Statistik/data merupakan poin penting dalam statistika. Ada bermacam-macam data yang
dikenal dalam statistika, antara lain:
- Data kualitatif yaitu data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar. Contoh dari
data kualitatif adalah tidak enak, enak, sangat enak.
- Data kuantitatif yaitu data berupa angka. Data kuantitatif dapat dikelompokkan
menjadi dua besar yaitu diskrit dan kontinu. Data diskrit adalah data yang
diperoleh dari hasil menghitung atau membilang (bukan mengukur) Contohnya
jumlah mahasiswa mipa matematika ada 500 orang, peserta seminar mathfair
berjumlah 300 orang, dan himpunan bilangan asli dari 1 sampai 8 A=
{1,2,3,4,5,6,7,8}.
- Data diskrit yaitu data data yang tidak dikonsepsikan adanya nulai-nilai di antara
data (bilangan) lain yang terdekat contoh banyaknya jumlah anak di suatu
keluarga, jumlah rumah di suatu kampung. Misalnya juka bilangan 2 dan 3
menunjukan jumlah anak anak di keluarga A dan keluarga B, maka di antara
kedua bilangan tersebut tidak ada bilangan-bilangan lain. Tidak pernah kita
mengatakan bahwa jumlah anak di suatu keluarga adalah 2,4 atau 2,9.
- Data kontinu yaitu data yang didapat dari hasil pengukuran. Data hasil pengukuran
diperoleh dari tes, kuesioner ataupun alat ukur lain yang sudah terstandar
misalnya timbangan, panjang ataupun data psikologis yang lain. yang termasuk
data kontinum ini adalah interval dan rasio.
Data didapatkan dari perhitungan dan pengukuran. Pengukuran adalah
penggunaan aturan untuk menetapkan bilangan pada obyek atau peristiwa.
Dengan kata lain, pengukuran memberikan nilai-nilai variabel dengan notasi
bilangan. Aturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran
disebut data atau tingkat pengukuran (scales of measurement).Secara lebih
rinci, dalam statistik terdapat 4 data pengukuran yaitu nominal, ordinal, interval
dan rasio.
- Data nominal adalah data mengelompokkan obyek atau peristiwa dalam
berbentuk kategori. Data nominal diperoleh dari pengukuran nominal yaitu
suatu proses mengklasifikasian obyek-obyek yang berbeda kedalam kategori-
kategori berdasarkan beberapa karakteristik tertentu.
Karakteristik data nominal adalah
• Kategori data bersifat mutually eksklusif (setiap obyek hanya memiliki satu
kategori)
• Kategori data tidak disusun secara logis
Contoh : Jenis Kelamin, warna kulit, dan agama, pada contoh tersebut kita
memahami bahwa data nominal kita hanya dapat mengetahui bahwa subjek
termasuk ke dalam kategori tertentu (pria atau wanita, hitam atau putih atau
sawo matang, Islam atau Kristen atau Budha atau lainya). Perbedaan subjek
dalam data nominal bersifat kualitatif dan tidak mempunyai makna kuantitatif.
- Data ordinal adalah data yang menunjukkan perbedaan tingkatan subjek secara
kuantitatif. Contoh :Data ini biasanya dipergunakan dalam menentukan ranking
seseorang dibandingkan dengan yang lain. misalnya ranking siswa dikelas dibuat
dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. Ranking pertama dan kedua tidak
memiliki jarak rentangan yang sama dengan ranking kedua dan ketiga. Contoh
lain data ordinal adalah nilai mahasiswa dalam bentuk huruf, A, B, C, D dan
E. data ordinal memiliki karakteristik:
• Kategori data bersifat mutually eksklusif (setiap obyek hanya memiliki satu
kategori)
• Kategori data tidak disusun secara logis
• Kategori data disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya
karakteristik yang dimiliki
Secara singkat, dapat dikata bahwa data ordinal, disamping memiliki sifat yang
dimiliki data nominal juga menunjukan kedudukan (tingkatan) subjek dalam
suatu kelompok pada suatu variable.
- Data interval adalah data yang yang memiliki jarak yang sama antar datanya akan
tetapi tidak memiliki nol mutlak. Nol mutlak artinya tidak dianggap ada. Selain
memiliki kedua ciri di atas (menunjukan klasifikasi dan kedudukan subjek dalam
kelompok), data interval juga memiliki sifat kesamaan jarak (equality of interval)
antara nilai yang satu dengan nilai yang lain. Skor mentah (raw score) yang
dihasilkan dari suatu tes hasil belajar atau tes kecerdasan sering disebut sebagai
data yang berdata interval (data interval). Salah satu ciri matematis yang
dimiliki data interval adalah penjumlahan. Dengan demikian, kita dapat
membuat operasi penambahan atau pengurangan. Misalnya, jarak pada
temperature tertentu. Jarak antara 250F dengan 500F sama dengan jarak 750F
dengan 1000F. akan tetapi, data suhu ini tidak memiliki titik nol mutlak sehingga
kita tidak bisa melakukan operasi perkalian dan pembagian. Untuk itu maka ada
satu lagi data yaitu data rasio.
- Data rasio adalah data yang bersekala rasio hampir sma dengan data interval, yakni
keduanya memiliki ketiga sifat di atas (menunjukan klasifikasi dan kedudukan
subjek dalam suatu kelompok, serta sifat persamaan jarak). Data rasio berbeda
dari data interval karena pertama data rasio memiliki nilai mutlak
nol. Data pengukuran yang memiliki nol mutlak sehingga dapat dilakukan
operasi perkalian dan pembagian. Misalnya berat badan, tinggi badan,
pendapatan dan lain sebagainya. untuk melakukan pengujian hipotesis, maka
data yang kita miliki minimal berdata interval. jika data berdata nominal atau
ordinal, data tersebut harus ditransfer dulu ke data. Contoh : perbandingan
(rasio) antara skor-skor yang berdata rasio, 20 kg adalah 2 kali 10 kg, 15 m = 3 m
x 5 m dan sebagainya.
- Data kualitatif yaitu data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar. Contoh dari data kualitatif
adalah tidak enak, enak, sangat enak.
- Data kuantitatif yaitu data berupa angka. Data kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua besar
yaitu diskrit dan kontinu. Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung atau
membilang (bukan mengukur) Contohnya jumlah mahasiswa mipa matematika ada 500 orang,
peserta seminar mathfair berjumlah 300 orang, dan himpunan bilangan asli dari 1 sampai 8 A=
{1,2,3,4,5,6,7,8}.
- Data diskrit yaitu data data yang tidak dikonsepsikan adanya nulai-nilai di antara data (bilangan)
lain yang terdekat contoh banyaknya jumlah anak di suatu keluarga, jumlah rumah di suatu
kampung. Misalnya juka bilangan 2 dan 3 menunjukan jumlah anak anak di keluarga A dan keluarga
B, maka di antara kedua bilangan tersebut tidak ada bilangan-bilangan lain. Tidak pernah kita
mengatakan bahwa jumlah anak di suatu keluarga adalah 2,4 atau 2,9.
- Data kontinu yaitu data yang didapat dari hasil pengukuran. Data hasil pengukuran diperoleh dari
tes, kuesioner ataupun alat ukur lain yang sudah terstandar misalnya timbangan, panjang ataupun
data psikologis yang lain. yang termasuk data kontinum ini adalah interval dan rasio.
Data didapatkan dari perhitungan dan pengukuran. Pengukuran adalah penggunaan aturan untuk
menetapkan bilangan pada obyek atau peristiwa. Dengan kata lain, pengukuran memberikan nilai-
nilai variabel dengan notasi bilangan. Aturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran disebut
data atau tingkat pengukuran (scales of measurement).Secara lebih rinci, dalam statistik terdapat 4
data pengukuran yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio.
- Data nominal adalah data mengelompokkan obyek atau peristiwa dalam berbentuk kategori. Data
nominal diperoleh dari pengukuran nominal yaitu suatu proses mengklasifikasian obyek-obyek yang
berbeda kedalam kategori-kategori berdasarkan beberapa karakteristik tertentu.
• Kategori data bersifat mutually eksklusif (setiap obyek hanya memiliki satu kategori)
Contoh : Jenis Kelamin, warna kulit, dan agama, pada contoh tersebut kita memahami bahwa data
nominal kita hanya dapat mengetahui bahwa subjek termasuk ke dalam kategori tertentu (pria atau
wanita, hitam atau putih atau sawo matang, Islam atau Kristen atau Budha atau lainya). Perbedaan
subjek dalam data nominal bersifat kualitatif dan tidak mempunyai makna kuantitatif.
- Data ordinal adalah data yang menunjukkan perbedaan tingkatan subjek secara kuantitatif. Contoh
:Data ini biasanya dipergunakan dalam menentukan ranking seseorang dibandingkan dengan yang
lain. misalnya ranking siswa dikelas dibuat dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. Ranking pertama
dan kedua tidak memiliki jarak rentangan yang sama dengan ranking kedua dan ketiga. Contoh lain
data ordinal adalah nilai mahasiswa dalam bentuk huruf, A, B, C, D dan E. data ordinal memiliki
karakteristik:
• Kategori data bersifat mutually eksklusif (setiap obyek hanya memiliki satu kategori)
• Kategori data disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang
dimiliki
Secara singkat, dapat dikata bahwa data ordinal, disamping memiliki sifat yang dimiliki data nominal
juga menunjukan kedudukan (tingkatan) subjek dalam suatu kelompok pada suatu variable.
- Data interval adalah data yang yang memiliki jarak yang sama antar datanya akan tetapi tidak
memiliki nol mutlak. Nol mutlak artinya tidak dianggap ada. Selain memiliki kedua ciri di atas
(menunjukan klasifikasi dan kedudukan subjek dalam kelompok), data interval juga memiliki sifat
kesamaan jarak (equality of interval) antara nilai yang satu dengan nilai yang lain. Skor mentah (raw
score) yang dihasilkan dari suatu tes hasil belajar atau tes kecerdasan sering disebut sebagai data
yang berdata interval (data interval). Salah satu ciri matematis yang dimiliki data interval adalah
penjumlahan. Dengan demikian, kita dapat membuat operasi penambahan atau pengurangan.
Misalnya, jarak pada temperature tertentu. Jarak antara 250F dengan 500F sama dengan jarak 750F
dengan 1000F. akan tetapi, data suhu ini tidak memiliki titik nol mutlak sehingga kita tidak bisa
melakukan operasi perkalian dan pembagian. Untuk itu maka ada satu lagi data yaitu data rasio.
- Data rasio adalah data yang bersekala rasio hampir sma dengan data interval, yakni keduanya
memiliki ketiga sifat di atas (menunjukan klasifikasi dan kedudukan subjek dalam suatu kelompok,
serta sifat persamaan jarak). Data rasio berbeda dari data interval karena pertama data rasio
memiliki nilai mutlak nol. Data pengukuran yang memiliki nol mutlak sehingga dapat dilakukan
operasi perkalian dan pembagian. Misalnya berat badan, tinggi badan, pendapatan dan lain
sebagainya. untuk melakukan pengujian hipotesis, maka data yang kita miliki minimal berdata
interval. jika data berdata nominal atau ordinal, data tersebut harus ditransfer dulu ke data. Contoh :
perbandingan (rasio) antara skor-skor yang berdata rasio, 20 kg adalah 2 kali 10 kg, 15 m = 3 m x 5 m
dan sebagainya.
1. Skala Nominal
Skala nominal merupakan skala yang paling lemah dari semua skala pengukuran yang ada. Skala ini
membedakan suatu peristiwa dengan peristiwa yang lain berdasarkan nama. Pada skala ordinal
semua data dianggap bersifat kualitatif dan setara, sebagai contoh data siswa dibedakan menjadi
laki-laki diwakili dengan angka 1 dan perempuan diwakili dengan angka 2, konsekuensi dari nominal
tidak mungkin seseorang memiliki dua kategori sekaligus.
2. Skala Ordinal
Skala ordinal pengukuran didasarkan pada jumlah relatif beberapa karakteristik khusus yang dimiliki
oleh setiap peristiwa. Oleh karena itu, pengukuran skala ordinal memungkinkan penyusunan
peringkat dari masingmasing peristiwa yang terjadi. Pada skala ordinal terdapat klasifikasi data
berdasarkan tingkatan, sebagai contoh tingkat pendidikan, kategori SD diwakili angka 1, SMP diwakili
angka 2, SMA diwakili angka 3, dan kategori Serjana diwakili angka 4, dari data tingkat pendidikan
yang diwakili angka 1, 2, 3 dan 4 memilii level yang berbeda.
3. Skala Interval
Pada skala interval, pembedaan peristiwa dapat diurutkan. Antara peringkat satu dengan yang lain
memiliki arti. Dengan kata lain, selain bisa dibuat dalam peringkat data dapat pula dikuantitatifkan.
Sebagai contoh interval nilai pelajaran matematika di SMP Maju adalah 0 sampai 100, bila siswa A
dan B masing-masing mendapat nilai 45 dan 90 bukan berarti tingkat kecerdasan B dua kali dari
tingkat kecerdasan A meskipun nilai B dua kali dari nilai A.
4. Skala Rasio
Skala rasio merupakan pengukuran yang paling tinggi. Skala rasio adalah hasil pengukuran untuk nilai
yang sesungguhnya, bukan kategori seperti pada skala nominal, ordinal maupun interval. Sebagai
contoh saldo A di bank BRI bernilai Rp.50.000,00. Angka 50.000 benar-benar real bahwa A
mempunyai uang sebesar Rp.50.000,00.
Cross Section, data yang memiliki objek yang banyak pada tahun yang sama
atau data yang dikumpulkan dalam satu waktu terhadap banyak objek
Time Series, data yang memliki runtun waktu yang lebih dari satu tahun pada
satu objek atau data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu terhadap satu
individu/objek.
Secara umum penyusunan tabel memerlukan identitas judul tabel, judul baris, judul
kolom, badan tabel catatan dan sumber data. Penyajian data dengan tabel bisa
berbentuk tabel satu arah, dua arah dan tiga arah.
Tabel satu arah adalah tabel yang hanya terdiri dari satu karakteristik atau kategori
misalnya :
Contoh :
Yaitu tabel yang terdiri dari dua karakteristik atau dua kategori misalnya :
Contoh :
Tabel tiga arah menunjukan tiga karakteristik atau kategori data misalnya :
1. Jumlah Investasi menurut jenis usaha, negara asal dan lokasi investasi.
2. Jumlah Produksi menurut, Jam kerja (sift), jenis mesin dan kualitas barang.
Contoh :
Selain menyajikan data dengan menggunakan tabel, kita dapat juga menyajikan
data dengan menggunakan gambar-gambar atau grafik. Banyak sekali jenis
tampilan data dalam bentuk grafik tetapi pada bagian ini hanya ditampilkan grafik-
grafik yang umum di jumpai seperti :
Secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu single line chart yang terdiri dari
satu garis saja dan multiple line chart yang terdiri dari beberapa garis. Garfik garis
baik yang tunggal maupun yang terdiri dari beberapa garis sangat berguna untuk
menggambarkan perkembangan suatu kegiatan. Umumnya grafik ini digunakan
untuk data yang berbentuk time series yang sekaligus bisa dilihat trend-nya.
Perbedaan harga saham Telkomsel dan Indosat selama seminggu hari perdagangan
pada bulan Desember 2018.
Secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu single Bar chart yang terdiri dari
satu batang saja dan multiple bar chart yang terdiri dari beberapa batang. Garfik
batang baik yang tunggal maupun yang terdiri dari beberapa batang sangat berguna
untuk menggambarkan perbandingan suatu kegiatan. Grafik ini digunakan untuk
data yang berbentuk cross section dan time series.
Contoh :
3. Grafik Lingkaran (Pie Chart)
Secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu single Pie chart yang terdiri dari
satu lingkaran saja dan multiple pie chart yang terdiri dari beberapa lingkaran.
Garfik ingkaran baik yang tunggal maupun yang terdiri dari beberapa lingkaran
sangat berguna untuk menggambarkan perbandingan suatu kegiatan berdasrkan
nilai-nilai karakteristik satu dengan yang lain dan dengan keseluruhan (biasanya
dalam persentase). Grafik ini digunakan untuk data yang berbentuk cross section.
Contoh :
4. Pictogram
Contoh :