Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
A. Analisis Permasalahan
Perguruan Tinggi mempunyai peran dan andil yang sangat dominan
dalam pengembangan masyarakat disekitarnya. Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati sebagai Perguruan Tinggi di Kota Bandung, pada
tahun ini menurunkan mahasiswa untuk berpartisipasi dalam
pemberdayaan masyarakat. Partisipasi ini diwujudkan dengan Kuliah
Kerja Nyata Sisdamas Tahun 2019. Kuliah Kerja Nyata ini merupakan
salah satu bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni
pendidikan dan penelitian ilmiah yang diintegrasikan dengan pengabdian
pada masyarakat di daerah tertentu untuk turut melakukan pemberdayaan
masyarakat dengan prinsip pembangunan partisipatif, demokratis, dan
berkelanjutan berlandaskan nilai-nilai luhur kemanusiaan.

Sebagai kegiatan pendidikan, Kuliah Kerja Nyata memperkenalkan


secara langsung mahasiswa terhadap masyarakat dan permasalahanya
serta dengan cara kerja interdisipliner. Dalam kaitannya dengan
penelitian, mahasiswa diajak untuk menelaah dan merumuskan
permasalahan yang terdapat pada lokasi yamg ditempati, menelaah
potensi-potensi dan kelemahan-kelemahan dalam masyarakat serta
merumuskannya. Sebagai kegiatan pemberdayaan pada masyarakat,
mahasiswa dapat mengamalkan ilmu, teknologi, seni, dan agama untuk
memecahkan masalah tersebut dan menanggulanginya secara arif dan
tepat sasaran.

KKN Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati 2019 sangatlah tepat


memilih Desa Pantai Mekar sebagai tempat melaksanakan KKN
Sisdamas. Hal tersebut dikarenakan banyaknya permasalahan unik yang
tidak ditemukan di desa lain meskipun di kecamatan yang sama. Setelah
melakukan pengamatan, setidaknya ada beberapa permasalahan yang
harus dicarikan solusinya secara tepat karena berimplikasi langsung
dengan pola perilaku masyarakat setempat.

Kebiasaan pemuda yang masih mempertahankan budaya


mengonsumsi miras. Sudah beberapa dekade, kepala desa Pantai Mekar

1
mengeluhkan kebiasaan para pemuda yang sangat akrab dengan miras. Hal
ini tentu membahayakan generasi penerus di desa tersebut dan
dikhawatirkan kebiasaan tersebut akan menular kepada anak-anak di
bawah umur. Meskipun demikian, seiring berkembangnya teknologi
informasi yang pesat, banyak informasi yang masuk ke desa tersebut
mengenai bahaya mengonsumsi miras. Sedikit demi sedikit kebiasaan
pemuda setempat semakin berkurang sehingga pemerintahan desa
setempat sangat bersemangat untuk terus memerangi miras di desa tersbut.

Membutuhkan metode pendidikan yang tepat. Kurangnya tenaga


pengajar dan latar belakang siswa yang kurang mendapatkan kasih sayang
orang tua mengharuskan adanya metode pedidikan khusus. Hal ini
bertujuan agar kebutuhan kasih saying seorang anak masih tetap terpenuhi.

Minimnya kegiatan yang melibatkan remaja. Pemanfaatan remaja


sangatlah penting karena dari mereka tersimpan masa depan yang sangat
cerah. Selain itu, perlunya keterlibatan para remaja diharapkan mereka
bisa terbebas dari kegiatan negatif.

B. Identifikasi Masalah
Pertama, kebiasaan pemuda yang masih mempertahankan budaya
mengonsumsi miras. Sudah beberapa dekade, kepala desa Kedungkancana
mengeluhkan kebiasaan para pemuda yang sangat akrab dengan miras. Hal
ini tentu membahayakan generasi penerus di desa tersebut dan
dikhawatirkan kebiasaan tersebut akan menular kepada anak-anak di
bawah umur. Meskipun demikian, seiring berkembangnya teknologi
informasi yang pesat, banyak informasi yang masuk ke desa tersebut
mengenai bahaya mengonsumsi miras. Sedikit demi sedikit kebiasaan
pemuda setempat semakin berkurang sehingga pemerintahan desa
setempat sangat bersemangat untuk terus memerangi miras di desa tersbut.

Kedua, membutuhkan metode pendidikan yang tepat. Kurangnya


tenaga pengajar dan latar belakang siswa yang kurang mendapatkan kasih
sayang orang tua mengharuskan adanya metode pedidikan khusus. Hal ini
bertujuan agar kebutuhan kasih saying seorang anak masih tetap terpenuhi
meskipun orang tua mereka berada di luar negeri.

2
Ketiga, minimnya kegiatan yang melibatkan remaja. Pemanfaatan
remaja sangatlah penting karena dari mereka tersimpan masa depan yang
sangat cerah. Selain itu, perlunya keterlibatan para remaja diharapkan
mereka bisa terbebas dari kegiatan negatif.

C. Tujuan dan Manfaat


a. Tujuan
1) Menerapkan atau memanfaatkan ipteks secara multisipliner bagi
kepentingan masyarakat.
2) Meningkatkan interaksi, pemahaman dan kepedulian mahasiswa
dari berbagai prodi dalam memperdayakan masyarakat.
3) Menerapkan beragam keterampilan memecahkan masalah berbasis
kompetensi prodi, terpadu, dan interdisipliner yang menekankan
kepada pemberdayaan masyarakat.
4) Mendorong mahasiswa peserta KKN untuk berperan menjadi
fasilator, motivator, problem solver dan konsultan yang
profesional berlandaskan kesadaran pengabdian kepada
masyarakat.
5) Membantu penyelenggaraan program pemerintah dalam bidang
keagamaan, kemasyarakatan, dan pembangunan, memberikan
dukungan rill terhadap peningkatan LPM, menjalin kemitraan,
peningkatan akses, mutu, relevansi, dan daya saing serta
akunbilitas penyelenggaraan KKN.
b. Manfaat
1) Bagi Mahasiswa
a. Terbentuk sikap rasa cinta, kepedulian, dan tanggung jawab
mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.
b. Terbentuk beragam keterampilan yang dimiliki mahasiswa
untuk melaksanakan program-program pemberdayaan dan
pembangunan.
c. Memberi pengalaman kepada mahasiswa dalam menganalisis
dan menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat secara
pragmatis ilmiah.
d. Mendewasakan pola pikir mahasiswa dalam menganalisis
e. Memperdalam penghayatan dan pengalaman mahasiswa
tentang:
(1) Cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral.
(2) Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi
pembangunan pada umumnya dan pembangunan daerah
pedesaan pada khususnya.

3
(3) Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan
serta keseluruhan konteks masalah pembangunan
pengembangan daerah.
2) Masyarakat dan Pemerintah
a) Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga untuk
merencanakan serta melaksanakan pengembangan
masyarakat.
b) Meningkatnya kemampuan berfikir, bersikap, dan
bertindak, dalam menyelesaikan permasalahan.
c) Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan
dalam pemberdayaan daerah.
d) Membentuk kader-kader pemberdayaan masyarakat.
3) Perguruan Tinggi
a) Pengembangan Ipteks di UIN Sunan Gunung Djati
Bandung memperoleh umpan balik berdasarkan hasil
pemberdayaan masyrakat. Dengan demikian, kurikulum
UIN SGD Bandung akan relevan dengan dinamika
masyarakat.
b) UIN SGD Bandung akan relevan dengan instansi
pemerintah atau lembaga lainnya dalam pengembangan
ipteks.
c) UIN SGD Bandung dapat mengembangkan ipteks yang
lebih bermanfaat dalam pengolaan dan penyelesain
berbagai masalah di masyarakat.
D. Metode Pengabdian

Metode yang saya gunakan adalah Metode BTQ ( Baca Tulis Al-
Qur’an) dan Tahfidz serta pembelajaran Sejarah Islam melaui Metode
Ceramah di TPA Nurul Iman.

1. Pembagian Tugas Observasi


Sebelum melakukan pengamatan dan pencarian data langsung di
lapangan, dilakukan pembagian tugas langsung di lapangan, dilakukan
pembagian tugas observasi berdasarkan bidangnya masing-masing.
Hal ini mengingat program kerja yang akan dilaksanakan di desa
Pantai Mekar harus sesuai dengan masalah dan kebutuhan yang ada
disana.
Tepatnya diblok rabu kelompok 372 KKN SISDAMAS UIN
Bandung 2019 desa Pantai Mekar Kecamatan Muara Gembong
Kabupaten Bekasi ada sebuah TPA yang tidak berjalan dengan baik
dalam pengajaran karena TPA itu digunakan kembali pada saat

4
moment setelah bulan puasa, memang sangat disayangkan lembaga
pendidikan Islam yang berdiri ditengah masyarakat seperti TPA yang
tak lain adalah tempat anak-anak Desa Pantai Mekar menuntut ilmu.
Sebagai mahasiswa KKN SISDAMAS yang berfokus pada
pemberdayaan kepada masyarakat, kami mahasiswa KKN berinisiatif
untuk mengaktifkan kembali TPA tersebut, sebagai pengawalan kami
bertanya kepada masyarakat sekitar terkait TPA yang terbengkalai itu,
memang menurut warga sekitar TPA mengungkapkan bahwa kurang
adanya anak muda produktif yang bisa mengaktifkan TPA itu, bukan
hanya itu di Desa Pantai Mekar memang anak muda produktif
mayoritas mencari pekerjaan di luar daerahnya padahal jika kita
bersatu dan memfokuskan diri kepada sektor pertanian insyaalloh
kesejahteraan akan tercapai.
Masyarakat mulai terbuka kembali dan sadar betul melihat TPA
yang tidak berjalan dengan baik ini beserta Mahasiswa KKN
SISDAMAS UIN BANDUNG memberdayakan masyarakat sekitar
TPA untuk mengaktifkan kembali, Mahasiswa tak akan bisa kuat jika
tidak bersama masyarakat, begitupun mengaktifkan kembali TPA
yang peruntukannya untuk kemaslahatan umat nusa bangsa dan
Agama.
Kegiatan berbenah TPA kami wujudkan TPA yang layak dan
nyaman, bahkan masyarakat tidak harus dimintapun memberikan
dengan sukarela seperti tikar, sajadah, pewangi ruangan bahkan
makanan dan minuman tersedia di TPA. Kami selaku mahasiswa tak
menyangka memang kegiatan ini lebih dari sebagai pemberdayaan
tetapi ini sungguh bermakna ketika kita selaku mahasiswa
mengaplikasikan Tridharma Perguruan Tinggi yakni Pengabdian
kepada masyarakat.
Tampak terlihat senyum dan bahagia warga sekitar TPA juga anak-
anak karena bisa mengaji dan menuntut ilmu akhirat. Kami juga tetap
konsisten mengaktifkan terus sebulan selama KKN SISDAMAS ini,
penerapan dan sosialisasi supaya untuk lebih tetap konsisten pun kami
sampaikan dan memberikan bekal kepada pengganti imam yang
nantinya meskipun KKN SISDAMAS sudah berakhir tapi TPA tetap
bisa melakukan kegiatannya.
2. Tahap Observasi
Berawal dari silaturahmi ke rumah tetangga terdekat, sambil
mengobrol- ngobrol, tak sengaja kami menanyakan TPA yang di

5
belakang posko/ kontrakan yang di tempati kelompok 372 Kampung
Anyar Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten
Bekasi. Dalam pertanyaan tersebut menanyakan kenapa dalam
seminggu ini TPA tanpak sepi dan tanpak tidak terurus. Dari situ kami
di temukan dengan Pa Atin salahsatu warga yang masih keluarga
dengan pemilik TPA tersebut, dan beliau menceritakan kronologi
terbentuknya Musholah tersebut dan mengapa jadi tidak terurus.
Menurut beliau bahwa yang mendirikan TPA tersebut adalah Ustd.
Hujaeni, beliau mendirikan tempat TPA di situ karena untuk
mempermudah anak-anak untuk menuntut ilmu, sebab di samping jauh
dengan masjid juga dengan TPA lainya. TPA tersebut berdiri di tanah
pribadi Hujaeni.
Walaupun demikian TPA tetap di urus oleh Ust Ustd Hujaeni.
Dengan bersukarela, kamipun mengajukan untuk mengurus TPA
tersebut selama KKN di Pantai Mekar. Dengan penuh harapan setelah
berakhirnya KKN ini musholah menjadi ramai, banyak anak-anak
yang mengaji berserta yang lainya untuk beribadah dan menuntut ilmu
Allah.
3. Soswal dan RW (Sosialisasi Awal & Rembug Warga)
KKN Sisdamas merupakan upaya penanggulangan masalah-
masalah sosial yang diintervensi oleh pihak luar (pemerintah),
sehingga masyarakat harus diberi kesempatan untuk mengambil
keputusan berkehendak untuk menerima atau menolak KKN jadi pada
saat soswal ini saya memberikan penjelasan mengenai adanya KKN
ini dan bisa bekerjasama menyelesaikan permasalahan yang ada di
daerah tersebut.
Apabila masyarakat memutuskan untuk menerima KKN Sisdamas,
maka secara otomatis masyarakat harus mempunyai komitmen untuk
melaksanakan upaya penangulangan masalah sosial.
4. Tahap Perumusan Masalah
Pada tahap ini diawali dengan penyampaian hasil obeservasi dari
masing-masing peserta KKN kelompok 105 dalam pelaksanaanya
diadakan musyarawah bersama dalam pemilihan masalah yang
ditemukan di sebagian TPA yang akan menjadi tempat pengabdian
Kuliah Kerja Nyata tahun 2017 khususnya di Desa Pantai Mekar.
Adapun hasil perumusan masalah adalah sebagai berikut:
1) Kurangnya pengetahuan mengenai Agama Islam.

6
2) Kurangnya tenaga Imam TPA.
3) Banyak anak-anak yang ingin mengaji.
Dalam menyelesaikan permasalahan diatas metode yang saya
gunakan adalah melakukan pembelajaran berupa perogram Baca tulis
Al- Quran dan Tahfiz, supaya selain membaca dan menulis, juga bisa
menghapal Al- Qur’an, terutama Juz 30. Selanjutnya mengarahkan
anak-anak untuk senantiasa mencontoh Ahlaq Rasululah dengan
metode ceramah melalui sejarah- sejarah Islam. Melakukan metode itu
agar anak mampu memahami dan mengingat sejarah secara jelas
sehingga ia bisa mengambil ibroh dari peristiwa yang terjadi setiap
harinya.
5. Pemetaan Sosial
Ketika sudah mendapatkan permasalahan yang ada setelah itu saya
memetakan permasalahanya untuk menyelesaikannya. Pada
pelaksanaanya proses pengalian informasi, analisa masalah, dan
perumusan masalah sering kali tidak berdiri sendiri, akan tetapi
merupakan proses yang dilakasanakan sekaligus. Metode dan teknik
yang dikembangkan untuk pemetaan Swadaya merupakan metode
yang lebih menekankan pada proses diskusi masyarakat. Dengan
terlibat dalam proses Pemetaan Swadaya masyarakat diharapkan
mampu untuk memahami persoalan nyata mereka sendiri yang
berdasarkan kepada fakta dan informasi yang ada.
6. Pengorganisasian Masyarakat
Silkus ini merupakan jawaban dari kebutuhan masyarakat terhadap
adanya organisasi msyarakat warga yang mampu menerapakan nilai-
nilai luhur yang dimotori oleh pemimpin yang mempunyai kriteria
yang sudah ditetapkan oleh masyarakat sebagai jawaban dari hasil
analisa kelembagaan dan refleksi kepemimpinan yan sudah
dilaksanakan dalam siklus pemetaan sosial.
E. Kerangka Pemecahan Masalah
Dalam kegiatan ini pemecahan masalah yang dihadapi adalah melalui
menanaman Aqidah dan memberikan ilmu pengetahuan sejak dini. Jadi
dalam hal ini sasaran utama nya yaitu pendidikan anak-anak, karena
pembentukan karakter anak masih bisa di atur. melalui upaya kegiatan
pembelajaran mendidik karakter anak ini, bisa mendobrak generasi baru
yang bisa bermanfaat bagi bangsa, dan agamanya, terutama di lingkungan
keluarganya.

7
Selanjutnya dalam melaksanakan pendidikan karakter anak ini, perlu
yang namanya tempat dan sarana penunjang lainya, dalam hal ini seperti
ruangan belajar dan guru atau pengajar, yang tentunya membutuhkan
tenaga pengajar yang ahli dalam mendidik karakter anak. Sementara untuk
lebih efektif nya pembelajaran ini di lakukan melaui kegiatan yang sudah
ada, yang selama ini anak-anak lakukan setiap hari, seperti Madrasah
Diniyah dan magrib mengaji di Masjid atau Musholah. Dari situ ada
kesempatan buat berintraksi langsung dengan anak- anak. Yang terpenting
adalah bagaimana caranya pendidikan penanaman akhlak ini bisa
tersampaikan, yaitu dengan cara menyelingkan pelajaran-pelajan yang ada
dengan motifasi-motifasi.

8
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
A. Gambaran Monografi Desa

Nama Desa : Pantai Mekar


Kecamatan : Muara Gembong
Kabupaten/Kota : Bekasi
Propinsi : Jawa Barat

PETA DESA PANTAI MEKAR


KEC. MUARA GEMBONG KAB. BEKASI

Gambar 3.1 Peta Desa

9
Monografi dalam KBBI merupakan rincian data dan statistik
pemerintahan, sumber daya alam, sumber daya manusia, ekonomi,
pendidikan, dan kondisi geografis dari sutau wilayah. Desa merupakan
kesatuan masyarakat hukum yang memiiki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Monografi desa adalah himpunan data yang dilaksanakan oleh
pemerintah desa yang tersusun secara sistematis, lengkap, akurat dan
terpadu dalam penyelenggaraan pemerintahan. Seperti pada umumnya
suatu kawasan, penduduk Desa Pantai Mekar Kecamatan Muara
Gembong Kabupaten Bekasi, mengalami perubahan jumlah penduduk
untuk setiap tahunnya. Perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh
tingkat kematian (mortalitas), tingkat kelahiran (vertilitas) maupun
mobilitas penduduk/perpindahan penduduk.
Adapun monografi desa Pantai Mekar, yaitu sebagai berikut:
1. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah laki-laki 4.579 orang
Jumlah perempuan 4.298 orang
Jumlah total 8877 orang
Jumlah kepala keluarga 2.681 KK
Kepadatan Penduduk ...................... per km
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

10
2. Jumlah Penduduk berdasarkan Pekerjaan
Penduduk Desa Pantai Mekar Kecamatan Muara Gembong
didominasi oleh jenis mata pencaharian Petani dan Nelayan, tetapi
dari 1202 orang terdapat sebanyak 570 orang sebagai buruh tani.
Jenis mata pencaharian lainnya adalah karyawan swasta, Pegawai
Negeri Sipil (PNS), pedagang, pengrajin, montir. Uraian jenis mata
pencaharian penduduk Desa Pantai Mekar Kecamatan Muara
Gembong dapat dilihat pada tabel 2.2

JENIS PEKERJAAN JUMLAH


Nelayan 800 orang
Buruh tani 750 orang
Petani 402 orang
Jasa 175 orang
Wiraswasta/Pedagang 140 orang
Karyawan Swasta 95 orang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) 66 orang
TNI/POLRI 12 orang
Pertukangan 41 orang
Pensiunan PNS/TNI/POLRI/BUMN 7 orang
Jumlah 2.488 orang
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

11
3. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk Desa Pantai Mekar didominasi oleh
tingkat pendidikan Sekolah Dasar/Sederajat. Untuk penduduk yang
berpendidikan tamat perguruan tinggi sebanyak 10 orang. Tabel
berikut adalah kondisi tingkat pendidikan penduduk di Desa Pantai
Mekar, Kecamatan Muara Gembong.
TINGKATAN PENDIDIKAN JUMLAH
Taman Kanak 50 orang
Tamat Sekolah Dasar 1476 orang
Tamat SMP / Sederajat 871 orang
Tamat SMA / Sederajat 210 orang
Tamat Akademi/ Sederajat 40 orang
Tamat Perguruan Tinggi /
10 orang
Sederajat
Tamat Pesantren 20 orang
Tamat Madrasah 95 orang
Jumlah 2.772 orang
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

B. Kondisi Komunitas Sasaran

Kondisi masyarakat Desa Pantai Mekar merupakan daerah yang


mempunyai 19 RW yang cukup luas dan ada beberapa RW yang
mempunyai akses jalan yang cukup memadai dan mudah di akses
dengan memakai roda dua ataupun roda empat. Daerah tersebut
sangatlah mudah di akses untuk terjadinya kegiatan transaksi yang
dilakukan oleh masyarakat sekitar atau pendatang.

12
Masyarakat yang penulis jadikan sebagai sasaran adalah anak-anak
atau para siswa siswi MI terutama kelas 2 dan 3. Dalam kegiatan
program sosialisasi para siswa yang mengikuti sangatlah antusias
karena pada zaman sekarang kebanyakan para siswa senang sekali
bermain gadget tetapi belum mengerti bagaimana cara
menggunakannya dengan bijak dan dapat memberikan manfaat bagi
dirinya sendiri.

13
BAB III
PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
A. Tahapan Pengabdian Kepada Masyarakat
Adapun tahapan untuk melaksanakan pengajaran tersebut, antara lain
sebagai berikut :
1. Observasi
Sebelum melakukan pengamatan dan pencarian data langsung di
lapangan, dilakukan pembagian tugas langsung di lapangan, dilakukan
pembagian tugas observasi berdasarkan bidangnya masing-masing. Hal ini
mengingat program kerja yang akan dilaksanakan di desa Pantai Mekar harus
sesuai dengan masalah dan kebutuhan yang ada disana.
Tepatnya di Kampung Anyar kelompok 372 KKN SISDAMAS UIN
Bandung 2019 desa Pantai Mekar Kecamatan Muara Gembong Kabupaten
Bekasi ada sebuah Musholla yang usang dan sedikit tidak terawat karena
Musholla itu digunakan kembali pada saat moment bulan puasa yaitu diwaktu
taraweh, memang sangat disayangkan bangunan yang berdiri ditengah
masyarakat seperti musholla yang tak lain adalah tempat beribadah, bersujud
kepada sang maha pencipta.
Sebagai mahasiswa KKN SISDAMAS yang berfokus pada
pemberdayaan kepada masyarakat, kami mahasiswa KKN berinisiatif untuk
mengaktifkan kembali musholla tersebut, sebagai pengawalan kami bertanya
kepada masyarakat sekitar terkait musholla yang terbengkalai itu, memang
menurut warga sekitar musholla mengungkapkan bahwa kurang adanya anak
muda produktif yang bisa mengaktifkan musholla itu, bukan hanya itu di Desa
Kedung Kencana memang anak muda produktif mayoritas mencari pekerjaan
di luar negeri Indonesia padahal jika kita bersatu dan memfokuskan diri
kepada sektor pertanian insyaalloh kesejahteraan akan tercapai.
Masyarakat mulai terbuka kembali dan sadar betul melihat Musholla
yang tak terawat ini beserta Mahasiswa KKN SISDAMAS UIN BANDUNG
memberdayakan masyarakat sekitar musholla untuk mengaktifkan kembali,
Mahasiswa tak akan bisa kuat jika tidak bersama masyarakat, begitupun
mengaktifkan kembali musholla yang peruntukannya untuk kemaslahatan
umat nusa bangsa dan Agama.
Kegiatan berbenah musholla kami wujudkan musholla yang layak dan
nyaman, bahkan masyarakat tidak harus dimintapun memberikan dengan
sukarela seperti tikar, sajadah, pewangi ruangan bahkan makanan dan
minuman tersedia di musholla. Kami selaku mahasiswa tak menyangka
14
memang kegiatan ini lebih dari sebagai pemberdayaan tetapi ini sungguh
bermakna ketika kita selaku mahasiswa mengaplikasikan Tridharma
Perguruan Tinggi yakni Pengabdian kepada masyarakat.
Tampak terlihat senyum dan bahagia warga sekitar musholla juga
anak-anak karena bisa mengaji dan menuntut ilmu akhirat. Kami juga tetap
konsisten mengaktifkan terus sebulan selama KKN SISDAMAS ini,
penerapan dan sosialisasi supaya untuk lebih tetap konsisten pun kami
sampaikan dan memberikan bekal kepada pengganti imam yang nantinya
meskipun KKN SISDAMAS sudah berakhir tapi musholla tetap bisa
melakukan kegiatannya.
Setelah TPA yang bernama TPA Nurul Iman ini aktif kembali, dibukah
program magrib mengaji. Awalnya magrib mengaji ini di peruntukan untuk
anak- anak TK,SD ataupun yang sudah SMP saja, ternyata banyak juga ibu-
ibu yang mau ikut bergabung dengan program magrib mengaji ini. namun
dalam kesempatan ini masih belum ada remaja dan Bapak-bapak yang ikut
dalam kegiatan tersebut.
2. Memberikan Pengajaran
Pengajaran yang dilakukan di TPA Nurul Iman adalah
Membentukprogram Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ) dan Tahfidz (hapalan Al-
Qur’an), serta memberikan suatu pengajaran berupa ceramah mengenai
Sejarah Islam. Pada dasarnya adalah untuk membantu peran orang tua selaku
pendidik dan pengajar dirumah, serta membantu peran guru-guru selaku
pengajar di sekolah. Selain itu, keberadaan Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ) juga
dimaksudkan untuk mendukung dan membantu program atau usaha
pemerintah menuju tercapainya tujuan Pendidikan Nasional, khususnya dalam
sisi penanaman akidah serta pengembangan iman dan takwa juga budi pekerti
yang baik (akhlakul karimah).
Kenyataan menunjukkan bahwa pembelajaran Pendidikan Agama
Islam yang ada pada tatanan sekolah formal dirasa kurang dari segi materi atau
waktu yang disediakan, maka cukup strategis apabila peserta didik di SD,
SMP dan SMK juga mengikuti proses pembelajaran pada Baca Tulis Al-
Qur'an (BTQ) untuk dapat menambah serta memperdalam materi Pendidikan
Agama Islam.
Dalam kegiatan ini saya tidak sendiri di bantu dengan rekan- rekan satu
kelompok saya yaitu kelompok 372 KKN SISDAMAS UIN SGD Bandung.
Seperti Rini Andriani, Monica Andini, Revyana yang bertugas membatu
mengajar ngaji di ibu-ibu, sedangkan Ramadhan lebih membantu anak-anak

15
mengajar ngaji. Dari situ berjalanlah kegiatan pengembangan brogram BTQ
dan Tahfidz ini.
Namun selain itu pembelajaran ditambahkan dengan materi-materi
tentang kesejarahan Islam. Didalam materi- materi tersebut kita tanamkan
kepada anak-anak didik tentang Ahlaq dan penguatan Agidah yang bertujuan
untuk memotifasi anak-anak supaya senantiasa semanagt belajar, baik
pelajaran umum maupun pelajaran agama, dan yang paling penting adalam
mendidik generasi yang sholeh dan sholeha.
B. Partisipasi dan Pelibatan Masyarakat Sasaran
Dalam partisipasi kegiatan pengabdian pembelajaran ini lebih kepada
anak-anak, karena disela pembelajaran saya dapat menjelaskan mengenai
sejarah peradaban Islam kepada anak-anak yang ada di Pantai Mekar.
khususnya anak-anak yang belum mengetahui bagaimana Sejarah Nabi dan
para Sahabat. Masyarakat antusias dengan kedatangan para Mahasiswa KKN
SISDAMAS UIN Bandung tahun 2019. Maka dari itu, mereka sangat
mendukung kegiatan yang dilakukan Mahasiswa, contohnya saja, ketika
diadakan acara penutupan pengajian magrib mengaji, mereka kompak untuk
menyukseskan acara tersebut, membikin Tumpeng buat acara sukuran, masak
ramai- ramai, ada yang nyumbang, beras, ayam, sayuran, uang, ada juga yang
menyumbang tenaganya. Bahkan acara penutupan sampai dilakukan dua kali
serta di bekalin ongkos pulang dan beras ketika Mahasiswa pulang.
Selain itu, banyak masyarakat yang merasa kehilangan ketika
kepulangan Mahasiswa KKN, mereka sedih, hujan air matapun tidak
terelakan. Sungguh mengharukan bukan sajah orang dewasa yang menangis
ketika ditinggalkan Mahasiswa KKN anak-anakpun ikut sedih melihatnya,
sebab mereka sedih karena selain sudah akrab, juga karena ketika Mahasiswa
pergi siapa yang melanjutkan program ini. mudah-mudahan kami berharap
program ini bisa terus terlaksana, walaupun tidak adanya Mahasiswa lagi.
C. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
Hasil Pencapaian KKN SISDAMAS Tahun 2019 ini menurut saya
dapat nilai positif dari masyarakat khususnya anak-anak di TPA Nurul Iman
dan jamaahnya. Mereka adalah masyarakat dan sekaligus jamaah TPA Nurul
Iman. Pencapaian keberhasilan saya disi adalah tercapainya program BTQ dan
Tahfidz, serta pembelajaran Sejarah Islam untuk menteladani Ahklak
Rasulullah SAW. dari adanya program ini, saya berharap program BTQ dan
Tahfidz serta Sejarah Islam ini bisa berlanjut, dan terus ada di TPA Nurul Iman
Kampung Anyar Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten
Bekasi. Dan Alhamdulillah ternyata sampai sekarang program yang saya

16
bawakan disana masih dilaksanakan di TPA Nurul Iman. Info ini saya dapat
dari warga disanah yang Insya Allah akan selalu bersilaturahmi dengan
Mahasiswa walaupun hanya lewat telefon.
D. Faktor Pendukung dan Penghambat
Dalam program yang akan dilaksanakan ada faktor pendukungnya yaitu
para masyarakat Desa Pantai Mekar di Anyar, yang telah mempermudah dan
memberikan izin untuk mengadakan berbagai program, salah satunya adalah
pemilik TPA Nurul Iman yang mempersilahkan untuk saya memberikan
pengajaran kepada para anak-anak tersebut. Dari awal saya dan teman-teman
yang lainya mendatangi masyarakat disana sangat antusias menyambut kami
terutama anak-anak di Desa Pantai Mekar khususnya di Kampung Anyar.
Kemudian RT di Anyar selalu mempermudah ketika kita melakukan kegiatan
program dengan memberikan izin kegiatan serta menyambut kita dengan
sangat ramah.
Adapun faktor penghambatnya adalah kurangnya minat baca anak-
anak sehingga mereka kurang menyukai Sejarah Islam, Selain itu, kurangnya
pengetahuan tentang agama dan yang menjadi faktor penyebabnya adalah
pergaulan zaman sekarang yang semakin jauh dari nilai Agama. Serta
kurangnya fasilitas yang ada.

17
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Manusia hanya bisa berdoa dan melakukan sesuatu dengan sebaik-
baiknya. Dengan doa dan kerja keras yang sungguh-sungguh maka akan
mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan. Maka dari itu agar semua kegiatan
dapat berjalan dengan baik dan lancar terlebih dahulu kita harus selalu berdoa
dan bekerja keras agar apa yang kita kerjakan semuanya mendapat berkah,
rido, dan pahala dari Allah SWT.
Semoga dengan terlaksananya program KKN SIDAMAS ini kita bisa
lebih mendapatkan ilmu atau pengalaman yang berharga dari apa yang kita
lakukan kepada masyarakat, tanpa kerja sama dan dukungan masyarakat kita
tidak akan berarti apa-apa. Semoga kegiatan KKN SISDAMAS yang kita
lakukan dapat membantu masyarakat dan kami ucapkan terimakasih atas
kesempatan yang telah diberikan kepada kami, sehingga kami mendapatkan
pengalaman dari kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Sekian dan terimaksih. Wassalam.
B. Rekomendasi
Melaksanakan tugas KKN tentu dengan melakukan kewajiban yang
setiap harinya dekat dengan masyarakat karena itu Mahasiswa harus
menghormati masyarakat disana karena sistem KKN sekarang itu berbasis
Sisdamasyaitu merupakan kegiatan akademik dengan berbasis pemberdayaan
masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dengan suvervisi dosen
pembimbing lapangan. Pemberdayaan masyarakat adalah suatu strategi yang
digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan
kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbagsa dan
bernegara. Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat dari keadaan kurang
atau tidak berdaya menjadi punya daya dengan tujuan agar masyarakat
tersebut memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Dalam program pemberdayaan ini, individu, kelompok maupun
komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka. Gagasan ini bermakna
bahwa pemberdayaan sebagai upaya mendorong masarakat menetukan sendiri
apa yang harus dilakukan dengan kaitanya dengan upaya mengatasi masalah
yang sedang dihadapi sehingga msyarakat mempunyai kesadaran dan
kekusaan penuh didalam melakukan hari depannya. Pemberdayaan
masyarakat merupakan tujuan akhir dari dharma pengabdian kepada

18
masyarakat. Oleh karena itu, KKN mahasiswa dengan basis pemberdayaan
masyarakat (Sisdamas) merupakan upaya untuk melatih para mahasiswa
bersama masyarakat menyusun agenda perubahan yang disusun dari
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan mahasiswa
sebagai fasilitator pemberdayaan dan dosen selaku pembimbing lapangan.
Sebagai fasilitator, mahasiswa peserta KKN akan membangun
kesadaran kritis masyarakat. Ini menjadi penting, karena selama ini seringkali
dalam berbagai program, masyarakat ditempatkan sebagai ‘objek’
pembangunan dan masyarakat acap kali tidak diajak untuk melakukan
berbagai upaya pemecahan masalah tanpa diajak untuk melakukan berbagai
upaya pemecahan masalah tanpa mengetahui serta menyadari masalah yang
sebenarnya karena masalah masyarakat hanya sekedar melaksanakan
kehendak ‘orang luar’ atau karena tergiur karena benar-benar menyadari
bahwa kegiatan tersebut memang bermanfaat bagi pemecahan masalah
mereka.
Dalam upaya pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi
yaitu: pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang (enabling). Disini titik tolaknya adalah pengenalan
bahwa setiap manusia, setiap masyarakat, memilki potensi yang dapat
dikembangkan. Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki
masyarakat (empowering). Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah
lebih positif, selain dari hanya menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan ini
meliputi langkah-langkah nyata, dan menyangkut penyedaan berbagai
masukan (input), serta pembukaan akses ke dalam berbagai peluang yang akan
membuat masyarakat akan berdaya.
Ketiga, memperdayakan mengandung pula arti melindungi. Dalam
proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah,
oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat
mendasar sifatnya dalam konsep memperdayaan masyarakat. Dengan
demikian tujuan akhirnya adalah memandirikan masyarakat, memampukan
dan membagun kemampuan untuk memajukan diri kearah kehidupan yang
lebih baik secara berkesinambungan.

19
DAFTAR PUSTAKA
Sururi, Ramdan Wahyu. 2019. Panduan Kkn Sisdamas (Kuliah Kerja Nyata
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat). Bandung : Lembaga Pusat
Pengabdian kepada Masyarakat UIN Sunan Gunung Djati.
Arsip Desa Pantai Mekar Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi,
tahun 2016.
Hasil Wawancara dengan Kepala Desa, Desa Pantai Mekar Kecamatan Muara
Gembong Kabupaten Bekasi, tahun 2019.
Hasil Wawancara dengan MUI Desa Pantai Mekar Kecamatan Muara
Gembong Kabupaten Bekasi tahun 2019.

20
BIODATA PENULIS

Nama : Ahmad Wisnu Ginanjar


Jurusan : Sejarah dan Peradaban Islam
Fakultas : Adab dan Humaniora
NIM : 1165010008
Tempat Tanggal Lahir : Bekasi, 08 Juli 1998
Alamat : Kp. Srengseng RT. 02 RW. 06 Desa
Sukamulya Kecamatan Sukatani Kabupaten
Bekasi. Jl. Bungur Raya 1.
Email : diazalsahar@gmail.com
No Hp : 085780017827

21
LAMPIRAN

22
23
24

Anda mungkin juga menyukai