Anda di halaman 1dari 25

Satuan Acara Pengajaran (SAP)

Disusun untuk memenuhi tugas Blok Primary Health Care (PHC)

Disusun oleh:

Anis Sholiha 155070201111011

Kelompok 1 / Reguler 1
PSIK 2015

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)
Nama Penyuluhan /Topik : Program KB pada keluarga yang baru
memiliki bayi berusia 5 hari
Pokok Bahasan : Perencaan program KB
Sub Pokok Bahasan : Manfaat dan Macam-macam alat kontrasepsi
Sasaran : Keluarga (Tn. Dan Ny. X)
Waktu : Selasa, 12 Desember 2017. Pukul 10.00-
11.00 WIB

Latar Belakang
Ny. X baru saja melahirkan anak pertamanya seminggu yang lalu. Ny. X
melahirkan anak pertamanya secara cessar. Menurut keterangan Tn. X,
setelah Ny. X dipindah ruangan, dokter menyarankan mereka untuk
menjaga jarak kehamilan Ny. X menggunakan KB. Namun, Tn. X dan Ny.
X mengaku belum pernah di beri edukasi mengenai program KB. Mereka
hanya mengetahui sekilas mengenai program KB dari tetangga mereka
yang menggunakan pil KB namun tetap bisa hamil. Ny. X mengatakan
masih ragu untuk menggunakan alat kontrasepsi apalagi dirinya termasuk
orang yang sangat pelupa.
Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Keluarga mampu memahami apa itu program KB dan macam-macam
metodenya.
b. Tujuan Instruksional Khusus
 Keluarga mampu menjelaskan dufinisi dan tujuan dari program KB
 Keluarga mampu menjelaskan, menyebutkan jenis-jenis,
kekurangan dan kelebihan masing-masing alat kontrasepsi.
 Keluarga mampu memahami alat kontrasepsi yang paling sesuai
untuk mereka.
 Keluarga mampu memilih program KB yang sesuai untuk kondisi
mereka.
Materi (Terlampir)
Sasaran dan Tempat Kegiatan
Sasaran : Keluarga (Tn. Dan Ny. X)
Jumlah : 2 orang
Tempat : Rumah Tn. Dan Ny. X di Kabupaten Malang
Metode : Diskusi
Alat yang digunakan: Booklet

Kegiatan
No Susunan Kegiatan Pengajar Kegiatan Waktu Media
Kegiatan Peserta Didik
1 Pembuka - Menyampaikan salam kepada - Menjawab 5 -
keluarga Tn dan Ny X salam dari menit
“Selamat pagi Pak, Bu” pengajar
- Melakukan perkenalan “Selamat
“Perkenalkan nama saya pagi juga”
perawat Anis, saya akan - Klien
memberikan penyuluhan menjawab “
tentang perencaan program KB Baik mbak,
- Menentukan kontrak waktu “ silahkan”
Pada pagi hari ini saya ingin - Klien
menyampaikan penyuluhan menjawab “
kira- kira membutuhkan waktu baik mbak
satu jam, apakah bapak dan ibu kami
bersedia?” bersedia”
- Menanyakan sejauh mana - Klien
pengetahuan pasien mengenai menjawab
program KB. “Baik
mbak”
- Klien
memberita
hukan
pengetahu
an mereka
tentang KB

2 Materi - Menjelaskan definisi program Mendengarka 45 bookle


KB n materi dan menit t
- Menjelaskan tujuan program bertanya bila
KB ada yang
- Menjelaskan definisi alat kurang jelas
kontrasepsi
- Menjelaskan cara pemilihan
alat kontrasepsi yang benar
- Menjelaskan metode-metode
alat kontrasepsi
- Menjelaskan kelebihan dan
kekurangan serta cara
penggunaan dan indikasi
penggunaan alat-alat
kontrasepsi.
3 Penutup - Melakukan validasi kepada - Klien 10 Gamb
klien “apakah ibu dan bapak menjawab “iya menit ar
sudah mengerti tentang apa yang saya sudah
saya jelaskan? Jika masih ada mengerti”
yang perlu ditanyakan silahkan - Klien
ditanyakan sekarang“ menjawab
- Meminta klien untuk “Iya mbak”
menjelaskan kembali secara - Klien
singkat mengenai materi yang memberikan
dijelaskan penjelasan
- Menyimpulkan materi yang ulang secara
telah diberikan kepada klien singkat
- Mengevaluasi materi kepada mengenai
klien dengan bertanya langsung materi yang
pada mereka “Bapak, Ibu silahkan telah
untuk menjawab pertanyaan yang dijelaskan
saya ajukan untuk mengetahui - Klien
seberapa paham ibu dan bapak menjawab
mengenai materi yang telah “Baik mbak
diberikan” Bagaimana , apakah kami
Bapak, Ibu bersedia ? bersedia”
- Jika pasien hanya bisa - Apabila klien
menjawab <7 pertanyaan, maka menjawab <7
ditanyakan kembali, bagian mana jawaban
yang belum paham mengenai benar. Klien
materi yang disampaikkurang memberitahuk
tepat, dan perawat memberikan an mengenai
pemahaman kembali mengenai materi yang
materi yang belum dipahami. belum
- Memberi penutupan “Baik pak/ dimengerti
bu karena materinya sudah kepada
selesai dan bapak/ibu juga sudah perawat
paham maka saya akhiri diskusi - Klien
ini. Jika ada yang kurang mengerti menjawab
bisa ditanyakan lagi di lain hari. “Baik, terima
Terima kasih” kasih”
Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
 Perawat telah menyiapkan materi dan media (booklet dan tanya
jawab langsung) untuk menyampaikan materi dan digunakan
sesuai dengan waktu pada rancangan kegiatan.
b. Evaluasi proses
 Proses diskusi sesuai dengan kontrak waktu yang telah disetujui
 Selama kegiatan diskusi, keluarga (orang tua) mendengarkan apa
yang disampaikan pengajar dengan baik dan menunjukkan sikap
antusias (bertanya)
 Perawat mampu menggunakan media, menyampaikan materi, dan
memberikan edukasi pada keluarga sesuai dengan target.
c. Evaluasi hasil
 Keluarga mampu menjawab >7 pertanyaan yang di ajukan oleh
perawat.
 Klien mampu memilih program KB yang sesuai dengan kondisi dan
tujuan hidup mereka.

Sumber Pustaka
BKKBN. 2007. Kontrasepsi dan Fenomena Keluarga Bahagia.
http://www.lintasberita.com/local/kontrasepsi-dan-fenomena-
keluarga¬bahagia/
Diakses pada 02/12/2017
lasier,Anna. 2005. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Alih
Bahasa Yuyun Yuningsih. Jakarta : EGC
BkKBN. 2014. Laporan Program KB Nasional Tahun 2014.
www.BkKBN.go.id
Lampiran
(File terlampir)
Lampiran 1 (Materi)
Definisi KB
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan
jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah
mencanangkan program atau cara untuk mencegah dan menunda
kehamilan (Sulistyawati, 2013).
Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya
kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen
(Wiknjosastro, 2007). Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur
oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang
telah dibuahi ke dinding rahim (Nugroho dan Utama, 2014).
Tujuan program KB
Keluarga Berencana menurut WHO (dalam Hartanto, 2003: 26-27) adalah
tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk:
a. Mendapatkan objektif-objektif tertentu,
b. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,
c. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan,
d. Mengatur interval di antara kehamilan,
e. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur
suami-isteri,
f. .Menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Memilih Metode Kontrasepsi

Menurut Hartanto (2002), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan


memilih kontrasepsi. Metode kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang
memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

a. Aman atau tidak berbahaya

b. Dapat diandalkan

c. Sederhana

d. Murah
e. Dapat diterima oleh orang banyak

f. Pemakaian jangka lama (continution rate tinggi).

Macam-macam Metode Kontrasepsi

a. Metode Kontrasepsi Sederhana

Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi


sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat.

Metode kontrasepsi tanpa alat antara lain: Metode Amenorhoe Laktasi


(MAL), Couitus Interuptus, Metode Kalender, Metode Lendir Serviks, dan
Metode Suhu Basal Badan.

Sedangkan metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom, cup


serviks dan spermisida (Handayani, 2010).

b. Metode Kontrasepsi Hormonal

Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu


kombinasi (mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan
yang hanya berisi progesteron saja. Kontrasepsi hormonal kombinasi
terdapat pada pil dan suntikan/injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormon
yang berisi progesteron terdapat pada pil, suntik dan implant (Handayani,
2010).

c. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR
yang mengandung hormon sintetik (sintetik progesteron) dan yang tidak
mengandung hormon (Handayani, 2010). AKDR yang mengandung
hormon Progesterone atau Leuonorgestrel yaitu Progestasert (Alza-T
dengan daya kerja 1 tahun, LNG-20 mengandung
Leuonorgestrel(Hartanto, 2002).
d. Metode Kontrasepsi Mantap

Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif


Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal
dengan tubektomi karena prinsip metode ini adalah memotong atau
mengikat saluran tuba/tuba falopi sehingga mencegah pertemuan antara
ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering dikenal dengan nama
vasektomi, vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran vas
deferens sehingga cairan sperma tidak dapat keluar atau ejakulasi
(Handayani, 2010).

Jenis-jenis Alat Kontrasepsi

METODE AMENORE LAKTASI (MAL)

Memberikan ASI secara eksklusif sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan


dengan KB lainnya.

KELEBIHAN

• Tidak menggangu senggama dan hormonal, tidak perlu pengawasan


medis dan obat serta gratis.

KEKURANGAN

• Efektivitas hanya sampai 6 bulan, tidak melindungi terhadap penyakit


menular seksual

Syarat:

1. Belum haid, menyusui full ASI ≥ 8 x/ hari dan umur bayi < 6 bulan.

Lendir Serviks

Mengamati perubahan lendir kering-basah. Menghindari bersenggama


saat memasuki masa subur. Mula subur ketika muncul lendir meskipun
kental dan lengket. Puncak masa subur: lendirnya licin, dan mulur.
Sistem kalender

Menghitung masa subur dengan melihat siklus menstruasi.

Siklus mens teratur(– 14), Siklus mens tidak teratur , catat selama 6
bulan, siklus terpanjang (-11), terpendek( - 18). Menghindari bersenggama
selama masa subur.

Sistem Suhu basal

1. Suhu diukur pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum
bangun dari tempat tidur).
2. Catat suhu ibu pada kartu yang telah tersedia.
3. Gunakan catatan suhu pada kartu tersebut. Pada 10 hari pertama
dari siklus haid untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang
“normal dan rendah” dalam pola tertentu tanpa kondisi-kondisi di
luar normal atau biasanya.
4. Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau
gangguan lain.
5. Tarik garis pada 0,05 derajat celcius – 0,1 derajat celcius di atas
suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut. Garis ini disebut garis
pelindung (cover line) atau garis suhu.
6. Periode tak subur mulai pada sore hari setelah hari ketiga berturut-
turut suhu tubuh berada di atas garis pelindung/suhu basal.
7. Hari pantang senggama dilakukan sejak hari pertama haid hingga
sore ketiga kenaikan secara berurutan suhu basal tubuh (setelah
masuk periode masa tak subur).
8. Masa pantang untuk senggama pada metode suhu basal tubuh
labih panjang dari metode ovulasi billings.
SENGGAMA TERPUTUS

KELEBIHAN

Efektif bila, dilakukan dengan benar, tidak mengganggu ASI dan tidak ada
efek samping.

KEKURANGAN

Kegagalan tinggi (terjadi kehamilan), memutuskan kenikmatan dalam


coitus

Cara kerja: mengeluarkan penis sebelum ejakulasi, sehingga sperma tidak


keluar dalam Rahim.

KONDOM

CARA PENGGUNAAN KONDOM

• Dipakaisendiri oleh suami pada saat alat kelaminnya sudah mengeras

• Bagian kondom yg berputing dibagian ujung

• Setelah ejakulasi,sebelum ereksihilang,kondom harus dipegang


pinggirnya pada waktu akan dikeluarkan sehingga kondom tidak terlepas
dan sperma tidak tumpah ke dalam rahim

• Setiap bersenggama harus memakai kondom baru

KELEBIHAN

• Mencegah penyakit menular seksual, efektif jika digunakan dengan


benar, tidak mengganggu ASI, mudah murah dan tidak mengganggu
hormon.

KEKURANGAN

Efektivitas rendah, cara penggunaan mempengaruhi keberhasilan, malu


membeli kondom dan limbah.
Diafragma/ Cap

Pemasangan Diafragma

 Tahap 1

Kosongkan kandung kemih dan cuci tangan


dengan sabun dan air mengalir. Pastikan diafragma tidak berlubang.
Oleskan spemisida pada kap diafragma secara merata.

 Tahap 2

Cari posisi yang nyaman pada saat


pemasangan diafragma. Posisi dapat dengan mengangkat satu kaki ke
atas kursi, duduk di tepi kursi, berbaring ataupun sambil jongkok.
Pisahkan bibir vulva. Tepi diafragma melipat menjadi dua dengan sisi
yang lain. Letakkan jari telunjuk di tengah kap untuk pegangan yang kuat.
Spermisida harus berada di dalam kap.

 Tahap 3
Masukkan diafragma ke dalam vagina jauh ke belakang, dorong bagian
depan pinggiran ke atas di balik tulang pubis. Masukkan jari ke dalam
vagina sampai menyentuh serviks. Sarungkan karetnya dan pastikan
serviks telah terlindungi.

Perhatian
Diafragma masih terpasang dalam vagina sampai 6 jam setelah berakhir
hubungan seksual. Jika hubungan seksual berlangsung di atas 6 jam
setelah pemasangan, tambahkan spermisida ke dalam vagina. Jangan
meninggalkan diafragma di dalam vagina lebih dari 24 jam.

Pelepasan Diafragma

 Tahap 1

Sebelum melepas diafragma, cuci tangan


dengan sabun dan air mengalir. Kait bagian ujung diafragma dengan jari
telunjuk dan tengah untuk memecah penampung.
 Tahap 2

Tarik diafragma turun dan tarik keluar. Cuci dengan sabun dan air,
kemudian keringkan sebelum disimpan kembali di tempatnya.

KELEBIHAN

Efektif jika digunakan dengan benar, tidak mengganggu ASI dan tidak
mengganggu hormonal

KEKURANGAN

Efektivitas sedang, cara penggunaan mempengaruhi keberhasilan dan 6


jam pasca coitus harus tetap terpasang

Spermicid

1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum mengisi


aplikator (busa atau krim) dan insersi spermisida.
2. Jarak tunggu 10-15 menit pasca memasukkan spermisida sebelum
melakukan hubungan seksual. Kecuali bentuk spermisida aerosol
(busa), tidak memerlukan waktu tunggu karena langsung larut dan
bekerja aktif.
3. Perhatikan petunjuk pemakaian spermisida, baik cara pemakaian
maupun penyimpanan dari setiap produk (misal: kocok terlebih
dahulu sebelum diisi ke dalam aplikator).
4. Ulangi pemberian spermisida, bila dalam 1-2 jam pasca
memasukkan belum terjadi senggama atau perlu spermisida
tambahan bila senggama dilanjutkan berulang kali.
5. Menempatkan spermisida jauh ke dalam vagina agar kanalis
servikalis tertutup secara keseluruhan.

KELEBIHAN

Efektif seketika (busa dan krim), tidak mengganggu ASI dan hormonal dan
mudah

KEKURANGAN

Efektivitas kurang, efektivitas aplikasi 1-2 jam, dan harus menunggu 10-15
menit sebelum coitus

Pil KB KOMBINASI

Waktu terbaik untuk memulai menggunakan pil KB kombinasi adalah saat


terjadinya menstruasi, yaitu pada rentang waktu hari pertama menstruasi
sampai hari kelima.

KELEBIHAN

• Efektiftivitas tinggi, tidak mengganggu hub seksual, siklus haid teratur


dan cepat subur kembali

KEKURANGAN

Membosankan, mual pada 3 bln pertama, flek perdarahan, pusing, nyeri


payudara, BB naik, mengurangi ASI dan libido, meningkatkan TD dan
retensi cairan, tidak mencegah penyakit menular seksual

KONTRAINDIKASI Pil kombinasi

• Hamil, menyusui eksklusif, perdarahan pervagina tanpa sebab jelas,


perokok, penyakit gangguan vascular, kanker payudara, migrain dan
pelupa.

PERHATIAN

• Waktu mulai: pil pertama diminum pada hari pertama haid


• Sesuai hari saat pertama minum pil

• Jika lupa 1 pil, maka minum 2 pil pada hari yang sama

• Jika lupa 2 pil maka minum 2 pil setiap hari sampai sesuai jadwal + KB
lain

Mini pil KB

Mini pil mulai dapat digunakan pada hari pertama sampai hari ke lima
pada siklus haid (tidak memerlukan metode kontrasepsi lain) apabila:

1. Lebih dari 6 minggu pasca persalinan dan pasien telah mendapat


haid.
2. Pasien sebelumnya menggunakan kontrasepsi non hormonal dan
ingin ganti dengan mini pil.
3. Pasien sebelumnya menggunakan AKDR (termasuk AKDR yang
mengandung hormon).

KELEBIHAN

Efektiftivitas tinggi 98,5%, tidak mengganggu hubungan seksual, tidak


berpengaruh terhadap ASI, nyaman, mudah, dan cepat subur kembali

KEKURANGAN

Haid tidak teratur, BB meningkat, harus dipakai tiap hari diwaktu yang
sama, bila lupa 1 pil kegagalan besar, dan tidak melindungi dari penyakit
menular seksual

SUNTIKAN KB

JENIS SUNTIKAN KB

• Depo Provera dan Depo Geston disuntikan setiap 3 bulansejak suntikan


pertama

• Noristerat diberikansetiap 2 bulan untuk suntikan pertama


• Cyclofem diberikan setiap bulan sekali

KELEBIHAN

Efektiftivitas tinggi, tidak mengganggu hubungan seksual, tidak perlu VT


dan jangka panjang.

KEKURANGAN

Haid tidak teratur, mual, pusing, nyeri payudara, harus kontrol tiap bulan,
menyebabkan gangguan cardiovascular, tidak melindungi dari penyakit
menular seksual dan kesuburan lama.

KONTRASEPSI IMPLANT

JENIS KONTRASEPSI IMPLANT

• Implanon: 1 batang, 68 mg 3-Keto-desogestrel, 3 tahun

• Jadena dan indoplan: 2 batang, 75 mg Levonorgestrel, 3 tahun

• Norplant: 6 batang, 36 mg Levonorgestrel, 5 tahun

KELEBIHAN

Efektiftivitas tinggi, tidak mengganggu hubungan seksual, tidak perlu VT,


jangka panjang sampai 5 tahun, tidak berpengaruh terhadap ASI, dan
cepat subur setelah implant dicabut.

KEKURANGAN

Haid tidak teratur, mual, pusing, nyeri payudara dan tidak melindungi dari
penyakit menular seksual.

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

IUD (tembaga)

Jenis Intra Uterine Device (IUD): cooper T ( CuT-380A, plastic yang


diselubungi kawat tembaga) dan Nova T
Lama pemasangan: 10 tahun

KELEBIHAN

Efektiftivitas sangat tinggi, tidak mengganggu hubungan seksual, jangka


panjang sampai 10 tahun, tidak berpengaruh terhadap ASI, cepat subur
setelah IUD dicabut

KEKURANGAN

Haid lebih banyak, lama, nyeri, infeksi radang panggul, dan tidak
mencegah IMS

TUBEKTOMI DAN VASEKTOMI

Metode KB permanen

• Tubektomi : pemotongan/pengikatan tuba falopii


• Vasektomi : pemotongan/pengikatan vas diferens

INDIKASI

• Usia > 26 tahun, paritas > 2 tahun, yakin telah mempunya keluarga yang
diinginkan, pasca persalinan dan abortus dan setuju dengan prosedur.

PERHATIAN

Jaga luka operasi kering, hindari coitus hingga merasa nyaman dan
hindari mengangkat benda berat.
Lampiran 2 (Evaluasi Tanya jawab langsung)
1. Apa pengertian dari Keluarga Berencana?
2. Apa tujuan dari program Keluarga Berencana?
3. Apa pengertian dari alat kontrasepsi?
4. Sebutkan contoh alat kontrasepsi dengan metode hormonal!
5. Sebutkan contoh alat kontrasepsi dengan metode kontrasepsi
Sederhana!
6. Sebutkan apa saja syarat untuk melakukan KB dengan amenhore
laktasi!
7. Sebutkan 3 kelebihan menggunakan alat kontrasepsi kondom!
8. Sebutkan 5 kekurangan penggunaan alat kontraspsi pil KB!
9. Berapa lama pemasangan alat kontrasepsi IUD (alat kontrsepsi dalam
Rahim) dalam tubuh?
10. Jelaskan pengertian dari tubektomi dan vastektomi!
Jawaban :
1. Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah
anak dan jarak kelahiran anak yang diinginkan.
2.
Mendapatkan objektif-objektif tertentu,
Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,
Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan,
Mengatur interval di antara kehamilan,
Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur
suami-isteri,
Menentukan jumlah anak dalam keluarga.
3. Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya
kehamilan.
4. Pil kombinasi, Suntik KAB, mini pil dan implant.
5. Amenhore laktasi, senggama terputus, system kalender, lendir
serviks, suhu basal, kondom dan cap diafragma
6. ASI eksklusif selama 6 bulan, belum haid, menyusui >8x/hari
7. tidak mengganggu ASI, mudah murah, melindungi dari IMS
8. Membosankan, mual pada 3 bln pertama, flek perdarahan, pusing,
nyeri payudara, BB naik, mengurangi ASI dan libido
9. 10 tahun
10. Tubektomi : pemotongan/pengikatan tuba falopii
Vasektomi : pemotongan/pengikatan vas diferens
Lampiran 3 Media

Anda mungkin juga menyukai