Anda di halaman 1dari 51

Kimia Analitik/Kimia Analisis

Kimia Analisa

Oleh: Drs. Agus Suprijono, M.Kes, Apt.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi


“Yayasan Pharmasi” Semarang
Semarang, 2016
KOPI
KIMIA ANALISIS KUALITATIF

Oleh: Drs. Agus Suprijono, M.Kes, Apt.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi


“Yayasan Pharmasi” Semarang
Semarang, 2018
Some Definitions
Analytical Chemistry -Involves the separating, identifying and
determining the relative amounts of the
components making up samples of matter
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari cara-cara yang digunakan
untuk menentukan bagian-bagian zat atau persenyawaan kimia atau
campuran dari persenyawaan kimia

Two types of analysis


•Qualitative analysis – reveals the chemical identity of the analytes
(What is present?)
Untuk menyelidiki unsur-unsur, gugusan, atom-atom dan molekul apa
yang terdapat dalam zat yang belum dikenal
•Quantitative analysis – reveals information related to relative amounts
(numerical) of analytes (How much is present?)
Untuk menyelidiki jumlah atau perbandingan dari unsur-unsur,
gugusan, atom-atom dan molekul dari zat yang sudah diketahui
KIMIA ANALITIK

Kulitatif
• Identifikasi Anion
• Identifikasi Kation
Kuantitatif
• Penetapan kadar secara titrasi asam-basa
• Penetapan kadar secara titrasi kompleksometri
• Penetapan kadar secara titrasi presipitasi
• Penetapan kadar secara titrasi reduksi-oksidasi
What?
Kualitatif

Kimia Analisis
How much?
Kuantitatif
ANALISIS
ANALIS IS KIMIA
N, S, O, P, C, dll

Organik

Kation
Analisis Kimia
Kualitatif
Anion
Anorganik
Kuantitatif

Dasar Analisis Kualitatif:


Analisis/ pemeriksaan pendahuluan
 kesimpulan sementara
Analisis sesungguhnya
 kesimpulan, definitif
Fisika

Analisis Kualitatif Fisikokimia


Anorganik

Kimia
Warna

Analisis Kualitatif Fisika Titik leleh


Anorganik

Titik didih
Alat titik leleh digunakan :
1. Untuk sampel padat
2. Untuk Identitas Senyawa
3. Secara kualitatif digunakan
untuk penentuan kemurnian
zat
4. Pada Alat sekarang bisa
digunakan untuk penentuan
kemurnian zat kuantitatif
Alat pengukur titik leleh (MelTemp)
: www.chemistry.mcmaster.ca/.../expt1/exp1b-i.html
Kromatografi

Spektrofotometri
Analisis Kualitatif Fisikokimia
Anorganik
Elektroforesis

Analisis termal, dll


Reaksi asam basa

Reaksi Redoks
Analisis Kualitatif Kimia
Anorganik
Reaksi Pengendapan

Reaksi Kompleks
Ciri-ciri reaksi kimia

Timbul Gas

Devada’s Mengakibatkan ledakan


Alloy jika ada api
Ciri-ciri reaksi kimia

Melepaskan Gas

Karbon dioksida
Ciri-ciri reaksi kimia

Terbentuk endapan
Copyright : hendri.apt@gmail.com 22
Copyright : hendri.apt@gmail.com 23
Ciri-ciri reaksi kimia

Timbul panas View

Perubahan warna View


Mekanisme timbulnya warna

1. Zat menyerap energi dari cahaya matahari


di daerah sinar tampak
2. Zat mempunyai gugus kromofor
3. Membentuk senyawa kompleks: antara
logam dengan pengkelatnya
Identifikasi Secara Kimia
Unsur Senyawa

Fe, Au, Al, dll FeSO4, AlCl3

Anion

Kation

Netral
Analisis
Analis is Kimia Kualitatif

I. Pemeriksaan Pendahuluan
1. Organoleptis (warna, bau, rasa, bentuk kristal,
higroskopis)
2. Reaksi Nyala Api
3. Sifat Zat pada pemanasan kering
4. Reaksi khusus unsur mudah
menguap/menyublim
5. Sifat zat thd H2SO4 encer dan pekat
6. Kelarutan
Analisis
Analis is Kimia Kualitatif

II. Analisis Penggolongan


1. Gol I (Perak) : Ag+, Pb2+, Hg22+
2. Gol II A (Tembaga) : Pb2+, Hg2+, Bi3+,Cu2+,Cd2+
3. Gol IIB (Arsen) : Sn2+, Sn4+,As3+,Sb,2+
4. Gol IIIA (Besi) : Fe3+,Al3+,Cr3+
5. Gol IIIB (Seng) : Zn2+,Ni2+,Co2+,Mn2+
6. Gol IV (Kalsium) : Ca2+,Ba2+,Sr2+
7. Gol V (sisa) : Mg2+,Na+,K+, NH4+
III. Rekasi Penetapan/Penegasan pendahuluan:
Analisis
Analis is Kimia Kualitatif

Reaksi Kimia yang menunjang pemeriksaan


pendahuluan:
Reaksi spesifik/ khas
Reaksi sensitif/ peka
Contoh:
Reaksi selektif

Ag+, Pb2+, Hg+ (mengendap)


Selektif, karena
dapat dipisahkan
Cu+, Pt4+, Ti+ (tidak mengendap)
Cl-
Tidak spesifik, karena tidak khas untuk kation tertentu
Pemeriksaan Pendahuluan
Kering
Pemeriksaan pendahuluan
Basah
Didahului dengan pemeriksaan sifat fisik yang ditegaskan
oleh sifat kimia
CARA BASAH
Contoh:
 Sampel berupa serbuk biru
Sifat fisik → berwarna biru, tidak berbau, larut dalam air.
berbentuk kristal yang dibuktikan dengan mikroskop,
selanjutnya dipastikan apakah merupakan senyawa
tunggal/ campuran
Kesimpulan awal: senyawa CuSO4.5H2O (biru)
bukan CuSO4 (putih)
Pemeriksaan Pendahuluan
Penegasan dengan sifat kimia:
CuSO4.5H2O CuSO4 + 5H2O↑
kristal biru serbuk putih
Kristal terurai → serbuk halus
Biru → memudar → putih
Air kristal menguap → embun pada tabung

CuSO4.5H2O → dilarutkan dalam air


Larutan 2CuSO4.5H2O + 2NH4OH → Cu(OH)2.CuSO4 ↓
+ (NH4)2SO4 .5H2O biru muda
+
4NH4OH
[Cu(NH3)4](OH)2 aq + 4H2O
kompleks biru tua
Khas untuk ion tembaga(II), dengan tidak adanya nikel
dalam larutan.
Pemeriksaan Pendahuluan
CARA KERING

Pengamatan keadaan fisik sampel pada suhu kamar, meliputi:


bentuk kristal
warna
bau

Bila sampel berbentuk larutan maka diuapkan lebih


dahulu sampai kering, tidak meninggalkan residu/ sisa
tidak perlu analisis pend. cara kering

hanya sampel zat mudah menguap


Pemeriksaan Pendahuluan
1. Secara organoleptis
organoleptis:: amati sifat
sifat--sifat fisik zat tersebut
•Bentuk : padat (amorf atau kristalin
kristalin), ), atau larutan
larutan..
•Warna : padatan
padatan::
Merah :Pb3O4, HgO
HgO,, Sb2S3, Kuning
Kuning:: CdSCdS,, As2S3, PbI2, Biru
: garam
garam--garam kobalt
kobalt(Co(Co2+ ) anhidrat
anhidrat,, garam
garam--garam
tembaga (Cu2+ )terhidrat
terhidrat.......................
.......................dll
dll
Tabel 1. Beberapa warna ion dalam pelarut air

ion warna ion warna


Cu 2+ biru CrO42- kuning
Ni2+ hijau Cr2O72- Merah-jingga
Fe2+ hijau MnO4- ungu
Cr3+ hijau Mn2+ Tdk berwarna
2. Reaksi Nyala Api
Cara Kerja

Bahan/ sampel dibasahi dengan HCl pekat. Massa yang basah diambil
sedikit dengan kawat platina yang bermata kecil. Selanjutnya dipanaskan
pada bagian luar api pembakar (gas yang tidak berwarna).

Sebelum digunakan kawat Pt dipijarkan terlebih dahulu (tidak mewarnai api).


Untuk mempercepat pemijaran, kawat Pt dicelupkan pada HCl pekat.

Bahan/
+ HCl → ▪ garam klorida mudah menguap
sampel
▪ uap yang terbentuk tidak menyebabkan api berwarna
▪ warna tergantung dari macam kation Mn+.

Mn+ + HCl → MCln ↑ (warna berdasarkan Mn+)


Uji Nyala

Uji perubahan warna api karena


pembakaran suatu senyawa
Tiap logam memberikan warna
yang berbeda-beda
Terjadi karena eksitasi elektron
oleh panas
Reaksi Nyala Api

WARNA API JENIS Mn+ DALAM SAMPEL

Kuning Na+
Violet K+
Kuning merah Ca2+
Hijau kuning Ba2+
Hijau menyala Asam Borat
Hijau kebiru-biruan Cu2+

Unsur Na+ hampir terdapat dimana-mana, sehingga warna kuning dapat


mengaburkan warna unsur lain.
Untuk lebih teliti, pengamatan dilakukan menggunakan “spektroskopi” atau
kaca kobalt (menyerap warna kuning).
Reaksi Nyala Api
Uji Manik Boraks

Cara kerja:
Kawat Pt dipijarkan → merah
Masukkan dalam boraks halus, dipijarkan sampai butiran tidak berwarna/
transparan ≈ mutiara boraks

Mutiara panas disentuhkan pada bahan sampel, lalu


dipanaskan dalam api pengoksidasi (dipinggir luar api tidak
berwarna) dan dalam api pereduksi (kerucut dalam api
tidak berwarna).

Pada pemanasan terjadi bentuk metaborat dari L (logam) dalam


K bahan sampel → warna khas dari logamnya.
D
Reaksi Nyala Api
Contoh:

Na2B4O7.10H2O Na2B4O7 + 10H2O


Na2B4O7 → 2NaBO2 + B2O3
B2O3 + NiSO4 → Ni(BO2)2 + SO3
NaBO2 + NiSO4 → NaNiBO3 + SO3
Warna diamati pada kondisi mutiara panas dan dingin
Nyala oksidasi Nyala reduksi logam
Coklat kekuningan atau merah Hijau ketika panas dan dingin Fe
ketika panas, kuning ketika dingin

Biru ketika panas dan dingin Biru ketika panas dan dingin Kobalt
Kuning tua ketika panas, hijau Hijau ketika panas dan dingin kromium
ketika dingin
Lembayung ketika panas dan Tak berwarna ketika panas Mangan
dingin dan dingin

•Analisis kualitatif melibatkan beberapa reaksi


kimia, seperti reaksi asam basa, redoks,
kompleks dan pengendapan.
Pemeriksaan Pendahuluan
3. Sifat zat pada pemanasan:
Pemanasan bahan sampel, ada 2 macam:
Sampel tidak terurai pada pemanasan, perubahan yang terlihat bersifat
peristiwa fisik.
Sampel yang terurai.

Peristiwa yang dapat diamati:


perubahan warna
meleleh
sublimasi/ menguap tanpa mencair
terbentuk uap air
timbul gas/ asap
•Pemeriksaan pendahuluan untuk kation:
1. Pemanasan dalam tabung pemijaran
Untuk bahan-
bahan-bahan yang mudah terurai, peristiwa yang
dapat diamati: perubahan warna, pelelehan, sublimasi,
terjadi uap air, atau gas.

Pengamatan Kesimpulan
Kuning ketika panas, kuning ketika dingin PbO dan beberapa garam Pb
Kuning ketika panas, putih ketika dingin ZnO dan garam-garam Zn
Terbentuk sublimat hitam-biru, uap lembayung I
Sublimat abu-abu, mudah digosok menjadi butir- Hg
butir bulat
Pemeriksaan Pendahuluan Pereaksi khusus
Lebih rumit jika sampel merupakan campuran yang mempunyai banyak
persamaan.
Contoh:
Campuran: ▪ CuSO4.5H2O serbuk yang secara fisik
sama
▪ NiSO4
larut dalam air
CuSO4.5H2O + NH4OH → Cu(OH)2 ↓ sama-sama mengendap

NiSO4 + NH4OH → Ni(OH)2 ↓

Cu(OH)2 + NH4OH >>> → [Cu(NH3)4]2+ + 4H2O + 2OH- warna kompleks


tidak jauh berbeda
Ni(OH)2 + NH4OH >>> → [Ni(NH3)6]2+ + 6H2O + 2OH-
Pemeriksaan Pendahuluan
Kesulitan lain adalah anion yang diikat
senyawa sampel.
Praduga yang pasti adalah bahwa anion yang ada tidak mungkin: CO32-, S2-, OH-

Karena: Cu2+
+ CO32-, S2-, OH- → ↓ yang tidak larut dalam air

Ni2+
Bila larut, selain ada Cu2+, Ni2+, biasanya juga ada Fe3+, sehingga:
(+) NH4OH >>> → Cu2+/ Ni2+ yang larut dalam air (kompleks biru tua)
Fe(OH)3 → ↓ merah
Maka harus dicek ulang ↓ merah itu apa?
Maka perlu pereaksi spesifik untuk setiap kation, yaitu suatu
bahan yang hanya dengan 1 kation tertentu memberikan
reaksi tertentu.
Pemeriksaan Pendahuluan
Contoh:
Cu2+, Ni2+, Pb2+,
Ag+, Hg2+, Co2+, + CNS- → [Fe(CNS)6]3- (merah darah)
Fe3+

Fe3+ + 6CNS- → [Fe(CNS)6]3- (spesifik dan sensitif)


Batas pengenalannya 0,25 . 10-3 mg/L Fe3+
Fe3+ + [Fe(CN)6]4- → Fe4[Fe(CN)6]3 ↓ (biru prusia)
lebih spesifik, sensitif
(5 . 10-5 mg/L)
Reaksi Arang
Dipakai untuk mereduksi kation → L

Na2C
O3 Campur, masukkan dalam lekukan arang kemudian
ditiupkan nyala api, maka akan terjadi reaksi bertahap.
Sampel
Contoh: L  Cu

Na2CO3 + LSO4 → LCO3 + Na2SO4

LCO3 → LO + CO2
C
LO L + CO
CuO C
Keuntungan Cara Pemisahan
Bahan sampel tidak terbagi dalam reaksi spesifik.
Menunjukkan per kelompok sesuai sifat anggota kelompok terhadap
pereaksi yang ditambahkan.
Pemisahan dapat dilakukan hingga kelompok yang cukup kecil bahkan
sampai terisolasi.

Analisis sistematis, setelah dilakukan pemisahan hingga kelompok terkecil bahkan terisolasi,
perlu pembuktian dengan menggunakan pereaksi selektif yang menyebabkan terjadinya zat
baru yang dihasilkan berbeda dari zat semula.

membentuk endapan
melarutkan endapan
Perbedaan ini terlihat/
dikenali dari sifat fisik, zat menjadi berwarna lain
antara lain: pembentukan gas
bentuk kristal yang khas
Reaksi Kering

1. Pemanasan
2. Uji Nyala

Reaksi Basah
1.Pemanasan
Sampel ditempatkan pada tabung kaca
kecil, dan dipanaskan pada nyala bunsen,
secara perlahan. Tabung uji: 60-70 mm x
7-8 mm.
Sampel kemungkinan menyublim,
meleleh atau terurai dengan perubahan
warna, atau melepaskan gas yang
merupakan karakter khas
2. Uji Nyala
Nyala terdiri atas:
1. Krucut biru bagian dalam (ADB), yang mengandung
sebagian besar gas tak terbakar
2. Ujung berkilau pada D (berwarna jika lubang udara
ditutup)
3. Selimut luar ACBD, pembakaran gas terjadi sempurna

Anda mungkin juga menyukai