P DENGAN PENYAKIT
SISTEMIK LUPUS ERITEMATOSUS DI RUANG MAWAR
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Oleh:
HERDIKA LISTYA KURNIATI
I4B019055
B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri pinggang dan sulit berjalan
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan sebelumnya memeriksakan diri ke RS.
Ortopedi karena keluhan sakit sendi dan tulang, kemudian pasien
dirujuk ke RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo untuk pepemriksaan
lebih lanjut. Selanjutnya pasien menjalani rawat jalan di RSUD Prof.
Dr. Margono Soekarjo dari bulan maret 2018. Pada hari sabtu tanggal
25 Oktober 2019 pasien dibawa ke IGD RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo dengan keluhan nyeri pada pinggang skala 7 dan didapatkan
hasil keadaan umum pasien saat datang yaitu, GCS pasien
E5V6M5=15 (compos mentis) dengan TD: 106/68 mmHg, rr: 18
x/menit, nadi: 82 x/menit, suhu: 36oC. Hasil pengkajian pasien pada
hari senin tanggal 27 oktober 2019 didapatkan hasil bahwa pasien
mengatakan O: nyeri sudah terasa selama 1 bulan, P: nyeri meningkat
saat duduk dan berjalan, Q: seperti tertekan, R: pinggang kanan hingga
ke punggung, S: skala 5, T: nyeri hilang timbul mulai membaik jika
diberi analgesik, U: Pasien berfikir disebabkan karena kebiasaan posisi
tidur yang salah dan sambil menyusui anaknya, V: pasien berharap
rasa nyerinya segera menurun dan dapat beraktivitas seperti dulu lagi.
Hasil TD: 108/70 mmHg, rr: 20 x/menit, nadi: 103 x/menit, suhu: 36oC
dan GCS E5V6M5=15 (compos mentis). Pasien mengatakan sudah
dapat duduk tapi hanya sebentar. Pasien mengatakan terkadang terasa
nyeri cekit-cekit di setiap tulang dan sendinya, nyerinya hilang timbul
hanya sebentar, sehingga pasien kesulitan untuk berjalan dan
beraktivitas.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit lain sebelumnya.
4. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan ada riwayat keluarga yang menderita penyakit DM.
Ket. 0. Mandiri
1. Dengan alat
2. Dibantu orang lain
3. Dibantu orang lain dan alat
4. Ketergantungan total
5. Pola istirahat
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur kurang lebih 6-7 jam, saat sakit
pasien mengatakan sulit tidur karena lingkungan yang kurang nyaman
dan nyeri yang pasien rasakan semakin membuat pasien kesulitan
untuk tidur. Pasien tidur hanya 3-4 jam kemudian terbangun saat ingin
berubah posisi dan terasa nyeri. Mata pasien terlihat sedikit sayu.
6. Pola kognitif
Pasien mengatakan tidak pernah memeriksakan matanya. Pasien tidak
merasa ada masalah dengan penglihatannya. Pada pendengaran,
peraba, pengecapan dan pembauan pasien masih berfungsi dengan
baik.
7. Pola konsep diri
Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan dapat kembali mengurus
anaknya. Pasien berharap rasa nyeri di tulang dan sendinya juga
berkurang agar dapat beraktivitas kembali. Pasien mengatakan optimis
bisa sembuh dari penyakitnya.
8. Pola peran dan hubungan
Pasien mengatakan tinggal bersama suami, anak, adik ipar dan kedua
mertuanya. Pasien memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan
kerabatnya. Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Saat ada
masalah pasien selalu mendiskusikan dengan suaminya.
Genogram:
Keterangan :
: Pasien
: Tinggal serumah
: Perempuan
: Laki-Laki
: Meninggal
9. Pola seksual dan reproduksi
Pasien berjenis kelamin perempuan, memiliki 1 orang anak, sudah
tidak melakukan hubungan seksual lagi karena kondisi penyakit yang
dideritanya. Sejak melahirkan anak pertama tahun 2014 pasien
menggunakan KB dan saat dilepas tahun 2016, pasien tidak menstruasi
hingga bulan September 2019 mulai menstruasi lagi. Pasien
mengatakan tidak ada keluhan pada organ reproduksinya.
10. Pola koping stres
Pasien mengatakan menerima keadaan sakitnya sekarang dan
menganggap penyakit ini sebagai cobaan dari Yang Maha Kuasa.
Pasien juga mengatakan optimis bisa sembuh dari penyakitnya.
11. Pola keyakinan
Pasien memeluk agama Islam, sebelum sakit pasien selalu
menjalankan ibadah secara teratur. Setelah sakit, pasien tampak kurang
menjalankan aktivitas keagamaannya.
D. Pemeriksaaan penunjang
1. Laboratorium darah lengkap (26 Oktober 2019)
No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
1. Basofil 0,4 % 0-1
2. Batang L1,3 % 3-5
4. Eosinofil L0,2 % 2-4
5. Eritrosit 4,7 106//uL 3,8-5,2
6. Hematokrit L34 % 35-47
7. Hemoglobin L10,8 G/dL 11,7-15,5
8. Leukosit 4750 U/L 3600-11000
9. Limfosit L21,3 % 25-40
10. MCH L22,9 Pg/cel 26-34
11. MCHC 32,0 % 32-36
12. MCV L71,5 fL 80-100
13. Monosit H13,5 % 2-8
14. MPV 9,7 fL 9,4-12,3
15 Neutrofil 64,6 % 50-70
16. RDW 14,5 % 11,5-14,5
17. Segmen 63,3 % 50-70
18. Trombosit 221.000 /uL 150.000-440.000
19. Kreatinin darah 0,55 mg/dL 0,55-1,02
20. Glukosa sewakttu 94 mg/dL <200
21 Kalium H4,7 mEq/L 3,4-4,5
22 Klorida 104 mEq/L 96-108
23 Natrium 139 mEq/L 134-146
24 SGOT 37 U/L 15-37
25 SGPT 17 U/L 14-59
26 Ureum darah L11,91 mg/dL 14,98-38,52
2. Rontgen
E. Therapi
Nama obat Cara Indikasi
pemberian/Dosis
NaCl 0,9% IVFD 20 TPM, Untuk pengobatan dehidrasi isotonic
500ml ekstraseluler, deplesi natrium dan juga sebagai
pelarut sediaan injeksi
Metilprednisolon IV 1x125 mg Untuk mengobati arthritis, kelaunan darah,
reaksi alergi yang parah, jenis-jenis kanker
tertentu, penyakit mata, penyakit
kulit/ginjal/usus/paru-paru dan kelainan sistem
imun.
Ketorolak IV 2x30mg Untuk mengobati peradangan (inflamasi dan
nyeri)
Omeprazole IV 2x40mg Untuk menurunkan kadar asam lambung,
mengobati gangguan pencernaan.
Mecobalamin IV 1x500mg Untuk mengobati neuropati perifer dan
beberapa jenis anemia, juga membantu tubuh
memproduksi sel darah merah.
Sandimun PO 1x100mg Untuk mencegah proses rejeksi (proses ketika
imun benda asing/organ baru yang berbahaya
dan menyerang organ tersebut) pada pasien
yang telah transplantasi ginjal, jantung atau
hati
Calos PO 3x500mg Untuk membantu pencegahan dan terapi untuk
gangguan metabolism atau kekurangan
calcium seperti osteomalasia (kerapuhan
tulang), osteoporosis (kepadatan tulang
menurun)
Laxadin syr PO 1x 15cc Obat pencahar yang menginduksi gerakan
peristaltic usus dan melunakan feses sehingga
melancarkan BAB.
I. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Keadaan umum pasien selama di rumah sakit cukup dengan nilai
GCS 15 (E4V5M6)
BB:50 kg
TB:155 cm
B. Kesadaran
Compos mentis
C. Tanda-tanda vital
TD: 108/70mmHg
Nadi:103x/menit
Respirasi: 20 x/menit
Suhu: 36oC
D. Head to toe
1. Kepala
Bentuk kepala normal, kulit kepala dan rambut sedikit kotor, tidak ada
lesi, tidak ada benjolan pada kepala dan tidak ada nyeri tekan.
2. Mata
Bola mata simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, pupil
berespon terhadap cahaya, mata klien terlihat sayu dan sedikit mengantuk.
Tidak ada nyeri tekan.
3. Hidung
Kedua lubang hidung simetris, tidak ada nafas cuping hidung, tidak ada
polip, dan penciuman berfungsi dengan baik.
4. Telinga
Letak kedua telinga simetris, bagian luar telinga bersih, terdapat sedikit
serumen pada kedua lubang telinga, tidak ada nyeri tekan dan lesi.
5. Mulut
Bibir terlihat kering, gigi tidak ada yang berlubang, tidak ada pembesaran
tonsil, lidah simetris ketika lidah dijulurkan kedepan dan tidak terdapat
stomatitis pada lidah dan mukosa mulut.
6. Leher
Tidak ada peningkatan JVP dan tidak ada lesi atau kebiruan, tidak ada
pembesaran tiroid dan ada reflek menelan.
7. Thoraks
a. Paru
1) Inspeksi: tidak ada retraksi dinding dada, bentuk dada normal,
ekspansi dada simetris kanan dan kiri, respirasirate 20 x/mnt, tidak
ada lesi dan jejas.
2) Palpasi: tidak ada nyeri tekan dan krepitasi, fremitus taktil getaran
paru kanan dan kiri sama.
3) Perkusi: suara sonor pada semua lapang paru.
4) Auskultasi: irama nafas teratur, suara vesikuler di semua lapang
paru, tidak terdapat suara nafas tambahan.
b. Jantung
1) Inspeksi: iktus cordis tidak terlihat
2) Palpasi: point maksimal impuls sedikit teraba, HR: 108 x/mnt
3) Perkusi: terdengar bunyi dulness batas jantung
4) Auskultasi: bunyi jantung terdengar s1 lub dan s2 dub reguler,
tidak ada suara jantung tambahan.
8. Abdomen
1) Inspeksi: tidak ada lesi, perut tampak datar dan supel, tidak ada asites.
2) Auskultasi: bising usus terdengar 20x/mnt
3) Perkusi: suara tympani
4) Palpasi: nyeri tekan pada pinggang menjalar hingga abdomen regio 7 ,
hati dan ginjal tidak teraba pembesaran
9. Ekstremitas
4444 4444
4443 4444
Keterangan :
0 : tidak ada kontraksi
1 : ada kontraksi, tetapi tidak ada gerakan
2 : terdapat gerakan, namun tidak dapat melawan gravitasi
3 : terdapat gerakan dan dapat melawan gravitasi
4 : mampu menahan gravitasi dan tahanan ringan
5 : kekuatan kuat
10. Genetalia
Pasien mengatakan tidak ada hemoroid atau keluhan pada genetalia
11. Kulit
Integritas kulit normal, turgor baik dan tidak ada lesi.
Analisa Data
Data focus Masalah Etiologi
DO: Nyeri akut Agens pencedera biologis
Pasien tampak menunjukan
lokasi nyeri
Terdapat nyeri tekan saat
dipalpasi
DS:
Klien mengatakan nyeri sudah
1 bulan
Pasien mengatakan kurang
nafsu makan, makanan dari
rumah sakit selalu tidak
dihabiskan
O: nyeri sudah terasa selama 1
bulan, P: nyeri meningkat saat
duduk dan berjalan, Q: seperti
tertekan, R: pinggang kanan
hingga ke punggung, S: skala
5, T: nyeri hilang timbul mulai
membaik jika diberi analgesik,
U: Pasien berfikir disebabkan
karena kebiasaan posisi tidur
yang salah dan sambil
menyusui anaknya, V: pasien
berharap rasa nyerinya segera
menurun dan dapat beraktivitas
seperti dulu lagi.
DO: Hambatan mobilitas Nyeri
Pasien tampak kesulitan untuk fisik
duduk dan berjalan
Pasien juga tampak tidak
nyaman karena rasa nyerinya
Kekuatan otot pasien
melemah dengan hasil
pengkajian tangan kanan
4444, tangan kiri 4444, kaki
kanan 4443, dan kaki kiri
4444.
Pasien tampak berubah posisi
dengan perlahan dan hati-hati.
DS:
Pasien mengatakan nyeri pada
pinggangnya membuat pasien
sulit untuk duduk terlalu lama
Pasien juga mengatakan
terkadang tulang dan sendinya
terasa nyeri juga namun hanya
hilang timbul.
DO: Gangguan pola tidur Pola tidur tidak menyehatkan
Mata klien terlihat sedikit
sayu
DS:
Klien mengatakan sulit untuk
memulai tidur jika nyeri
pinggangnya kambuh
Klien mengatakan tidur hanya
3-4 jam kemudian terbangun
karena rasa nyeri saat berubah
posisi tidur.
Pasien juga mengatakan sulit
tidur dengan nyenyak dan
nyaman karena lingkungan
yang kurang nyaman.
DS:
- Pasien mengatakan P: nyeri meningkat saat duduk dan
berjalan, Q: seperti tertekan, R: pinggang kanan hingga ke
punggung, S: skala 4, T: nyeri hilang timbul mulai
membaik jika diberi analgesik
- Pasien mengatakan nyeri mulai berkurang dan sudah dapat
duduk sebentar
- Pasien mengatakan sudah menghabiskan sarapan yang
disediakan rumah sakit.
- Pasien juga mengatakan sudah BAB dengan konsistensi
feses agak keras.
Kamis, 31-10- 09.30 1. Memberikan terapi kolaborasi untuk menurunkan DO:
2019
nyeri dengan injeksi ketorolac 30mg melalui IV - Telah masuk obat untuk mengurangi nyeri ketorolak 30 mg
melalui IV
2. Mengkaji tingkat nyeri - Klien tampak mengerti dan mengikuti teknik yang
3. Mengajarkan relaksasi nafas dalam dan benzon diajarkan
DS:
- Pasien mengatakan P: nyeri meningkat saat duduk dan
berjalan, Q: seperti tertekan, R: pinggang kanan hingga ke
punggung, S: skala 3, T: nyeri hilang timbul mulai
membaik jika diberi analgesik dan teknik nafas dalam
- Pasien mengatakan nyeri mulai berkurang dan sudah tidak
terlalu nyeri saat duduk dan berjalan.
2. Selasa, 29-10- 07.30 2 1. Mengkaji lokasi adanya nyeri dan ketidaknyamanan DO:
2019 - Klien tampak kooperatif dengan informasi yang didapatkan
selama pergerakan/aktivitas
- Kekuatan otot pasien melemah dengan hasil pengkajian
2. Mengkaji kekuatan otot pasien tangan kanan 4444, tangan kiri 4444, kaki kanan 4443, dan
3. Membuat kontrak dengan pasien akan dilakukan kaki kiri 4444.
P: lanjutkan intervensi
- Terapi kolaborasi farmakologi dan non farmakologi
2. 31-10- Hambatan mobilitas fisik S:
2019 - Klien mengatakan sendinya sudah tidak terlalu kaku
pukul - Pasien mengatkan sudah jarang nyeri pada sendi dan tulangnya
14.00 wib
O:
- Pasien tampak lebih mudah bergerak dan duduk
- Kekuatan otot meningkat dengan hasil: tangan kanan 4555, tangan kiri 4555, kaki kanan 5554 dan kaki kiri
5555
A:
Masalah hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian
Pergerakan
Indikator Awal Akhir Saat
ini
Gerakan otot 2 4 3
Gerakan sendi 3 4 4
Bergerak dengan mudah 2 4 3
P: Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan rutin latihan ROM aktif yang terjadwal
3 31-10- Gangguan pola tidur S:
2019 - Pasien mengatakan dengan terapi musik pasien dapat menikmati musik dan mudah untuk tertidur
Pukul - Pasien mengatakan sudah nyenyak saat tidur dan nyeri jarang timbul
14.00 wib - Pasien mengatakan tidur sekitar 6-7 jam saat malam dan tidur siang 1-2 jam
- Pasien mengatakan nyeri mulai berkurang dan jarang timbul
O:
- Klien tampak lebih segar
- Mata klien sudah tak tampak sayu
A:
Masalah gangguan pola tidur teratasi sebagian
Tidur
Indikator Awal Akhir Saat
ini
Kesulitan memulai tidur 2 4 4
Tidur yang terputus 2 4 4
Nyeri 2 4 3
P: lanjutkan intervensi
- Pemberian analgesik dan terapi non farmakologi untuk mengatasi nyeri