Tanaman tahunan (parennial) merupakan tanaman yang hidupnya sepanjang tahun
dan akan dipanen sepanjang tahun pula sampai tanaman tersebut tidak berproduksi lagi akan tetapi harus menunggu beberapa tahun dari menanam hingga tanaman itu dapat berproduksi dan dapat dipanen. Tanaman tahunan sangat menguntungkan bagi para penanam, karena tanpa adanya batasan musim hasil yang di dapatkan juga tidak ada batasan. Pada umumnya tanaman tahunan merupakan tanaman perkebunan,dengan ciri-ciri berkayu keras dan dapat dipanen sepanjang tahun sesuai dengan musim berbuahnya. Tanaman ini juga membutuhkan waktu yang sangat lama hingga dapat menghasilkan buah yang dapat dipanen. Tanaman tahunan bermacam-macam jenisnya, ada buah-buahan, rempah-rempah, dan tanaman industri. Salah satu ciri-ciri dari tanaman tahunan yaitu tanaman yang berbatang keras. Tanaman tahunan (parennial) sebagian besar dapat meneruskan kehidupannya setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka waktu lebih dari dua tahun. Kondisi fisik tanaman tahunan sangat berbeda dengan tanaman lainya karena tanaman tahunan identik dengan memiliki postur organ yang besar dan keras.
Contoh tanaman tahunan
Tanaman tahunan buah-buahan contohnya tanaman rambutan, tanaman
sirsak, tanaman apel, tanaman durian, tanaman manga dan lain lain. Tanaman rempah-rempah contohnya tanaman cengkeh, tanaman pala, tanaman kayu manis dan lain lain Tanaman industry contohnya tanaman kakao, tanaman kelapa sawin, tanaman karet, dan lain-lain
Fase vegetative dan generative
Tanaman tahunan (parennial ) memiliki fase vegetative menuju fase generatif
yang lebih lama.Pada saat fase generatif, tanaman tahunan juga mampu memproduksi hasil berupabuah, bunga, dan biji. Tanaman tahunan memiliki fase vegetative berseling dengan fase generatifnya. Fase vegetative di tandai dengan membesaranya ukuran, baik pertumbuhan memanjang maupun pertumbuhan lingkar batang. Tanaman tahunan yang sudah dewasa di cirikan dengan memasuki fase generatifnya.
Karakteristik tanaman tahunan
Tanaman tahunan biasnya merupakan tanaman dikotil sehingga mempunyai
karakteristik seperti halnya tanaman dikotil. Akar, Pada tumbuhan dikotil memiliki sistem perakaran tunggang yang terbentuk dari percabangan akar utama (radikula). Akar berkembang dari akar utama sehingga lebih kokoh dan menghujam ke dalam tanah, terdiri dari cabang primer, sekunder dan tertier, di seluruh permukaan akar dapat tumbuh bulu-bulu akar rambut berfungsi untuk menyerap air dan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Daun, Tulang daun pada tumbuhan dikotil yakni daun menjari atau menyirip. bentuk helaian daunnya bermacam-macam, struktur pertulangannya terdiri dari tulang daun utama yang bercabang-cabang, dengan percabangan yang membentuk suatu jaringan. Bunga pada tumbuhan dikotil memiliki jumlah mahkota, jumlah kelopak, dan jumlah benang sari bunga mulai dari kelipatan 4 atau 5. umumnya membentuk dompolan, struktur bagian-bagian bunga lengkap dan jelas, umumnya merupakan tanaman berumah satu, proporsi menyerbuk sendiri dan menyerbuk silang seimbang. Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil pada umumnya terjadi pada pertumbuhan sekunder sehingga tubuh pada tumbuhan membesar. Pertumbuhan sekunder pada kelompok tumbuhan dikotil akan membuat terbentuknya kayu serta kulit pada setiap pohon. Pohon akan ditemukan diameter musim yang tampak pada bagian batang. Pertumbuhan karena adanya kambium tersebut memudahkan dalam melihat berapa lama umur dari pohon. akibatnya tanaman dapat tampak tumbuh rimbun, tergantung pada banyaknya percabangan dan dedaunannya. Mempunyai kambium, Pembuluh kayu pada tumbuhan dikotil akan ditemukan kambium pada organ bagian akar dan organ batang. Buah dari tanaman dikotil dapat berbentuk polong, atau buah dengan struktur lengkap yang terdiri dari kulit, daging buah dan biji. Biji tanaman dikotil memiliki kotiledon yang sebenarnya merupakan bagian dari embrio. Batang dikotil Bercabang-cabang, berkambium, membentuk habitus yang rimbun, mempunyai struktur jaringan yang lebih kuat karena berkayu, mempunyai sistem pembuluh yang sinambung mengelilingi empulur.
Faktor eksternal yang memengaruhi tanaman tahunan
Adapun faktor eksternal yang dapat mempengaruhi komoditas suatu tanaman tahunan di suatu daerah, seperti topografi, iklim, dan jenis tanah. Keanekaragaman jenis tanaman tahunan yang dipengaruhi oleh topografi diantaranya adalah jenis tanaman dataran tinggi dan jenis tanaman dataran rendah.
Pemanfaatan tanaman tahunan
Berdasarkan kebutuhannya, berbagai tanaman tahunan dapat dimanfaatkan mulai dari buah, getah, serta kayunya. Tanaman tahunan yang dimanfaatkan buahnya yaitu, jeruk, manga, rambutan, kelengkeng, jambu, mangga, dan lain lain. Tanaman tahunan yang dimanfaatkan getahnya seperti tanaman pinus, karet, dan kayu putih. Tanaman tahunan yang dimanfaatkan kayunya sebagai bahan industri yaitu jati, sengon, mahoni.
Siklus hidup tanaman tahunan
Siklus hidup suatu tanaman tahunan berasal dari suatu bibit , dapat dibedakan menjadi tiga fase pertumbuhan , yaitu fase embrio, fase muda, dan fase dewasa. Fase embrio dimulai sebelum menjadi bibit , bertemunya gamet jantan dan gamet betina membentuk zigot bisa disbut sebagai fase perkawinan. Zigot kemudian tumbuh dan berkembang menjadi embrio pada biji atau biji pada buah. Fase muda dimulai dengan berkecambahnya biji yang sebenarnya , yakni pertumbuhan embrio itu sendiri. Pertumbuhan embrio tersebut di ikuti pertumbuhan bagian lain yang menunjukan karakter tanaman bersangkutan, termasuk pertumbuhan organ. Tanaman muda pada umumnya mempunyai kemampuan regenerasi secara vegetatif (Mangoendidjojo,2003). Regenerasi secara vegeratif merupakan salah satu kegiatan dalam menunjang berlangsungnya proses regenerasi tanaman, agar tanaman mampu tumbuh dan berproduksi secara optimal dan maksimal tanpa memerlukan waktu yang panjang. Keuntungan yang dihasilkan dari pembiakan vegetatif mempermudah dan mempercepat daripada perbanyakan dengan biji. Karena perbanyakan menggunakan biji harus melalui tahap tahap yang sangat rumit , biji dapat mendormansi diri atau bisa juga disebut sebagai keadaan berhenti tumbuh yang di alami oleh biji itu sendiri. Kelebihan lainya yaitu , pembiakan vegetatif memiliki fase muda yang relatif pendek. Namun, kelemahan dari pembiakan vegetatif adalah periode penyimpanan bahan tanam relatif pendek. Daftar pustaka
Hans Syaef. Pengenalan Tanaman Tahunan di
https://www.academia.edu/29540891/Pengenalan_Tanaman_Tahunan (Minggu, 22 September 2019)
Harnims. 2017. Ciri Tumbuhan Monokotil dan Dikotil Terlengkap. Di
https://dosenbiologi.com/tumbuhan/ciri-tumbuhan-monokotil-dan-dikotil (Minggu, 22 September 2019) Renaldy Muslim. Pengertian tanaman semusim di https://www.academia.edu/25789718/Pengertian_tanaman_semusim (Minggu, 22 September 2019)