Anda di halaman 1dari 6

Instant noodles can indeed reduce hunger, but fast food cannot

replacing nutrients needed by the body, plus artificial and complementary herbs

chemical preservatives that are used can endanger the health of the body if consumed

excessive. This has also been explained by BPOM through the Clarification of the Supervisory Board

Medicines and Food of the Republic of Indonesia concerning Danger Issues of Instant Noodles on
November 10, 2015

and Explanation of the Republic of Indonesia Drug and Food Supervisory Agency Regarding Hazard Issues

Instant Noodles on November 16, 2015.

Mi instan memang dapat meredam rasa lapar, namun makanan cepat saji ini tidak dapat

menggantikan nutrisi yang diperlukan tubuh, ditambah lagi bumbu pelengkap buatan dan

pengawet kimia yang digunakan dapat membahayakan kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara

berlebihan. Hal ini juga telah dipaparkan oleh BPOM melalui Klarifikasi Badan Pengawas

Obat dan Makanan Republik Indonesia Tentang Isu Bahaya Mi Instan pada 10 November 2015

dan Penjelasan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Terkait Isu Bahaya

Mi Instan pada 16 November 2015.

Rp.50,000).

Lifestyle

Selengkapnya

Makanan dan Diet Sehat

Bahaya Mie Instan Yang Perlu Diwaspadai

Update terakhir: Mar 14, 2019 Waktu baca: 2 menit

Telah dibaca 483.849 orang

Bagikan artikel ini


an image

Mie instan merupakan makanan cepat saji yang sangat mudah didapat, karena mudah tersaji dan
harganya tergolong murah. Namun apakah ini merupakan makanan yang sehat dan apakah ada bahaya
mie instan bagi kesehatan jika sering dikonsumsi?

Terlepas dari bahaya mie instan, nyatanya makanan ini sangat populer di kalangan pelajar dan
mahasiswa, orang-orang yang sibuk atau tak sempat memasak atau bagi mereka yang lagi di perjalanan,
atau karena memang senang dengan rasanya, yang jelas mie instan itu praktis dan cepat sebagai
pengganjal perut yang lapar.

Iklan dari HonestDocs

Jadetabek Sekarang Bisa Bayar Dengan COD!

GRATIS biaya antar obat ke seluruh Indonesia hingga Rp.30,000 (minimum transaksi Rp.50,000)

Pesan Sekarang

Medicine delivery 01

Dibalik kepraktisan yang ditawarkan, ternyata ada sejumlah bahaya yang terkandung dalan mie instan,
apa sajakah itu?

Berdasarkan hasil penelitian bahaya mie instan antara lain dapat meningkatkan risiko perubahan
metabolik yang terkait dengan diabetes melitus, penyakit jantung, dan stroke.

Penelitian dilakukan pada perempuan di Korea Selatan yang dikenal memiliki kelompok konsumsi mie
instan (ramen) terbesar di dunia, di mana tercatat orang-orang di sana telah mengkonsumsi 3,4 miliar
paket mie instan pada tahun 2010.

Hyun Shin dan rekan-rekannya di Baylor dan Harvard University menganalisis kesehatan dan diet hampir
11.000 orang dewasa di Korea Selatan antara usia 19 - 64 tahun. Dalam penelitian ini tidak
memperhatikan pola makanan sehari-harinya, dan apapun aktivitas fisik yang dilakukan.
"Meskipun mie instan merupakan makanan yang mudah dan lezat, mungkin ada peningkatan risiko
sindrom metabolik karena mie instan banyak mengandung sodium (natrium) tinggi, lemak jenuh yang
tidak sehat dan beban glikemik," Papar peneliti.

Hasilnya, wanita yang makan mie instan dua kali seminggu atau lebih memiliki risiko lebih tinggi terkena
sindrom metabolik daripada mereka yang makan mie instan lebih jarang, atau tidak sama sekali.

Iklan dari HonestDocs

Jadetabek Sekarang Bisa Bayar Dengan COD!

GRATIS biaya antar obat ke seluruh Indonesia hingga Rp.30,000 (minimum transaksi Rp.50,000)

Pesan Sekarang

Medicine delivery 01

Orang dengan sindrom metabolik mungkin cendrung memiliki tekanan darah tinggi atau kadar gula
darah tinggi, dan menghadapi peningkatan risiko penyakit jantung , stroke dan diabetes melitus.

Namun tak demikian pada pria, Shin dan rekan-rekannya menduga bahwa perbedaan biologis antara
jenis kelamin, seperti efek dari hormon seks dan metabolisme , mungkin menjelaskan kurangnya
hubungan yang jelas pada laki-laki antara makan mie instan dan mengembangkan sindrom metabolik.

Baca juga: Bolehkah ibu hamil makan mie instan?

Jadi apa yang sebenarnya membuat mie instan berbahaya?

"Mie instan tinggi lemak, tinggi garam (natrium), tinggi kalori - semua faktor tersebut dapat memberikan
kontribusi untuk beberapa masalah kesehatan di atas" kata Young. "Itu tidak berarti bahwa setiap orang
akan mengalami dampak yang sama, tetapi yang perlu diingat adalah bahwa mie instan bukanlah produk
yang sehat, dan itu adalah makanan olahan." tutur peneliti.
"Meskipun mie instan merupakan makanan yang mudah dan lezat, mungkin ada peningkatan risiko
sindrom metabolik karena mie instan banyak mengandung sodium (natrium) tinggi, lemak jenuh yang
tidak sehat dan beban glikemik," Papar peneliti

Hyun Shin dan rekan-rekannya di Baylor dan Harvard University

Informasi yang beredar tersebut menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan Korea Food
and Administration (KFDA) menemukan zat penyebab kanker, benzopirene dalam mie instan. Zat
tersebut ditemukan dalam merek yang dibuat oleh Nong Shim Company.

"Perkembangan kanker sifatnya acak. Para peneliti masih belum bisa menemukan pemicu kanker
sesungguhnya. Yang mereka temukan hanyalah beberapa korelasi.

Tapi, ingat, ini cuma korelasi. Bukan hubungan sebab akibat yang pasti terjadi," ujar Brigitta Ma, seorang
biotechnologist. "Yang bisa saya pastikan kebanyakan makan mi tak baik untuk kesehatan kamu. Bahan
utama mi adalah tepung yang kandungan dominannya adalah karbohidrat. Tubuh kita juga butuh
protein, lemak, vitamin dan mineral."

Della Rachmadia, pakar nutrisi di Jakarta. "Yang harus diluruskan, mi instan bisa memicu sel kanker aktif.
Tapi semua makanan olahan lainnya juga git, mulai dari kornet hingga ayam nugget," kata Della
kepadaku. "Masalahnya ada di bahan pengawet yang mengandung sodium dalam jumlah besar. Jadi
bahaya terbesar mi instan itu buat orang yang mengidap diabetes atau punya darah tinggi. Tapi enggak
otomatis memicu kanker."

Sebelum memakan mie instan, pastikan dahulu mie itu tidak mengandung zat benzopyrene. Menurut
The Korean Food and Drug Administration (KFDA) pada 2012, mereka menemukan adanya kandungan
benzopyrene di enam merek mie instan. Kandungan benzopyrene ini disebut dapat menyebabkan
seseorang terkena berbagai jenis kanker.

Gangguan pencernaan

Kami ngobrol sama Adit, cowok 25 tahun maniak mi instan asal Ciputat. Adit mengaku sudah lama
keranjingan mi instan. Dia lebih menyukai mi goreng daripada mi rebus. Setahun terakhir, Adit nyaris tiap
hari melahap mie instan. Pernah ada masanya ketika dirinya menyantap mi instan selama dua minggu
berturut-turut.
IKLAN

Karena mengkonsumsi mi instan hampir tiap hari, beberapa kali Adit pernah mengalami sembelit dan
nyeri perut.

Gemar menjadikan mie instan sebagai menu sehari-hari dapat mengganggu sistem pencernaan kita.
Pernah kan merasa perut begah, susah buang air besar, mual, atau rasa tak nyaman lain setelah
mengonsumsi mie instan?

Hal ini terjadi karena kandungan karbohidrat, penyedap, dan pengawet dalam mie yang cukup tinggi.
Kandungan pengawet yang pasti ada dalam makanan instan ini juga mampu mengikis dinding usus.
Akibatnya, usus kita jadi semakin mudah terkena infeksi dan peradangan.

Kamu yang terlalu sering makan mie instan sebaiknya mulailah untuk menguranginya dengan tenggang
waktu 2 hingga 3 hari atau sama sekali tidak mengonsumsinya.

Sebab senyawa kimia propelene glycol, serta pengawet dan pewarna yang terkandung dalam mie instan
dapat menyebabkan sembelit.

Selain itu kandungan lilin yang ada pada mie instan juga akan merusak sistem kerja pencernaan dalam
tubuhmu, karena setelah kamu memakannya baru bisa dicerna oleh tubuh dalam waktu minimal 2 hari.

Obesitas

Pakar kesehatan dr. Niken Puruhita, MedSc, SpGK yang berasal dari rumah sakit Telogorejo Semarang dan
juga dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menyebutkan bahwa mie intan bisa
membuat badan menjadi gemuk karena kecenderungan masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsinya
sebagai camilan, bukannya sebagai makanan berat. Sebagaimana kita ketahui, mie instan hanyalah
memiliki kandungan karbohidrat dan miskin kandungan gizi lainnya. Sayangnya, kita cenderung
menganggap belum benar-benar makan andai belum makan nasi sehingga menganggap mie intan ini
sebagai makanan selingan saja.
Di dalam satu bungkus mie instan, kita bisa menemukan 350 kalori. Jumlah kalori ini setara dengan kalori
di dalam tujuh buah pisang, empat lembar roti tawar yang sudah dikupas, atau sekitar 5-6 sendok nasi
lengkap dengan sayur dan lauk. Jika kita membandingkan jumlah kalori ini dengan kebutuhan kalori
manusia dewasa yang aktif yang sebanyak 1.500 kalori, maka konsumsi mie instan sebagai camilan dan
dikombinasikan dengan makan berat tiga kali dalam sehari dan juga camilan lainnya akan membuat kita
mengkonsumsi kalori dengan berlebihan. Alhasil, kita pun bisa menjadi lebih gemuk.

Tak hanya jumlah kalorinya yang tinggi, bahan pembuat mie instan yang berupa tepung cenderung
sangat mudah diserap oleh tubuh sehingga kelebihan kalori akan bisa segera diproses tubuh menjadi
lemak yang pada akhirnya memicu kegemukan.

https://www.msn.com/id-id/kesehatan/nutrisi/hati-hati-rutin-makan-mi-instan-bisa-sebabkan-
obesitas/ar-AAykJXm?li=AAv06fi

Anda mungkin juga menyukai