Anda di halaman 1dari 32

2015

RANGKUMAN KIMIA SMA

Lisa Nurlistiani

PRESIDENT WAYS
2/16/2015
ma t er i
St r ukt ur a t om& SPU, Ikat
Ika t a n kImIa
1

STRUKTUR ATOM DAN SPU


Notasi susunan suatu atom: 4. Bilangan kuantum spin (s)  : menyatakan
perputaran elektron
s = + ½  berputar searah jarum jam
Keterangan :
s = - ½  berputar berlawanan jarum jam
X = lambang atom unsur
Z = nomor atom = jumlah proton (p) Syarat Bilangan Kuantum yang diijinkan
A = nomor massa = proton (p) + neutron (n) n>l
-l ≤ m ≤+l
Isoton, isotop, isobar Σ e–
Subkulit l Jumlah orbital
Isoton : jumlah neutron sama maks
Isotop : jumlah proton sama
Isobar : nomor massa sama s 2 0 0

Konfigurasi elektron :
1s 2s 2p 3s 3p p 6 1 -1 0 +1
4s 3d 4p 5s 4d 5p
6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p
-2 -1 0 +1 +2
d 10 2
[2He] 2s 2p
[10Ne] 3s 3p
[18Ar] 4s 3d 4p f 14 3 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3
+3
[36Kr] 5s 4d 5p
[54Xe] 6s 4f 5d 6p
[86Rn] 7s 5f 6d 7p Menentukan letak unsur dalam Sistem
Periodik Unsur
1. Menentukan Golongan
Kestablilan Orbital d a. Jika konfigurasi elektron berakhir di sub
Orbital d akan stabil jika terisi penuh (10 kulit s / p pasti golongan A
elektron) atau setengah penuh (5 elektron) sx  x A
Jika berakhir di s2 d4 harus ditulis s1 d5 py  y+2 A
Jika berakhir di s2 d9 harus ditulis s1 d10 b. Jika konfigurasi elektron berakhir di d
pasti golongan B
Ion (n-1)dx nsy  Jikax + y = 3  III B

 Ion adalah atom-atom yang bermuatan.


 Suatu atom akan membentuk ion positif 
x + y =7 VIIB
(+) jika melepaskan  elektron di kulit x + y =8,9,10VIIIB
terluar x + y = 11  IB
 Suatu atom akan membentuk ion negatif  x + y = 12  IIB
(-) jika menangkap  elektron di kulit c. Jika berakhir di 4f   golongan
terluar lantanida (VIIIB) dan 5f   golongan
aktinida (VIIIB)
Bilangan Kuantum 2. Menentukan Periode : ditentukan oleh
1. Bilangan kuantum utama (n) : nomor kulit terbesar
menyatakan nomor kulit (tingkat energi) 3. Menentukan Blok  : ditentukan oleh sub
2. Bilangan kuantum azimuth (l) : kulit paling kanan
menyatakan sub kulit Ingat!!!>>>> Golongan dan periode
3. Bilangan kuantum magnetik (m) : ditentukan dari konfigurasi elektron
menyatatakan bentuk orbital suatu atom netral

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter futur


f uture
e 2
ma t er i
St r ukt ur a t om& SPU, Ikat
Ika t a n kImIa
1

STRUKTUR ATOM DAN SPU


Notasi susunan suatu atom: 4. Bilangan kuantum spin (s)  : menyatakan
perputaran elektron
s = + ½  berputar searah jarum jam
Keterangan :
s = - ½  berputar berlawanan jarum jam
X = lambang atom unsur
Z = nomor atom = jumlah proton (p) Syarat Bilangan Kuantum yang diijinkan
A = nomor massa = proton (p) + neutron (n) n>l
-l ≤ m ≤+l
Isoton, isotop, isobar Σ e–
Subkulit l Jumlah orbital
Isoton : jumlah neutron sama maks
Isotop : jumlah proton sama
Isobar : nomor massa sama s 2 0 0

Konfigurasi elektron :
1s 2s 2p 3s 3p p 6 1 -1 0 +1
4s 3d 4p 5s 4d 5p
6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p
-2 -1 0 +1 +2
d 10 2
[2He] 2s 2p
[10Ne] 3s 3p
[18Ar] 4s 3d 4p f 14 3 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3
+3
[36Kr] 5s 4d 5p
[54Xe] 6s 4f 5d 6p
[86Rn] 7s 5f 6d 7p Menentukan letak unsur dalam Sistem
Periodik Unsur
1. Menentukan Golongan
Kestablilan Orbital d a. Jika konfigurasi elektron berakhir di sub
Orbital d akan stabil jika terisi penuh (10 kulit s / p pasti golongan A
elektron) atau setengah penuh (5 elektron) sx  x A
Jika berakhir di s2 d4 harus ditulis s1 d5 py  y+2 A
Jika berakhir di s2 d9 harus ditulis s1 d10 b. Jika konfigurasi elektron berakhir di d
pasti golongan B
Ion (n-1)dx nsy  Jikax + y = 3  III B

 Ion adalah atom-atom yang bermuatan.


 Suatu atom akan membentuk ion positif 
x + y =7 VIIB
(+) jika melepaskan  elektron di kulit x + y =8,9,10VIIIB
terluar x + y = 11  IB
 Suatu atom akan membentuk ion negatif  x + y = 12  IIB
(-) jika menangkap  elektron di kulit c. Jika berakhir di 4f   golongan
terluar lantanida (VIIIB) dan 5f   golongan
aktinida (VIIIB)
Bilangan Kuantum 2. Menentukan Periode : ditentukan oleh
1. Bilangan kuantum utama (n) : nomor kulit terbesar
menyatakan nomor kulit (tingkat energi) 3. Menentukan Blok  : ditentukan oleh sub
2. Bilangan kuantum azimuth (l) : kulit paling kanan
menyatakan sub kulit Ingat!!!>>>> Golongan dan periode
3. Bilangan kuantum magnetik (m) : ditentukan dari konfigurasi elektron
menyatatakan bentuk orbital suatu atom netral

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter futur


f uture
e 2
IKATAN KIMIA

Ikatan Kimia

Ikatan Intramolekul Ikatan Interm


I ntermolekul/
(dalam 1 molekul) antarmolekul

Ikatan ionik :
ionik : Gaya Dispersi
Dispersi / Lon don untuk senyawa kovalen
senyawa kovalen non polar
Logam + Non LogamA

Gaya Dipol-dip
Dipol-dip ol  untuk senyawa kovalen polar
Ikatan Kovalen :
Kovalen :
Non Logam + Non Logam
Gaya Van Der Waals :
Waals : Gaya kolektif antara gaya london dan
gaya dipol dipol
Semakin Besar Mr  Gaya Van Der Waals makin besar
sehingga titik didih makin tinggi

Ikatan Hidrogen :
Hidrogen : terbentuk karena ada gaya tarik menarik yang
sangat kuat antara atom Hidrogen (H) dengan unsur F, O, dan N
Senyawa yang memiliki ikatan hidrogen memiliki titik didih yang
lebih tinggi

Bentuk Geometri Molekul dan Hibridi


Hibridisasi
sasi Molekul
 A X E
Keterangan:
 A : atom pusat (atom yang jumlahnya paling sedikit)
X : PEI
PEI = jumlah atom yangdiikat
diikat oleh
oleh atom pusat
E : PEB =
   
Berikut tabel hubungan PEI
PEI, PEB,
PEB, Bentuk molekul dan hibridisasi
ibridisasi atom pusat
PEI PEB Domain Tipe  Je
 Jenis
Bentuk Molekul
olekul
(X) (E) PEI + PEB Senyawa Hibridisasi

2 0 2  AX2 Linier
Linier sp

3 0 3  A AX3 Segitiga
gitiga datar sp2

4 0  AX4 Tetrahedral sp3


 A
3 1 4 AX3E Segitiga
gitiga piram
piramida sp3
2 2 AX2E2 Plana
Planar bentuk V sp3
5 0  AX5 Segitiga
gitigaBipi
Bipiramida
ramida sp3d
3 2 5  A AX3E2 Plana
Planar bentuk T sp3d
2 3 AX2E3 Linier
Linier sp3d
6 0  AX6  O
Oktahedra
ktahedral sp3d2
6  A
4 2 AX4E2 Bujur
Bujur sangkar sp3d2

  Ji
 Jika domain genap : letakkan PEB di atas / bawah
  Ji
 Jika domain ganjil : letakkan PEB di kiri / kanan

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter futur


f uture
e 3
Kovalen Polar 2 atom beda

Lebih dari 2 atom punya PEB  tidak simetris


Contoh : HCl, H2O, NH3
Senyawa
Kovalen

Kovalen Non Polar 2 atom sama

Lebih dari 2 atom tidak punya PEB  simetris


Contoh : H2, O2, PCl5, CH4

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN
Berdasarkan daya hantar listriknya

Larutan Elektrolit Larutan non elektrolit

 Asam kuat : HCl, HBr, HI, HN 3,


H2SO4, HClO4
Contoh :
-  Alkohol
Basa kuat : LiOH, NaOH, KOH, - Gula
RbOH, CsOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, - Urea
Elektrolit kuat Ba OH 2

Garam : NaCl, KBr, Na2SO4,

 Asam lemah : selain asam kuat


Ciri : H..... atau ....COOH
Contoh : HF, HCOOH, CH3COOH
Elektrolit lemah
Basa lemah : selain basa kuat
Ciri : ....OH
Contoh : NH3 (NH4OH), Mg(OH)2

Uji Daya Hantar Listrik

Suatu larutan dapat menghantarkan listrik karena larutan tersebut mengandung ion-ion yang dapat
bergerak bebas

 Jenis Titik leleh /


Daya hantarlistri Pengamatan
Larutan
Senyawa didih Lampu Gelembung
Padata Leleha Laruta
Menyala
Non Elektrolit kuat Banyakgelembung
Ionik Tinggi Konduktor Konduktor terang
konduktor

Kovalen Non Non Menyala redup Sedikit gelembung


Rendah Konduktor
polar konduktor konduktor Elektrolit lemah
Tidak menyala Sedikit gelembung
No
Kovalen Non Non
Rendah Non elektrolit Tidak menyala Tidak adagelembung
non polar konduktor konduktor
Konduktor

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 4


ma t er i
Stoikiometr i & SiFAt koLiGAt iF LAr Ut AN
2

HUKUM DASAR KIMIA


 Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa)
Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi selalu tetap
 Hukum Perbandingan Tetap (Proust)
Perbandingan massa unsur-unsur pembentuk senyawa selalu tetap
 Hukum Hukum Perbandingan Berganda (Dalton)
Apabila dua jenis unsur dapat membentuk dua jenis atau lebih persenyawaan, jika massa dari
salah satu unsur dalam kedua senyawa tersebut adalah sama, maka perbandingan massa unsur
yang satu lagi dalam kedua senyawa itu merupakan bilangan bulat dan sederhana
 Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac)
Jika diukur pada tekanan dan suhu yang sama (P, T) perbandingan volume gas yang bereaksi =
perbandingan koefisien
 Hukum Avogadro
Jika diukur pada tekanan dan suhu yang sama (P, T), perbandingan volume gas = perbandingan
jumlah molekul.

KONSEP MOL

A. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel 2. Jika diukur pada kondisi RTP (25oC,
1 atm)
jumlah partikel V(RTP)
mol = mol =
L 24,4

L = bilangan avogadro = 6,02 x 1023 3. Jika diukur bukan pada kondisi STP/RTP
P.V = n.R.T
B. Hubungan Mol dengan Massa
mol =
 
 4. Jika ada dua gas yang dibandingkan
pada suhu dan tekanan (T, P) yang
C. Hubungan Mol dengan Volume Gas sama
1. Jika diukur pada kondisi STP (0oC, 1
atm)
n  
=
v

V(STP)
n   v
mol =
22,4

SATUAN KONSENTRASI

1. Molaritas (M)  : menyatakan banyaknya


mol zat terlarut dalam 1 Liter (1000
mL) larutan

M=
n
V
M=
10 . %.
Mr
ρ
M=
gr x 1000
Mr mL larutan

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 5


2. Molalitas (m)  : menyatakan banyaknya 3. Fraksi mol (X): menyatakan jumlah mol
mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) zat terlarut / pelarut dalam 1 mol
pelarut larutan

m=
n
p
X =  n
n  + n  
X =
n
n  + n

m=
 x 1000
gr Xt + Xp = 1
Mr gr

KADAR UNSUR DALAM SENYAWA

n .ArX massa X
%x= x 100% %x = x 100%
Mr Senyawa massa senyawa

n . ArX massa X
%x = x % Kemurnian %x = x 100%
Mr Senyawa massa senyawa

Keterangan:
n : jumlah atom X dalam senyawa

HUBUNGAN RUMUS EMPIRIS DAN RUMUS MOLEKUL

 Rumus empiris  adalah rumus kimia yang


paling sederhana yang menyatakan Contoh:
perbandingan mol terkecil dari atom Dalam 3 gram senyawa karbon terdapat
unsur-unsur dalam senyawa 1,2 gram karbon, 0,2 gram hidrogen dan
sisanya oksigen. Tentukan rumus molekul
 Rumus molekul menyatakan jumlah atom senyawa tersebut jika diketahui Mr
(jumlah mol atom) yang bergabung dalam senyawa tersbut = 180!
satu molekul senyawa (satu mol senyawa) Penyelesaian:
Massa O = 3 – (1,2 + 0,2) = 1,6 gram
Mr RE x n = Mr RM Menentukan rumus empiris
Rumus empiris = perbandingan mol
= mol C : mol H : mol O
=

   
:
   
:
  
Keterangan:

=  : :   = 0,1:0,2 ∶  0,1
RE : rumus empiris
RM : rumus molekul
  
, , ,

n : bilangan asli (1, 2, 3,...)


=1:2 :1
Rumus empiris = CH2O
Mr Rumus empiris = 30
Mr RE x n = Mr RM
30 x n = 180
n = 6
Rumus molekul = (CH2O)6 = C6H12O

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 6


MENENTUKAN RUMUS HIDRAT
Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur kristalnya
Contoh:
Terusi : CuSO4.5H2O : tembaga (II) sulfat pentahidrat
Gipsum : CaSO4.2H2O : kalsium sulfat dihidrat
Garam Inggris : MgSO4.7H2O : magnesium sulfat heptahidrat
Soda hablur : Na2CO3.10H2O : natrium karbonat dekahidrat

Jika suatu hidrat dipanaskan maka air kristalnya akan lepas


CuSO4.5H2O CuSO4 + 5 H2O
Kristal hidrat dipanaskan kristal anhidrat air kristal

Contoh:
Sebanyak 10 gram hidrat besi (II) sulfat dipanaskan sehingga semua air kristalnya menguap. Massa
zat padat yang tersisa adalah 5,47 gram. Bagaimanakah rumus hidrat tersebut?

Penyelesaian:
Selisih massa yang ada adalah massa air kristal
Misal jumlah air kristal adalah x, jadi rumus hidrat itu adalah FeSO4.xH2O
Massa FeSO4.xH2O = 10 gram; massa FeSO4 = 5,47 gram
Maka massa air kristalnya = 10 – 5,47 = 4,53 gram

FeSO4.xH2O FeSO4 + x H2O


10 gram 5,47 gram 4,53 gram
Perbandingan mol :

,
:
, 
= 0,036 : 0,252 = 1 : 7
Berarti 1 molekul FeSO4 mengikat 7 molekul air
Rumus hidrat itu adalah FeSO4.7H2O

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Sifat koligatif larutan : merupakan suatu sifat yang ditentukan oleh konsentrasi partikel zat terlarut.
Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh larutan, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku dan tekanan osmotik.
No. Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit Elektrolit
1. Penurunan Tekanan Uap (ΔP)  P = Xt . P
o
ΔP =
.
xP
  
P = Xp . Po .  

o
P=
   x P
.

P= P  - ΔP
2. Kenaikan titik didih (ΔTb)  Tb = Kb . m  Tb = Kb . m . i
Tb = Tbo + ΔTb
3. Penurunan titik beku (ΔTf)  Tf = Kf . m  Tf = Kf . m . i
Tf  = Tf o – ΔTf 
4. Tekanan osmotik (   )   =M.R.T   =M.R.T.i

Keterangan :
ΔP : penurunan tekanan uap Tf  : titik beku larutan
o
P : tekanan uap pelarut   : tekanan osmotik
P : tekanan uap larutan Xt : fraksi mol zat terlarut
ΔTb : kenaikan titik didih Xp : fraksi mol zat pelarut
o
Tb : titik didih pelarut M : molaritas
Tb : titik didih larutan m : molalitas
ΔTf  : penurunan titik beku R : 0,082 L. atm /mol . K
o
Tf  : titik beku pelarut T : suhu = ...oC + 273 = ... K

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 7


 Faktor Van’t Hoff Diagram P-T Hubungan Titik Didih dan
Faktor van’t Hoff menyatakan perbandingan Titik Beku Antara Larutan dan Pelarut
antara harga sifat koligatif yang terukur dari Murni
suatu larutan elektrolit dengan harga sifat
koligatif yang diharapkan dari suatu larutan P (atm)
nonelektrolit pada konsentrasi yang sama.
i = 1 + ( n - 1 ) .  1

cair
Keterangan :
i = Faktor Van’t Hoff
padat
n = jumlah ion
  = derajat ionisasi gas
ToC
Semakin besar jumlah zat terlarut ΔTf  ΔTb
(semakin besar m x i) maka :
1. Tekanan uap dan titik beku semakin kecil
Pelaru
2. Tekanan osmotik dan titik didih semakin
besa Laruta

PENGGUNAAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN


Sifat koligatif larutan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, ilmu pengetahuan, dan industri, antara
lain sebagai berikut :
1. Membuat campuran pendingin (penurunan titik beku)
2. Membuat campuran antibeku (penurunan titik beku)
3. Mencairkan salju di jalan raya(penurunan titik beku)
4. Menentukan massamolekul relatif (penurunan titik beku)
5. Membuat cairan infus (tekanan osmotik)
6. Desalinasi air laut (osmosis balik)
7. Menaburi lintah dengan garam (tekanan osmotik)

TATANAMA SENYAWA
1. Tatanama Senyawa Ionik
Senyawaionik : Logam+ Non Logam
a. Logam golongan IA, IIA, IIIA, Ag
Nama Non Logam + ida
Nama Logam +
Nama Ion Poliatomik

b. Logam golongan IA, IIA, IIIA, Ag


Muatan Nama Non Lo am + ida
Nama Logam + +
 Angka Romawi Nama Ion Poliatomik

2. Tata Nama Senyawa Kovalen 3. Tata Nama Senyawa Asam


Senyawa kovalen : Non Logam + Non Logam  Asam adalah zat yangbila dilarutkan dalam
air melepaskan ion H+
1 = mono 6 = heksa Nama Non Logam + ida
2 = di 7 = hepta  Asam +
Nama Ion Poliatomik
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka 4. Tata Nama Senyawa Basa
Σ NL 1 + Nama NL 1 + Σ NL 2 + Nama NL 2 + ida Basa adalah zat yang bila dilarutkan dalam air
melepaskan ion OH-
Keterangan :
Σ = Jumlah Nama Loga + hidroksida
Nama Logam (muatan)
NL = Non Logam

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 8


HAFALKAN GOLONGAN IA - VIIIA

I II IIIA IVA V VI VIIA VIII

H H

Li B B C N O N
Keterangan :
N M  Al S P S Cl  A
: Non logam
K C G G  A S B K

R S In Sn S T I X : Logam

C B Tl P Bi Po  A Rn

F R

HAFALKAN ION – ION POLIATOMIK

NO2- : nitrit CO32- : karbonat


NO3- : nitrat MnO42- : manganat
SO32- : sulfit MnO4- : permanganat
SO42- : sulfat CrO42- : kromat
PO33- : fosfit Cr2O72- : dikromat
PO43- : fosfat

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 9


ma t er i ASAM BASA, TITRASI, LARUTAN BUFFER,
HIDROLISIS GARA
3

Teori Asam Basa

1. Asam Basa Arrhenius Berkurang 1 H+


 Asam adalah zat yang jika dilarutkan  Asam Basa Konjugasi
dalam air dapat melepaskan ion H+
 Basa adalah zat yang jika dilarutkan
Bertambah 1 H+
Basa AsamKonjugasi
dalam air melepaskan ion OH–

2. Asam Basa Bronsted Lowry


+ + 3. Asam Basa Lewis
 Asam : pemberi H  (pendonor H )
+ +  Asam : akseptor elektron
 Basa : penerima H  (akseptor H )
 Basa : pendonor elektron

Menghitung pH larutan Asam Basa

Kuat [H+] = a . Ma Kuat [OH-] = b . Mb


 Asa Basa

Lemah [H+] = Ka. Ma


[H+] = α . Ma
√  Lemah √ 
[OH-] = Kb.Mb
[OH-] = α . Mb
α =   α =  
MENGHITUNG pH TITRASI ASAM BASA

a.Ma.Va = b.Mb.Vb

Keterangan:
a = jumlah ion H+  Va = Volume Asam
b = jumlah ion OH- Vb = Volumebasa
Ma = Molartas Asam
Mb = Molaritas Basa

Grafik Titrasi

Titrasi BasaKuat dan AsamKuat Titrasi Asam Kuat dan BasaKuat


pH pH

7 pHekivalen = 7 7 pHekivalen = 7

Volume Volume
 Asam Kuat (mL) Basa Kuat (mL)

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 10


Titrasi AsamLemah dan BasaKuat Titrasi BasaLemah dan AsamKuat
pH pH

pHekivalen > 7 7 pHekivalen < 7


7

Volume Volume
Basa Kuat (mL)  Asam Kuat (mL)

MENGHITUNG PH LARUTAN BUFFER/PENYANGGA

 Asa  Asam Lemah + garamnya (basa konjugasinya)


 Asam Lemah + basa kuat (syarat* = asam lemah harus bersisa)

Buffer
[H+] = Ka.
 
   .

Basa Lemah + garamnya (asam konjugasinya)


Basa
Basa Lemah + Asam Kuat (syarat* = basa lemah harus bersisa)

[OH-] = Kb.
 
   .

Sistem penyangga dalam darah :


Dalam cairan ekstraselnya :H2CO3 dan HCO3-
Dalam cairan intraselnya : H2PO4- dan HPO42-

HIDROLISIS GARAM
A. Jenis Garam
Larutan Asam Kuat Asam Lemah

Basa Kuat Garam Netral Garam Basa

(tidak terhidrolisis) (hidrolisis sebagian/parsial)

Basa Lemah Garam Asam Jika Ka > Kb = garam asam

(hidrolisis Ka < Kb = garam basa


sebagian/parsial)
Ka = Kb = garam netral

(hidrolisis total)

B. Menghitung pH Garam
1. Garam Asam

   . Mg.x
[H]  =

Mg =
 
 
2. Garam Basa


[OH ] =  Kw
Ka
 . Mg.x

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 11


3. Garam yang berasal dari asam lemah + basa lemah
a. Jika Ka > Kb = garam asam


[H]  =  Kw. Ka
Kb

b. Jika Ka < Kb = garam basa

[OH]  =     Kw. b
Ka

c. Jika Ka = Kb = garam netral  pH =7

Jika ada soal Asam + Basa harus dibuat reaksinya terlebih dahulu
Asam + Basa  Garam + Air (Setarakan)
Mula-mula :
Reaksi :
Sisa :
1. Asam Kuat + Basa Kuat  Garam Netral 3. Asam Lemah + Basa Kuat  Garam Basa
+ Air + Air
a. Jika semua habis  pH = 7 a. Jika basa kuat sisa  langkah –
b. Jika asam kuat sisa langkah sama dengan poin 1c
mol Asam Kuat sisa b. Jika semua habis  hidrolisis garam
[Asam Kuat] = 
volume total basa
= Ma
+
[H ] = a . Ma  pH
c. Jika basa kuat sisa

[OH]  =  
Kw
Ka
 . Mg.x

mol Basa Kuat sisa c. Jika asam lemah sisa  buffer asam


[Basa Kuat]  = 
volume total
= Mb

[H]  = Ka
a
g. x
[OH-] = b . Mb  pOH
pH = 14 – pOH 4. Asam lemah + Basa Lemah  Garam +
Air
2. Asam Kuat + Basa Lemah  Garam a. Jika Ka > Kb = garam asam
Asam + Air
a. Jika asam kuat sisa  langkah –
langkah sama dengan poin 1b

[H]  =  
Kw.Ka
Kb

b. Jika semua habis  hidrolisis garam


b. Jika Ka < Kb = garam basa
asam

[H]  =    . Mg.x
Kw
Kb
[OH]  =   Kw. Kb
Ka

c. Jika basa lemah sisa  buffer basa


c. Jika Ka = Kb = garam netral  pH =7

[OH]  = Kb
b
g. x

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 12


Ter mokimia, LaJ U r eakSi,
ma t er i
Keset imbangan Kimia, Kel ar ut an dan hasil Kal i
4 kel ar ut an (kSP)

TERMOKIMIA

EKSOTERM ENDOTERM 
( ) 
Perubahan Entalpi Penguaraian Standar
Sistem melepas panas Sistem menyerap
panas 1 mol senyawa  unsur-unsurnya Δ 
H  = ....
Kenaikan suhu
lingkungan
Penurunan suhu
lingkungan   
ΔH  kebalikan dari ΔH  (besarnya sama hanya
berlawanan tanda +/-)
ΔH = - ΔH = +
Contoh :
 Reaksi pembakaran
Contoh :
 Reaksi fotosintesis

(
Perubahan Entalpi Pembakaran Standar
)
 Reaksi  Reaksi penguapan 1 mol senyawa + O2  produk Δ 
H  = ....
pembentukan
 Reaksi penangkapan
 Reaksi penguraian

 Reaksi pelepasan
  selalu bernilai negatif

elektron elektron
Menghitung ΔH
 Respirasi  Reaksi pelarutan
Kalorimetri:
 Pelarutan asam / garam dalam air Q = m.c.ΔT
basa dalam air
 Reaksi pembekuan Δ −
H=
mol
Q



Perubahan Entalpi Pembentukan Standar
( )
Unsur-unsurnya  1 mol senyawa Δ  
H  = ....
Hukum Hess:
Jika reaksi dibalik, ΔH berubah tanda
Jika reaksi dikali m, ΔH dikali m
Jika reaksi dijumlah, ΔH juga dijumlahkan
Unsur-unsurnya dapat berupa:
Unsur diatomik : F2(g), Cl2(g), Br2(l), I2(s),
H2(g), N2(g), O2(g)
Unsur monoatomik : selain unsur-unsur
 ΔHreaksi = Σ  
produk - Σ reaktan
 ΔHreaksi = Σ energi ikatan reaktan – Σ
 
diatomik energi ikatan produk

LAJU REAKSI
A. Persamaan Laju Reaksi 5. Tekanan dan volume
v = k . [A]x . [B]y
Keterangan:
v = laju reaksi (M/detik)
k = tetapan laju reaksi
Ea = energi aktivasi
A, B = pereaksi
x = orde reaksi terhadap A
y = orde reaksi terhadap B
n = x + y = orde reaksi total
ΔH =+
satuan k = M1-n detik-1

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju


Reaksi
1. Konsentrasi
2. Suhu
3. Luas permukaan
4. Katalisator

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 13


b. Orde satu
Laju reaksi berbanding lurus
terhadap konsentrasi
Ea = energi aktivasi
v

ΔH =–

x
c. Orde dua
Laju reaksi merupakan pangkat dua
dari konsentrasi pereaksi
C. Makna Orde Reaksi
a. Orde nol v
Perubahan konsentrasi tidak
berpengaruh pada laju reaksi

v
x

KESETIMBANGAN KIMIA
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan:
1. Konsentrasi
 Jika konsentrasi reaktan diperbesar maka reaksi bergeser ke arah produk (kanan)
 Jika konsentrasi produk diperbesar maka reaksi bergeser ke arah reaktan (kiri)
2. Perubahan Tekanan dan Volume
 Jika tekanan diperbesar maka volume diperkecil  kesetimbangan bergeser ke arah yang
jumlah koefesiennya lebih kecil
3. Perubahan suhu
 Jika suhu diperbesar maka reaksi kesetimbangan bergeser ke arah endoterm
 Jika suhu diperkecil maka reaksi kesetimbangan bergeser ke arah eksoterm

Endoter
A(g) + B(g) Eksoter C(g) + D(g) ΔH = +
Menunjukkan harga
ΔH reaksi yang ke
Eksoter kanan
E(g) + F(g) Endoter G(g) + H(g) ΔH = -

B. Tetapan Kesetimbangan

1. Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi


(Kc) 2. Tetapan Kesetimbangan Tekanan
(Kp)
Perkalian [Produk]  
Kc =
Perkalian [Reaktan]  
Perkalian P
Kp = 
Perkalian P
Hanya untuk wujud (g) dan (aq)
Hanya untuk wujud (g)
α  =
mol terurai/bereaksi
mol mula − mula PA = tekanan parsial zat A

α = derajat disosiasi/ionisasi PA =


    x P total

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 14


3. Hubungan Kc dan Kp

Kp = Kc (RT)Δn

R = 0,082
T = suhu = ....oC + 273 = .... K
Δn= Σkoeisien −Σkoeisien
kanan kiri (yang dihitung hanya koefisien gas)
Catatan : selama suhu tetap harga Kc dan Kp selalu tetap

4. Hubungan antar Kc
a. Jika reaksi dibalik
1 c. Jika reaksi dibagi dengan n
Kc =
Kc  Kc =  
 Kc
b. Jika reaksi dikalikan dengan n
d. Jika beberapa reaksi ditambah
Kc = (Kc )   
Kc = Kc xKc xKc x …

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

A. Kelarutan (s) C. Hubungan Kelarutan dan Hasil Kali


Kelarutan adalah banyaknya mol zat Kelarutan
terlarut dalam 1 Liter (1000 mL) larutan Langkah-langkah :
jenuhnya 1. Ionkan : buatlah reaksi ionisasi
n garam
s=
v 2. Misalkan : misalkan kelarutannya
sebagai s
gram 1000
s= x 3. Kalikan : kalikan konsentrasi ion-ion
Mr mL Larutan dalam kondisi jenuhnya
dipangkatkan koefisien
B. Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
masing-masing
Hasil kali kelarutan adalah hasil perkalian
Contoh :
konsentrasi ion-ion dalam kondisi
Tulislah hubungan kelarutan dan hasil
jenuhnya dipangkatkan koefisien masing-
kali kelarutan dari:
masing.
1. AgCl
Contoh:

AgCl+(s)  Ag+(aq) + Cl-(aq)
2. Mg(OH)2
Penyelesaian:
Ksp = [Ag+] [Cl-]

Mg(OH)2(s)  Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
Misalkan : s

1. Ionkan : AgCl+(s)  Ag+(aq) +Cl-(aq)
s s
Ksp = [Mg2+] [OH-]2 + -
Kalikan : Ksp = [Ag ] [Cl ]
Ksp = s. s = s2

s

2. Ionkan : Mg(OH)2(s) Mg2+(aq)+2OH-(aq)
Misalkan : s 2s
2+ - 2
Kalikan : Ksp = [Mg ] [OH ]
Ksp = s . (2s)2 = 4s3

D. Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan


Penambahan ion senama pada suatu larutan akan memperkecil kelarutan.
Contoh:
Jika diketahui Ksp AgCl = 1 x 10 -10. Tentukan kelarutan AgCl dalam:
a. 100 mL air
b. 250 mL NaCl 0,1 M

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 15


Penyelesaian:
a. Ionkan
Misalkan : s

: AgCl+(s)  Ag+(aq) + Cl-(aq)
s s
Kalikan : Ksp = [Ag+] [Cl-]
Ksp = s . s = s2
1 x 10-10 = s2
s
s
= 1 10 √   
= 10-5 mol/L

b. Ionkan : AgCl+(s) ⇋ Ag+(aq) + Cl-(aq)
Ion senama
Misalkan : s
Ion senama : NaCl(aq) ⇋ s
Na+(aq) +
s
Cl-(aq)

0,1 M 0,1 M 0,1 M


Kalikan : Ksp = [Ag+] [Cl-]
1 x 10-10 = s . 0,1
s = 10-9 mol/L

E. Memprediksi Pembentukan Endapan dari Pencampuran Larutan


Jika Qc < Ksp maka larutan belum jenuh, belum terbentuk endapan
Jika Qc = Ksp maka larutan tepat jenuh, belum terbentuk endapan
Jika Qc > Ksp maka larutan lewat jenuh, terbentuk endapan

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 16


ma t er i Redoks, el ekt Rokimia,
KIMIA UNSUR & KOLOI
5

REDOKS
Reaksi reduksi : melepaskan O2  tangkap e- b. Bilangan oksidasi unsur F dalam senyawa
 biloks turun
selalu -1
c. Jumlah bilangan oksidasi dalam molekul
Reaksi oksidasi : mengikat O2  lepas e-  netral = 0
biloks naik d. Jumlah bilangan oksidasi dalam ion
poliatomik = muatan ion poliatomik itu
Reduktor : zat yang mengalami oksidasi e. Bilangan oksidasi logam dalan senyawa
Oksidator : zat yang mengalami reduksi selalu positif (+)
 Golongan IA = +1
 Golongan IIA = +2
Aturan Bilangan Oksidasi
 Golongan IIIA = +3
a. Bilangan oksidasi unsur bebas = 0
f. Bilangan oksidasi unsur H dalam senyawa
 Tunggal : Fe, Mg, C, Na
pada umumnya +1
 Diatomik : H2, N2, O2, F2, Cl2, Br2, I2
g. Bilangan oksidasi unsur O dalam senyawa
 Tetraatomik : P4
pada umumnya +2
 Oktaatomik : S8

SEL ELEKTROKIMIA

Sel Volta Sel Elektrolisis


 Mengubah energi kimia menjadi  Mengubah energi listrik menjadi
energi listrik energi kimia
 Katoda (+) : reduksi  Katoda (-) : reduksi
 Anoda (-) : oksidasi  Anoda (+) : oksidasi
Contoh : baterai Contoh : pelapisan logam

1. Sel Volta
Eosel = Eored - Eooks
Suatu reaksi berlangsung spontan jika Eosel berharga positif
Notasi sel volta : .... | .... || .... | ....
Oksidasi reduksi
Deret Volta (Wajib Hafal!):
Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn H2O Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au

2. Sel Elekrolisis
APEL KARED : anoda positif elektrolisis katoda reduksi
 Reaksi-reaksi dalam sel elektrolisis:
Katoda Bergantung jenis kation (ion +)

1) Larutan logam golongan IA, IIA, Al dan Mn


2H2O + 2e  H2 + 2OH-
2) Larutan logam selain golongan IA, IIA, Al dan Mn
Lx+ + xe  L
3) Lelehan semua logam
Lx+ + xe  L
4) Ion H+
2H+ + 2e  H2

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 17


Anoda Bergantung jenis anodanya

Anoda Inert Anion (ion -) teroksidasi


(Pt, C, Au)
 Ion halogen:
2 X- X2 + 2e
 Sisa asam oksi :
2H2O  4H+ + O2 + 4e
 Ion OH- :
4OH-  2H2O + O2 + 4e-

Anoda tidak Inert Anoda teroksidasi


(Selain Pt, C, Au)
x+
 L  L  + xe-

Hukum faraday I:
e.i.t  w = e. F Keterangan :
w= W : massa (gram)
96500
I : arus listrik (ampere)
F : arus listrik (Faraday)
Q : arus listrik (coulomb)
e. Q Ar t : waktu (detik)
w= e=
96500 valensi
Hukum Faraday II:
w
=
 
w 
w . valensi   w . valensi 
e  
e Ar  =
Ar 
KOROSI
 Korosi terjadi karena adanya reaksi oksidasi atau karena suatu logam bereaksi dengan air atau
oksigen

 Cara mencegah korosi


 Perlindungan mekanik
Perlindungan mekanik yaitu perlindungan yang dilakukan agar permukaan logam tidak
berhubungan dengan oksigen dan air di udara. Perlindungan mekanik dapat dilakukan
dengan pengecatan logam serta melapisi logam dengan oli, gemuk, atau logam lain yang
lebih sulit teroksidasi (E o-nya besar). Logam juga dapat dicampur logam lain (alloy),
misalkan stainless steel.

 Perlindungan katodik (pengorbanan anoda)


Caranya dengan menghubungkan dengan logam pelindung (logam yang E o-nya lebih kecil)
Logam yang melindungi harus di sebelah kiri logam yang dilindungi dalam deret volta .
Contoh : perlindungan pipa besi bawah tanah, perlindungan tower telekomunikasi dengan
cara menghubungkan dengan Mg yang ditanam dalam tanah, perlindungan rel kereta api.

 Pelapisan Logam
Katoda : logam yang akan dilapisi
Anoda : logam yang digunakan untuk melapisi
Larutan : harus mengandung logam yang untuk melapisi
Logam yang melindungi harus di sebelah kanan logam yang dilindungi dalam deret volta

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 18


 Penerapan Sel elektrokimia
Sel Aki
Anoda : Pb (timbel = timah hitam)
Katode : PbO2 (timbel (IV) oksida)
Larutan : H2SO4 (asam sulfat)
Reaksi pengosongan aki :
Anoda : Pb(s) + HSO4-(aq) PbSO4(s) + H+(aq) + 2e
Katoda : PbO2(s) + HSO4-(aq) + 3H+(aq) + 2e PbSO4(s) + 2H2O(l)
Pb(s) + PbO2(s) + 2HSO4-(aq) + 2H+(aq) 2PbSO4(s) + 2H2O(l)

Baterai Kering (Sel Leclanche)


Anoda : Zn (Zink/seng)
Katoda : Grafit (C)
Pasta : Batu kawi (MnO2), salmiak (NH4Cl), Karbon (C) dan sedikit air.

KIMIA UNSUR
A. Keberadaan Unsur Di Alam
 Unsur yang paling banyak di kulit bumi adalah alumunium, silikon, dan oksigen
 Unsur non logam yang terdapat bebas di alam : helium, neon, argon, kripton, xenon, radon,
oksigen, nitrogen, belerang, karbon.
 Unsur logam yang terdapat bebas di alam : emas, platina, perak, tembaga

B. Mineral Unsur
Kandungan unsur dalam mineral disajikan dalam tabel berikut.
Unsur Mineral Rumus Kimia Unsur Mineral Rumus Kimia
Sc Thortveitite Sc 2Si2O K Karnalit KCl.MgCl2.6H2O
Ti Rutil TiO2 Na Sendawa chili NaNO3
Ilmenit FeTiO3 Kriolit Na3AlF6
V Vanadit Pb3(VO4)2 Si Kuarsa SiO2
Cr Kromit FeCr2O4 Al Bauksit Al2O3.nH2O
Kriolit Na3AlF6
Mn Pirolusit MnO2 Mg Magnesit MgCO3
Kiserit MgSO4.H2O
Epsomit MgSO4.7H2O
Fe Hematit Fe2O3 Ca Dolomit CaCO3.MgCO3
Magnetit Fe3O4 Gibs CaSO4
Limonit Fe2O3.H2O
Siderit FeCO3
Pirit FeS2
Co Kobaltit CoAsS Sr Stronsianit SrCO3
Smaltit CoAs2 Selesit SrSO4
Ni Pentlandite (FeNi)S Ba Barit BaS4
Garnerit H2(NiMg)SiO4.2H2O
Cu Kalkopirit CuFeS2 Se Kruksit -
Malasit Cu2(OH)2CO3 klausthalit -
Kalkosit Cu2S
Zn Seng blende/sphalerite ZnS Pb Galena PbS
Calamine ZnCO3 Kerusit PbCO3

C. Sifat – Sifat Unsur


1. Golongan IA (Alkali)  Bereaksi hebat dengan air
 Reduktor menghasilkan basa dan gas
 Uji nyala api hidrogen
Li : merah 2L + 2H2O  2LOH + H2
Na : kuning  Bereaksi dengan oksigen
K : ungu menghasilkan :
Rb : merah Oksida : 2L + O2 2L2O
Cs : biru Peroksida : 2L + O2 L2O2
Superoksida : L + O2 LO2

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 19


2. Golongan IIA (Alkali tanah) dapat mengoksidasi ion di
 Reduktor bawahnya.
 Uji nyala api Contoh :
Be : putih F2 + 2Cl – 2F– + Cl2
Mg : putih Br2 + 2Cl – tidak dapat bereaksi
Ca : jingga – merah
Sr : merah 4. Golongan VIIIA (Gas Mulia)
Ba : hijau  Semua ditemukan dalam bentuk
 Be : bersifat amfoter dan tidak monoatomik
dapat bereaksi dengan air  Unsur gas mulia yang paling banyak
 Bereaksi dengan air menghasilkan di alam adalah helium
basa dan gas hidrogen  Unsur gas mulia yang paling banyak
L + 2H2O L(OH)2 + H2 di udara adalah argon
 Bereaksi dengan udara  Unsur gas mulia diperoleh dari
2L + O2  2LO destilasi bertingkat udara cair
3L + N2 L3N2  Senyawa gas mulia yang pertama
 Air Sadah kali disintesis adalah XePtF6 oleh
 Air yang mengandung ion Ca2+ Neill Bartlett
atau Mg2+
 dapat memboroskan 5. Unsur Periode Ke Tiga
penggunaan sabun pada Loga Metaloi Non Loga
proses pencucian
a. Sadah Tetap
2+ 2+
 ion Ca   atau Mg   terikat
Na Mg Al Si P S Cl A
oleh ion Cl  atau SO42-
-

Bas Amfote  Asa


 dihilangkan dengan cara
penambahan Na2CO3 (soda)
 Urutan kenaikan energi ionisasi :
dilanjutkan pemanasan
Na < Al < Mg < Si < S < P < Cl < Ar
b. Sadah Sementara
2+ 2+
 ion Ca   atau Mg   terikat
 Unsur periode ke tiga yang
oleh ion HCO3- memiliki titik didih paling tinggi
adalah Si
 dihilangkan dengan cara
pemanasan  Unsur periode ke tiga yang paling
banyak di kulit bumi adalah Al dan
3. Golongan VIIA (Halogen) Si
 Halogen berarti pembentuk garam  Alumunium mampu membetuk
 Oksidator kuat karat yang sangat rapat,
transparan, dan tidak beracun
 Unsur yang paling elektronegatif
sehingga sering digunakan untuk
adalah F
melapisi alat-alat rumah tangga.
 Dapat membentuk asam halida
Urutan kekuatan asam :
6. Unsur Transisi Periode Ke Empat
HF < HCl < HBr < HI
21Sc 22Ti 23V 24Cr 25Mn 26Fe 27Co 28Ni 29Cu 30Zn
Sifat khas unsur transisi :
Urutan kenaikan titik didih :
 Logam, mengkilap
HCl < HBr < HI < HF
 Dapat ditarik oleh magnet
Titik didih HF paling tinggi karena
 Dapat menghantarkan listrik dan
HF dapat membentuk ikatan
hidrogen antar molekulnya. panas (konduktor)
 Dapat membentuk ion kompleks
 Reaksi pendesakan halogen : unsur
di atas (yang lebih elektronegatif)  Senyawanya berwarna

7. Unsur radioaktif
Unsur radioaktif memiliki inti yang tidak stabil
Sifat – sifat sinar radioaktif :
 Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis
 Dapat dibelokkan oleh medan listrik ataupun medan magnet
 Dapat mengionkan gas
 Urutan daya tembus sinar α < β < γ
 Dapat menghitamkan pelat film
 Menyebabkan benda – benda belapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi)
 Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar α, β, γ

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 20


Sifat sinar α Sifat sinar β Sifat sinar γ

 Mempunyai daya tembus  Bermuatan listrik negatif,  Tidak bermuatan listrik,


kecil, dapat dihentikan sehingga oleh medan sehingga tidak dapat
oleh kertas listrik dibelokkan ke kutub dibelokkan oleh medan
 Bermuatan positif, positif listrik
sehingga dapat dibelokkan  Bergerak dengan  Tidak mempunyai massa
oleh medan listrik ke kutub kecepatan tinggi  Mempunyai daya tembus
negatif  Mempunyai daya tembus yang sangat kuat
 Mempunyai massa besar lebih besar dari sinar α
 Dapat mengionkan molekul
yang dilaluinya

Jenis partikel radiasi yang menyertai b. Reaksi Peluruhan


peluruhan radioaktif 238 234 4
92
U → 90
Th + 2
He
c. Reaksi penggabungan (fusi)
Jenis Partikel

Notasi
2 3 4 1
Proton
Neutron  1
H+ 1
H → 2
He + 0
n

Elektron  d. Reaksi Pembelahan (fisi)


235
U+
1
n
144
Ba +
90  1
Kr + 2 0 n


Positron 92 0 56 36

Sinar alfa
Sinar beta β
Sinar gama  Waktu Paruh ( t ½ ) : waktu yang dibutuhkan
zat radioaktif untuk meluruh menjadi ½ dari
Reaksi – reaksi Inti semula.
a. Transmutasi (penembakan inti)
4
N

   1
12 15 1
C+ O+ n =
6

12 4
2

C ( 2  ,
 →

1
8

n)
15
O
0
N  2
6 0 8

Penggunaan Radioisotop
Radioisotop Penggunaan
I – 131  Untuk diagnosis penyakit gondok
Na – 24  Untuk mengetahui penyumbatan darah pada urat
 Untuk mengetahui debit air dan gerak lumpur
 Untuk mengatahui kebocoran pipa bawah tanah
C – 14  Untuk menentukan umur fosil
 Untuk mempelajari peristiwa fotosintesis
P – 32  Untuk mempelajari cara pemupukan yang tepat
O – 18  Untuk mempelajari mekanisme reaksi esterifikasi
Co – 60  Untuk terapi penyakit kanker
Fe – 59  Untuk mempelajari pembentukan sel darah merah
U - 235  Pembangkit listrik tenaga nuklir

8. Ion Kompleks
Ion kompleks terbentuk dari kation tunggal yang terikat dengan ligan. Ligan dapat berupa anion
atau molekul netral yang berfungsi menyediakan pasangan elektron bebas.
Tabel beberapa ligan dan muatannya :
Netral Muatan -1 Muatan -2
H2O = aqua X- (F- = fluoro, Cl- = kloro, CO32- = karbonato
Br- = bromo, I- = iodo)
NH3 = amin OH- = hidrokso C2O42- = oksalato
NO = nitrosil NO2- = nitro SO4 - = sulfato
CO = karbonil CN- = siano S2O32- = tiosulfato

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 21


Tata Nama Ion Kompleks :
Ion Komples + Jumlah ligan + nama ligan + nama atom pusat + (muatan)
B. Indonesia Angka Romawi

Ion Komples - Jumlah ligan + nama ligan + nama atom pusat + at + (muatan)
B. Yunani Angka Romawi

D. Pengolahan Dan Kegunaan Unsur


Proses pengolahan unsur-unsur disajikan sebagai berikut:
Unsur atau Proses Pengolahan Unsur atau senyawa Proses pengolahan
senyawa
Aluminium Hall-Heroult H2SO4  dengan Bilik timbal
katalis NO dan NO3
Belerang Frasch dan sisilia Gas Nitrogen Distilasi fraksinasi
udara
Magnesium Dow Logam alkali Kalsinasi
Urea Wohler Besi Pemanggangan, tanur
tinggi, dan bassemer
Ammonia Haber-Bosch Bromine Ekstraksi
NaHCO3 Solvay Garam alkali tanah Reduksi
Klorin Deacon dan Weldon Krom Goldschmidt
Asam nitrat Oswald Tembaga Tanur tiup
H2SO4  dengan Kontak Natrium Down
katalis V2O5
Phosphor Frasch

Hal-hal penting dalam pengolahan unsur:


 Pengolahan Natrium
Natrium dibuat dari elektrolisis lelehan NaCl yang dicampur dengan CaCl 2.
CaCl2 berguna untuk menurunkan titik leleh.
 Pengolahan Alumunium
Alumunium oksida yang akan dielektrolisis dilarutkan dalam lelehan kriolit. Kriolit berguna untuk
menurunkan titik leleh alumina.
 Pengolahan Besi
Kokas berfungsi sebagai reduktor
Batu kapur sebagai fluks, yaitu bahan yang akan bereaksi dengan pengotor dalam bijih besi dan
memisahkan pengotor itu dalam bentuk cairan kental yang disebut terak (slag).
 Pengolahan Tembaga
Tahapannya : flotasi – pemanggangan – peleburan – elektrolisis

Kegunaan Unsur
1. Alkali c. Kalium
a. Natrium KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk
- Sebagai agen pereduksi KNO3  digunakan sebagai bahan
- Bahan pembuat TEL (tetra ethyl lead) peledak
- Cairan pendingin pada reactor atom d. Cesium dan Rubidium
- Penerang jalan raya Logam Cs dan Rb digunakan sebagai
- Digunakan sebagai garam dapur dan katode pada lampu-lampu elektronik
bahan baku pembuat klorin (NaCl),
industri sabun detergen, plastik, dan 2. Kegunaan Alkali Tanah
kertas (NaOH), kaca dan sabun - Berilium digunakan untuk membuat
(Na2CO3), serta pengembang adonan logam campuran dan jendela sinar-X
kue (NaHCO3 atau soda kue) - Magnesium dan senyawanya
b. Litium digunakan untuk membuat logam
Digunakan sebagai paduan logam campuran, kembang api, lampu blitz,
(alloy) dengan aluminium dan melapisi tanur dalam pembakaran
magnesium, serta anode pada baterai semen, serta bahan obat mag

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 22


- Kalsium dan senyawanya digunakan 5. Kegunaan Unsur Golongan VA
sebagai electrode dalam aki dan Nitrogen : digunakan untuk membuat pupuk,
reduktor atau pengikat pengotor ruang inert untuk penyimpanan
dalam pengolahan logam zat-zat yang eksplosif, mengisi
- Senyawa stronsium digunakan untuk ruang kosong dalam
membuat kembang api thermometer, dan bahan
pembeku dalam industri
3. Kegunaan Unsur Transisi pengolahan makanan
Unsur Kegunaan Fosfor : digunakan untuk pembuatan
Scandium Lampu intensitas tinggi
korek api, pelapis logam, dan
Titanium Industri pesawat terbang
pelengkap makanan serta soda
Vanadium Membuat per mobil dan
katalis pembuatan kaleng kue
Kromium Untuk Plating/ pelapisan Arsenic : digunakan dalam insektisida dan
logam-logam lainnya peralatan elektronik
Mangan Digunakan dalam produksi Antimony : digunakan sebagai bahan alloy
baja dan sebagai alloy untuk pelat aki, baterai asam-
mangan-besi atau ferro timbal, roda gigi dan solder
manganese Bismuth : digunakan untuk membuat alloy
Besi Pembuatan baja, perangkat pengecor
elektronik, memori computer,
dan pita rekaman 6. Kegunaan Unsur Golongan VIA
Kobalt Untuk membuat aliansi Oksigen : digunakan untuk pernapasan,
(paduan logam) pembakaran dan oksidator
Nikel Untuk melapisi logam supaya Belerang : digunakan untuk membuat asam
tahan karat dan paduan sulfat, vulkanisasi karet, dan
membasmi penyakit tanaman
logam Se dan Te : digunakan untuk alloy dan
Seng Sebagai logam pelapis anti aditif untuk mengontrol warna
karat, paduan logam, kaca
pembuatan bahan cat putih,
dan antioksidan dalam 7. Kegunaan Gas Mulia
pembuatan ban mobil Gas helium atau neon cair digunakan sebagai
pendingin
Gas xenon untuk pembiusan
4. Kegunaan Halogen
Gas radon untuk terapi radiasi kanker
Fluorin : sebagai zat pendingin (gas
Freon), pengawet kayu (NaF), 8. Kegunaan Unsur-Unsur Periode Ke Tiga
dan mengukir kaca (HF) Alumunium : digunakan sebagai pelapis
Klorin : sebagai insektisida (DDT), alat dapur, komponen
industry plastic (PVC), zat pesawat terbang, aluminium
pengelantang (NaClO dan foil, serta kaleng minuman
Ca(OCl)2), desinfektan karena sifatnya yang tahan
(Ca(OCl)2), dan pelarut (CHCl3 karat
atau kloroform) Silicon : digunakan untuk alat-alat
elktronik, serta bahan
Bromin : sebagai penenang saraf (NaBr), membuat transistor, chip
pemadam kebakaran (CH3Br), computer, dan sel surya
dan zat peka cahaya dalam Sulfur : digunakan dalam industri
fotografi (AgBr) karet dan bahan korek api
Iodin : untuk menghindari penyakit gas
gondok (NaI), obat luka (iodium
tincture), desinfektan (CHI3),
dan mengetes kadar amilum
dalam industry tapioca

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 23


Beberapa contoh kegunaan senyawa kimia dalam kehidupan sehari-hari

Senyawa Rumus Molekul Kegunaan


Freon CF2CF2 Bahan yang terdapat pada pendingin, misal: AC,
freezer, dan hair spray
Tawas K2SO4.Al2SO4.24H2O Menjernihkan air
Kaporit Ca(OCl)2  Desinfektan
Larutan pK KMnO4  Desinfektan
Karbol C6H5OH Desinfektan
Antasida Mg(OH)2 Obat Maag
Natrium benzoat C6H5COONa Bahan pengawet
Soda kue NaHCO3 Tambahan makanan
Kalium iodat KIO3 Zat aditif makanan
Kalsium fosfat Ca3(PO4)2  Pupuk
Garam inggris MgSO4 Mengobati luka, obat pencahar

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 24


KOLOID

A. Jenis-Jenis Koloid
Fase Fase
Nama Koloid Contoh
terdispersi pendispersi
Padat Padat Sol padat Kuningan, stainlesteel
Padat Cair Sol cair Sol emas sol belerang, tinta, cat
Padat Gas Sol gas (aeorosol padat) Asap (smoke), debu di udara
Cair Padat Emulsi padat Jeli, mutiara
Cair Cair Emulsi cair Susu, santan, minyak ikan
Cair Gas Emulsi gas (aerosol cair) Kabut (fog) dan awan
Gas Padat Buih padat Karet busa, batu apung,
sterofoam
Gas Cair Buih cair Buih sabun, krim kocok

B. Sifat-Sifat Koloid
1. Efek Tyndall : Efek penghamburan cahaya dari partikel koloid yang terkena sinar
Contoh :
 Sorot lampu mobil pada malam yan berkabut
 Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap / berdebu
 Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon – pohon pada pagi hari yang berkabut
2. Gerak Brown : Gerak zig-zag dari partikel kolid akibat tumbukan antara partikel koloid
dengan medium pendispersi.
3. Adsorpsi : Penyerapan ion-ion atau partikel kecil di permukaan koloid
 Pemutihan gula debu
 Cara kerja obat norit
 Penjernihan air
4. Koagulasi :Penggumpalan akibat koloid terlucuti muatannya oleh suatu zat elektrolit
 Pembentukan delta di muara sungai
 Karet dalam lateks digumpalkan dengan asam format
5. Elektroforesis :Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik
Contoh :
 Identifikasi DNA
 Penyaringan debu pabrik dengan alat cottrel
6. Dialisis :Permunian koloid dari ion-ion yang mengganggu kestablilan koloid menggunakan
membran semipermiabel
Contoh :
 Proses cuci darah
7. Kolid pelindung : Koloid yang ditambahkan pada suatu zat untuk melindungi sifat suatu zat
Contoh :
 Pemberian gelatin dalm ice cream

C. Pembuatan koloid
1. Cara kondensasi, yaitu pembuatan koloid dengan mengubah partikel-partikel larutan sejati
yang berupa ion atau molekul menjadi partikel koloid.
a. Cara Reaksi Redoks
b. Cara hidrolisis
c. Cara dekomposisi rangkap
d. Cara penggantian pelarut

2. Cara dispersi,yaitu pembuatan koloid dari partikel-partikel kasar menjadi partikel halus
a. Cara mekanik
b. Cara peptsasi
c. Cara busur bredig

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 25


ma t er i
SENYAWA KARBON, POLIMER DANMAKROMOLEKUL
6

SENYAWA KARBON
Tabel Gugus fungsi senyawa karbon yang mengandung oksigen

Senyaw Nama IUPA Rumus Gugus Rumus


Umum Fungsi Struktur
 Alkohol Alkano – OH R – OH
CnH2n+2O
Ete Alkoksi alkan –O– R – O – R’
 Aldehi Alkanal – CHO R – CHO
CnH2nO
Keton Alkano – CO – R – CO – R’
 Asam  Asam alkanoa – COOH R – COOH
Karboksilat CnH2nO2
Ester Alkil alkanoa – COO – R – COO – R’

Reaksi-Reaksi Senyawa Karbon


Reaksi Substitusi (Pergantian) Reaksi Eliminasi (PembentukanIkatan
Rangkap)
R – H + X2 . R – X + H– X H H
 Alkana halogen haloalkana asam halida | |
H – C – C – H  H – C = C – H + H2
| | | |
H H H H
Etana etena
Reaksi Adisi (Pemutusan Ikatan Rangkap) Reaksi Oksidasi Alkohol

  Alkohol primer dioksidasi menghasilkan aldehid

X Y [O] [O]
| | R – CH2 – OH R – CHO R – COOH
R – C = C – R’ + X – Y  R – C – C – R’
| | | |   Alkohol sekunder dioksidasi menghasilkan
H H H H keton
 Alkena alkana
OH
I [O] II [O]
HukumMarkovnikov
R – CH – R’ R – C – R’ tidak dapat
 Atom H dari asam halida ditangkap oleh atom C
berikatan rangkap yang mengandung atom H dioksidasi
lebih banyak
  Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi
Reaksi Esterifikas OH
Esterifikasi I [O]
R – C – R’ tidak dapat dioksidasi
 Asam karboksilat + alkohol ester + air
I
Hidrolisis

Reaksi Saponifikasi (Penyabuna ) Reaksi Pembakara

RCOOR’ + NaOH  RCOONa + R’OH CxH yOz + O2  CO2 +H2O


Ester basa garam alkohol

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 26


Reaksi Dehidrasi Alkohol
H2SO4
Alkohol Eter + H2O
130oC

H2SO4
Alkohol Alkena + H2O
o
180 C

Keisomeran
Keisomeran senyawa turunan alkana terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Keisomeranstruktur 2. Keisomeran ruang
a. Kerangka (berbeda rantai induk) a. Geometri (cis – trans)
b. Posisi (berbedaletak gugus fungsi) b. Optis (memiliki atom C kiral yaitu atom C
c. Fungsi (alkohol dengan eter, aldehid  yang keempat tangannya mengikat gugus
dengan keton, asam karboksilat dengan  yang berbeda)
ester)
Ciri senyawa organik :
a. Titik leleh/ didih rendah
b. Ikatannyakovalen
c. Sukar larut dalam air
d. Mudah larut dalam pelarut organik (non polar)

Cara Membedakan Alkohol Dan Eter


 Alkoho Ete
 Larut dalamair  Tidak larut dalam air
 Dapat bereaksi dengan logam Na dan K  Tidak dapat bereaksi dengan logam Na dan K
menghasilkan gas H2
 Dapat bereaksi dengan PCl5 menghasilkan HCl  Tidak dapat bereaksi dengan PCl5 menghasilkan
HCl

Cara Membedakan Aldehid Dan Keton


 Aldehid Keto
 Dapat dioksidasi menghasilkan asamkarboksilat  Tidak dapat dioksidasi menghasilkan asam
karboksilat
 Bereaksi dengan fehling menghasilkan endapan  Tidak bereaksi dengan fehling
merah bata
 Bereaksi dengan tollens menghasilkan cermin  Tidak bereaksi dengan tollens
perak

Kegunaan Beberapa Senyawa Karbon


Senyawa karbo Kegunaa
Gas metana Bahan baku pupuk ure
Gas propana dan butan Bahan bakar elpiji
Metanol Bahan bakar spirtu
Etanol Antiseptik luk
Glikol Pelarut obat – obatan, pengisi radiator mobil saat musim dingi
Gliserol Pelembab kuli
Dietil ete Anestesi loka
Metanal / formaldehi Bahan bakuformalin (pengawet kadaver)
Propanon / aseton / dimetil keto Pelarut cat kuk
 Asam formiat/ asam semu Penggumpal getah karet/ latek
 Asam asetat / asam etanoa Cuka maka
Ester Pemberi aroma (essens)
Kloroform (CHCl3) Anestesi
Etil klorida (C2H5Cl) Anestesi loka
CF2Cl2 (CFC) Zat pendingin (freon)

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 27


POLIMER DAN MAKROMOLEKUL

a. Polimer Alam
Polimer Monomer Polimerisasi Sumber
Karet Alam Isoprena Adisi Getah pohon karet
Selulosa Glukosa Kondensasi Kayu
Amilum Glukosa Kondensasi Beras, gandum
Protein Asam Amino Kondensasi Wol, sutera
Asam Nukleat Nukleotida Kondensasi DNA, RNA

b. Polimer Sintetis
Polimer Monomer Polimerisasi Kegunaan
Polipropilena Propena Adisi Tali plastik, botol plastik
PVC Vinil Chlorida Adisi Pipa pralon
Teflon Tetrafloroeten Adisi Panci anti lengket
Polietilena Etilena Adisi Plastik
Nilon Asam adipat dan heksametilen diamin Kondensasi Tekstil
Tetoron Asam tereftalat dan etanadiol Kondensasi Tekstil

Pembentukan Polimer
n CH2 = CH + n CH 2 = CH – CH 2 – CH – CH2 – CH –

Cl Cl Cl Cl
Vinil Klorida Vinil Klorida Polivinil Klorida (PVC)

O O O O

CH2 – CH2 + C C –O–C C – O – CH 2 – CH2O - + H2O

OH OH HO OH
Glikol Asam tereftalat dacron

O O

HO – C C – OH + HO – CH 2 – CH2 – OH
Asam tereftalat etanadiol (glikol)

O O O O

 – O – C C – O – CH2 – CH2 – O – C C – O – CH 2 – CH2 –


Tetoron (serat sintesis poliester)

O O H

HO – C – (CH 2)4 – C – OH + H – N – C(CH 2)6 – NH2


Asam adipat 1,6 – diamino heksana

O O H

 – C – (CH2)4 – C – N – (CH2)6 – N– + H 2O
nilon

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 28


H2C CH2 H2 C CH2

C C + C C

CH3 H CH3 H
2 – metil – 1,3 - butadiena
H2C CH2 H2 C CH2

C C C C

CH3 H CH3 H
Poli-isoprena (karet alam)

CF2 = CF2 – CF2 – CF2 –


Tetrafluoroetena teflon

n CH2 = CH (–CH – CH–)

CN CN
akrionitril poliakrionitril

O O O R O
H || H || H || H | ||
R – C – C – OH + R – C – C – OH R – C – C – N – CH – C – OH
| | |
NH2 NH2 NH2

Asam amino Asam amino Protein

OH H OH OH OH

CH2 CH2 CH2 CH 2


+ O=C

 – H2O
H CH2 CH 2

Fenol Formaldehid
CH2 CH2 CH2 CH2
Bakelit

Karbohidra
Monosakarid Disakarid Polisakarid
Uji + terhadap Uji + terhadap
Glukosa
pereksi fehlling Laktosa  Glukosa + Galaktosa pereksi fehlling
Selulosa,
Uji + terhadap
Fruktosa glikogen,
pereksi fehlling Sukrosa  Glukosa + fruktosa
amilum, dsb.
Uji + terhadap Uji + terhadap
Galaktosa
pereksi fehlling Maltosa  Glukosa + Glukosa pereksi fehlling

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 29


Uji Karbohidra
Uji Molisc Terbentuk cicin berwarna ung
Uji Amilum Terbentuk warna bir
Tollens : terbentuk cermin pera
Uji gula pereduksi
Fehling : terbentuk endapan merah bata
Ui li off U d kan l o fruktos
Semua karbohidrat (kecuali sukros ) menunjukkan uji positif
terhadap pereaksi Fehling, yaitu dengan terbentuknya
endapan merah bata Cu2O

Uji Protei Kegunaa Indikato


Uji Biure Menguji adanya ikatan peptid Perubarahan warna merah - ung
Uji Xantoprotea Menguji adanya inti benzen Perubarahan warna kuning atau jingg
Uji Millo Menguji adanya asamamino Terbentuknya cincin berwarnamera
Uji Beleran Menguji adanya belerang/ikatan Terbentuk endapan hitam (PbS)
sulfida dalamprotein

 Ikatan Peptida
H O
| ||
 – C – C –

  Asam amino mempunyai rumus struktur :


H2N –CH –COOH
|
R

 Peran protein bagi tubuh:


a. Sebagai biokatalis
b. Pengangkut oksigen ke sel
c. Cadangan makanan
d. Penggerak otot
e. Pelindung jaringan di bawahnya dan pelindung terhadap mikroorganisme patogen
f. Pengatur reaksi dalam tubuh
g. Membangun dan memperbaiki jaringan tubuh
h. Membantu metabolisme tubuh
i. Penentu kontrol genetika

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 30


BENZENA DAN TURUNANNYA

Turunan Benzen Struktu Kegunaa


Sebagai bahan dasar pembuatan asam benzoat
Toluena dalamindustri, bahan peledak trinitro toluena
CH3
(TNT) dan sebagai pelarut senyawa karbon

Fenol OH Sebagai bahan desinfektan dalam karbol

Sebagai bahan dasar pembuatan zat warna


diazo, obat-obatan, bahan bakar roket, dan
 Anilina NH2
bahan peledak
Nitrobenzena digunakan pada pem uatan
anilin dan parfum pada sabun serta untuk
Nitrobenzena N 2 bahan peledak (trinitro toluena atau TNT),
sebagai bahan pembuat semir sepatu

 Asam benzoat Bahan pengawet makanan dan pembasmi


COOH
kuman
Bahan aditif makanan, digunakan sebagai
penambah aroma ceri dan almon pada bahan
Benzaldehid CH
makanan

 Asam benzena Sebagai bahan pemanis dan untuk pembuatan


SO3H
sulfonat obat-obatan sulfa
Trinitro Toluena
Banyak digunakan sebagai bahan peledak
(TNT)
Sebagai zat antijamur pada salep untuk
 Asam salisilat
mengobati penyakit kulit
 Aspirin (Asetil
Sebagai zat analgesik
Salisilat)
Parasetamol Sebagai obat penurun panas

 Jika atom H pada benzena mengalami substitusi, maka terdapat tiga isomer yaitu: orto, meta, para

Orto Meta Para

Urutan prioritas penomoran jika terdapat lebih dari satu jenis subtituen:
-COOH; -SO3H; -CHO; -CN; -OH; -NH2; -R (alkil); -NO2;-X (halogen)

PRESIDENT WAYS | W aysfor abetter future 31

Anda mungkin juga menyukai