Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sekolah : SMA
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Ikatan Kimia
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
B. Tujuan Pembelajaran
Dengan model pembelajaran PBL dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar dan
mengolah informasi diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung,
memiliki sikap ingin tahu, teliti, dalam melakukan pengamatan, dan bertanggungjawab dalam
menyampaikan pendapat , menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik serta dapat membandingkan
ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam, serta dapat merancang dan
melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion, senyawa kovalen berdasarkan titik
leleh, titik didih, daya hantar listrik atau sifat lainnya
C. Materi Pembelajaran
1. Faktual
Senyawa ion, kovalen polar dan non polar.
Sifat fisik senyawa
2. Konseptual
Kestabilan atom
Struktur lewis
3. Prosedural
ikatan ion,
ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinasi
ikatan logam
F. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas X yang Relevan
2. Bahan Ajar Siswa (BAS)
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
4. Molymod
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai 15 menit
Pendahuluan tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling
mendoakan.
2. Guru memberikan pertanyaan bagaimana susunan
elektron valensi atom gas mulia (duplet dan okted)
yang dihubungkan dengan materi sebelumnya
tentang konfigurasi elektron
3. Peserta didik mendiskusikan bagaimana atom
memperoleh kestabilan seperti gas mulia
4. Peserta didik menerima informasi secara proaktif
tentang hal-hal yang akan dipelajari dan dikuasai
khususnya tentang penulisan resensi
5. Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan manfaat pembelajaran pembentukan
ikatan ion, dan sifatnya dengan kestabilan
unsurnya dilanjutkan membentuk kelompok kerja
terdiri dari 4 peserta secara heterogen untuk
berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok
masing-masing
6. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) dan
bahan ajar siswa (BAS) kepada siswa.
Kegiatan Inti Simulasi dan Identifikasi Masalah 100 menit
Mengumpulkan Informasi
11. Peserta didik menemukan bagaimana atom
memperoleh kestabilan seperti gas mulia
12. Peserta didik menemukan dan mencatat tentang
perbedaan antara ion dan atom netral
13. Peserta didik menemukan dan mencatat tentang
pembentukan kation dan anion
14. Peserta didik menemukan dan mencatat tentang
ikatan ion dan ikatan kovalen
Mengolah Informasi
15. Mendiskusikan hasil pengamatan dan menjawab
pertanyaan – pertanyaan pada LKS.
16. Mengkomunikasikan hasil diskusi dalam
kelompok
17. Setiap kelompok menuliskan hasil diskusinya pada
kertas plano dan menempelkan pada dinding
kelas(windows gallery)
Verifikasi Hasil
18. Setiap peserta didik mengunjungi “windows
gallery” kelompok lain
19. Setiap peserta didik membandingkan hasil
diskusi kelompoknya terhadap kelompok lain
serta memberikan komentar
20. Peserta didik membandingkan hasil diskusi
Generalisasi
21. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dari
pengamatan windows gallery dalam
kelompoknya
Kegiatan Penutup 22. Peserta didik dengan bantuan guru menyimpulkan 20 menit
hasil diskusi dan pengamatan windows gallery
23. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang berkinerja baik
24. Guru memberikan latihan soal/ postest
25. Guru memberi tugas untuk mempelajari materi
minggu depan
2. Pertemuan ke-2
Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai 15 menit
Pendahuluan tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling
mendoakan.
2. Guru memberikan pertanyaan bagaimana
terbentuknya ikatan ion dari materi sebelumnya
3. Peserta didik mendiskusikan bagaimana
terbentuknya struktur lewis
4. Peserta didik menerima informasi secara proaktif
tentang hal-hal yang akan dipelajari dan dikuasai
khususnya tentang penulisan resensi
5. Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan manfaat pembelajaran pembentukan
ikatan kovalen, dan sifatnya dengan dilanjutkan
membentuk kelompok kerja terdiri dari 4 peserta
sesuai kelompok minggu lalu
Kegiatan Inti Simulasi dan Identifikasi Masalah 100 menit
6. Guru meminta peserta didik menyiapkan buku
literature dari berbagai sumber belajar yang
berkaitan dengan materi pembelajaran
Mengumpulkan Informasi
7. Peserta didik menemukan bagaimana suatu atom
membentuk struktur lewis
8. Peserta didik menemukan dan mencatat tentang
pembentukan ikatan kovalen
9. Peserta didik menemukan dan mencatat tentang
pembentukan ikatan kovalen koordinasi
Mengolah Informasi
10. Mendiskusikan hasil pengamatan dan menjawab
pertanyaan – pertanyaan pada LK.
11. Mengkomunikasikan hasil diskusi dalam
kelompok
Verifikasi Hasil
12. Setiap kelompok menampilkan hasil diskusi di
depan kelas
13. Setiap kelompok memberikan komentar kepada
kelompok yang sudah maju
Generalisasi
14. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dalam
kelompoknya
Kegiatan Penutup 15. Peserta didik dengan bantuan guru menyimpulkan 20 menit
hasil diskusi
16. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang berkinerja baik
17. Guru memberikan latihan soal/posttest
18. Guru memberi tugas untuk mempelajari materi
minggu depan
3. Pertemuan ke-3
Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai 10 menit
Pendahuluan tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling
mendoakan.
2. Guru memberikan pertanyaan bagaimana
terbentuknya ikatan kovalen dari materi
sebelumnya
3. Peserta didik mendiskusikan bagaimana sifat
senyawa ion dan kovalen serta ikatan logam
4. Peserta didik menerima informasi secara proaktif
tentang hal-hal yang akan dipelajari dan dikuasai
khususnya tentang penulisan resensi
5. Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dalam pembelajaran tentang sifat-sifatnya
pada senyawa ion dan kovalen serta ikatam logam
dengan dilanjutkan membentuk kelompok kerja
terdiri dari 4 peserta sesuai kelompok minggu
lalu
Kegiatan Inti Simulasi dan Identifikasi Masalah 80 menit
6. Guru meminta peserta didik menyiapkan buku
literature dari berbagai sumber belajar yang
berkaitan dengan materi pembelajaran
Mengumpulkan Informasi
7. Peserta didik menemukan bagaimana sifat-sifat
senyawa ion, kovalen dan logam
Mengolah Informasi
8. Mendiskusikan hasil pengamatan dan menjawab
pertanyaan – pertanyaan pada LK.
9. Mengkomunikasikan hasil diskusi dalam
kelompok
Verifikasi Hasil
10. Setiap kelompok menampilkan hasil diskusi di
depan kelas
11. Setiap kelompok memberikan komentar kepada
kelompok yang sudah maju
Generalisasi
12. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dalam
kelompoknya
Kegiatan Penutup 13. Peserta didik dengan bantuan guru menyimpulkan 45 menit
hasil diskusi
14. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang berkinerja baik
15. Guru memberikan soal ulangan harian terprogram
dalam 1 KD
H. Teknik penilaian
1. PenilaianPengetahuan
a. Teknik Penilaian : tes tertulis
b. Bentuk soal : uraian
c. Instrumen penilaian : terlampir
2. Penilaian Keterampilan
Projek : membuat model puzzle proses pembentukan ikatan ion dengan
menggunakan kertas lipat berwarna di lingkungan sekitar
Lampiran :
1. Materi pembelajaran
2. Lembar Kerja
3. Evaluasi dan Alat penilaian
Mengetahui Karanganyar, 17 Juli 2017
Lampiran 1 :
Materi Pembelajaran
IKATAN KIMIA
Gambar 1.
diperoleh dengan cara bergabung dengan unsur lain lalu membentuk molekul atau
senyawa yang stabil. Daya tarik-menarik antar atom yang menyebabkan senyawa kimia
dapat bersatu disebut ikatan kimia.
10Ne 2 8 8
18Ar 2 8 8 8
36Kr 2 8 18 8 8
54Xe 2 8 18 18 8 8
Unsur logam dan nonlogam belum stabil. Untuk mencapai kestabilannya, unsur logam cenderung
melepaskan elektron, sedangkan unsur nonlogam cenderung menerima elektron. Dengan melepaskan
atau menerima elektron, konfigurasi elektron unsur logam dan nonlogam sama dengan konfigurasi
elektron gas mulia yang stabil. Setelah melepaskan elektron, unsur logam bermuatan positif. Adapun
unsur nonlogam akan bermuatan negatif setelah menerima elektron. Atom bermuatan positif dapat
berikatan dengan atom bermuatan negatif membentuk senyawa.
(2, 8, 7) (2, 8, 8)
(tidak stabil) (stabil seperti Ne)
1. Struktur Lewis
Apakah perbedaan antara unsur logam, nonlogam, dan gas mulia? Jawabannya akan lebih mudah
diketahui dengan menggambarkan susunan elektron valensi unsur.
Gambar 2.
Susunan elektron unsur Na, Cl, Ar, dan He
Perhatikan gambar susunan elektron unsur He dan Ar. Pada kedua unsur tersebut, setiap kulit elektron
terisi penuh. Lain halnya dengan unsur Na dan Cl, kulit terakhirnya tidak terisi penuh. Kulit ketiga
atom Na hanya berisi 1 elektron, sedangkan kulit ketiga atom Cl berisi 7 elektron. Jumlah elektron
maksimum kulit ketiga adalah 8. Jumlah elektron di kulit terluar disebut elektron valensi. Elektron valensi
unsur dapat juga digambarkan menggunakan struktur Lewis. Struktur Lewis adalah suatu kaidah
penggambaran elektron valensi unsur yang dikemukakan oleh ahli kimia Amerika, G.N. Lewis. Dalam
struktur Lewis, yang digambarkan hanya elektron valensinya saja. Berikut struktur Lewis untuk unsur
Na, Cl, Ne, dan He.
Bagaimanakah cara menggambarkan struktur Lewis unsur lainnya? Pelajarilah contoh soal berikut.
Contoh 1.
Gambarkanlah struktur Lewis unsur-unsur berikut.
a. K d. F
b. Ca e. Ar
c. S
Jawab
d. Unsur F memiliki nomor atom 9 sehingga konfigurasi elektronnya adalah 2 7. Dengan demikian,
elektron valensi unsur F adalah 7 sehingga struktur Lewisnya dapat digambarkan sebagai
berikut.
2. Ikatan Ion
Anda tentu tidak asing lagi dengan garam dapur. Hampir setiap masakan yang Anda makan pasti
mengandung garam dapur. Senyawa kimia yang memiliki rumus kimia NaCl ini berwujud padat, namun
mudah rapuh. Garam dapur juga memiliki titik didih yang sangat tinggi. Tahukah Anda, mengapa garam
dapur memiliki sifat seperti itu? Sifat dari suatu senyawa kimia termasuk garam dapur dipengaruhi oleh
jenis ikatan kimia dan struktur senyawa tersebut.
Bagaimanakah cara unsur penyusun garam dapur berikatan? Bagaimana struktur senyawa garam dapur?
Selidikilah oleh Anda dengan melakukan kegiatan 2 pada lembar kerja siswa.
Ikatan ion adalah gaya tarik menarik listrik antara ion yang berbeda muatan. Ikatan ion terbentuk
antara atom yang mempunyai energi ionisasi rendah (logam) dengan atom yang memiliki afinitas
elektron tinggi (bukan logam).
Contoh :
1) Ikatan antara 11Na dengan 17Cl
11Na = 2, 8, 1 Na melepas 1e- 11Na 11Na
+
+ 1e—
(2, 8, 1) (2, 8)
17Cl = 2, 8, 7 Cl menerima 1e- 17Cl + 1e— 17Cl
-
(2, 8, 7) (2, 8, 8)
Antara ion Na+ dan ion Cl- terjadi serah terima 1 elektron, atom Na melepas 1 elektron dan atom Cl
menerima 1 elektron sehingga terbentuk senyawa ion dengan rumus kimia NaCl.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai garam dapur (NaCl), carilah informasi dari situs internet
(misalkan www.saltinstitute.org) mengenai struktur kimia, tempat diperolehnya, sifat fisik, sifat kimia,
hingga industri pembuatan dan pengolahannya.
Kerjakanlah secara berkelompok dan presentasikan hasil yang diperoleh di depan kelas.
3. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama
oleh dua atom.
Ikatan kovalen terjadi pada atom unsur non logam dengan atom unsur non logam.
Contoh :
* HCl
1 H = 1 17 Cl = 2 8 7
x x xx
H + x Cl x H x Cl x H Cl HCl
x x
xx xx
Ikatan kovalen tunggal yaitu jika elektron yang digunakan bersama hanya satu pasang
elektron.
Contoh : H2
1H = 1
H + H H H H H H2
Ikatan kovalen rangkap adalah ikatan kovalen yang melibatkan lebih dari sepasang elektron.
a) Ikatan kovalen rangkap dua yaitu jika elektron yang digunakan bersama berjumlah dua
pasang elektron.
Contoh : Pada pembentukan molekul O2
b) Ikatan kovalen rangkap tiga yaitu jika elektron yang digunakan bersama berjumlah tiga
pasang elektron.
Pasangan elektron bersama yang dipakai bersama disebut Pasangan Elektron Ikatan (PEI).
Pasangan elektron yang tidak dipakai dalam ikatan disebut Pasangan Elektron Bebas (PEB).
Contoh : HCl
PEI = 1
xx
H x Cl xx
xx
PEB = 3
-
xx xx
x xO x
Na + O + H Na+ H
xxx xx
ikatan ion
a. Titih Didih
Air, H2O merupakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen yang mengikat antara atom hidrogen
dan atom oksigen dalam molekul air cukup kuat, sedangkan gaya yang mengikat antar molekul-
molekul air cukup lemah. Keadaan inilah yang menyebabkan air yang cair itu mudah berubah
menjadi uap air bila dipanasi sampai sekitar 100o C, akan tetapi pada suhu ini ikatan kovalen yang
ada di dalam mol
Garam dapur, NaCl adalah senyawa ionik yang meleleh pada suhu 801oC dan mendidih pada
suhu 1517oC. NaCl mempunyai titik didih tinggi karena mengandung ikatan ion yang sangat kuat,
sehingga untuk memutuskan ikatan tersebut dibutuhkan panas yang sangat besar.
Hampir semua senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah (rata-rata di bawah
suhu 200oC), sedang senyawa ion mempunyai titik didih yang tinggi (rata-rata di atas suhu 900oC).
b. Kemudahan Menguap
Banyak sekali berbagai bahan yang kita jumpai dalam keh id u pan seha ri- hari
meru pakan senyawa kovalen seperti ditunjukkan pada gambar 18. Sebagian besar senyawa
kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan berupa gas. Molekulmolekul senyawa
kovalen yang mudah menguap sering menghasilkan bau yang khas. Parfum dan bahan
pemberi aroma merupakan senyawa kovalen. Hal ini tidak diperoleh pada sifat senyawa ionik
Titik Didih mempunyai titik leleh yang tinggi mempunyai titik leleh yang rendah
Kelarutan dalam air Pada umumnya melarut dalam air Sulit larut dalam air
Kelarutan dalam Tidak dapat melarut Dapat melarut
pelarut organic
Lampiran 2 :
Cara pengisian lembar penilaian sikap pada kegiatan praktikum adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil
pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut:
PREDIKAT NILAI
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫 Sangat Baik ( SB) 80 ≤ AB ≤ 100
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝐱𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟐 Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K) <60
Evaluasi
Tabel 2 : Kisi-kisi
2. Menjelaskan proses Ikatan ion Diketahui nomer atom suatu Tes Uraian 2
terbentuknya ikatan unsur logam dan unsur non Tertulis
ion dan ikatan logam siswa dapat
kovalen (C-1) menjelaskan terbentuknya
ikatan ion
Pedoman penskoran
No Uraian Skor
1
Unsur Nomor atom ElektronValensi Struktur Lewis
xCax
Ca 20 2
Kx 2
K 19 1
.. 2
Br 35 7 . Br :
.. 2
..
Cl 17 7 .Cl :
.. 2
3
a. Cl
Cl C Cl
2
Cl
2
a. O C O
c. HC N 2
4
H
1. H C H
3
H
2.
H Cl
3. 3
ClCl
4.
3
H N H
H
3
5.
O
1. H OS O H 4
2O S O
O
4
Soal:
Diketahui atom unsur Ca, K, Br, Cl dengan nomor atom masing-masing 20, 19, 35, 17
gambarkan struktur lewisnya
Kunci/Pedoman Penskoran:
No Uraian Skor
1
Unsur Nomor atom ElektronValensi Struktur Lewis
xCax
Ca 20 2
Kx 2
K 19 1
.. 2
Br 35 7 . Br :
.. 2
..
Cl 17 7 .Cl :
.. 2
Soal:
Logam magnesium bereaksi dengan klorin membentuk senyawa magnesium klorida (MgCl2).
Gambarkan dan jelaskan terbentuknya ikatan pada MgCl2
Kunci/Pedoman Penskoran:
No Uraian Skor
2 Magnesium termasukunsurlogam IIA. Magnesium mendonorkandua
electron valensinyakepadadua atom klorinmembentuk ion
magnesium (Mg2+) dandua ion klorin (Cl-). Atom-atom
tersebutmenjadistabilkarenakonfigurasimirip neon danklorinmirip
argon.
Soal:
Jelaskan dan gambarkan struktur lewis bagaimana terbentuknya senyawa :
a. CCl4
b. CO2
c. HCN
( Nomer atom C=6;Cl=17;O=8;H=1;N=7)
Kunci/Pedoman Penskoran:
No Uraian Skor
3
a. Cl
Cl C Cl
2
Cl
2
b. O C O
c. HC N 2
Soal:
Gambarlah lambing Lewis untuk pembentukan senyawa kovalen berikut :
a. metana(CH4)
b. hydrogen klorida (HCl)
c. gas klorin (Cl2)
d. ammonia (NH3)
(Nomer atom C=6;H=1;Cl=17;N=7)
Kunci/Pedoman Penskoran:
No Uraian Skor
4
H
3. H C H
3
H
4.
H Cl
3. 3
ClCl
4.
3
H N H
H
3
Soal:
Ramalkan struktur Lewis pembentukan molekul asam sulfat (H2SO4) dan gas SO3 dan tunjukkan
yang merupakan ikatan kovalen koordinasi
Kunci/Pedoman Penskoran:
No Uraian Skor
5.
O
2. H OS O H 4
2O S O
O
4