Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK (ELS2102)


PERCOBAAN 4 GEJALA TRANSIEN

Ronaldo (14S17047) – S1 Teknik Elektro


Asisten Praktikum : David Siahaan (14S16045)
Waktu Praktikum : 08.00 - 12.00 / 16 November 2018
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Institut Teknologi Del

Abstrak

Pada praktikum kali ini praktikan akan melakukan suatu analisis atau pengamatan terhadap gejala transien yang terjadi pada
suatu rangkaian yang menyimpan energy. Gejala transien dapat terjadi karena pada rangkaian-rangkaian yang mengandung
komponen atau elemen yang mmampu menyimpan energy seperti inductor dan/atau kapasitor. Gejala ini timbul karena energy
yang diterime oleh komponen tersebut tidak dapat berubah seketika. Dalam percobaan ini juga menggunakan rangkaian yang
terdiri dari kapasitor, inductor, resistor dan dua saklkar yang mempunyai pengatur otomatis.

Key Words— Transien,Kapasitor,inductor,resistor

I. PENDAHULUAN1
Pada praktikum kali ini dilakukan beberapa pengamatan
yaitu terhadap gejala transien yang terjadi pada rangkaian
penyimpan energy seperti kapasitor dan inductor.

Berikut tujuan dari beberapa percobaan yang dilakukan:


1. Mengenali adanya respon natural, respon paksa, dan
respon lengkap dari suatu rangkaian yang mengandung
komponen penyimpan tenaga.
2. Memahami dan menghitung konstanta waktu
rangkaian RC dari respons waktu rangkaian.
3. Memahami pengaruh tegangan sumber tegangan bebas
pada nilai tegangan transient dalam rangkaian RC.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Gejala transien terjadi pada rangkaian-rangkaian yang


mengandung komponen penyimpan energi seperti inductor
dan/atau kapasitor. Gejala ini timbul karena energy yang
diterima atau dilepaskan oleh komponen tersebut tidak
dapat berubah seketika(arus pada inductor dan tegangan Perhatikan Gambar 4-3, pada rangkaian tersebut terdapat
pada kapasitor) dua kapasitor C1 dan C2. Kapasitor C1 berfungsi untuk
menyimpan muatan yang pada awalnya didapat dari power
supply, yang lalu akan disimpannya dan dibuang ke C2
(Saklar S2 „on‟) ketika sudah tidak lagi tersambung dengan
power-supply ( saklar S1 „off‟). Saklar S1 dan S2
menggunakan rangkaian terintegrasi analog switch 4066
yang memiliki resistansi kontan (on) sekitar 80 Ohm.

1
.

1
3. Siapkan Osiloskop (cek dahulu kalibrasinya). 6.
Hubungkan kabel power supply AC (outlet) dari kit
Transien ke jala-jala.
7. Hubungkan VCC dan Ground ke Power-Supply
dengan tegangan 5V dc.
8. Pergunakan sinyal “Vcontrol S1” atau VCS1 sebagai
sinyal sinkronisasi.
9. Gunakan kanal-1 Osiloskop untuk melihat tegangan
yang terjadi di C1 (VC1). Dan catat plot tegangan-waktu
dari VC1.
10. Gunakan kanal-2 Osiloskop untuk melihat tegangan
yang terjadi di C2 (VC2). Dan catat plot tegangan-waktu
Untuk lebih jelasnya, terdapat tahapan : dari VC2. 11. Gabungkan kedua channel dengan fungsi
“DUAL” di osiloskop. Plot secara detail gabungan dari
1. Ttitik-titik A,B,C & gnd akan membentuk loop tertutup VC1 dan VC2 vs waktu.
(ketika S1 „on‟ & S2 „off‟), sehingga muatan di C1 akan 12. Tuliskan hasil percobaan di atas dalam bentuk tabel
terisi. Sampai pada akhirnya tegangannya sama dengan 5V. dalam Buku Catatan Laboratorium

2. Titik-titik C,D,E & gnd akan membentuk loop tertutup ( PERCOBAAN 2


ketika S1 „off‟ & S2 „on‟), maka muatan yang terdapat pada 13. Dengan nilai komponen lain sama seperti percobaan
C1 akan mengalir mengisi C2, hingga pada suatu saat 1, ulangi percobaan dengan 2 nilai R1 lainnya.
tegangan di C2 sama dengan tegangan di C1 14. Dengan nilai komponen lain sama seperti percobaan
1, ulangi percobaan dengan 2 nilai R2 lainnya.
Pada percobaan kita kali ini, mekanisme menyala-matikan 15. Dengan nilai komponen lain sama seperti percobaan
saklkar-saklar (saklar elektrik) akan dikendalikan otomatis 1, ulangi percobaan dengan 2 nilai C1 lainnya.
oleh sebuah rangkaian controller, sehingga keseluruhan 16. Dengan nilai komponen lain sama seperti percobaan
siklus yang akan kita amati: 1, ulangi percobaan dengan 2 nilai C2 lainnya.
17. Analisalah data yang anda dapat dan buatlah
1. mengisi C1 kesimpulan dari percobaan ini.
2. memindahkan sebagian isi C1 ke C2.
3. mengosongkan kedua kapasitor, dan kembali ke 1. PERCOBAAN 3
Siklus ini dilakukan secara otomatis oleh controller selama 18. Susun kembali rangkaian seperti pada Percobaan 1.
20ms agar dapat ditampilkan pada osiloskop. 19. Ubah tegangan sumber tegangan DC dari 5V menjadi
4V. Baca dan catatlah nilai tegangan keadaan mantap pada
C1 dan C2. Baca dan catat juga konstanta waktunya.
III. PROSEDUR PERCOBAAN 20. Lakukan sekali lagi untuk sumber tegangan DC
MEMULAI PERCOBAAN tegangan 2V. Bandingkan nilainilai tegangan mantap pada
C1 dan C2 yang diperoleh dengan tegangan dari sumber
tegangan yang berbeda-beda tersebut. Bandingkan juga
konstanta waktunya. Tulis hasil pengamatan dan analisa
dalam laporan.

PERCOBAAN 4
21. Susunlah rangkaian seperti pada gambar dibawah ini.

1. Pastikan kapasitor dalam keadaan kosong dengan


menghubung-singkatkan kakikaki tiap kapasitor.
22. Amati tegangan pada titik E (Petunjuk: atur setting
2. Siapkan rangkaian seperti pada Gambar 4-3, dengan pada osiloskop menjadi 0,2V/div, waktu 40μs, slope turun,
nilai komponen pada Tabel 4-1. dan external trigger dari VCS4).
23. Amatilah perubahan tegangan untuk nilai C2 yang
berbeda.
3

24. Analisalah data yang anda dapat dan buatlah 26. Periksa lagi lembar penggunaan meja. Praktikan yang
kesimpulan dari percobaan ini. tidak menandatangani lembar penggunaan meja atau
membereskan meja ketika praktikum berakhir akan
PERCOBAAN TAMBAHAN GEJALA TRANSIEN mendapatkan potongan nilai sebesar minimal 10.
27. Pastikan asisten telah menandatangani catatan
1. Susunlah rangkaian menggunakan KIT Rangkaian RL & percobaan kali ini pada Buku Catatan Laboratorium anda.
RC sehingga membentuk rangkaian pada gambar 4D Catatan percobaan yang tidak ditandatangani oleh asisten
dibawah ini tidak akan dinilai

IV. HASIL DAN ANALISIS

4.1.1 PERCOBAAN 1

Catatan : - RL dan RG adalah resistansi internal


komponen/perangkat - Rvar adalah blok resistor variabel

2. Ukur nilai RL yang ada pada kit percobaan anda, dan


catat pada BCL.
3. Pasang probe oscilator pada posisi Vc di channel 1 dan
output dari generator fungsi di channel 2 osiloskop. 4.
Ubah-ubah tampilan osiloskop, sehingga untuk nilai Rvar
sekitar 50 ohm, Gambar yang terlihat di kanal 1 adalah
seperti gambar 4E dibawah.
Pada percobaan ini digunakan tegangan AC dan tegangan
sumber DC sebesar 5 volt. Dengan R1 = 2.2 K ohm, R2 =
4.7 K ohm, C1 = 220 nF, C2 = 470 nF.

Vcc Vmax R C Vt t

CH1 5V 4.08V 2.2KΩ 220nF 1V 0.6ms

CH2 0V 600mv 4.7KΩ 470nF 300mV 1.6ms

Rumus umum =
5. Ubah ubah nilai Rvar menjadi sekitar 100 ohm, amati Sebelum menganalisis dahulu kita harus menurunkan
bentuk gelombang di osiloskop kanal 1 dan catat di BCL.
dari rumus pengisian dibawah ini.:
6. Ubah ubah nilai Rvar menjadi sekitar 2K ohm, amati
bentuk gelombang dan catat di BCL.
7. Carilah nilai Rvar yang membuat kondisi „critically { }
damped‟. Catat nilai dan gambar di BCL.
{ }
MENGAKHIRI PERCOBAAN
{ }
25. Sebelum keluar dari ruang praktikum, rapikan meja
praktikum. Bereskan kabel, matikan osiloskop, power { }
supply DC, dan cabut daya dari jala-jala ke kit praktikum.
Pastikan juga multimeter analog dan multimeter digital
ditinggalkan dalam keadaan mati (selector menunjuk ke
pilihan off).

3
Vcc Vmax R C Vt T
( )
CH 5V 2.4V 4.7KΩ 470n 0.5V 0.4m
1 F s
CH 0V 780m 2.2KΩ 220n 250m 2.4m
( ) 2 V F V s

Analisis : Keadaan pada percobaan ini yaitu dimana pada


saklar 1 „on‟ dan saklar 2 „off‟ C1 diisi sehingga
Analisis :
tegangannya naik. Dan begitu juga sebaliknya ketika saklar
2 „on‟ dan saklar 1 „off‟.
Sehingga dapat kita lakukan perhitungan pengisian
terhadap nilai pada setiap keadaan.
Sehingga dapat kita lakukan perhitungan pengisian
terhadap nilai pada setiap keadaan

( )
( )

Secara Teori dapat kita hitung


Secara Teori :
= 2.209 x
= 4.84 x
Pada pengosongan kapasitor 1 :
Pada pengosongan kapasitor 1 :

( )
( )
2.55 x
4.26 x
Pada pengosongan kapasitor 2 :
Pada pengosongan kapasitor 2 :
( )
( )
x
x
4.1.3 PERCOBAAN 3
4.1.2 PERCOBAAN 2
5

Dalam percobaan 3 terdapat 2 sumber yang beda, yaitu


yang pertama terhadap 4V kemudian terhadap 2V. Pada sumber = 2V

Vcc Vmax R C Vt t
CH1 4V 3.36V 2.2KΩ 220nF 2.6V 0.8ms
CH2 0V 440mV 4.7KΩ 470nF 300mV 2.4ms

Analisis : Pada grafik diatas dapat membuktikan bahwa


bentuk gelombang yang curam menunjukkan peribahan
tegangan terhadap waktu yang lebih cepat.

Sehingga dapat kita lakukan perhitungan pengisian


terhadap nilai pada setiap keadaan

( ) Vcc Vmax R C Vt T
CH1 2V 1.76V 2.2KΩ 220nF 1V 0.6ms
CH2 0V 208mV 4.7KΩ 470nF 120mV 1.6ms

Analisis : Dapat kita lakukan perhitungan pengisian


Menggunakan teori : terhadap nilai pada setiap keadaan
= 4.84

( )
Pada pengosongan kapasitor 1 :

( )
Secara teori :
= 4.84
= 3.125
Pada pengosongan kapasitor 1 :

( )
Pada pengosongan kapasitor 2 :

( )

x
Pada pengosongan kapasitor 2:

( )

5
DAFTAR PUSTAKA
4.1.4. PERCOBAAN 4
[1] Modul Praktikum Rangkaian Elektrik/Percobaan 4 Gejala Transient
[2] FIRST COURSE ON POWER ELECTRONICS AND
DRIVES/NED MOHAN/AC-DC CONVERTER
[3] Ultra-High Voltage AC/DC Grids/Zhenya Liu/ Impulse
[4] Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi/ Buku 1/Agah
Sutiagah/

Vcc Vmax R L C Vt T

CH1 5V 4.00V 2.2KΩ - 220nF 3.6V 1ms

CH2 0V 80mV 4.7KΩ 2.5mH 470nF 240mV 80ms

Analisis : Dari percobaan ini bias kita lihat nilai Resistor


dan kapasitor sangat berpenagruh untuk gejala transient
karena dua komponen itu sangat berpengaruh untuk
persoalan system teredam lebih, system teredam kritis,
system teredam kurang.

V. KESIMPULAN
Dari berbagai percobaan yang telah dilakukan maka itu :

1. Bila Nilai pada resistor dan kapasitor semakin kecil


maka respon waktu akan semakin kecil dan konstanta
waktupun ikut mengecil.
2. Rangkaian yang memiliki komponen penyimpan
energy di dalamnya akan mengalami gejala transien karena
komponen itu diisi energi dan akan mengalami kenaikan
pada tegangan ataupun arus.
3. Gejala transien akan timbul bilamana pada rangkaian
tersebut mengandung komponen penyimpan energy.
4. Konstanta waktu pada suatu rangkaian yang memiliki
komponen penyimpan energy ditentukan oleh kapasitansi
resistansi, dan induktansi pada rangkaian tersebut
5. Peredaman yang terjadi itu dapat disebabkan oleh
adanya komponen resistor yang menghabiskan energi

Anda mungkin juga menyukai