Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan sebagai suatu senyawa
yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut dalam organik. Contohnya
benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan
gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen
dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat
kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan
karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat
bervariasi struktur dan fungsinya, mulai dari volatile sex pheromones sampai
kekaretalam. Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi dalam lipid sederhana, lipid
majemuk, dan lipid turunan.

Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fst), lemak
susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena
lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat di sabunkan, sedangkan lipid
sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat di sabunkan. Lipid seperti lilin
(wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat
menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol. Steroid tidak
mengandunga asam lemak dan tidak dapat dihidolisis. Lipid berperan penting dalam
komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai
sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh
beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan
hormon. Fosfolipida memiliki seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam
lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alcohol yang mengandung
nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan
fosfatidilserin. Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99 %
trigliserida.. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam
lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatandengan gliserol maka
dinamakan monogliserida.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan lipid ?

2. Apa saja sifat lipid ?

3. Apa saja fungsi lipid ?


4. Apa saja penggolongan lipid ?

5. Apa saja sediaan mengandung lipid?

6. Bagaimana identifikasi kandungan lipid?

1.3. Tujuan

Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dari definisi lipid

2. Untuk mengetahui sifat lipid

3. Untuk mengetahui fungsi lipid

4. Untuk mengetahui penggolongan lipid

5. Untuk mengetahui sediaan mengandung lipid

6. Untuk mengetahui identifikasi kandungan lipid


BAB ll
PEMBAHASAN

LIPID
2.1 Definisi lipid
Lipid merupakan senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut di
dalam air, namun dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut non polar,
seperti kloroform, atau eter.
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi
endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu
membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam
lingkungan basah. Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua
jenis subsatuan atau "blok bangunan" biokimia: gugus ketoasil dan gugus
isoprena. Penggunaan pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam delapan
kategori: asam lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid, dan
poliketida (diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid sterol dan
lipid prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari lemak.
Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-turunannya
(termasuk tri-, di-, dan monogliserida dan fosfolipid, juga metabolit yang
mengandung sterol, seperti kolesterol.
2.2 Sifat Fisika Kimia Lipid
1. Warna : minyak lemak dan lemak umumnya bewarna pucat, bewarna
kuning karena mengandung pigmen karotenoid. Juga dapat berwarna
Jingga (Dalam bentuk padatannya). Apabila minyak dihidrogenasi maka
akan terjadi hidrogenasi pada pigmen yang dikandungnya, sehingga terjadi
pengurangan warna pada minyak tersebut.
2. Bau : Berbau Wangi disebabkan adanya senyawa Nonyl Metil Keton (pada
minyak kelapa) & β-ionon (pada minyak kelapa sawit). Adanya rantai
asam yang sangat pendek akan menyebabkan kerusakan pada minyak dan
akan mengalami perubahan bau (Tengik)
3. Kelarutan Tidak larut dalam air kecuali Castor oil, sedikit larut dalam
alkohol, larut dalam eter, karbon disulfida, dan kloroform.
4. Titik cair : Minyak lemak dapat memadat dan dapat mencair pada batas
temperatur tertentu, ini berguna untuk pengenalan komponen. Namun
keadaan padat cairnya minyak lemak dan lemak tidak tentu, contohnya
Oleum Chaulmogra pada daerah tropis berupa minyak cair, sedangkan
pada daerah sub tropis berbentuk padat. Oleum Olivarum pada suhu
rendah dapat menjadi padat, dan gliserida-gliserida dari asam lemak tidak
jenuh berbentuk cair.
5. Titik didih : Titik didih asam lemak semakin besar sesuai dengan panjang
rantai karbon dari asam lemak penyusunnya.
2.3 Fungsi Lipid
2.3.1 Fungsi lipid secara umum meliputi :
1. Sumber Asam Lemak Esensial
Lemak merupakan sumber asam lemak esensial, asam linoleat dan
linolenat.
2. Sumber Energi
Lemak dan minyak merupakan sumber energi paling padat, yang
menghasilkan 9 kalori untuk tiap gram, yaitu 2 1/2 kali besar energi yang
dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama. Sebagai
simpanan lemak, lemak merupakan cadangan energi tubuh paling besar.
Simpanan ini berasal dari konsumsi berlebihan salah satu atau kombinasi
zat-zat energi: karbohidrat, lemak, dan protein. Lemak tubuh pada
umumnya disimpan sebagai berikut: 50% dijaringan bawah kulit
(subkutan), 45% di sekeliling organ dalam rongga perut, dan 5% di
jaringan intramuskular.
3. Alat Angkut Vitamin Larut Lemak
Lemak mengandung vitamin yang larut dalam lemak tertentu. Lemak susu
dan minyak ikan laut tertentu mengandung vitamin A dan D dalam jumlah
berarti. Hampir semua minyak nabati merupakan sumber vitamin E.
Minyak kelapa sawit mengandung banyak karotenoid (provitamin A).
Lemak membantu transportasi dan absorbsi vitamin larut lemak yaitu A,
D, E, dan K.
4. Menghemat Protein
Lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga
protein tidak digunakan sebagai sumber energi.
5. Memberi Rasa Kenyang dan Kelezatan
Lemak memperlambat sekresi asam lambung dan memperlambat
pengosongan lambung, sehingga lemak memberi rasa kenyang lebih lama.
Disamping itu lemak memberi tekstur yang disukai dan memberi kelezatan
khusus pada makanan.
6. Sebagai Pelumas
Lemak merupakan pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.
7. Memelihara Suhu Tubuh
Lapisan lemak di bawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan
panas tubuh secara cepat, dengan demikian lemak berfungsi juga dalam
memelihara suhu tubuh
8. Pelindung Organ Tubuh
Lapisan lemak yang menyelubungi organ-organ tubuh, seperti jantung,
hati, dan ginjal membantu menahan organ-organ tersebut tetap
ditempatnya dan melindunginya terhadap benturan dan bahaya lain.
9. Komponen struktur membran
Semua membran sel termasuk mielin, mengandung lipid lapis ganda.
Fungsi membran di antaranya adalah sebagai barier permeable.
10. Kofaktor/prekusor enzim
Aktivitas enzim seperti fosfor lipid dalam darah, koenzim A, dan
sebagainya
Kofaktor/prekusor enzim
Aktivitas enzim seperti fosfor lipid dalam darah, koenzim A, dan sebagainya
2.3.2 Fungsi Lipid
 Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak
menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
 Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran
sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan
aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel.
 Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada
prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
 Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses
biologis.
 Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan
melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
 Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan
komponen utama yang membentuk membran semua jenis sel.
2.3.3 Fungsi lipid dalam bidang pengobatan
 Sebagai makanan yang kaya energi dari semua makanan yang ada, yaitu
menghasilkan energi sebesar 37 kJ untuk setiap gram lemak.
 Memberikan perlindungan untuk keseluruhan tubuh, sekaligus untuk
perlindungan sel-sel tubuh dan organ serta struktur yang vital seperti ginjal
da saraf.
 Bertindak sebagai insulator (penghambat) panas untuk seluruh tubuh dan
sebagai insulator listrik pada beberapa saraf.
 Berperan dalam pembentukan senyawa baru dalam tubuh, misalnya
lipoprotein, fosfolipid dan kolesterol.
 Membantu dalam transpor zat larut lemak semacam vitamin.
 Testosteron dan esterogen sebagai hormon kelamin.
2.3.4 Fungsi lipid bagi tumbuhan
 Lapisan lilin berfungsi untuk mengurangi laju transpirasi pada tumbuhan.
 asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh tumbuhan, menjadi energi
maupun Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi
makhluk hidup (tumbuhan) maka disimpan sebagai glikogen. Asupan yang
baik terjadi pada saat energi yang terkandung dalam karbohidrat setara
dengan energi yang diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk
menggapai keseimbangan ini. Ketika asupan karbohidrat menjadi berlebih,
maka kelebihan itu akan diubah menjadi lemak. Asam lemak dibuat oleh
sintesa asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian mereduksi
satuan-satuan asetil-KoA. Rantai asil pada asam lemak diperluas oleh
suatu daur reaksi yang menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi
alkohol, mendehidrasinya menjadi gugus alkena dan kemudian
mereduksinya kembali menjadi gugus alkana.
 Daun hijau tumbuhan, asam lemak diproduksi di kloroplas. Bagian lain
tumbuhan dan pada sel hewan (dan manusia), asam lemak dibuat di
sitosol. Proses esterifikasi (pengikatan menjadi lipida) umumnya terjadi
pada sitoplasma, dan minyak (atau lemak) disimpan pada oleosom.
Banyak spesies tanaman menyimpan lemak pada bijinya (biasanya pada
bagian kotiledon) yang ditransfer dari daun dan organ berkloroplas lain.
Beberapa tanaman penghasil lemak terpenting adalah kedelai, kapas,
kacang tanah, jarak, raps/kanola, kelapa, kelapa sawit, jagung dan zaitun.
Biosintesis asam lemak alami merupakan cabang dari daur Calvin, yang
memproduksi glukosa dan asetil-KoA. Proses berikut ini terjadi pada daun
hijau tumbuh-tumbuhan dan memiliki sejumlah variasi.
2.4 Penggolongan Lipid
2.4.1 Lipid berdasarkan struktur dan karakteristik non polar :
 Lemak (fat)
 Lilin
 Fosfolipid
 Lipoprotein
 Glikolipid
 Spingolipid
 Vitamin
 Eikosanoat
 Steroid
2.4.2 Lipid berdasarkan hasil hidrolisinya:
 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol,
misalnya: minyak dan lemak.
 Lipid majemuk atau kompleks adalah ester asam lemak yang mempunyai
gugus tambahan, misalnya: fosfolipid dan glikolipid
 Derivat lipid adalah senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid,
misalnya: sterol (kolesterol dan fitosterol)
2.4.3 Lipid berdasarkan gugus polar dan non polar:
 Lipid non polar ( lipid netral ) adalah lipid yang mengandung gugus
non polar, contoh: kelompok lemak (fat). Berperan dalam
metabolisme sebagai cadangan energi.
 Lipid yang mengandung gugus polar dan non polar, contoh: fosfolipid.
Berperan dalam membran sel dan organel untuk melindungi isi sel dan
organel sel untuk melindungi isi sel dan organel sel dari lingkungan
luar sel.
2.4.4 Lipid berdasarkan struktur kimianya:
 Lipid sederhana (ester asam lemak dengan berbagai alkohol exp:
lemak/gliserida dan lilin/waxes)
 Lipid gabungan/majemuk (ester asam lemak yang punya gugus
tambahan, exp: fosfolipid, serebrosida)
 Derivat lipid/turunan lipid (senyawa yang dihasilkan oleh proses
hidrolisis lipid, contohnya: asam lemak, gliserol, sterol)
2.5 Klasifikasi Lipid Menurut Bloor
2.5.1 Lipid sederhana
1. Lemak netral ( monogliserida, digliserida, trigliserida )
Lemak netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi
dasar dari Lemak netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak
atau minyak). Lemak netral terdiri atas monogliserida, digliserida, dan
trigliserida ). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam
lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak
disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut
digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida.
Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.
Trigliserida adalah sebuah gliserida atau ester dari gliserol dan tiga asam
lemak (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserid). Tubuh
manusia, trigliserida terletak di adiposa (lemak) jaringan, yang secara luas
didistribusikan dalam tubuh. Trigliserida dihidrolisis dalam usus dan
diserap sebagai asam lemak dan monogliserida.
Fungsi utama trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam
tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim
lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan
asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang
membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan
menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
2. Ester asam lemak dengan alkohol
Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam/lilin (
waxes). Lilin tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis.Lilin sering
digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-
lain.Lilin merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol rantai
panjang.
Lilin/wax adalah ester aasm lemak dengan monohidroksi alkohol yang
mempunyai rantai C panjang (14 – 34). Contohnya adalh setilalkohol dan
mirisilalkohol.
CH3 – (CH2)14 – CH2OH (setilalkohol)
CH3 – (CH2)28 – CH2OH (mirisilalkohol)
Lilin dapat diperoleh dari lebah madu, ikan paus, lumba-lumba. Lilin
tidak larut dalam pelarut lemak. Lilin tidak mudah terhidrolisis sehingga
lilin tidak dapat berfungsi sebagai bahan makanan. Lillin berfungsi sebagai
lapisan pelidung terhadap air pada daun atau buah pada tumbuhan, pada
hewan juga sebagai pelindung dari air misalnya pada domba,burung atau
serangga.

METABOLIT PRIMER
Metabolit primer adalah senyawa yang membantu metabolisme dan berperan
langsung dalam pertumbuhan dan perkembangan primer dan reproduksi sel.
Metabolit primer menjadi kunci dalam pemeliharaan fungsi fisiologis tubuh
secara normal. Senyawa metabolit primer juga merupakan senyawa sentral dan
sangat penting. Jika salah satu saja tidak ada, maka fungsi tubuh berjalan tidak
lancar. Metabolit primer ini umumnya terbentuk pada fase pertumbuhan sel, baik
ketika fase haploid maupun diploid. Selain itu, metabolit primer juga terdapat
pada metabolisme yang menghasilkan energi.
Metabolit primer disebut juga sebagai senyawa bioaktif. Senyawa yang
peranannya sangat penting bagi kelangsungan hidup dan mempertahankan hidup.
Sementara metabolit sekunder kebalikan dari primer. Metabolit sekunder tidak
berpengaruh signifikan terhadap makhluk hidup. Ada dan tidak adanya hanya
sebagai pelengkap saja. Hal yang akan dibahas dalam artikel lain.
Kebutuhan terhadap senyawa metabolit yang sangat penting membuat
senyawanya dibuat dan diproduksi oleh tubuh dalam jumlah besar. Selain itu,
jenis metabolit primer pada setiap makhluk hidup sama. Tidak seperti metabolit
sekunder yang memberikan ciri unik, terutama tumbuhan dan hewan.
A. Fungsi metabolit primer
Senyawa metabolit primer dalam tubuh berfungsi dalam fisiologis tubuh atau membuat
sistem organ tubuh berperan sebagaimana mestinya. Fungsi metabolit primer
sesuai sistem organ manusia atau makhluk hidup lain dan fisiologis tubuh, yaitu:

 Sistem syaraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Secara
fisiologis, sistem syaraf ini mengumpulkan data lingkungan tubuh dan mengatur
banyak aspek komunikasi bagian tubuh dan sistem organ lain.
 Sistem rangka manusia yang berfungsi sebagai pembentukan sel darah,
membentuk tubuh, tempat melekatnya otot, dan sebagai struktur dasar
gerakan.
 Sistem sirkulasi atau peredaran darah, berfungsi sistem transportasi yang
membawa oksigen, bahan bakar, nutrisi makanan, produk limbah, sel-sel
kekebalan tubuh, hormon, dan sebagainya.
 Sistem pernapasan, sebuah sistem fisiologis tubuh yang menghasilkan dan
mengolah energi dari makanan.
 Sistem pencernaan, bagian yang mengubah makanan menjadi kecil bergizi, tidak
beracun, dan dapat diserap oleh seluruh bagian tubuh yang memerlukan.
 Sistem ekskresi manusia atau pengeluaran yang pada intinya mengeluarkan zat
sisa atau yang tidak diperlukan oleh tubuh melalui kulit dan ginjal.

B. Jenis dan contoh metabolit primer


Seperti telah dikemukakan di atas bahwa senyawa metabolit primer setiap jenis
makhluk hidup sama. Semua manusia di dalam tubuhnya mempunyai kandungan
senyawa yang sama. Demikian pula dengan tanaman dan hewan. Secara umum
jenis metabolit primer dibagi empat kelompok, yang setiap kelompoknya terdiri
dari berbagai senyawa pula.
1. Karbohidrat dan senyawa hidrokarbon
Karbohidrat disebut sebagai zat pembangun tubuh dan menghasilkan energi.
Metabolit karbohidrat merupakan makromolekul yang terdiri dari senyawa C
(karbon), H (Hydrogen), dan O (Oksigen). Senyawa yang menjadi komponen
terbesar dalam tubuh. Itu sebabnya, karbohidrat disebut sebagai pembangun.
Tanpa karbohidrat tidak ada makhluk hidup. Bahkan, tidak ada alam semesta
karena komponen ini juga penyusun seluruh alam semesta. Senyawa karbohidrat
sering disebut sebagai gula hidrokarbon. Meski demikian beberapa ahli tidak
mengelompokkannya dalam hidrokarbon karena karbohidrat mempunyai
kandungan Oksigen di dalamnya. Karbohidrat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
 Monosakarida, karbohidrat yang memiliki monomer. Kelompok
karbohidrat ini tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat atau senyawa
lain yang lebih kecil. Contohnya, glukosa dan fruktosa yang terdapat pada
buah-buahan.
 Disakarida, karbohidrat yang memiliki monomer dua. Karbohidrat
kelompok ini yang merupakan metabolit primer adalah laktosa (gabungan
glukosa dan galaktosa) yang terdapat dalam susu ibu.
 Oligosakarida dan Polisakarida, karbohidrat yang memiliki monomer lebih
dari dua. Jika monomer yang dimiliki antara 2 sampai 10 disebut
oligosakarida dan lebih dari 10 disebut polisakarida. Kelompok
karbohidrat ini banyak terdapat pada tumbuhan.
Secara umum, contoh karbohidrat dan senaywa hidrokarbon yang termasuk dalam
metabolit, antara lain C19H28O2 atau yang disebut Testosteron, merupakan
senyawa di dalam tubuh manusia yang dihasilkan pada organ testis seorang pria
dan C18H24O2 atau yang disebut Estradiol/oestradiol merupakan senyawa
hormon seks pada wanita.
2. Protein
Sama dengan karbohidrat, protein merupakan makromolekul yang terdapat dalam
tubuh makhluk hidup. Perbedaan terletak pada senyawa penyusunnya. Protein di
susun oleh C, H, O, N, dan S. Dalam tubuh, secara umum metabolit primer jenis
satu ini berfungsi melindungi tubuh dari infeksi yang masuk dan memperbaiki
kerusakan sel. Dari protein zat kekebalan tubuh dibentuk. Protein, dibagi menjadi
dua kelompok besar metabolit primer sesuai fungsinya, yaitu:
 Protein fungsional, protein yang tugasnya membantu sistem organ tubuh
melaksanakan fungsinya dengan baik. Termasuk dalam protein fungsional
adalah seperti enzim asam klorida, amilase, tripsin, dan lipase pada
pencernaan. Semua ensim tersebut mempunyai fungsi masing-masing.
Enzim amylase membantu mengubah karbohidrat atau zat tepung jenis
disakarida atau polisakarida menjadi yang lebih kecil atau monosakarida
atau gula. Sementara asam klorida membantu membunuh segala kuman,
bakteri, dan virus yang ikut terbawa makanan dalam lambung.
 Protein Struktural, protein yang bertugas menyusun bagian struktural.
Contoh metabolit primer yang termasuk dalam kelompok ini adalah
protein integral dan protein perifer yang menyusun membran sel, asam
glutamat pada sintesa protein, asam asetat, dan asam aspartat.

3. Lipid
Lipid sering disebut lemak dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa metabolit
primer yang bersifat hidrofobik atau tidak dapat diserap air. Komponen lemak
sama dengan karbohidrat dan protein, yaitu gabungan C. H, dan O. Fungsinya,
antara lain sebagai cadangan energi tubuh, dan bahan dasar hormon, membran
sel, dan membran organel sel. Berdasarkan strukturnya, lemak terbagi menjadi
tiga, yaitu:
 Lemak sederhana, yaitu lemak yang terdiri dari trigliserida dan gliserol.
 Lemak campuran, lemak yang merupakan gabungan dengan senyawa lain,
seperti lipoprotein (lemak dan protein) dan posfolipid (posfat dan lemak).
 Lemak turunan, lemak yang dihasilkan dari hodrolisis asam lemak. Yang
termasuk lemak turunan adalah kolesterol
Semua jenis metabolit primer lipid atau lemak mempunyai fungsi khusus dalam
tubuh. Namun, jika jumlahnya berlebihan dapat membentuk gumpalan yang
menyumbat peredaran darah.
4. Asam nukleat
Asam nukleat tersusun atas C, H, O, P dan merupakan metabolit yang berperan
penting dalam tubuh. Asam nukleat yang terdiri dari 3 bagian, gula ribose, basa
nitrogen, dan fosfat ini dikelompokkan menjadi 4 bagian sesuai fungsinya.
 Komponen materi genetik struktur DNA double helix dan RNA atau yang
sering disebut sebagai rantai genetik ganda dan tunggal
 Komponen yang menghasilkan energi kimia dalam tubuh makhluk hidup,
khsusunya manusia, contohnya ATP, GTP, dan VTP.
 Kofaktor atau kimia non protein yang membantu aktivitas biologis protein
atau peranan enzim dalam kehidupan. Yang termasuk contoh senyawa
metabolit primer jenis ini adalah NAD, FAD, dan Koenzim A.
 Regulator, senyawa pengatur yang membantu meregulasi ekspresi gen
lain. Contoh senyawa ini adalah cAMP dan cGMP.

Anda mungkin juga menyukai