Jurnal Olahraga
Jurnal Olahraga
kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti suratkabar.Journal berasal dari istilah bahasa Latin diurnalis,
yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.
Sebagai bagian dari karya jurnalistik, bahasa berita memiliki sedikit perbedaan dengan Bahasa
Indonesia pada umumnya.Bahasa ini dikenal dengan sebutan Bahasa Indonesia Ragam Jurnalistik
(BIRJ).Setidaknya ada empat karakteristik yang menyebabkan lahirnya Bahasa Indonesia Ragam
Jurnalistik (Bachtiar, 2000).Pertama, pekerjaan wartawan dan redaksi selalu berpacu dengan waktu.Kedua,
panjang tulisan/laporan jurnalistik dibatasi oleh halaman media cetak, durasi siaran media elektronik, atau
lebar layar monitor pada media internet. Ketiga, jumlah media di Indonesia kini berjumlah ribuan sehingga
persaingan antaramedia kian ketat, hanya laporan yang enak dibaca/didengar yang akan diakses
khalayak.Keempat, tulisan jurnalistik berbahan baku fakta, sehingga jurnalis tak perlu menulis berita
dengan bahasa yang muluk-muluk atau mendayu-dayu seperti pada cerita fiksi/karya sastra.
BAHASA JURNALISTIK
BAHASA Jurnalistik adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam menulis berita. Disebut juga
Bahasa Komunikasi Massa (Language of Mass Communication, disebut pula Newspaper Language), yakni
bahasa yang digunakan dalam komunikasi melalui media massa, baik komunikasi lisan (tutur) di media
elektronik (radio dan TV) maupun komunikasi tertulis (media cetak dan online), dengan ciri khas singkat,
padat, dan mudah dipahami.
Bahasa Jurnalistik memiliki dua ciri utama : komunikatif dan spesifik. Komunikatif artinya langsung
menjamah materi atau langsung ke pokok persoalan (straight to the point), bermakna tunggal, tidak
konotatif, tidak berbunga-bunga, tidak bertele-tele, dan tanpa basa-basi. Spesifik artinya mempunyai gaya
penulisan tersendiri, yakni kalimatnya pendek-pendek, kata-katanya jelas, dan mudah dimengerti orang
awam.
Bahasa Jurnalistik hadir atau diperlukan oleh insan pers untuk kebutuhan komunikasi efektif dengan
pembaca (juga pendengar dan penonton).
C.KARAKTERISTIK BAHASA JURNALISTIK
1. Sederhana
Artinya mudah dipahami, gampang diingat.Kita juga harus menghindari kata-kata yang teknis ilmiah,
maka, gunakanlah bahasa yang umum dipakai.
Contoh :
Contoh 2 :
Orang-orang lebih menggunakan kata pulpen untuk digunakan, dari pada balpoint, begitu juga dengan alas
kaki, yang mudah dipahami adalah kata sepatu, atau sandal.
2. Singkat
Berarti langsung pada pokok permasalahan (to the point), tidak bertele-tele dan tidak berputar-putar.
Contoh :
3. Padat
Mencari kata yang bisa memadat kalimat.
Contoh :
a. Tidak untung<menjadi>rugi
b. Petani sulit mendapatkan pupuk<menjadi>Petani langka pupuk
c. Yusril siap mencalonkan diri menjadiPresiden<menjadi>Yusril siap jadi presiden
d. Presiden pergi ke London menggunakan pesawat terbang<menjadi>Presiden terban ke
London
4. Lugas
Artinya bahasa yang digunakan haruslah tegas, jelas alias to the point(langsung pada pokok pembahasan),
tidak ada yang disembunyikan. Biasanya penggunaan bahasa yang tidak lugas terdapat pada lirik-lirik lagu.
Contoh :
Aku mencoba berpaling pada makhluk indah lainnya, namun aku tak bisa
5. Jelas
Artinya mudah ditangkap maksudnya, tidak baur atau kabur
Contoh :
6. Jernih
Artinya tidak menyembunyikan makna lain
Contoh :
Karna tidak membayar SPP, Dhoni dikartu merah oleh pihak sekolah
(karna kata kartu merah pada kalimat tersebut memiliki makna lain, maka kata kartu merah mesti memakai
tanda petik)
<menjadi>Karna tidak membayar SPP, Dhoni “dikartu merah” oleh pihak sekolah.
Ronaldo mendapatkan kartu merah pada menit ke sembilan (kata kartu merah tersebut mutlak sebuah
karti berwarna merah)
7. Menarik
Artinya mampu membangkitkan minat dan perhatian pembaca, memicu selera pembaca.
Contoh :
Persi mengalahkan persija (bahasanya diganti agar lebih menarik)<menjadi>Persib membantai persija
8. Demokratis
Bisa juga disebut bahasa yang egaliter, yaitu memberlakukan semua orang sama
Contoh :
(walaupun dalam lingkungan sehari-hari Pak haris adalah Bapak atau Dosen kita sekali pun.)
9. Populis
Bahasa jurnalistik harus merakyat, artinya diterima dan diakrabi oleh semua lapisan masyarakat.Kebalikan
populis adalah elitis, yaitu bahasa yang hanya dimengerti dan dipahami oleh segelintir kecil orang saja
terutama karena berpendidikan dan berkedudukan tinggi.
Biasanya bahasa yang dimaksud adalah bahasa yang teknik ilmiah, atau kata-kata sandi yang digunakan
hanya pada kalangan kelompok, lapisan atau bahkan geng tertentu.
Contoh :
10. Logis
Bahasa yang digunakan harus dapat diterima dan tidak bertentangan denganakal sehat
Contoh :
Jumlah korban tewas dalam musibah longsor dan banjir banding itu 225 orang, namun sampai berita ini
diturunkan belum juga melapor. (jawabannya tentu saja sangat tidak logis, karna mana mungkin korban
yang sudah tewas bisa melapor?)
11. Gramatikal
Artinya kalimat apapun yang dipakai dan dipilih dalam bahasa jurnalistik harus mengikuti kaidah tata
bahasa baku, yaitu bahasa resmi sesuai dengan ketentuan tata bahasa serta pedoman ejaan yang
disempurnakan.
Contoh :
Contoh :