Anda di halaman 1dari 2

Serangga hampir ditemukan di semua ekosistem.

Semakin besar ekosistem dan beragam


maka jenis serangga yang ditemukan akan semakin beragam. Serangga ada yang berperan
sebagai pemakan tanaman disebut hama, tetapi tidak semua serangga berbahaya bagi tanaman.
Serangga ada yang berperan seperti serangga penyerbuk, pemakan bangkai, predator dan
parasitoid.
Setiap organisme dari waktu kewaktu akan mengalami naik turun kepadatan dan
populasinya. Pada ekosistem alami semua makhluk hidup berada dalam keadaan seimbang dan
saling mengendalikan sehingga tidak terjadi ledakan hama yang mana membuat terganggunya
sebuah ekosistem. Di ekosistem secara alami memiliki jenis keragaman yang tinggi yang
merangkup terdapat flora dan fauna yang beragam.
Sistem pertanaman yang beranekaragam akan berpengaruh kepada populasi hama
tersebut. Dimana dalam ekosistem yang keadaan yang stabil populasi suatu jenis hama selalu
dalam keadaan yang seimbang karena adanya pengendalian timbal balik yang dapat menekan
suatu jenis hama

Ada beberpa faktor yang dapat menjadi naik turunya suatu populasi hama

1. Kompetisi
Dimana suatu organisme saling memperebutkan sumber yang sama yang
ketersediaannya cukup atau kurang yang satu menyerang yang lain atau sebaliknya.
2. Heterogenitas ruang,
Lingkungan yang heterogen yang dapat membuat penyebaran yang semakin
keragaman jenisnya.
3. Pemangsa
Keberagaman pemangsa dan intensitas dari pemangsa yang dapat mempengaruhi
jumlah populasi dari keragaman serangga tersebut
4. Pengguaan pestisida
penggunaan pestisida yang tidak bijak pada pertanian akan mengakibatkan populasi hama
yang tak dapat dibatasi hal ini dikarenakan putusnya rantai makanan serta pemangsa juga
resitensi hama terhadap pestisida tersebut
pada pertanian ditemukan beberapa serangga anatara lain Coccinelidae ,Muscidae,Gomphidae,
Papilionidae,Aphididae,dan Blattelidae. Hal ini dikarenakan pada lahan pertanian yang memiliki
ekosistem yang homegen yang mana serangga ini merupakan salah satu hama pada pertanian
tersebut.

Pengaruh system pertanian terhadap perkembangan serangga sangat berdampak hal ini dapat
dilihat dari jenis serangga yang sebarannya sangat banyak yang pengendalian tidak bijak akan
membuat ledakan serangan hama pada lahan pertanian itu sendiri
Perbedaan serangan hama pada lahan pertanian organic dan konvensional tentu
berbeda.pengelolaan lahan pertanian yang berbeda pasti akan berdampak pada serangan hama
tersebut. Pada pertanian organic yang mengkedepankan prinsip kesehatan, ekologi, keadilan dan
perlindungan. Hal ini akan berpengaruh terhadap pengendaliaan serangga itu sendiri karena
dengan prinsip pertanian organim itu sendiri akan mengakibatkan pengendalian hama yang
terpadu yang dapat menjaga ekosistem tersebut.
Sedangkan pada pertanian konvensional yang banyak diterapkan oleh petani di negara-negara
berkembang seperti Indonesia saat ini, merupakan sistem pertanian yang lebih berorientasi pada
industri, pengolahan, bibit hybrida, pupuk kimia dosisi tinggi, penggunaan herbisida dan
insektisida. Sistem pertanian konvensional cenderung menerapkan prinsip yang hanya
menitikberatkan pada kepentingan manusia tanpa memperhatikan kebutuhan lingkungan seperti
tanah, air, udara dan keberadaan makhluk hidup lain di dalam ekosistem pertanian tersebut. Maka
dampak pada serangan serangga dan jumlah populasi serangga pasti akan meningkat dikarenakan
banyak pertanian konvensional yang kurang bijak dalam pengendalian serangan serangga ini.

Anda mungkin juga menyukai