Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Klasifikasi Iklim
Salah satu indikator yang dapat dijadikan acuan untuk menganalisis karakteristik
suatu wilayah adalah kondisi iklim. Iklim sendiri didefinisikan sebagai kondisi rata-rata
cuaca di suatu tempat yang terjadi dalam serangkaian tahun yang lama. Iklim pada suatu
daerah ditentukan oleh faktor alam dan faktor antropogenik (terkait dengan manusia). Faktor
alam yang memengaruhi kondisi iklim meliputi atmosfer, geosfer, hidrosfer, dan biosfer.
Sementara faktor antropogenik yang memengaruhi kondisi iklim terkait dengan
pemanfaatan lahan dan sumber daya. Berdasarkan kepada data rerata iklim, maka dapat
dilakukan klasifikasi iklim di suatu daerah. Pembuatan klasifikasi iklim sendiri bertujuan
untuk menyederhanakan jumlah iklim lokal yang tidak terbatas jumlahnya menjadi kelas-
kelas yang jumlahnya relatif lebih sedikit berdasarkan persamaan sifat iklim, sehingga
memperoleh efisiensi informasi iklim dalam bentuk yang umum dan sederhana (Modul
Meteorologi dan Klimatologi, Fakultas Geografi, 2013). Adapun klasifikasi iklim yang
digunakan untuk memahami karakteristik wilayah di Indonesia antara lain dikemukakan
oleh Koppen, Schmidth-Ferguson, dan Oldeman.
• A : iklim tropis
• B : iklim kering
• C : iklim sedang
• D : iklim dingin
• E : iklim kutub
• f = selalu basah : hujan bisa jatuh dalam semua musim
• s = bulan kering pada musim panas di belahan bumi yang bersangkutan
• w = bulan kering (winter)
• m = hujan cukup/ medium
Berdasarkan bulan basah, Oldeman menentukan lima klasifikasi iklim atau daerah
agroklimat utama seperti tabel berikut:
B. Klasifikasi Iklim Kabupaten Cilacap
Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten terluas yang ada di Provinsi Jawa Tengah
dengan luas wilayah 225.360,840 Ha. Kabupaten yang terdiri atas 24 kecamatan ini terletak
di bagian barat daya Provinsi Jawa Tengah. Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Kebumen, di utara berbatasan dengan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes, di
sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ciamis (Provinsi Jawa Barat) dan di sebelah
selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia. Secara Geografis, Kabupaten Cilacap
terletak diantara 108°4’30”—109°30 30” BT dan 7°30’—7°45’20” LS (BPS Cilacap, 2018).
1. Klasifikasi Koppen
Secara umum, menurut klasifikasi iklim yang diajukan oleh Koppen, iklim wilayah
yang berlaku di Indonesia adalah iklim tipe A (Iklim Tropis). Iklim tipe A ini dicirikan
dengan kondisi bulan terdinginnya yang lebih dari 64,4°F dan presipitasinya melebihi
evaporasi.
Peta Sebaran Iklim A (Humid Equatorial/ Tropical) berdasarkan klasifikasi Koppen di Dunia
Berdasarkan kepada klasifikasi iklim oleh Koppen, Kabupaten Cilacap beriklim tipe
Am (Monsoon Tropika), yang berarti jumlah hujan ketika bulan basah dapat mengimbangi
kekurangan hujan pada saat bulan kering). Hal ini sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh
BPS terkait dengan rata-rata curah hujan per bulan sebagaimana ditampilkan dalam Tabel 2.
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Januari 176 375 266 248 303 376 307 265,3 171,9 371
Februari 257 276 135 257 194 249 196 25,33 437,1 375,5
Maret 242 111 200 176 139 178 184 341,04 159,3 140,6
April 165 163 144 224 198 348 251 163,42 367 408,9
Mei 28 177 356 289 130 274 99 74,417 340,8 148
Juni 7 347 151 78 20 267 159 33,646 385 271
Juli 0 34 163 37 0 356 342 0,5417 658 67,5
Agustus 13 7 187 0 0 30 76 0 319 2,7
September 16 16 214 0 0 11 1 0,75 636 197,5
Oktober 313 215 252 109 84 60 118 0,8958 955 838
November 528 351 164 372 534 243 400 199,89 526 307
Desember 257 371 224 301 400 164 808 268,14 483 366
Sumber : BPS. Cilacap Dalam Angka
2. Klasifikasi Schmidth-Ferguson
Versi Schmidth- Tabel Bulan Basah, Lembap dan Kering Kabupaten Cilacap (2008-2017)
Ferguson 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
BB (Basah) 7 9 12 8 7 9 9 6 12 10
BL (Lembap) 0 0 0 1 1 1 2 1 0 1
BK (Kering) 5 3 0 3 4 2 1 5 0 1
Selanjutnya dapat dihitung bahwa ∑BK dalam rentang 10 tahun adalah 24 bulan
sementara ∑BB dalam rentang 10 tahun adalah 84 bulan. Data tersebut kemudian dirata-
rata, sehingga didapatkan nilai jumlah rata-rata bulan kering di Kabupaten Cilacap sebesar
2,4 dan nilai jumlah rata-rata bulan basah sebesar 8,9. Berdasarkan kepada data tersebut
maka dapat ditentukan klasifikasi iklim Kabupaten Cilacap menurut klasifikasi Schmidth-
Ferguson, yaitu:
2,4
Q=
8,9
Q = 0,26
Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 2, dapat ditentukan jumlah bulan basah,
lembap, dan kering menurut Oldeman sebagai berikut:
Secara umum, tipe iklim Kabupaten Cilacap menurut klasifikasi Oldeman adalah
tipe C dimana terdapat 5—6 bulan basah yang berurutan. Misalnya pada tahun 2017,
dimana bulan basah berurutan mulai Oktober-Februari.
Berdasarkan kepada uraian yang sudah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
menurut klasifikasi iklim Koppen, Kabupaten Cilacap beriklim tipe Am (Monsoon Tropika),
yang berarti jumlah hujan ketika bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada
saat bulan kering. Sementara menurut klasifikasi iklim Schimdth dan Ferguson, Kabupaten
Cilacap memiliki iklim golongan B yang bersifat basah. Sementara menurut klasifikasi
iklim Oldeman, Kabupaten Cilacap memiliki tujuh tipe iklim dan zona agroklimat
klasifikasi Oldeman diantaranya: A1 (bulan basah lebih dari 9 bulan berurutan dan satu
bulan kering), B1 (7-9 bulan basah berurutan dan satu bulan kering), B2 (7-9 bulan basah
berurutan dan 2-4 bulan kering), B3 (7-8 bulan basah berurutan dan 4-5 bulan kering, C2 (5-
6 bulan basah berurutan dan 2-3 bulan kering), C3 (5-6 bulan basah berurutan dan 4-6 bulan
kering, dan D3 (3-4 bulan basah berurutan dan 5-6 bulan kering).
Referensi
Departemen Geografi Lingkungan UGM. 2013. Modul Meteorologi dan Klimatologi Nomor
6. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.
BPS Kabupaten Cilacap. 2016 Kabupaten Cilacap dalam Angka 2016. Cilacap: BPS
Kabupaten Cilacap. Diunduh dari: http://cilacapkab.bps.go.id (diakses pada 29 Oktober
2018).
BPS Kabupaten Cilacap. 2018 Kabupaten Cilacap dalam Angka 2018. Cilacap: BPS
Kabupaten Cilacap. Diunduh dari: http://cilacapkab.bps.go.id (diakses pada 29 Oktober
2018).
Estiningtyas, W., F. Ramadhani, E. Aldrian. 2007. ‘Analisis Korelasi Curah Hujan dan Suhu
Permukaan Laut Wilayah Indonesia, Serta Implikasinya Untuk Prakiraan Curah Hujan
(Studi Kasus Kabupaten Cilacap)’. Jurnal Agromet Indonesia 21 (2):46—60.
Rifqi Kamala. 2015. ‘Analisis Agihan Iklim Klasifikasi Oldeman Menggunakan Sistem
Informasi Geografis Di Kabupaten Cilacap’. Surakarta: Fakultas Geografi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.