Anda di halaman 1dari 8

Peningkatan Mutu Rumah Sakit Dalam Keselamatan Pasien Berdasarkan Konsep

K3

Fadillah Umaiyah/161101041
Email : fadillahumaiyah@gmail.com

Abstrak : Rumah sakit merupakan sarana pelayanan yang bergerak dibidang pelayanan jasa kesehatan
yang mempunyai beragam persoalan tenaga kerja yang rumit dengan berbagai risiko terkena penyakit akibat
kerja bahkan kecelakaan akibat kerja sesuai jenis pekerjaannya sehingga berkewajiban menerapkan upaya
pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit. Dalam upaya peningkatan mutu rumah sakit
kebijakan dapat dilakukan melalui kelengkapan sarana dan prasarana RS serta mengurangi angka insiden
kecelakaan kerja di rs.Tujuan: kajian ini dibuat adalah untuk peningkatan mutu rumah sakit dalam
keselamatan pasien berdasarkan konsep k3,agar mahasiswa mengerti dan memahami konsep K3. Metode
:Metode Kajian ini dibuat berdasarkan penelitian deskriptif. Penulis bertujuan untuk memberikan gambaran
yang jelas dan tepat sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya terhadap objek penelitian serta
menggunakan kuesioner. Hasil: Rumah sakit sudah melakukan kebijakan dalam pelaksanaan pasien.
Kata Kunci : Rumah Sakit,keselamatan pasien,K3

Abstract: A hospital is a service facility that is engaged in health services that has a variety of complex
labor issues with various risks of occupational diseases and even occupational accidents according to the
type of work that is obliged to implement efforts to promote hospital occupational safety and health. In an
effort to improve the quality of hospital policy can be done through the completeness of hospital facilities
and infrastructure as well as reducing the number of work accident incidents in rs.Purpose: this study
was made to improve hospital quality in patient safety based on the OSH concept, so students understand
and understand the OSH concept. Method: This study method was based on descriptive research. The
author aims to provide a clear and precise description in accordance with the actual conditions of the
object of research and use a questionnaire. Results: The hospital has implemented policies in the
implementation of patients.
Key words: Hospital, patient safety, K3

terkena penyakit akibat kerja bahkan


LATAR BELAKANG kecelakaan akibat kerja sesuai jenis
pekerjaannya sehingga berkewajiban
Rumah sakit merupakan sarana
menerapkan upaya pembinaan
pelayanan yang bergerak dibidang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah
pelayanan jasa kesehatan yang
Sakit. Kecelakaan kerja merupakan
mempunyai beragam persoalan tenaga
kejadian yang tidak terjadi secara
kerja yang rumit dengan berbagai risiko
kebetulan, melainkan ada sebabnya. Oleh
karena ada penyebabnya, sebab dialami oleh pekerja di rumah sakit adalah
kecelakaan harus diteliti dan ditemukan, infeksi HIV (0,3%), risiko pajanan
agar untuk selanjutnya dengan tindakan membrane mukosa (1%), risiko pajanan
korektif yang ditujukan kepada penyebab kulit (<1%) dan sisanya tertusuk jarum,
itu serta dengan upaya preventif lebih terluka akibat pecahan gigi yang tajam dan
lanjut kecelakaan dapat dicegah dan bor metal ketika melakukan pembersihan
kecelakaan serupa tidak berulang kembali gigi, low back paint akibat mengangkat
(Suma’mur, 2013). (K3RS). Upaya ini beban melebihi batas, gangguan
dijalankan agar terhidar dari adanya risiko pernapasan, dermatitis dan hepatitis
kecelakaan kerja (Astono, 2010). (Depkes, 2007).

Akhir-akhir ini, pandangan Menurut PMK 1691/2011,


masyarakat terhadap kinerja perawat dari Keselamatan Pasien adalah suatu sistem di
tahun ke tahun semakin memburuk. Hal rumah sakit yang menjadikan pelayanan
ini bukanlah sesuatu yang tak beralasan kepada pasien menjadi lebih aman, oleh
dan juga bukanlah hal yang bisa kita karena dilaksanakannya: asesmen resiko,
sanggah. Ada banyak faktor yang identifikasi dan analisis insiden,
memengaruhi pandangan negative ini, kemampuan belajar dari insiden dan
salah satunya adalah kurangnya perhatian tindaklanjutnya, serta implementasi solusi
perawat terhadap keselamatan pasien. untuk meminimalkan timbulnya resiko
Banyak kasus fatal yang terjadi di dan mencegah terjadinya cedera yang
Indonesia selama 5 tahun terakhir disebabkan oleh kesalahan akibat tindakan
mengenai lalainya perawat terhadap medis atau tidak dilakukannya tindakan
keselamatan pasien. medis yang seharusnya diambil. Sistem
tersebut merupakan sistem yang
Di Indonesia, data mengenai Penyakit
seharusnya dilaksanakan secara normatif.
Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja
(KK) di sarana umum kesehatan secara Melihat lengkapnya urutan mekanisme
umum belum tercatat dengan baik, namun Keselamatan Pasien dalam PMK tersebut,
menurut Departemen Kesehatan (Depkes) maka, jika diterapkan oleh manajemen
2007, diketahui bahwa risiko bahaya yang rumah sakit, diharapkan kinerja pelayanan
klinis rumah sakit dapat meningkat serta Berdasarkan hasil perbandingan dari
hal-hal yang merugikan pasien (medical berbagai sumber ilmiah diperoleh hasil
error, nursing error, dan lainnya) dapat bahwa Rumah Sakit telah melakukan
dikurangi semaksimal mungkin. Maka beberapa kebijakan dalam meningkat
dari itu Peningkatan Mutu Rumah Sakit kualitas mutu RS dalam pelaksanaan
Dalam Keselamatan Pasien Berdasarkan keselamatan pasien .
Konsep K3 perlu diterapkan.
PEMBAHASAN
TUJUAN
1. Rumah Sakit
Makalah ini diatur dalam kerangka
Rumah sakit merupakan salah satu
selesaikan tugas mata kuliah Keselamatan
tempat/isntitusi pelayanan kesehatan bagi
Pasien dan Keselamatan Kesehatan Kerja
masyarakat yang datang dengan keadaan
dalam Keperawatan dan juga menambah
sehat maupun sakit dengan karakteristik
wawasan tentang Peningkatan Mutu
masing-masing klien dan dilayani oleh
Rumah Sakit Dalam Keselamatan Pasien
berbagai tim pelayan kesehatan dengan
Berdasarkan Konsep K3 ,agar mahasiswa
berbagai macam perkembangan ilmu
mengerti dan memahami konsep K3 yang
pengetahuan di bidang kesehatan,
diterapkan dirumah sakit khususnya
kemajuan teknologi, maupun kehidupan
kepada mahasiswa keperawatan.
sosial ekonomi masyarakat. Rumah sakit
METODE merupakan sebuah institusi pelayanan
kesehatan bagi masyarakat dengan
Jenis penelitian yang digunakan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi
adalah penelitian deskriptif. Penulis
oleh berbagai macam perkembangan ilmu
bertujuan untuk memberikan gambaran
pengetahuan di bidang kesehatan,
yang jelas dan tepat sesuai dengan kondisi
kemajuan teknologi, maupun kehidupan
yang sesungguhnya terhadap objek
sosial ekonomi kemarakatan.
penelitian serta menggunakan kuesioner
sebagai data yang digunakan sebagai 2. Keselamatan Pasien
bahan dalam penyusunan laporan ini.
Keselamatan kerja adalah keselamatan
HASIL yang berkaitan dengan mesin, pesawat,
alat kerja, bahan dan proses kecelakaan disertai kerugian material
pengolahannya, landasan tempat kerja dan ataupun penderitaan dari yang paling
lingkungannya serta cara-cara melakukan ringan sampai pada yang paling berat.
pekerjaan. (Ridley, 2004). Keselamatan (Austen dan Neale, 1991).
dan kesehatan kerja (K3) difilosofikan
3. Peningkatan Mutu Rumah Sakit
sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan Berdasarkan kasus yang terjadi di

baik jasmani maupun rohani tenaga kerja rumah sakit yang merugikan pasien

pada khususnya dan manusia pada ataupun pihak rumah sakit itu sendiri , ada

umumnya, hasil karya dan budayanya beberapa hal yang dilakukan oleh petugas

menuju masyarakat makmur dan sejahtera. rumah sakit sesuai keputusan Menteri

Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun Kesehatan Republik Indonesia No.432/

1992 Bagian 6 Tentang Kesehatan Kerja, MENKES/SK/IV/2007 Tentang Pedoman

pada Pasal 23 berisi: Kesehatan dan Keselamatan Kerja di


Rumah Sakit, komitmen diwujudkan
1) Kesehatan kerja disenggelarakan
dalam bentuk kebijakan (policy) tertulis,
untuk mewujudkan produktivitas kerja
jelas dan mudah dimengerti serta diketahui
yang optimal.
oleh seluruh karyawan di setiap Rumah
2) Kesehatan kerja meliputi Sakit. Rumah Sakit yang Menetapkan
perlindungan kesehatan kerja, pencegahan kebijakan tertulis terkait pelaksanaan
penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
kerja. yang ditanda tangani langsung oleh
direktur. Kebijakan tersebut bersifat top
3) Setiap tempat kerja wajib
down maksudnya pemerintah telah
menyelenggarakan kesehatan kerja.
memiliki standar pelayanan K3 di Rumah
Kecelakaan adalah kejadian yang tidak
Sakit, kemudian diadopsi dan disesuaikan
terduga dan tidak diharapkan. Tidak
dengan kondisi Rumah Sakit. Kebijakan
terduga oleh karena latar belakang
tersebut di rumuskan oleh tim K3RS dan
peristiwa itu tidak terdapat adanya unsur
melakukan konsultasi dengan pihak pihak
kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk
yang terkait, kemudian di usulkan ke
perencanaan. Oleh karena peristiwa
direktur dan ditandatangani. Kebijakan yang memadai, sistem alarm sistem
tersebut di tembuskan keseluruh pendeteksi api/kebakaran dan penyediaan
unit/pokja terkait, dikomunikasikan dalam alat pemadam api/kebakaran, rambu-
bentuk sosialisasi atau kegiatan simulasi. rambu K3 seperti rambu larangan dan
Pihak K3RS juga melakukan tinjauan rambu penunjuk arah, fasilitas sanitasi
ulang kebijakan secara berkala untuk yang memadai dan memenuhi persyaratan
menyesuaikan kebijakan Keselamatan dan kesehatan, fasilitas penanganan limbah
Kesehatan Kerja yang diterapkan Rumah padat, cair dan gas. Setiap lingkungan
Sakit dengan perkembangan kondisi kerja harus dilakukan pemantauan atau
Rumah Sakit dan perubahan peraturan monitoring kualitas lingkungan kerja
perundang-undangan. secara berkala dan berkesinambungan.
Rumah Sakit harus membuat peta/denah
Maka dari itu,peningkatan mutu setiap
lokasi/ruang/ alat yang dianggap berisiko
rumah sakit dalam pelaksanaan K3 dapat
dan berbahaya dengan dilengkapi simbol-
dilakukan dengan berbagai
simbol khusus untuk daerah/tempat/area
pelaksanaan,antara lain: Pelaksanaan
yang berisiko dan berbahaya. Rumah Sakit
kegiatan yang sesuai dengan standar K3
harus mengadakan kalibrasi internal dan
seperti sarana dan prasarana serta
kalibrasi legal secara berkala terhadap
peralatan Rumah Sakit yang dimuat dalam
sarana, prasarana dan peralatan yang
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
disesuaikan dengan jenisnya. Rumah Sakit
1087/MENKES/ VIII/2010 bahwa setiap
juga diwajibkan melaksanakan kegiatan
sarana, prasarana dan peralatan dalam
evaluasi, pencatatan dan pelaporan
penyelenggaraan upaya kesehatan di
program pelaksanaan K3 sarana, prasarana
Rumah Sakit harus dilengkapi dengan,
dan peralatan Rumah Sakit.
kebijakan tertulis tentang pengelolaan
K3RS, pedoman dan standar prosedur KESIMPULAN
operasional K3, perizinan sesuai dengan
Berdasarkan dari hasil kajian
peraturan yang berlaku, sistem
dengan metode analisis, eksplorasi dan
komunikasi baik, Sertifikasi, Program
kajian bebas ini dapat disimpulkan bahwa
pemeliharaan, Alat Pelindung Diri (APD)
Peningkatan mutu rumah sakit
dipengaruhi oleh tingkat keselamatan (2018). Perbandingan Pengaruh
pasien yang dapat dilaksanakan melalui Kinerja Manajemen Mutu,
kelengkapan sarana dan prasarana RS Manajemen Pemasaran Dan Audit
serta melakukan pengelolaan bahan Internal Terhadap Akreditasi
berbaya dan beracun, melaksanakan Pelayanan Rumah Sakit Swasta Di
program ketanggapdaruratan, serta Palembang Dan Pekanbaru. Journal
melakukan pencatatan, pelaporan, Of Applied Business Administration.
evaluasi dan audit keselamatan dan Https://Doi.Org/10.30871/Jaba.V2i2.
kesehatan kerja. 1125

DAFTAR PUSTAKA Kani, B. R., Mandagi, R. J. M., Rantung,


J. P., & Malingkas, G. Y. (2013).
Budi Setyawan, F. E. (2012). Penerapan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Ergonomi Dalam Konsep Kesehatan.
Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi
Saintika Medika.
(Studi Kasus: Proyek Pt. Trakindo
Https://Doi.Org/10.22219/Sm.V7i1.
Utama). Jurnal Sipil Statik.
1085
Kkp-Rs. (2011). Laporan Insiden
Dharma, A. A. B., Putera, I. G. A. A., &
Keselamatan Pasien. In Jakarta :
Parami, A. A. D. (2017). Manajemen
Kkp-Rs.
Risiko Keselamatan Dan Kesehatan
Https://Doi.Org/10.1088/1757-
Kerja (K3) Pada Proyek
899x/332/1/012039
Pembangunan Jambuluwuk Hotel &
Resort Petitenget. Jurnal Spektran. Manurung, A. D. R., Sutanti, Y. S., &
Adam, D. (2017). Analisis Stres
Fallis, A. . (2013). Keselamatan Pasien
Kerja Dan Upaya Intervensi
Rumah Sakit Keselamatan. Journal
Psikologi Kerekayasaan Dalam
Of Chemical Information And
Mengatasi Stres Kerja Nelayan
Modeling, 53(9), 1689–1699.
Tradisional Tanjung Peni Citangkil
Https://Doi.Org/10.1017/Cbo978110
Dan Leleyan Grogol Pesisir Pantai
7415324.004
Cilegon. Jurnal Ergonomi Dan K3.
Frastuti, M., Pamuji, M., & Riana, D. Https://Doi.Org/10.5614/J.Ergo.201
7.2.1.4 Rahmi, U., & Ramadhanti, D. (2017).
Gambaran Pengetahuan Perawat
Mardiani, N. S. (2018). Tanggung Jawab
Tentang Manajemen Pelayanan
Hukum Rumah Sakit Terhadap
Hospital Homecare Di Rsud Al-
Proses Kredensial Tenaga Medis
Ihsan Jawa Barat. Jurnal Pendidikan
Berdasarkan Permenkes No 755
Keperawatan Indonesia.
Tahun 2011 Tentang
Https://Doi.Org/10.17509/Jpki.V3i1.
Penyelenggaraan Komite Medik Di
7488
Rumah Sakit Sriwijaya Eye Centre
Palembang. Aktualita (Jurnal Rivany, R. (2009). Indonesia Diagnosis
Hukum). Related Groups. Kesmas: National
Https://Doi.Org/10.29313/Aktualita. Public Health Journal.
V1i2.4016 Https://Doi.Org/10.21109/Kesmas.V
4i1.194
Messah, Y. A., & Tena, Y. B. (2012).
Kajian Implementasi Sistem Simamora, R. H. (2018). Buku Ajar
Manajemen Keselamatan Dan Keselamatan Pasien Melalui
Kesehatan Kerja Pada Perusahaan Timbang Terima Pasien Berbasis
Jasa Konstruksi Di Kota Kupang. Komunikasi Efektif: Sbar
Teknik Sipil Vol. 1 No. 4 September
Tatilu, J., Doda, D. V., & Posangi, J.
2012.
(2018). Implementasi Sistem
Prabaswari, A. D., Maulda, M., & Sari, Manajemen Kesehatan Dan
A. D. (2017). Analisis Resiko Keselamatan Kerja Di Ruang Rawat
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Inap Rsud Dr. Sam Ratulangi
Pada Pekerja Bagian Pengemasan Tondano. Ikmas.
Minipack Menggunakan Metode Job
Safety Analysis (Jsa) Pada Cv. Xyz.
Jurnal Ergonomi Dan K3.
Https://Doi.Org/10.5614/J.Ergo.201
7.2.1.3

Anda mungkin juga menyukai