Anda di halaman 1dari 10

.

Daerah bekas longsor Ponorogo ditetapkan sebagai Zona Merah Salah satu bencana terparah
berikutnya adalah tanah longsor yang terjadi di Dukuh Tingkil, Banaran, Pulung, Ponorogo, Jawa
Timur, pada 1 April 2017. Peristiwa itu setidaknya mengubur sekitar 30 rumah penduduk yang ada di
dua RT dan ladang dengan panjang mencapai 800 meter dan ketinggian 20 meter. Sekitar 38 orang
saat itu tertimbun tanah longsor. 7 orang dilaporkan meninggal dunia. Dari kejadian ini, pemerintah
Provinsi Jawa Timur menetapkan kawasan longsor di Desa Banaran, Pulung, Ponorogo sebagai
zona merah. Artinya, kawasan ini dianggap berbahaya dan dilarang ada aktivitas.

3. Kawah Sileri Dieng meletus dan daerah tersebut sempat ditutup sementara

Kejadian ini terjadi pada Minggu, 2 Juli 2017. Akibat letusan kawah yang terletak di kawasan pegunungan
Dieng itu, ada belasan wisatawan luka-luka.

Sutopo menuturkan, letusan tersebut disertai lahar dingin, lumpur dan asap mencapai 50 meter. Letusan
mengenai sejumlah wisatawan yang berada di sekitar Kawah Sileri.

"Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Banjarnegara, saat terjadi letusan terdapat 17 orang
pengunjung atau wisatawan," kata Sutopo saat itu.

5. Gunung Sinabung meletus dua kali


Tahun ini Gunung Sinabung yang ada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara meletus dua kali dengan
intensitas tinggi. Hal itu terjadi pada Sabtu, 20 Mei 2017 dan kedua pada Rabu, 2 Agustus 2017.

Pada kejadian kedua, di hari itu, sejak pukul 8.00 pagi sampai 12.00 WIB terjadi beberapa kali letusan
dan 17 kali awan panas guguran.

"Tidak ada korban jiwa, namun ribuan penduduk terdampak langsung dari hujan abu vulkanik akibat
letusan Gunung Sinabung," ucap Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

1. Bencana Pacitan

ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko


Bencana alam yang satu ini, terjadi di wilayah Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Dimana hal ini
ditimbulkan cuaca ekstrim oleh adanya badai Siklon Tropis Cempaka, yang menyebabkan curah hujan
tinggi.

Sementara kondisi air laut mengalami pasang, dan membuat daerah aliran sungai (DAS) yang bermuara
ke Teluk Pacitan meluap.
Kondisi ini pun, membuat Pemerintah Kabupaten Pacitan mengeluarkan Surat Keputusan Bupati, terkait
keadaan darurat sejak 28 November hingga 4 Desember 2017.

Akibat dari bencana tersebut, 25 orang meninggal dunia, 16.872 diungsikan dan 4.609 unit rumah rusak.

2 Bencana Wonogiri

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha


Cuaca ekstrim akibat badai Siklon Tropis Cempaka menyebabkan curah hujan terbilang cukup tinggi
selama 34 jam tanpa henti, sehingga membuat daerah aliran sungai (DAS) yang bermuara ke Waduk
Gajah Mungkur dan Sungai Bengawan Solo meluap.

Tanggap darurat pun diberlakukan sejak 29 November hingga 5 Desember 2017. Akibat peristiwa
tersebut, 3 orang meninggal dunia, 1 orang luka-luka, 3.306 warga diungsikan dan 488 rumah rusak.
3. Bencana Yogyakarta

Bencana banjir dan longsor terjadi di sejumlah daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
akibat siklon tropis Cempaka.

Sehubungan dengan itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menetapkan status siaga darurat
mulai 27 November hingga akhir Januari 2018.

"Situasi terkini, DIY siaga darurat bencana banjir, longsor, dan angin kencang," kata Plt Kepala Pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Krido Suprayitno, kepada wartawan di Kepatihan,
Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Rabu (29/11) sebagaimana dilansir Kompas.com.

4. Gunung Agung Bali

Sejak 25 – 30 November 2017, status Gunung Agung ditetapkan menjadi level awas terhitung 27
November hingga 5 Desember.
Rekomendasi dari BNPB, tidak diperbolehkan adanya aktivitas di radius 8 hingga 10 kilometer (km) dari
kawah Gunung Agung.

Akibat dari bencana tersebut, 62.330 jiwa diungsikan, kerugian ekonomi akibat status Awas tersebut
ditaksir mencapai Rp 1,5-2 triliun, sementara 56 jadwal penerbangan domestik dibatalkan.

5. Gunung Sinabung

ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Gunung Sinabung kembali aktif dan pertama kalinya meletus pada 27 Agustus 2017 atau setelah 400
tahun tertidur.

Dan pada 20 November 2017 silam, Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karo Sumatera Utara
mengalami erupsi. Dan menyeburkan abu vulkanik setinggi 3,2 kilometer (KM).

14 Oktober 2017, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke rumah hunian tetap pengungsi erupsi
Gunung Sinabung dikawasan Slosar.

6. Gempa Tasikmalaya
Dua kali gempa terjadi di wilayah Kabuaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Gempa berkekuatan
6,9 Skala Richter (SR) pada Kamis (14/12) sekitar pukul 23.47 WIB dan 4,5 SR dengen
episenter gempa di 48 kilometer barat daya Sukabumi, Jawa Barat dan kedalaman 50 kilometer.

Efek gempa ini pun sangat dirasakan hingga ke Jakarta. Akibat gempa ini, 3 orang dinyatakan
meningal dunia, 228 rumah rusak berat, 152 rumah rusak sedang, 97 rusak ringan dan beberapa
bangunan publik lainnya rusak seperti sekolah, Rumah Sakit , kantor, mesjid, dan pasar
mengalami kerusakan.

SLEMAN - Bencana tebing longsor terjadi di kawasan tambang pasir di Dusun Jambu Lor, Desa Kepuharjo,
Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY, Senin (2/4/2018). Peristiwa ini menyebabkan sedikitnya
empat armada truk beserta sopir dan kernetnya tertimbun longsor. Satu orang dikabarkan meninggal
dunia dalam kejadian ini.

Berdasarkan informasi, peristiwa ini tepatnya terjadi di area tambang sisi timur Sungai Gendol, pukul
06.00 WIB. Selain menyebabkan satu orang korban meninggal dunia, peristiwa ini juga menyebabkan
dua korban luka-luka akibat tertimbun material tebing. Sementara itu, satu orang lainnya masih hilang.

Korban meninggal atas nama Gunawan (36), warga Bulaksalak, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan,
Sleman. Sementara dua korban luka masing-masing Citro Wiyono (50) dan Pandi Wiyono (55). Keduanya
warga Dusun Kalitengah Kidul, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Citro saat ini dilarikan
ke Panti Nugraha, sementara Pandi langsung pulang ke rumahnya.

Diduga, masih ada satu orang korban lagi yang belum ditemukan. Saat ini, proses evakuasi masih
berlangsung. Sedikitnya, tiga alat berat dari pihak penambang diturunkan untuk mencari korban yang
diduga masih tertimbun.
(

Delapan tahun lalu, tepat pada 26 Desember 2004, saat dunia tengah bersiap berganti nominal tahun,
tsunami dahsyat menerjang Aceh. Bencana yang kemudian didaulat sebagai salah satu yang terhebat di
abad 21 ini dimulai dari gempa 9,1 SR di Samudra Hindia.

Meganya besaran gempa memicu gelombang tsunami yang menghantam Aceh, Thailand, Sri Lanka,
India, Maladewa, dan pesisir timur Afrika. Tsunami menggelontorkan jutaan liter air laut ke darat dan
diperkirakan memakan korban hingga 280 ribu jiwa. Aceh menjadi wilayah paling teruk dengan korban
lebih dari 200 ribu jiwa.

Sehari sebelumnya, gempa berkekuatan 6,1 pada skala Richter melanda 81 kilometer arah barat Lebak
pada kedalaman 61 km di bawah laut.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat akibat bencana tersebut, sebanyak 129 rumah
rusak di 10 Kecamatan yakni Kecamatan Bayah, Wanasalam, Cilograng, Panggarangan, Lebak Gedong,
Sobang, Cimarga, Sajira, Cihara, dan Rinten. Di Pandeglang terdapat Aula SMA CMBBS Pandeglang roboh
dan beberapa rumah mengalami kerusakan, tidak ada korban jiwa.

Secara keseluruhan, di Banten terdapat 115 rumah rusak, 1 masjid rusak dan 1 puskesmas rusak.

Bangunan runtuh di Desa


Megamendung, Kabupaten Bogor, akibat gempa pada Selasa (23/01).

Sementara itu, di Provinsi Jawa Barat, ada sejumlah kabupaten yang terdampak.
Di Kabupaten Bogor, sebanyak 13 unit rumah mengalami kerusakan yang berlokasi di Kelurahan Tari
Kolot, Pekancilan, dan Kuta.

Di Kabupaten Cianjur sebanyak 6 pelajar luka berat dan 2 pelajar luka ringan akibat tertimba genteng
yang runtuh di SMK Tenggeung Kecamatan Tanggeung Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Juga terdapat 1
rumah rusak berat di Desa Tanggeung dan 1 rumah rusak berat di Desa Pagermaneuh.

Di Kabupaten Sukabumi terdapat 9 rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, 1 masjid rusak berat, dan
2 fasilitas umum kesehatan rusak ringan.

Setidaknya 16 orang ditemukan tewas dan sejumlah orang lainnya hilang akibat banjir bandang yang
melanda Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Haryadi
Wargadikarta, kepada wartawan BBC Indonesia, Ging Ginanjar.

"Korban dikhawatirkan bisa bertambah. Tapi sejauh ini yang sudah ditemukan tewas, 16 orang. Yang
hilang masih didata, juga yang luka," kata Haryadi yang berada di lokasi bencana.

Ditambahkannya, yang terkena dampak sekitar 500 keluarga di tujuh kecamatan.


Kebakaran hutan dan lahan seluas 64 hektar di Kabupaten Aceh Barat mulai mengganggu pernafasan
warga setempat. Hari Minggu lalu, setidaknya tiga orang dilarikan ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh
kerena terdampak asap kebakaran.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut Kebakaran hutan dan
lahan (karhutla) itu terjadi di lima kecamatan, yakni Woyla, Meureubo, Sama Tiga, Johan Pahlawan, dan
Arongan Lambalek.

Penyebabnya, kata Sutopo, masyarakat membersihkan lahan dengan cara membakar sisa tanaman.
"Akibatnya api menyebar ke lahan lain," kata Sutopo melalui keterangan tertulis, Selasa (25/07).

Pemalang - Angin puting beliung menerjang ratusan rumah di Pemalang, Jawa Tengah. Akibatnya sekitar
100-an rumah rusak dan belasan warga luka hingga mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat.

Angin puting beliung tersebut menerjang 4 desa di Kecamatan Pemalang yakni Desa Bojongnangka, Desa
Tambakrejo, Kelurahan Kebondalem dan Kelurahan Bojongbata. Namun tidak ada korban jiwa dari
peristiwa yang terjadi sore hari.

Kepala BPBD Kabupaten Pemalang, Wismo saat dihubungi detikcom, menjelaskan bencana alam angin
puting beliung ini terjadi di empat desa yakni di Desa Bojongnangka, Desa Tambakrejo, Kelurahan
Kebondalem dan Kelurahan Bojongbata, di Kecamatan Pemalang.

"Bencana angin puting beliung ini terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Untuk warga yang terdampak angin
puting beliung terdapat 14 warga dan sudah dilakukan penanganan medis di rumah sakit (RSUD Ashari),"
kata Wismo pada detikcom Minggu (31/12) .

Menurut Wismo, peristiwa angin puting beliung di Desa Bojongnangka sendiri mengakibatkan sekitar 59
rumah mengalami rusak berat dan ringan. Sedangkan di Desa Tambakrejo terdapat 41 rumah rusak.

Anda mungkin juga menyukai