Anda di halaman 1dari 3

Pancasila dan Agama

Impian pendirian negara islam tak pernah pudar namun juga tidak
mendapat dukungan penuh dari penduduk bangsa yang mayoritas muslim. Hal ini
terjadi karena beberapa hal, pertama banyaknya kelompok islamis yang memiliki
pendirian, pedoman, ide, dan cara dakwah yang berbeda beda. Dimana beberapa
kelompok islamis ini memiliki perbedaan dengan kelompok islamis yang lain,
dengan adanya perbedaan tersebut suatu kelompok tidak dapat menerima ide,
kepercaan ataupun cara dakwah yang menurut kelompok tersebut benar. Berbagai
macam perbedaan tersebut merupakan salah satu penyebab sulitnya
mempersatukan islam sendiri.

Kedua, ciri khas masing masing kelompok pergerakan islam di Indonesia,


seperti kelompok islam radikal dan kelompok jihadis tentu ditentang mayoritas
muslim. Karena, berjuang untuk menyebarkan islam dan ideologinya
menggunakan kekerasan serta melakukan kekerasan kepada aparat negara.
Dimana hal ini bukan merupakan bentuk untuk cara dakwah yang rasional dan
sesuai dengan zamannya. Mayoritas muslim pun juga tidak mau untuk di cap
bahwa islam merupakan kelompok radikal. Maka dari itu, kelompok Gerakan
islam yang tidak terbuka sulit berkembang dan banyak ditentang di Indonesia.

Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Kelompok islam dengan ciri-cirinya masing-masing memiliki impian untuk
menjadikan Indonesia menjadi negara islam dengan menyebarkan ideologi
kekhilafahan dan berlandaskan syariat islam. Beberapa kelompok islam percaya
bahwa, menjadikan Pancasila sebagai asas dan pedoman merupakan suatu
kemusyrikan. Seharusnya hal ini dapat ditelaah, bahwa Pancasila sebagai asas
dasar negara merupakan suatu dasar untuk mengatur masyarakat didalamnya.
Bukan karena kita percaya dan menyembah Pancasila dan lambangnya itu sendiri.

Nilai Pancasila yang tertanam harus ditegakkan dan dijadikan landasan


kemasyarakatan. Sebenarnya pancasila dan islam itu hal yang sejalan, Pancasila
tidak bertentangan dengan agama. Nilai yang terkandung dalam Pancasila dengan
nilai universal islam sesuai dengan Maqasid Syariah.
Sila pertama, ke-Tuhan-an Yang Maha Esa. Dengan ditekankanya ke-
Tuhan-an Yang Maha Esa merupakan suatu Tauhid. Karena semangat
kemahaesaan Tuhan yang diagungkan sebagaimana dalam ayat al-qur’an pada
QS.Al-Baqarah :163, yang artinya “dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa;
tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” Sila
pertama juga dapat dilihat pada QS. An-Nisa:36, QS. Al-An’am:151 dan masih
banyak lagi. Semua ayat ini mengandung arti untuk selalu mengesakan Tuhan.

Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dari sila ini dapat
difahami bahwa adanya hubungan yang harus dijalankan secara beradab dan
berakhlak. Dalam Al-Quran, banyak ayat ayat yang menjelaskan mengenai posisi
manusia dan kemanusiaan serta hubungan antar manusia itu sendiri, diantaranya
pada QS. Hud;61, QS. Ibrahim:32-34, QS. Ar-rahman:3-4.

Membunuh manusia dengan alasan kafir menurut pandangan islam sangat


bertentangan. Nabi Muhammad SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak
manusia, maka sebagai seorang muslim harus memiliki sifat perikemanusiaan
yang sejalan dengan Al-Quran dan hadist Nabi. Dalam hadist-hadistnya, Nabi
sering mendefinisikan seorang muslim sebagai “Man Salima Al-Muslimun Min
Yadihi Wa Lisanihi.” Yaitu orang yang mampu menjaga lidah dan tangannya
untuk tidak menyakiti sesama.

Sila ketiga, Persatuan Indoneisa. Dalam Al-Quran, persatuan merupakan


prinsip dalam membangun komunitas. Terdapat anjuran untuk bersatu dan ada
teguran keras terhadap perpecahan. Semangat persatuan dapat kita temukan
dalam QS. Al-An’am:153, QS.Ar-Rum:30-32. Nabi pun menjalin persatuan dengn
kelompok kelompok sosial dari kalangan Ahli Kitab.

Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


dalam Permusyawaratan Perwakilan. Semangat yang terkandung dalam sila ini
adalah semangat untuk melawan segala bentuk kekuasaan sewenang-wenang ke
dalam sistem totalitarianisme dan otoritarianisme dalam pemerintahan. Semangat
ini sejalan dengan islam, karena Islam menolak dengan tegas kekuasaan yang
terpusat kepada individu atau segelintir elit tertentu.
Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Maka jika
menolak Pancasila, berarti mengabaikan keadilan dan membela kezaliman. Sila
kelima dalam Pancasila sangat menjunjung tinggi keadilan, semangat yang selalu
digaungkan Al-Quran dalam berbagai ayatnya. Dalam al-Quran, menjunjung
tinggi keadilan merupakan bentuk amal yang dekat dengan ketakwaan. Ayat-ayat
yang berbicara keadilan terdapat pada QS. An-Nisa: 58, 135, al-Maidah: 8, al-
An’am: 152-153.

Organisasi islam yang terbuka dan merupakan kepercayaan mayoritas


muslim di indonesia adalah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Karena kedua
organisasi ini lebih memilih membangun masyarakat islam. Sehingga masyarakat
islam di Indonesia juga memelihara asas Pancasila untuk kehidupan
bermasyarakat.

Jadi kesimpulannya adalah, kami tidak setuju jika indonesia dijadikan


negara islam. Kami setuju jika islam tetap menjadi salah satu acuan dalam
pembuat UU ataupun aturan negara, tetapi tetap fleksibel dan tidak menyudutkan
agama lain.

Anda mungkin juga menyukai