TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi
Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium
merupakan alat pernapasan paling awal. Udara dari luar akan masuk lewat
asing yang masujk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga
rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang
getaran. Pita suara pada laki-laki lebih panjang dibanding pita suara
perempuan.
4) Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokoan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm.
yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri.
Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada
yang ke arah kanan. Hal ini yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih
bronkiolus.
6) Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-
a) Paru-paru
Paru-paru terletak didalam rongga dada. Rongga dada dan perut
dibatasi oleh suatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah
yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas
berkisar sekitar 3,5 liter. Udara yang keluar masuk paru-paru pada
tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500
ml. Setelah kita melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik
lebih kutrang 1500 ml. Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita
ada udara disebut udara residu. Volume udara residu lebih kurang 1500
secara tidak sadar. Pernapasan secara sadar terjadi jika kita melakukan
saraf di otak, mislanya pernapasan yang terjadi saat kita tidur. Dalam
1) Pernapasan dada
Proses inspirasi ini diawali dengan berkontraksinya muskulus
tekanan udara luar. Dengan demikian, udara luar masuk ke dalam paru-
paru.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:
a) Fase inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
b) Fase ekspirasi
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara
luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya akan karbon
dioksida keluar.
2) Pernapasan perut
Mekanisme proses inspirasi pernapasan perut diawali dengan
sebagai berikut:
1) Fase inspirasi
14
difusi.
O2.
3. O2 diedarkan oleh darah ke seluruh jaringan tubuh.
4. Darah melepaskan O2 sehingga oksihemoglobin menjadi
hemoglobin.
5. O2 digunakan untuk oksidasi menghasilkan energi + CO2+ uap
air.
6. CO2 larut dalam darah dan diangkut darah ke paru-paru, masuk
berikut: (Tarwoto,dkk,2018)
1. Posisi tubuh
2. Lingkungan
3. Polusi udara
4. Zat allergen
pasien asma.
6. Nutrisi
keseluruh tubuh.
3. Etiologi
17
berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/Um dan tebal 0,3-0,6 Um.Sifat
kuman:
1) Sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid).Lipid inilah yang
membuat kuman lebih tahan terhadap asam basa (asam alcohol) di sebut
organisme khas diam didalam paru paru tetapi dapat menginfeksi organ
asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitive terhadap panas dan sinar
0,5-4 mikronx 0,3-0,6 mikron dengan bentuk batang tipis,lurus atau agak
18
lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid (terutama asam mikrolat) .Bakteri
ini mempunyai sifat istimewa yaitu dapat bertahan terhadap pencucian warna
tahan dalam keadaan kering dan dingin bersifat dorman dan aerob. Bakteri
Tuberculosis ini mati pada pemanasan selama 5-10 menit atau pada
detik.Bakteri ini tahan selama 1-2 jam diudara terutama ditempat yang
lembab dan gelap,namun tidak tahan terhadap sinar atau aliran udara.
Klasifikasi ini penting karena merupakan salah satu factor determinan untuk
a. Kasus kambuh
b. Kasus gagal dengan sptum BTA positif
sebelumnya atau sudah pernah menelan OAT namun kurang dari 1 bulan
(<dari 28 dosis) .
2. Kasus kambuh,yakni pasien yang pernah dinyatakan sembuh dari TB,
mendapat obat anti TB lebih dari 5 bulan atau Pasien yang menghentikan
4. Pasien default : pasien yang pernah diobati dan dinyatakan loss to follow
up.
5. Kasus kronik ,yakni pasien yang mempunyai sputum BTA tetap positif
pertama saja.
b. Poli resisten terhadap INH resisten :Resisten terhadap lebih dari satu
jenis OAT lini pertama selain INH dan Rifampicin secara bersamaan.
c. Multi drag Resisten (TB MDR): Resisten terhadap INH dan
genotip.
5. Patofisiologi
paru (lobus atas). Basil juga menyebar melalui system limfe dan aliran darah
kebagian tubuh lain (ginjal,tulang,dan korteks serebri) dan area lain dari paru
bentuk menjadi massa jaringan fibrosa .Bagian tengah dari massa tersebut
disebut ghon tubercle.Materi yang terdiri atas makrofaq dan bakteri yang
adekuat maka penyakit akan menjadi lebih parah.Penyakit yang kian parah
dapat timbul akibat infeksi ulang atau bakteri yang sebelumnya tidak aktif
ini dapat sembuh dengan sendirinya .Proses ini berjalan terus dan basil terus
23
Daerah yang mengalami nekrosis dan jaringan granulasi yang dikelilingi sel
6. Manifestasi klinis
a) Menurut (Mary DiGiulio, dkk, 2014) tanda dan gejala dari tuberkulosis
yaitu:
a. Batuk
Gejala batuk timbul lebih dini dan merupakan gangguan yang paling
b. Batuk darah
c. Sesak napas
Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim sudah luas atau karena
d. Nyeri dada
dan malam hari mirip demam influenza, hilang timbul dan makin
makin pendek.
timbul.
b. Penurunan nafsu makan dan berat badan.
c. Batuk batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai darah)
d. Perasaan tidak enak (malaise dan lama)
2) Gejala khusus :
nyeri dada.
c. dapat membentuk saluran dan bila mengenai tulang maka akan
terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat
cairan nanah.
d. Pada anak anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak )
7. Komplikasi
(Nixson Manurung, 2016) menjelaskan bahwa penyakit TB paru bila tidak
1. Pleuritis
2. Efusi Pleura
3. Empiema
26
4. Laringitis
5. Menjelar ke organ lain seperti usus
b. Komplikasi lanjut
8. Pemeriksaan diagnostic
Menurut (Mansjoer, dkk, dalam Amin dan Hardhi 2015), pemeriksaan
pemeriksaan ini.
resistensi.
f. Becton Dickinson diagnostik instrument Sistem (BACTEC)
Deteksi growth indeks berdasarkan CO2 yang dihasilkan dari metabolisme
suatu alat berbentuk seperti sisir plastik, kemudian dicelupkan dalam jumlah
1. Bayangan lesi terletak di lapangan paru atau segment apikal lobus bawah.
2. Bayangan berwarna ( patchy ) atau bercak ( nodular) Adanya kavitas,
paru milier subakut (kronis). Penyebaran milier terjadi setelah infeksi primer.
serta mengakibatkan penyakit akut yang berat dan sering disertai akibat yang
nodul-nodul sangat kecil yang menyebar secara difus dikedua lapangan paru.
Pada saat lesi mulai bersih, terlihat gambaran nodul-nodul halus yang tak
1) Sputum
Sebaiknya sputum diambil pada pagi hari dan yang pertama keluar. Jika
jika anak-anak atau klien tidak dapat mengeluarkan sputum. Diambil pada
obat TB yang paling paten dalam hal membunuh bakteri dibandingkan dengan
dipakai jika obat primer sudah resisten. Sedangkan Rifapentin dan Rifabutin
anti TB.
dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan
dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. Hal ini untuk mencegah
1) Tahap intensif
Pada tahap intensif penderita mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi
jangka waktu yang lebih lama. Tahap lanjutan penting untuk membunuh
lama pengobatan jenis OAT. Cara pemberian harian dan kombinasi OAT
huruf tersebut adalah akronim dari nama obat yang dipakai yakni :
H : Isoniasid
R: Rifampicin
Z : Pirazinamid
E : Entambutol
S : Streptomisin
31
(selama 4 bulan).
a. Obat tunggal
Obat disajikan secara terpisah, masing-masing INH, Rifampicin,
dosis tetap ini terdiri dari 3 atau 4 obat dalam satu tablet.
Tabel 2.1.
Panduan OAT
Kategori 1 2HRZE/4H3R3
Kategori 2 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
OAT sisipan HRZE
Kategori anak 2HRZ/4HR
1. Kategori 1 (2HRZE/4H3R3)
Tahap intensif terdiri dari HRZE diberikan setiap hari selama 2 bulan kemudian
diberikan untuk:
2. Kategori 2 (HRZES/HRZE/5H3R3E3)
Tahap intensif diberikan selama 3 bulan yang terdiri dari 2 bulan dengan
HRZES. Setiap hari dilanjutkan 1 bulan dengan HRZE setiap hari. Setelah itu
diteruskan dengan tahap lanjutan selama 5 bulan dengan HRE yang diberikan 3x
diobati yaitu
a. Penderita kambuh
b. Penderita gagal
c. Penderitan dengan pengobatan setelah lalai
d. OAT sisipan (HRZE)
Bila pada tahap akhir tahap intensif pengobatan baru BTA positif dengan
kategori 1 atau penderita BTA positif pengobatan ulang dengan kategori 2, hasil
pemeriksaan dahak masih BTA positif, diberikan obat sisipan (HRZE) setiap hari
selama 1 bulan.
Panduan OAT sisipan untuk penderita dengan berat badan antara 33-50 kg 1
tablet izonoiazid 300 mg, 1 kaplet lifampicin 450 mg, 3 tablet piracinamid 500
mg, 3 table etambutol 250 mg, 1 paket obat sisipan berisi 30 blister HRZE yang
Sesuai
S 15 15 15 1000 750 1000
BB
Saat ini tersedia juga obat TB yang disebut Fix Dosis Combination (FDC).
Obat ini pada dasarnya adalah regimen dalam bentuk kombinasi,namun di dalam
tablet yang sudah berisi 2,3,4 campuran OAT dalam satu kesatuan.WHO sangat
dibandingkan dengan OAT dalam bentuk kombipak apalagi dalam bentuk lepas.
kepatuhan penderita.
c. Dengan kombinasi yang tetap walaupun tanpa diawasi maka penderita tidak
Tabel 2.3
Penentuan dosis terapi kombinasi dosis tetap 4 obat berdasarkan rentang dosis
yang telah ditentukan oleh WHO merupakan dosis yang efektif atau masih termasuk
dalam batas dosis terapi dan non toksik.Pada kasus yang terdapat kombinasi dosis
tetap tersebut, bila mengalami efek samping serius harus dirujuk kerumah
pasien dengan kriteria sepeti sebaiknya memperpanjng fase lanjutan menjadi 7 bulan
dengan total masa terapi sebanyak 9 bulan.Dosis obat PZA Dan Etambutol pada
berhati hati karena efek samping kemata ,peningkatan dosis rifampicin dapat
e. Kategori anak.
Dianosis TB anak ditegakkan berdasarkan anamnesis yang cermat dan teliti
memungkinkan.
Pada anak batuk bukan merupakan gejala utama TB.Pada anak sulit sekali
Tabel 2.4
Sistem pembobotan (scoring system untuk diagnosis TB anak)
Parameter 0 1 2 3
Laporan
Kontak TB Tidak Jelas keluarga BTA BTA(+)
tidak jelas
Uji Tuberkulin Negatif Positif)>10
mm,atau >5
36
mm pada
imunosupresi
Bawah garis
Berat merah (KMS)
Badan/Keadaan atau BB/U
gizi Atau BB/U
<60%)
Batuk >3minggu
Pembesaran
>1
kelenjar limfe
cm,jumlah>1
coli,aksilla
tidak nyeri
iguinal
Pembengkakan
Ada
tulang/sendi
pembengkakan
panggul,lutut
Normal/Tidak
Foto Thoraks Kesan TB
jelas
Catatan:
f. Kondisi imunosupresi terjadi pada anak gizi buruk, HIV, keganasan, terapi
varisela.
g. Semua anak dengan reaksi cepat BCG (reaksi lokal timbul <7 hari setelah
h. Diagnosis TB pada anak ditegakkan jika jumlah skor >6, (skor maksimal 13)
i. Pasien usia balita yang mendapat skor 5,dirujuk ke RS untuk evaluasi lebih
lanjut.
j. Jika dijumpai skrofuloderma ** (TB pada kelenjar dan kulit), pasien dapat
diagnosis
**Skrofuloderma adalah suatu bentuk reaktivasi infeksi TB, diawali oleh suatu
Skrofuloderma ditandai oleh massa yang padat atau fluktuatif, sinus yang
mengeluarkan cairan, ulkus dengan dasar ergranulasi dan tidak beraturan serta
38
daerah leher atau wajah, tetapi dapat juga dijumpai di ekstremitas atau trunkus.
namun tidak ditemukan cukup bukti adanya penyakit TB. Jika gejala menetap,
maka anak dirujuk untuk pemeriksaan lebih lengkap. Pada kondisi tertentu di
Rifampicin 75 mg
Tabel 2.5
bahwa belum terdapat bukti yang cukup untuk mengganti pengobatan standar
Efek samping OAT dapat dibagi menjadi efek samping ringan dan berat.
Tabel 2.6
Beri vitamin B6
Kesemutan s.d. rasa
INH (piridoksin) 100mg per
terbakar di kaki
hari
Rifampisin Tidak perlu diberi apa-apa,
Warna kemerahan pada
tapi perlu penjelasan
air seni (urine)
kepada pasien
dihentikan
Streptomisin
Gangguan keseimbangan Streptomisin dihentikan, ganti
Etambutol
41
kasus- kasus efek samping obat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Bila jenis obat penyebab efek samping itu belum diketahui, maka pemberian
obat lepas. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan obat mana yang
proses rechallenge yang dimulai dengan dosis rendah sudah timbul reaksi,
diberikan lagi tanpa obat tersebut. Bila mungkin, ganti obat tersebut dengan
obat lain. Lamanya pengobatan mungkin perlu diperpanjang, tapi hal ini akan
terhadap Isoniasid (INH) atau Rifampisin. Kedua obat ini merupakan jenis
OAT yang paling ampuh sehingga merupakan obat utama (paling penting)
terhadap Isoniasid (INH) dan atau Rifampisin tersebut HIV negatif, mungkin
a. Pencegahan primer
yang antara lain meliputi gejala bahaya dan akibat yang ditimbulkannya.
3. Pencegahan pada penderita dapat dilakukan dengan menutup mulut sewaktu
dengan cara ventilasi yang baik dengan bisa ditambahkan dengan sinar UV.
5. Imunisasi orang-orang kontak
6. Tindakan pencegahan bagi orang-orang sangat dekat (keluarga, perawat,
dokter, petugas kesehatan lain) dan lainnya yang terindikasi dengan vaksin
sebelum dikonsumsi.
9. Lakukan upaya pencegahan terjadinya silikosis pada pekerja pabrik dan
tambang.
b. Pencegahan Sekunder
kombinasi yang telah ditetapkan oleh dokter diminum dengan tekun dan
c. Pencegahan tersier
45
yang tercemar debu para pekerja tambang, pekerja semen, dan sebagainya
2. Rehabilitasi
a. Tubuh melemah.
b. Nafsu makan menurun.
c. Gatal gatal.
d. Sesak napas.
e. Mual dan muntah.
f. Berkeringat dingin dan menggigil.
g. Gangguan pendengaran dan penglihatan