Anda di halaman 1dari 10

A.

Judul :
Tegangan Permukaan Cairan Cara Cincin Du nouy
B. Tujuan :
Menentukan tegangan permukaan cairan tunggal dan atau larutan serta
tegangan antar muka dua cairan yang saling tidak campur
C. Dasar Teori
Tegangan yang terjadi pada air akan bertambah dengan penambahan garam-garam
anorganik atau senyawa-senyawa elektrolit, tetapi akan berkurang dengan penambahan
senyawa organic tertentu antara lain sabun. didalam teori ini dikatakan bahwa penambahan
emulgator akan menurunkan dan menghilangkan tegangan permukaan yang terjadi pada
bidang batas sehingga antara kedua zat cair tersebut akan mudah bercampur (Mawarda,2009).
Pengukuran tegangan permukaan atau tegangan antar muka :
 Metode kenaikan kapiler
Tegangan permukaan diukur dengan melihat ketinggian air/cairan yang naik melalui
suatu kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan
permukaan tidak bisa untuk mengukur tegangan antar muka.
 Metode tersiometer Du-Nouy
Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan untuk mengukur tegangan permukaan ataupun
tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang diperlukan untuk melepaskan
suatu cincin platina iridium yang dicelupkan pada permukaan sebanding dengan tegangan
permukaan atau tegangan antar muka dari cairan tersebut.(Sukardjo.2002)
Pada percobaan tegangan permukaan atau antar muka ini metode yang digunakan yakn i
tensiometer Du-Nouy dimana Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan untuk mengukur
tegangan permukaan ataupun tegangan antar muka. Untuk penentuan tegangan permukaan
saja dapat menggunakan metode kenaikan kapiler. Sedangkan Prinsip dari alat ini adalah
gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina iridium yang dicelupkan pada
permukaan sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka dari cairan
tersebut.
Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan
mempengaruhi besarnya tegangan permukaan terutama molekul zat yang berada pada
permukaan cairan berbentuk lapisan monomolecular yang disebut dengan molekul
surfaktan.(Atkins,1994)
Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh beberapa factor
diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan
mempengaruhi besarnya tegangan permukaan terutama molekul zat yang berada pada
permukaan cairan berbentuk lapisan monomolecular yang disebut dngan molekul surfaktan.
Faktor-faktor yang menpengaruhi :
- Suhu
Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya
energy kinetik molekul
- Zat terlarut (solute)
Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi tegangan permukaan.
Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga tegangan permukaan
akan bertambah besar. Tetapi apabila zat yang berada dipermukaan cairan membentuk
lapisan monomolecular, maka akan menurunkan tegangan permukaan, zat tersebut biasa
disebut dengan surfaktan.
- Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena
cnderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai
orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu
contoh dari surfaktan.

Struktur surfaktan secara 3 dimensi


Molekul surfaktan yang bersifat amfifil yaitu suatu molekul yang mempunyai dua
ujung yang terpisah, yaitu ujung polar (hidrofilik) dan ujung non polar (hidrifobik). Sifat
surfaktan yang amfifil menyebabkan surfaktan diadsorpsi pada antar muka baik itu cair/gas
(yang tidak saling bercampur).
Surfaktan akan selalu berada pada antar muka suatu cairan (berbeda jenis), bila jumlah
gugus hidrofil dan lipofilnya seimbang. Tapi, apabila suatu surfaktan memiliki gugus hidrofil
lebih besar lipofil, maka surfaktan akan lebih berada pada fase air dan sedikit berada pada
antar muka. Sebaliknya, bila suatu surfaktan memiliki gugus hidrofil lebih kecil dari lipofil
maka surfaktan akan lebih berada pada fase minyak dan sedikit berada pada antar muka.
Surfaktan dapat digunakan menjadi dua golongan besar yaitu, surfaktan yang larut
dalam minyak dan surfaktan yang larut dalam pelarut air.
Surfaktan yang larut dalam minyak : Ada tiga yang termasuk dalam golongan ini, yaitu
senyawa polar berantai panjang, senyawa fluorocarbon, dan senyawa silicon.
Surfaktan yang larut dalam pelarut air : Golongan ini banyak digunakan antara lain
sebagai zart pembasah, zat pembusa, zat pengemulsi, zat anti busa, detergen, zat flotasi,
oencegah korosi, dan lai-lain. Ada empat yang temasuk dalam golongan ini yaitu surfaktan
anion yang bermuatan negative, surfaktan yang bermuatan positif, surfaktan nonion yang tak
terionisasi dalam larutan, dan surfaktan amfoter yang bermuatan negative dan positif
bergantung pada pH-nya.
Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan
hydrogen pada permukaan. Hal ini dilakukan dengan menaruh kepala-kepala hidrofiliknya
terentang menjauhi permukaan air. Sabun dapat membentuk misel (miceves), suatu molekul
sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon dari
molekul sabun bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat non polar, sedangkan ujung ion
bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karena adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul
sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air, tetapi dengan mudah akan
tersuspensi di dalam air. Larutan surfaktan dalam air menunjukkan perubahan sifat fisik yang
mendadak pada daerah konsentrasi yang tertentu. Perubahan yang mendadak ini disebabkan
oleh pembentukan agregat atau penggumpalan dari beberapa molekul surfaktan menjadi satu,
yaitu pada konsentrasi kritik misel (KMK).
Tegangan permukaan juga merupakan sifat fisik yang berhubungan dengan gaya
antarmolekul dalam cairan dan didefinisikan sebagai hambatan peningkatan luas permukaan
cairan. Awalnya tegangan permukaan didefinisikan pada antar muka cairan dan gas. Namun,
tegangan yang mirip juga ada pada tegangan antar muka cairan-cairan, atau padatan dan gas.
Tegangan semacam ini secara umum disebut dengan tegangan antar muka (Douglas.2001).
D. Alat dan Bahan

a. Alat-alat percobaan
No Nama Alat Kategori Gambar Fungsi
1. Tensiometer 1 Mengukur tengangan
Du Nouy permukaan ataupun tegangan
antarmuka.

2. Termometer 1 yaitu Untuk mengukur suhu


larutan

3. Gelas kimia 1 Digunakan sebagai


wadah dari suatu larutan dan
membuat larutan

4. Gelas ukur 1 Untuk mengukur suatu larutan.

5. Neraca 2 Digunakan untuk menimbang


westphal
b. Bahan
No Nama Kategori Sifat kimia Sifat fisik
Bahan
1. Alkohol Umum - Mudah terbakar - Titik cair dan titik didihnya
meningkat sesuai dengan
- Bersifat heteropolar
bertambahnya Mr alkanol
- mudah larut dalam air
- cairan tidak berwarna (jernih)
- dan berbau khas
2. Aseton Umum - tidak bercampur dengan air - berat jenis 0,787 g/mL
- larut dalam eter dan alcohol - titik didih 56oC
- merupakan asam lemah - titik beku -95oC
- mudah terbakar - tidak berwarna
- berbau khas - memiliki berat molekul 58
- volatile (mudah menguap) g/mol
- beracun
3. Aquades Umum - pelarut polar - cairan bening tak berwarna
- merupakan ion H+ , yang - titik didih 1000 C
berasosiasi dengan OH- - titik lebur 00 C (273,15 K)
4. MgCl2 Khusus - logam yang kuat, putih - Rapat massa 1,738 gram/cm3
keperakan, - Massa atom relatimya 24,
- akan menjadi kusam jika - dan nomor atomnya 12.
dibiarkan pada udara.
- Magnesium meleleh pada suhu
- bentuk serbuk, logam ini 111°C.
sangat reaktif
- bisa terbakar dengan nyala
putih apabila udaranya
lembab.
- Ketika dibakar dalam udara,
menghasilkan cahaya putih
yang terang.
5. NaCl Umum - Bau: Sedikit. - penampilan: Solid. (Bubuk
- Rasanya: Garam. kristal padat.)
- Mudah larut dalam air - Berat Molekul: 58,44 g / mol
dingin, air panas.
- Warna: Putih.
- Larut dalam gliserol, dan
amonia. - pH (1% soln / air): Netral 7
- Sangat sedikit larut dalam - Titik Didih: 1413 ° C (2575,4 °
alkohol. F)
- tidak larut dalam Asam - Melting Point: 801 °C (1473,8
klorida. ° F)
- Spesifik Gravity: 2.165
6. Benzene Khusus - Benzena tidak dapat larut air - Benzena merupakan senyawa
tetapi larut dalam pelarut yang tidak berwarna.
nonpolar - Benzena berwujud cair pada
- Benzena merupakan cairan suhu ruang (270C).
yang mudah terbakar - Titik didih benzena : 80,10C,
- mempunyai bau yang manis Titik leleh benzena : -5,50C
E. Prosedur Kerja

 Kalibrasi alat

Cincin du nouy

Menggunakan pinset untuk memegang cincin


Membersihkan cincin dengan mencelupkannya kedalam
alkohol
Membakar sebentar dengan pembakar bunsen
Menggunakan cincin pada lengan torsi

Alat siap digunakan

 Menghitung rapat massa

Aalk
Alcohol Aquades NaCl Benzene NaCl Aseton Benzene
+ air

Memasukkan masing-masing larutan kedalam gelas


piala

Memasukkan larutan satu per satu kedalam piknometer

Menimbang masing-masing larutan

Mencatat berat masing-masing larutan

Menghitung rapat
 Menghitung suhu larutan

Alcohol Aquades NaCl Benzene NaCl Aseton Benzene


+ air

Memasukkan masing-masing larutan kedalam gelas


piala

Memasukkan termometer kedalam masing-masing


larutan +5 sampai 10 menit

Mencatat suhu masing-masing larutan

Mengamati suhu

 Untuk mengukur tegangan permukaan

Alcohol Aquades NaCl Benzene NaCl Aseton Benzene


+ air

Memasukkan dalam gelas piala

Meletakkan diatas penyangga

Menaikkan penyangga cuplikan sampai cincin


tercelupkan sedalam ± 0,5 cm dari permukaan

Membebaskan lengan torsi dan dinolkan pembacaan


pada kedudukan penunjuk dan bayangannya berimpit
dengan garis pembanding pada cermin dan cincin tetap
dicelupkan

Menurunkan penyangga cuplikan perlahan sehingga


cincin berada dipermukaan cairan dan diperlihatkan
penunjuk tepat pada garis tebgah cermin dan dilakukan
bersama hinga film cairan pecah

Membaca skala pada saat film cairan pecah

Memperhatikan faktor kalibrasi alat

Nilai tegangan permukaan


G. Pembahasan
Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu benda yang bekerja pada
permukaan zat cair sepanjang permukaan yangmenyentuh benda itu. Apabila F = gaya dan L
= panjanng, maka tegangan permukaan S, dapat dituli S=F/L. penyebab terjadinya tegangan
permukaan adalah apabila partikel A dalam zat cair ditarik oleh gaya sama besar kesegalah
arah oleh partikel-partikel didekatnya. Partikel B dipermukaan zat cair hanya ditarik oleh
partikel-partikel disamping dan dibawahnya, hingga pada permukaan zat cair terjadi tarikan
kebawah.
Pada percobaan ini menggunakan metode tensiometer du nouy. Metode ini dapat
digunakan untuk mengukur tegangan permukaan atau tegangan antarmuka. Prinsip dari alat
ini adalah gaya yang diperlukan yntuk melepaskan suatu cincin platina-iriddium yang
dicelupkan pada permukaan atau pada antarmuka sebanding dengan tegangan permukaan
atau tegangan antarmuka dari cairan tersebut.
Langkah awal yang dilakukan dalah kalibrasi alat yaitu dengan mencelupkan cincin du
nouy kedalam gelas kimia yang berisi alcohol. Hal ini dilakukan untuk membersihkan cincin
tersebut, selanjutnya membakar cincin tersebut sampai berwarna merah. Setelah itu cincin
dicelupkan kembali ke alcohol dan secara perlahan memutar skala secara bersamaan sampai
permukaan larutan pecah,kemudian membaca skala. Perlakuan ini berlaku untuk semua
sampel yaitu aseton, benzene, MgCl2. NaCl, aquades dan benzene+air, tapi sebelum
dicelupkan pada setiap sampel terlebih dahulu dibersihkan dengan alcohol lalu dibakar
sampai berwarna merah.
Dari proses ini diperoleh data (rata-rata dari tiap sampel) yaitu alcohol = 23,6 dyne,
aseton = 25 dyne, aquades = 29 dyne, MgCl2 = 68 dyne, NaCl = 55,6 dyne, benzene = 22,3
dyne dan benzene+air = 20,3 dyne.
Selanjutnya menghitung rapat massa dari setiap sampel yaitu dengan berat piknometer
yang berisi sampel dikurangi berat piknometer kosong dibagi dengan volume piknometer.
Selanjutnya menentukan factor koreksi. faktor koreksi berlaku secara umum untuk zat murni
lainnya. kecuali larutan yang tidak larut.
Berdasarkan perhitungan nilai tegangan permukaan untuk zat murni dan tegangan antar
muka berbeda, tegangan permukaan antar muka lebih kecil daripada tegangan antar muka
tegangan permukaan. hal ini karena terjadi gaya adhesi dalam larutan yang tidak saling
campur lebih besar dari pada gaya adhesi larutan dengan udara (luar). gaya adhesi adalah
gaya tarik antar molekul berbeda dengan jenis yang menyebabkan zat yang satu dengan yang
lain (berbeda jenis) dapat menempel karena molekulnya saling tarik menarik.
H. Kesimpulan
1. Pada percobaan ini menggunakan metode tensiometer du nouy
2. Setiap sampel nilai tegangannya berbeda- beda
3. Untuk mencari factor koreksi zat murni dan zat yang tidak saling larut menggunakan
rumus yang berbeda.
I. Kemungkinan kesalahan
1. kurang teliti mengukur atau menimbang larutann
2. kurang teliti dalam memutar dan membaca skala

Anda mungkin juga menyukai