Kimia Analisa
Kulitatif
• Identifikasi Anion
• Identifikasi Kation
Kuantitatif
• Penetapan kadar secara titrasi asam-basa
• Penetapan kadar secara titrasi kompleksometri
• Penetapan kadar secara titrasi presipitasi
• Penetapan kadar secara titrasi reduksi-oksidasi
What?
Kualitatif
Kimia Analisis
How much?
Kuantitatif
ANALISIS
ANALIS IS KIMIA
N, S, O, P, C, dll
Organik
Kation
Analisis Kimia
Kualitatif
Anion
Anorganik
Kuantitatif
Kimia
Warna
Titik didih
Alat titik leleh digunakan :
1. Untuk sampel padat
2. Untuk Identitas Senyawa
3. Secara kualitatif digunakan
untuk penentuan kemurnian
zat
4. Pada Alat sekarang bisa
digunakan untuk penentuan
kemurnian zat kuantitatif
Alat pengukur titik leleh (MelTemp)
: www.chemistry.mcmaster.ca/.../expt1/exp1b-i.html
Kromatografi
Spektrofotometri
Analisis Kualitatif Fisikokimia
Anorganik
Elektroforesis
Reaksi Redoks
Analisis Kualitatif Kimia
Anorganik
Reaksi Pengendapan
Reaksi Kompleks
Ciri-ciri reaksi kimia
Timbul Gas
Melepaskan Gas
Karbon dioksida
Ciri-ciri reaksi kimia
Terbentuk endapan
Copyright : hendri.apt@gmail.com 22
Copyright : hendri.apt@gmail.com 23
Ciri-ciri reaksi kimia
Anion
Kation
Netral
Analisis
Analis is Kimia Kualitatif
I. Pemeriksaan Pendahuluan
1. Organoleptis (warna, bau, rasa, bentuk kristal,
higroskopis)
2. Reaksi Nyala Api
3. Sifat Zat pada pemanasan kering
4. Reaksi khusus unsur mudah
menguap/menyublim
5. Sifat zat thd H2SO4 encer dan pekat
6. Kelarutan
Analisis
Analis is Kimia Kualitatif
Bahan/ sampel dibasahi dengan HCl pekat. Massa yang basah diambil
sedikit dengan kawat platina yang bermata kecil. Selanjutnya dipanaskan
pada bagian luar api pembakar (gas yang tidak berwarna).
Bahan/
+ HCl → ▪ garam klorida mudah menguap
sampel
▪ uap yang terbentuk tidak menyebabkan api berwarna
▪ warna tergantung dari macam kation Mn+.
Kuning Na+
Violet K+
Kuning merah Ca2+
Hijau kuning Ba2+
Hijau menyala Asam Borat
Hijau kebiru-biruan Cu2+
Cara kerja:
Kawat Pt dipijarkan → merah
Masukkan dalam boraks halus, dipijarkan sampai butiran tidak berwarna/
transparan ≈ mutiara boraks
Biru ketika panas dan dingin Biru ketika panas dan dingin Kobalt
Kuning tua ketika panas, hijau Hijau ketika panas dan dingin kromium
ketika dingin
Lembayung ketika panas dan Tak berwarna ketika panas Mangan
dingin dan dingin
Pengamatan Kesimpulan
Kuning ketika panas, kuning ketika dingin PbO dan beberapa garam Pb
Kuning ketika panas, putih ketika dingin ZnO dan garam-garam Zn
Terbentuk sublimat hitam-biru, uap lembayung I
Sublimat abu-abu, mudah digosok menjadi butir- Hg
butir bulat
Pemeriksaan Pendahuluan Pereaksi khusus
Lebih rumit jika sampel merupakan campuran yang mempunyai banyak
persamaan.
Contoh:
Campuran: ▪ CuSO4.5H2O serbuk yang secara fisik
sama
▪ NiSO4
larut dalam air
CuSO4.5H2O + NH4OH → Cu(OH)2 ↓ sama-sama mengendap
Karena: Cu2+
+ CO32-, S2-, OH- → ↓ yang tidak larut dalam air
Ni2+
Bila larut, selain ada Cu2+, Ni2+, biasanya juga ada Fe3+, sehingga:
(+) NH4OH >>> → Cu2+/ Ni2+ yang larut dalam air (kompleks biru tua)
Fe(OH)3 → ↓ merah
Maka harus dicek ulang ↓ merah itu apa?
Maka perlu pereaksi spesifik untuk setiap kation, yaitu suatu
bahan yang hanya dengan 1 kation tertentu memberikan
reaksi tertentu.
Pemeriksaan Pendahuluan
Contoh:
Cu2+, Ni2+, Pb2+,
Ag+, Hg2+, Co2+, + CNS- → [Fe(CNS)6]3- (merah darah)
Fe3+
Na2C
O3 Campur, masukkan dalam lekukan arang kemudian
ditiupkan nyala api, maka akan terjadi reaksi bertahap.
Sampel
Contoh: L Cu
LCO3 → LO + CO2
C
LO L + CO
CuO C
Keuntungan Cara Pemisahan
Bahan sampel tidak terbagi dalam reaksi spesifik.
Menunjukkan per kelompok sesuai sifat anggota kelompok terhadap
pereaksi yang ditambahkan.
Pemisahan dapat dilakukan hingga kelompok yang cukup kecil bahkan
sampai terisolasi.
Analisis sistematis, setelah dilakukan pemisahan hingga kelompok terkecil bahkan terisolasi,
perlu pembuktian dengan menggunakan pereaksi selektif yang menyebabkan terjadinya zat
baru yang dihasilkan berbeda dari zat semula.
membentuk endapan
melarutkan endapan
Perbedaan ini terlihat/
dikenali dari sifat fisik, zat menjadi berwarna lain
antara lain: pembentukan gas
bentuk kristal yang khas
Reaksi Kering
1. Pemanasan
2. Uji Nyala
Reaksi Basah
1.Pemanasan
Sampel ditempatkan pada tabung kaca
kecil, dan dipanaskan pada nyala bunsen,
secara perlahan. Tabung uji: 60-70 mm x
7-8 mm.
Sampel kemungkinan menyublim,
meleleh atau terurai dengan perubahan
warna, atau melepaskan gas yang
merupakan karakter khas
2. Uji Nyala
Nyala terdiri atas:
1. Krucut biru bagian dalam (ADB), yang mengandung
sebagian besar gas tak terbakar
2. Ujung berkilau pada D (berwarna jika lubang udara
ditutup)
3. Selimut luar ACBD, pembakaran gas terjadi sempurna