Anda di halaman 1dari 6

Offering H

Kelompok 10
Nicholas Gerry A (160342606297)
Sinta Dewi Misbahol K (160342606214)
Yulia Dwi Asparita (160342606

Desain Percobaan Penelitian


A. Pengertian
Percobaan adalah suatu tindakan atau pengamatan khusus yang dilakukan untuk
memperkuat atau melemahkan / meniadakan sesuatu yang meragukan, terutama kondisi
yang ditentukan oleh peneliti. Selain itu, percobaan juga merupakan suatu tindakan
yang dilakukan untuk menemukan beberapa prinsip atau pengaruh yang tidak / belum
diketahui serta menguji, menguatkan atau menjelaskan pendapat atau kebenaran yang
diketahui atau diduga.
Perancangan percobaan adalah suatu pola atau prosedur yang dipergunakan
untuk mengumpulkan atau memperoleh data dalam penelitian. Dengan kata lain
perancangan percobaan adalah prosedur untuk menempatkan perlakuan ke dalam unit-
unit percobaan dengan tujuan mendapatkan data yang memenuhi persyaratan ilmiah.

B. Tujuan
1. Untuk memperbaiki hasil yang diperoleh
2. Untuk mengurangi keragaman
3. Untuk menghemat waktu dalam percobaan
4. Agar lebih hemat biaya

C. Ciri dan Validasi Desain Percobaan


Ciri-Ciri Desain Percobaan
1. Variabel-variabel serta kondisi yang diperlukan diatur secara ketat dan dikontrol.
2. Variabel-variabel yang ingin diteliti selalu dibandingkan dengan variable control.
3. Analisis variance selalu digunakan, yang mana analisis ini berusaha untuk:
- Meminimalkan variance dari error
- Meminimalkan variance variable yang tidak termasuk dalam variable-variabel
yang ingin diteliti
- Memaksimalkan variance dari variable-variabel yang diteliti dan yang
berkaitan dengan hipotesis yang dibangun.

Validasi dalam Desain Penelitian


Jika diperbincangkan masalah validitas, maka peneliti mempermasalahkan alat
ukur. Apakah alat ukur yang digunakan memang mencerminkan alat ukur atau konsep
yang digunakan dalam penelitian?. Dalam desain percobaan, terdapat dua jenis validitas
yang perlu diperhatikan yaitu valifitas eksternal dan validitas internal.
1. Validitas eksternal
Jika ingin hasil dari percobaan dapat dibuat generalisasi untuk memberi ukuran
terhadap populasi secara mantap, maka yang dipersoalkan adalah validitas
eksternal. Suatu desain percobaan harus mempunyai validitas yang tinggi. Untuk
itu, randomisasi atau sampling harus diusahakan semaksimal mungkin.
2. Validitas internal
Pertanyaan lain yang perlu dijawab adalah: apakah perbedaan yang ditunjukkan
dalam percobaan tersebut benar-benar disebabkan oleh variable-variabel yang
sedang diteliti, ataukah barangkali disebabkan oleh variable lain? Untuk menjawab
itu maka diperlukan validitas internal yang tinggi. Suatu desain percobaan harus
dibuat sedemikian rupa sehingga perbedaan yang diperlihatkan benar-benar
disebabkan oleh perlakuan yang diperlukan, bukan oleh factor atau variable lain
di luar itu.

D. Prinsip Dasar Desain Percobaan


Dalam rangka meningkatkan validitas, desain percobaan harus diarahkan
kepada penignkatan validitas eksternal dan internal dari suatu percobaan. Untuk itu ada
tiga prinsip dasar desain percobaan yaitu:
1. Replikasi
Yang dimaksud replikasi adalah pengulangan dari percobaan dasar. Yang berguna
untuk memberikan suatu error estimasi yang diperlukan sebagai unit dasar untuk
mengukur signifikan tidaknya beda yang diperoleh dan juga untuk mengukur jarak
interval kepercayaan (confidence interval), memberikan estimasi yang lebih tepat
terhadap error percobaan., dan memperoleh estimasi yang lebih baik terhadap
pengaruh mean (mean effect) dari tiap factor.
2. Randomisasi
Supaya uji signifikan valid, maka diperlukan randomisasi. Selain itu randomisasi
juga berguna untuk mengurangi bias. Randomisasi juga dapat menghilangkan bias
yang disebabkan oleh pilih kasih.
3. Kontrol Internal
Adalah banyaknya perimbangan, blocking, dan pengelompokan dari unit-unit
percobaan yang digunakan dalam percobaan. Gunanya adalah untuk membuat
prosedur uji lebih kuat, lebih efisien, dan lebih sensitive.

E. Istilah Penting dalam Desain Percobaan


1. Perlakuan
Perlakuan dalam bahasa Inggris disebut treatment adalah suatu set
khusus yang dikenakan atau yang dilakukan terhadap sebuah unit percobaan. Jika
pada sebuah percobaan dijumpai lebih dari satu perlakuan maka disebut perlakuan
kombinasi. Misalnya, jarak tanam dan pupuk, varietas dan dosis pupuk, umur dan
jenis kelamin, dll.
2. Faktor dan level faktor
Faktor adalah suatu variabel bebas dan nilai atau klasifikasi dari sebuah
faktor disebut level dari faktor.
3. Galat
Percobaan suatu perlakuan yang diulang dan ditempatkan pada unit-unit
percobaan yang serba sama, tidak mungkin diperoleh pengamatan yang sama
antara satu dengan lainnya. Kegagalan dari unit-unit percobaan ini disebut dengan
galat atau kesalahan percobaan. Oleh karena itu, galat atau kesalahan percobaan
adalah keanekaragaman (variabilitas) yang disebabkan oleh ketidakmampuan
materi percobaan yang diperlakukan sama untuk berperilaku sama. Galat
percobaan berguna untuk menguji ada tidaknya pengaruh perlakuan atau menguji
asal perlakuan dari populasi yang sama atau tidak. Selain itu, untuk menunjukkan
efisiensi dari suatu rancangan percobaan, pengukur keragaman suatu pengamatan
dan unit-unit percobaan. Guna memperkecil galat atau kesalahan percobaan, dapat
dilakukan dengan membagi materi/ media percobaan ke dalam kelompok yang
homogen. Selanjutnya, setiap kelompok harus menempatkan perlakuan di
dalamnya dan ulangan ditempatkan pada kelompok yang lain.
4. Interaksi
Adanya saling mempengaruhi antara dua faktor atau lebih dimana
perubahan nilai level-level pada salah satu faktor (misalnya A) mengakibatkan
perubahan nilai-nilai pada salah satu faktor lainnya (misalnya B).

F. Klasifikasi Desain Percobaan

Berdasarkan jumlah faktor yang diteliti


1) Rancangan percobaan non faktorial, yaitu hanya satu faktor yang diteliti. Meliputi:
- Rancangan Acak Lengkap (RAL)
- Rancangan Acak Kelompok ( RAK)
- Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)
2) Rancangan percobaan faktorial, yaitu jika yang diteliti terdiri dari dua atau lebih
faktor. Meliputi:
- Split plot design: Rancangan Petak Terbagi (RPB) adalah rancangan faktor
tunggal yang dimodifikasi atau difaktorialkan dari RAK.
- Split plot design: Rancangan Petak Teralur (RPA) yang dimodisikasi dari
RAKL.
- Split block design: Rancangan Kelompok Terbagi (RKB) yang dimodifasi dari
RAK dan RKL.

Berdasarkan jumlah galat yang digunakan


- Rancangan percobaan bergalat tunggal. Meliputi RAL, RAK dan RAKL faktorial dan
non faktorial. Meneliti pengaruh faktor utama dan interaksi dengan derajat ketelitian
yang sama.
- Rancangan percobaan bergalat ganda. Percobaan Petak Terbagi (Split Plot Design),
salah satu faktor utama penelitian (A) interaksinya lebih penting daripada faktor utama
lainnya (B). Mempunyai 2 galat a dan b. Diharapkan galat a lebih teliti dalam
menonjolkan pengaruh faktor utama A dan interaksinya daripada galat b dalam
menonjolkan pengaruh faktor utama B terhadap hasil percobaan.
- Rancangan percobaan bergalat tripel. Percobaan Petak Terbagi-bagi (Split-split Plot
Design)¸ suatu percobaan yang terdiri atas tiga faktor utama dimana salah satu faktor
dan interaksinya lebih dipentingkan/lebih diteliti dibandingkan faktor lainnya.
Rancangan percobaan lainnya yang bergalat dua atau lebih diantaranya adalah
rancangan petak berjalur (Strip Plot Design) dan rancangan kelompok terbagi (Split
Block Design) yang digunakan untuk percobaan yang lebih menonjolkan pengaruh
interaksi daripada pengaruh faktor-faktor lainnya.

G. Langkah-Langkah Pokok
1. Berikan penjelasan tentang masalah:
- Sampai di mana cakupan area dari masalah.
- Identifikasikan outline masalah serta limitasi-limitasi yang terkandung di
dalamnya
- Berikan skope atau jangkauan dari program serta perencanaan percobaan
tersebut
- Tentukan hubungan dari masalah yang khas dengan masalah keseluruhan.
2. Kumpulkan keterangan yang tersedia:
- Pelajari dan selidiki semua keterangan dari sumber-sumber yang ada tentang
masalah serta percobaan yang akan dibuat.
- Catat dan tabulasikan data yang ada hubungannya dengan percobaan yang
akan dilakukan.
3. Buat program mengenai desain percobaan
a. Diskusikan dengan anggota peneliti hal-hal berikut.
- Perumusan hipotesis yang mau diuji.
- Pemilihan variable-variabel yang akan digunakan.
- Pembuatan dari alternative hasil yang bakal ditemui.
- Pemilihan range yang praktis dari factor-faktor tersebut dan level yang
akan digunakan.
- Penentuan ukuran yang akan digunakan.
- Pertimbangan ukuran yang akan digunakan.
- Pertimbangan terhadap efek variabilitas sampling dan keterangan yang
akan digunakan dalam percobaan.
- Pertimbangan-pertimbangan tentang kemungkinan adanya interaksi.
- Penentuan limitasi waktu, biaya, material, tenaga, alat-alat, kondisi tanah,
iklim serta fasilitas lainnya.
- Pertimbangan mengenai hal-hal yang menyangkut hubungan-hubungan
lain antar manusia.
b. Rencana program pendahuluan.
- Buatlah jadwal yang sistematis tentang pekerjaan yang akan dilakukan.
- Berikan kemungkinan-kemungkinan akan terjadinya perubahan jadwal.
- Hilangkan pengaruh-pengaruh variable yang tidak diinginkan dengan
mengadakan control, randomisasi, dan balancing.
- Perhatikan supaya jumlah percobaan yang dilakukan jangan terlalu
banyak.
- Pilihlah metode statistic yang akan digunakan dalam analisis.
- Jejaki jalan untuk memperoleh data secara baik.
c. Telaah kembali desain yang akan digunakan dengan pertimbangan-
pertimbangan yang lebih masak.
- Dari saran-saran yang diterima, adalah perbaikan terhadap desain yang
dipilih terdahulu.
- Susun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam bahasa yang dapat
dimengerti.
d. Rencanakan pelaksanaan percobaan.
- Pilihlah metode, material serta alat-alat yang digunakan.
- Laksanakan metode dan teknik yang dipilih.
- Cek sekali lagi semua hal yang berkenaan dengan percobaan, dan jika
perlu adakan modifikasi.
- Catat segala modifikasi yang dilakukan.
- Kumpulkan data secara hati-hati.
- Catat progress dari percobaan.
e. Analisis data.
- Data yang dicatat perlu diubah dalam bentuk angka.
- Digunakan teknik matematika dan statistic yang cocok.
H. Kebaikan dan Kelemahan Desain Percobaan
Kebaikan

- Dengan adanya desain percobaan, maka telah terjalin kerja sama antara ahli
statistic dengan peneliti dalam menganalisis dan memberikan interpretasi terhadap
data.
- Dalam percobaan, peneliti dapat membuat preplanning yang sistematis terlebih
dahulu.
- Perhatian dapat ditunjukkan terhadap hubungan-hubungan tertentu dalam
mengukur dan mengenal sumber-sumber variasi.
- Jumlah uji yang digunakan dapat ditentukan lebih dahulu dengan tingkat
kepercayaan yang tinggi.
- Dengan adanya pengelompokan, maka pengaruh yang dapat diukur secara lebih
tepat.
- Kesimpulan yang diperoleh dapat diketahui secara pasti dengan kepastian
matematika.

Kelemahan

- Desain dan analisis percobaan selalu dinyatakan dalam “Bahasa” ahli-ahli statistic

Daftar Rujukan

Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai