INTEGRAL PERMUKAAN
DISUSUN OLEH :
PENDIDIKAN MATEMATIKA
2019
INTEGRAL PERMUKAAN
Defenisi
Vektor posisi ( posisi suatu titik, misal ( x,y,z ) yang terletak pada permukaan S yang
dinyatakan sebagai besaran vektor ) dari S, dinyatakan dengan :
∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑑𝑆
𝐷
𝜕𝑧 2 𝜕𝑧 2
∬ 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑑𝑆 = ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑔(𝑥, 𝑦)) √( ) + ( ) + 1 𝑑𝐴
𝑠 𝐷 𝜕𝑥 𝜕𝑦
Integral permukaan mempunyai penerapan yang serupa dengan penerapan untuk integral
yang telah kita tinjau sebelumnya.Sebagai contoh, jika lembaran tipis(katakanlah,lembar
aluminium) berbentuk permukaan S dan kerapatan (massa tiap satuan luas) di titik (x,y,z)
adalah 𝜌 (x,y,z) maka massa total lembaran itu adalah 𝑚 = ∬𝑠 𝜌(𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑑𝑆
1 1 1
𝑥̅ = ∬ 𝑥𝜌 (𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑑𝑆 𝑦̅ = ∬ 𝑦𝜌 (𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑑𝑆 𝑧̅ = ∬ 𝑧𝜌 (𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑑𝑆
𝑚 𝑠 𝑚 𝑠 𝑚 𝑠
Penyelesaisan :
𝜕𝑧 𝜕𝑧
Karena 𝜕𝑥 = 1, dan 𝜕𝑦 = 2y, rumus 2 memberikan
𝜕𝑧 2 𝜕𝑧 2
∬𝑠 𝑦 𝑑𝑆 = ∬𝐷 𝑦 √(𝜕𝑥) + (𝜕𝑦) + 1 𝑑𝐴
1 2 1 2
=∫0 ∫0 𝑦 √1 + 4𝑦 2 + 1 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = ∫0 𝑑𝑥 √2 ∫0 𝑦 √1 + 2𝑦 2 𝑑𝑦
1 2 13√2
= √2 (4) 3 (1 + 2𝑦 2 )3/2 |20 = 3
Pada permukaan yang bersisi dua seperti layar, dan andaikan terdapat fluida yang dapat
mengalir melalui permukaan tersebut dari satu sisi ke sisi yang lain. Andaikan juga permukaan
tersebut licin yang berarti mempunyai normal satuan n arah ke atas yang berubah-ubah secara
kontinu..Jika S adalah permukaan yang bersisi dua seperti definisi di atas dan diasumsikan S
dicelupkan ke dalam fluida dengan medan kecepatan kontinu F(x,y,z). . Maka Fluks yang
menyeberangi S adalah
∫ 𝑭. 𝒅𝑺 = ∬ 𝑭 . 𝒏 𝒅𝑺
𝒔 𝑺
Permukaan Parametrik
Jika komponen-komponen kontonue serta ru dan r adalah tak nol dan tak sejajar di bagian
dalam D,dapat diperlihatkan dari defenisi 1,bahkan ketika D bukan persegi panjang,bahwa
Ketika menggunakan rumus ini ingat bahwa f (r (u,v) ) dihitung dengan cara menuliskan
Penyelesaian :
2𝜋 𝜋 4𝜋
= ∫0 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃𝑑𝜃 ∫0 𝑠𝑖𝑛3 ∅𝑑∅ = 3
Permukaan Terorientasi
Terdapat 2 faktor normal satuan n1 dan n 2= -n1 di (x,y,z) jika mungkin untuk memilih
vektor normal satuan n disetiap titik(x,y,z) sehingga n bervariasi secara kontinue pada S, maka
S disebut permukaan terorientasi dan pilihan n yang diberikan menyediakan S dengan orientasi.
Untuk permukaan z = g(x,y) yang diberikan sebagai grafik g,kita gunakan persamaan 17.6.7
dan melihat bahwa orientasi yang diakibatkan diberikan oleh vektor normal satuan
𝜕𝑔 𝜕𝑔
− 𝑖− 𝑗+𝑘
𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝑛=
2 2
√1+ (𝜕𝑔) + (𝜕𝑔)
𝜕𝑥 𝜕𝑦
Jika S adalah permukaan mulus yang dapat diorentiasikan dalam bentuk vektor oleh fungsi
vektor r (u,v), maka dia secara otomatis dilengkapi dengan orientasi dari vektor normal satuan
𝑟𝑢 ×𝑟𝑣
𝑛= |𝑟𝑢 ×𝑟𝑣 |
Untuk permukaan tertutup, yakni permukaan yang merupakan perbatasan daerah pejal E,
perjanjian nya adalah bahwa orientasi positif adalah orientasi yang mmebawa vektor normal
mengacu ke arah luar dari E,dan normal mengacu kepada dalam memberikan orientasi negatif
Menurut defenisi 1 kita memperoleh integral permukaan dari fungsi pv.n pada S
Integral permukaan seringkali muncul dalam fisika, bahkan ketika F bukan 𝜌v, san
disebut Integral Permukaan (Integral fluks) F pada S.
Penerapan lainnya terjadi dalam kajian aliran panas. Aliran panas didefenisikan sebagai
medan vektor F = -K 𝑉̅ 𝑢 , dengan k adalah konstanta yang ditentukan secara percobaan yang
disebut konduktivitas bahan. Maka laju aliran panas melewati permukaan S dalam badan
diberikan oleh integral permukaan: ∬𝑆 𝐹. 𝑑𝑆 = −𝐾 ∬𝑆 𝑉̅ 𝑢 . 𝑑𝑆
Contoh 3 : Suhu u di dalam bola logam sebanding dengan kuadrat jarak dari pusat bola.
Carilah laju aliran panas melintasi bola S yang berjari-jari a dan dengan pusat di pusat
bola.
Penyelesaian :
1 2𝐾𝐶
𝑛 = 𝑎 (𝑥 𝑖 + 𝑦 𝑗 + 𝑧 𝑘) sehingga 𝐹. 𝑛 = − (𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 ) tetapi pada S kita mempunyai
𝑎
𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 = 𝑎2 , sehingga F.n = -2aKC. Karena itu, laju aliran panas melewati S adalah
∬𝑠 𝐹. 𝑑𝑆 = ∬𝑆 𝐹. 𝑛 𝑑𝑆 = −2𝑎𝐾𝐶 ∬𝑆 𝑑𝑆
= −2𝑎𝐾𝐶𝐴(𝑆)
= −2𝑎𝐾𝐶(4𝜋𝑎2 )
= −8𝐾𝐶𝜋𝑎3