obat-obat yang diberikan dapat
membantu. Karena berdasarkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya pada
penyakit ini, pasien tetap meninggal walaupun telah diterapi dengan kemoterapi.
Akhirnya dokter memustuskan untuk menjelaskan kepada orang tua pasien bahwa
kondisi anaknya kurang baik dan kemungkinan untuk sembuh sangat kecil walau
diterapi dengan obat-obatan, tetapi dokter tidak mengatakan kepada orang tua
pasien untuk tidak membeli obat-obat tersebut.

1.3 Rumusan Masalah

1. Orang tua tetap ingin melanjutkan terapi pada anaknya, walaupun menurut
dokter pasien tetap bisa meninggal.
2. Dokter tidak memberitahu orang tua pasien agar tidak membeli obat kepada
pasien.
3. Dokter tidak yakin obat yang diberikan dapat membantu.

1.4 Analisis Masalah

 Menghargai hak pasien


 Tidak mengintervensi orang tua pasien dalam mengambil keputusan

2
 Berterus terang
 Membiarkan orang tua pasien mengambil keputusan
 Sabar menunggu keputusan yang orang tua pasien ambil
 Tidak berbohong pada pasien
 Menjaga hubungan

1.5 Hipotesis

Dokter menggunakan kaidah dasar bioetik AUTONOMY pada kasus tersebut.

1.6 Sasaran Pembelajaran

1. Mahasiswa mampu mengetahui tentang kaidah dasar bioetik.


2. Mahasiswa mampu menerapkan kaidah dasar bioetik dalam praktik medis.
3. Mahasiswa mampu memperdalam salah satu prinsip dasar kaidah dasar bioetik
yaitu prinsip dasar Autonomy.

II. Pembahasan
2.1 Definisi Bioetik

Bioetika terbentuk dari dua kata Yunani yaitu bios : hidup dan ethos : adat
istiadat/moral yang secara umum diartikan menjadi etika hidup. Bioetika dalam
arti luas bioetika diartikan sebagai etika dalam ilmu-ilmu biologis, obat,
perawatan, pemeliharaan kesehatan, dan bidang-bidang medis yang terkait.1

Bioetik didefinisikan sebagai cabang dari etika yang menyelidiki masalah


khusus yang timbul dari praktik medis dan biologi. Termasuk pengobatan, hak-
hak pasien, hak-hak dokter, batasan-batasan intervensi yang dapat diterima dan
eksperimen (seperti aborsi, eutanasia, dll) dan juga prioritas penelitian genetik
dan aplikasinya.1

Menurut Fransese Abel, bioetik adalah studi interdisipliner (bidang lain)


tentang masalah yang bisa ditimbulkan dari perkembangan ilmu biologi dan ilmu

3
kedokteran, pada skala mikro dan makro, dampak dan nilai yang akan terjadi
pada masyarakat luas di masa kini maupun masa yang akan datang.1

Pada tahun 1979 ada dua ahli filsafat yang menerbitkan sebuah buku berjudul
Principles of Biomedical Ethics yang ditulis oleh Tom Beauchamp dan James
Childress. Dua ahli filsafat inilah yang menekankan 4 prinsip dasar dari kaidah
dasar bioetik.2
Didalam kaidah dasar bioetik dibagi menjadi 4 prinsip dasar, yaitu :
 Beneficence
 Non Maleficence
 Justice
 Autonomy

2.2 Beneficence ( Berbuat Baik )

Adalah prinsip “berbuat baik” yang memberi manfaat dan menolong


seseorang yang membutuhkan pertolongan. Dalam pemberian pertolongan ini
jangan sampai orang tersebut mengalami tindakan yang merugikan.2

Prinsip dasar ini digunakan dalam etika kedokteran pada kasus dimana
keadaan pasien sadar, wajar dan tidak dalam keadaan gawat darurat yang dimana
dokter harus memberikan penanganan yang baik untuk kepentingan pasien.

2.3 Non Maleficence ( Tidak Merugikan )

Adalah prinsip “tidak merugikan” yang mewajibkan kita untuk melakukan


tindakan yang jangan sampai merugikan orang lain. Prinsip ini sama dengan salah
satu prinsip Hippocrates yaitu Primum non nocere yang berarti bahwa yang
terpenting adalah jangan sampai merugikan.2

Prinsip dasar ini digunakan dalam etika kedokteran apabila kondisi pasien
dalam keadaan gawat darurat atau berubah menjadi kondisi gawat darurat yang
dimana seorang dokter harus melakukan sanggup mencegah pasien dalam bahaya

4
atau meminimaliskan resiko yang akan dialami pasien sehingga pasien tidak
merasa dirugikan.

2.4 Justice ( Adil )

Adalah prinsip yang memberikan arti untuk bertindak seadil-adilnya dalam


pembagian beban atau manfaat, pembagian barang dan jasa dengan ukuran adil
atau tidak berat sebelah.2

Prinsip dasar ini digunakan dalam etika kedokteran untuk membahas hak
orang lain (pihak ketiga) selain hak pasien itu sendiri. Tindakan yang dokter
lakukan harus universal yang melihat dari sudut pandang orang lain selain pasien
itu sendiri misalnya keluarga, atau pihak ketiga tertentu.

2.5 Autonomy ( Kebebasan )

Adalah prinsip bahwa seseorang berhak untuk memutuskan apa yang ia


kehendaki sendiri menurut keinginannya sendiri tanpa paksaan. Autonomy
berasal dari kata Yunani, auto : sendiri dan nomos : memerintah. Dahulu kala di
Yunani suatu kota boleh memerintah kotanya sendiri, istilah ini yang diterapkan
kepada orang perseorangan dalam arti ia berhak bertindak dan memutuskan apa
yang ia kehendaki terhadap dirinya sendiri yang disebut dengan hak otonomi.2

Prinsip dasar ini digunakan dalam etika kedokteran dimana pasien berhak
untuk memutuskan untuk menentukan nasibnya sendiri dan dalam prinsip ini
seorang dokter harus membiarkan, menyetujui, dan mendukung pasien demi
dirinya sendiri. Dokter harus menghormati keputusan sang pasien ambil untuk
diri pasien itu sendiri.

2.6 Penggunaan Prinsip Autonomy dalam Skenario

 Menghargai hak pasien

5
Dalam skenario diatas dijelaskan bahwa dokter menghargai keputusan orang
tua pasien untuk membiarkan anaknya tetap menjalani terapi kemoterapi,
walaupun dokter sudah menjelaskan bahwa terapi tersebut tidak akan
menolong banyak pasien (anaknya) tersebut.

 Tidak mengintervensi orang tua pasien dalam mengambil keputusan


Dalam skenario diatas dijelaskan bahwa dokter tidak mengintervensi atau
mempengaruhi orang tua pasien dalam mengambil keputusan, dokter hanya
menjelaskan apabila terapi tersebut tetap dijalankan akan sulit untuk
menyembuhkan pasien berdasarkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang
dokter tersebut lalui, tetapi dokter tidak memaksakan kehendaknya untuk
pasien dan orang tuanya.

 Berterus terang
Dalam skenario dijelaskan bahwa dokter sudah menjelaskan pada orang tua
pasien bahwa pasien (anaknya) sudah dalam kondisi yang tidak baik dan
kemungkinan untuk sembuh juga sangat kecil dan dokter tidak yakin akan
obat-obatan dan terapi yang diberikan akan menolong.

 Membiarkan orang tua pasien mengambil keputusan


Dalam skenario dijelaskan bahwa dokter membiarkan orang tua pasien untuk
mengambil keputusannya untuk kelanjutan perawatan anaknya, dan dokter
tetap melanjutkan terapi kemoterapi tersebut sesuai keinginan orang tua
pasien.

 Sabar menunggu keputusan yang diambil orang tua pasien


Dalam skenario dijelaskan dokter menunggu keputusan orang tua pasien untuk
perawatan yang akan dijalani pasien (anaknya) setelah dokter tersebut
menjelaskan keadaan dan hasil yang mungkin terjadi pada perawatan terapi
yang diambil dan dokter pun melanjutkan perawatan terapi kemoterapi sesuai
keinginan orang tua pasien.

 Tidak berbohong pada pasien

6
Dalam skenario dijelaskan bahwa dokter menyatakan dan memberitahu orang
tua pasien tentang kondisi anaknya yang kurang baik dan kemungkinan untuk
sembuh sangat kecil walau melakukan terapi kemoterapi dan mengkomsumsi
obat-obatan tersebut.

 Menjaga hubungan
Dalam skenario dijelaskan dokter tetap menjaga hubungan kontrak anatar
dokter dengan pasien dan orang tua pasien selama pasien tersebut menjalani
perawatan terapi kemoterapi dan komsumsi obat-obatan yang diberikan.

III. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan kasus/skenario menjelaskan penggunaan kode etik dalam


bidang kedokteran sangatlah penting dalam menghadapi pasien yang memiliki latar
belakang, riwayat, atau kehidupan yang berbeda. Dari kasus/skenario yang diberikan
terkandung salah satu prinsip dasar dari kaidah dasar bioetik yaitu prinsip dasar
Autonomi, dimana dokter tersebut menyerahkan segala keputusan yang pasien ambil
yang diwakilkan oleh orang tua pasien karna pasien masih tergolong anak-anak yang
masih berusia 10 tahun. Dokter tersebut menjalankan perannya sebagaimana
seharusnya dimana dokter tersebut sudah berterus terang bahwa pasien dalam kondisi
yang kurang baik dan kemungkinan untuk sembuh sangat kecil dan terapi kemoterapi
dan obat-obat yang dikomsumsipun tidak akan menolong banyak bagi pasien tersebut.
Kembali lagi bahwa dokter tersebut menggunakan prinsip dasar Autonomi dalam
menangani pasien dengan mengembalikan dan menghormati keputusan orang tua
pasien atas kelanjutan perawatan pasien (anaknya).

Daftar Pustaka

1. Pengertian Bioetika [https://id.wikipedia.org/wiki/Bioetika] (Diakses pada tanggal


19 September 2015)
2. Guwandi, J. 2000. Kumpulan Kasus BIOETHICS & BIOLAW. Balai penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

7
8

Anda mungkin juga menyukai