Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM 1
SISTEM MANUFAKTUR TERPADU

Disusun oleh:
Mohamad Najihul Khoir
1110161006
4 D4 Teknik Elektronika A

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2019
1.1. Judul Percobaan : Wiring/Pengkabelan PLC

1.2. Tujuan Percobaan


Mampu memahami dan melakukan pengkabelan masukan dan keluaran pada PLC.

1.3. Dasar Teori


Perangkat elektronik yang beroperasi secara digital yang menggunakan memori untuk
menyimpan instruksi, untuk melaksanakan fungsi-fungsi tertentu seperti logik, proses
sekuensial, pewaktuan, perhitungan dan operasi aritmatika, untuk mengontrol system.
Beberapa contoh kemampuan PLC :
- Untuk Tipe Kontrol URUTAN (Sekuens) :
a. Pengganti Relay Kontrol Logic Konvensional termasuk Timer/Counter.
b. Sebagai perangkat Kontrol Auto/Semi Auto/Manual
- Untuk Tipe Kontrol Canggih :
a. Operasi Aritmatik (+,-,x,:)
b. Penanganan Informasi.
c. Kontrol Analog (Suhu,Tekanan, dll).
d. PID Control (Proportional-Integral-Derivatif)
e. Kontrol Motor.
- Untuk Tipe Kontrol Pengawasan :
a. Proses monitor dan alarm.
b. Monitor dan diagnosa kesalahan.
c. Jaringan kerja Otomatisasi Pabrik.
d. FA (Factory Automation), FMS (Factory Management System), CIM (Computer
Integration Management), dll.
Beberapa keuntungan PLC :
1. Waktu Implementasi proyek dipersingkat.
2. Modifikasi lebih mudah tanpa biaya tambahan.
3. Biaya proyek dapat dikalkulasi dengan akurat.
4. Training penguasaan teknik lebih cepat.
5. Perancangan dengan mudah diubah dengan software, perubahan dan penambahan dapat
dilakukan pada software.
6. Aplikasi kontrol yang luas.
7. Maintenance yang mudah. Indikator Input dan Output dengan cepat dan mudah dapat
diketahui pada sebuah system. Konfigurasi output dengan tipe relay plug in.
8. Keandalan tinggi.
9. Dapat menerima kondisi lingkungan industri yang berat.
Struktur PLC

Gambar 1.1 Struktur PLC


Tujuan utama dari interfaces IO adalah untuk mengondisikan berbagai jenis sinyal
yang diterima maupun di kirim ke external input maupun output. Perangkat Input dan Output
ini secara garis besar terdiri dari:
 Perangkat Digital Input (DI)
 Perangkat Digital Output (DO)
 Perangkat Analog Input (AI)
 Perangkat Analog Output (AO)
 Perangkat untuk Komunikasi (serial/paralel)
Contoh Wiring Input :
Gambar 1.2 Wiring Input
Contoh Wiring Output :

Gambar 1.3 Wiring DC Output dan AC Output


Sinking dan sourcing I/O

Gambar 1.4 Sinking and sourcing I/O


Bagaimana PLC mengeksekusi programnya?
Pandangan umum :
1. PLC bekerja secara berurutan
2. First Rung First
Sebenarnya,
1. PLC bekerja secara simultan (scanning)
2. PLC mengupdate input output lalu mengeksekusi program
Demikian seterusnya,

Gambar 1.5 Eksekusi program PLC


 PLC Scan time :Waktu yang dibutuhkan PLC untuk mengupdate status input /output
mengeksekusi program
 PLC Scan Time = I/O Scan + Program Scan
 Program Scan termasuk lama pembacaan instruksi – instruksi PLC.

Metode Sinking
Metode Sinking adalah metode pengkabelan dengan menghubungkan pin Common
I/O PLC dengan tegangan positif power supply. Sedangkan I/O dihubungkan dengan
tegangan negatif power supply.

Gambar 1.6 Metode Sinking


Metode Sourcing
Metode Sourcing yaitu metode pengkabelan dengan menghubungkan pin Commond
I/O PLC dengan tegangan negatif power supply. Sedangkan I/O nya dihubungkan dengan
tegangan positif power supply.

Gambar 1.7 Metode Sourcing


Kedua metode tersebut dapat dikombinasikan dalam satu sistem PLC. Misal input
menggunakan metode pengkabelan sinking sedangkan outputnya menggunakan metode
sourcing atau sebaliknya, yaitu input menggunakan metode sourcing dan output
menggunakan metode sinking.

Gambar 1.8 Input sinking output sourcing

Gambar 1.9 Input sourcing output sinking


Pengkabelan untuk sensor PNP dan NPN
Untuk menghubungkan sensor PNP dengan PLC harus menggunakan metode
pengkabelan sourcing sedangkan jika sensor NPN harus menggunakan metode pengkabelan
sinking.
Gambar 1.10 Pengkabelan sensor PNP 3 kabel

Gambar 1.11 Pengkabelan sensor PNP 2 kabel

Gambar 1.12 Pengkabelan sensor NPN 3 kabel

Gambar 1.13 Pengkabelan sensor NPN 2 kabel


Dalam aplikasi kontrol di Industri banyak digunakan sensor seperti proximity switch,
photo switch dan lain sebagainya dengan menggunakan pengkabelan 3 terminal, yang mana
2 terminal untuk tegangan supply (umumnya warna coklat=+VCC dan biru=-VCC) dan 1
terminal umumnya dengan warna hitam untuk sinyal output. Sensor jenis ini pada dasarnya
adalah sensor jenis transistor karena pada outputnya di drive oleh rangkaian transistor, dan
berdasarkan rangkaian transistor yang digunakan sensor ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu
jenis PNP atau Sourcing dan jenis NPN atau Sinking.

Sourcing sensor

Disebut juga sebagai PNP sensor karena pada dasarnya sensor ini merupakan gabungan
antara detektor dengan keluaran yang menggunakan rangkaian transistor jenis PNP seperti
ditunjukkan pada gambar berikut ini :
Gambar 1.14 Sourcing sensor
Dalam kondisi normal saat tidak ada objek terdeteksi, transistor dalam keadaan OFF.
Namun saat objek terdeteksi atau dengan kata lain sensor diaktifkan, maka akan
menyebabkan transistor menjadi ON (saturasi) sehingga ada arus yang mengalir dari emiter
(catu positif) menuju ke keluaran sensor menuju beban, karena itu sensor dikatakan sebagai
sumber arus atau Sourcing Sensor.
Untuk aplikasi sederhananya, keluaran sensor dapat langsung digunakan untuk
menggerakkan beban yang dihubungkan terhadap catu negatif. Hal ini dilakukan harus
dengan mempertimbangkan arus yang diserap beban tidak melampaui batas kemampuan
sensor untuk mencegah kerusakan dari sensor. Rangkaiannya dapat digambarkan sebagai
berikut:

Gambar 1.15 Rangkaian beban sourcing sensor


Sinking sensor
Merupakan kebalikan dari sourcing sensor, dan disebut juga sebagai NPN sensor
karena pada dasarnya sensor ini merupakan gabungan antara detektor dengan keluaran yang
menggunakan rangkaian transistor jenis NPN seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini :

Gambar 1.16 Sinking sensor

Dalam kondisi normal, transistor dalam keadaan OFF. Jika terjadi perubahan terhadap
besaran yang diindera atau dengan kata lain sensor diaktifkan, maka akan menyebabkan
transistor menjadi ON (saturasi) sehingga arus diijinkan mengalir dari output sensor ke catu
negatif, karena itu sensor ini disebut sebagai Sinking Sensor/ penyerap arus.

Untuk aplikasi sederhananya, keluaran sensor dapat langsung digunakan untuk


menggerakkan beban yang dihubungkan terhadap catu positif. Rangkaiannya dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.17 Rangkaian beban sinking sensor

1.4 Alat dan Bahan


1. PLC Omron
2. Multimeter Digital
3. Obeng

1.5 Prosedur Percobaan


1. Menyiapkan alat percobaan seperti PLC, obeng dan Multimeter digital.
2. Melepas baut pada penutup bagian bawah PLC dengan menggunakan obeng.
3. Melepas penutup bagian bawah PLC, kemudian mengecek sambungan kabel PLC dengan
menggunakan Multimeter digital.
4. Mengecek sambungan kabel PLC bagian COM PLC dengan konektor DE-15(VGA).
5. Mengecek sambungan kabel PLC bagian COM SW dengan switch input PLC.
6. Melepas baut pada penutup bagian atas PLC dengan menggunakan obeng.
7. Melepas penutup bagian atas PLC, kemudian mengecek sambungan kabel PLC dengan
menggunakan Multimeter digital.
8. Mengecek sambungan kabel PLC bagian COM PLC dengan output PLC.
9. Menutup penutup bagian atas dan bawah PLC dan mengencangkan baut pada penutup
atas dan bawah.
10. Mengembalikan PLC, Obeng dan Multimeter Digital ke tempat semula.
1.6 Laporan Sementara
1.7 Analisa Percobaan
Pada workshop sistem manufaktur yang pertama ini kami melakukan percobaan untuk
wiring atau pengkabelan Programmable Logic Circuit. Modul Programmable Logic Circuit
yang kami gunakan adalah PLC Omron. Tujuan daripada workshop/praktikum pertama kali
ini adalah agar mahasiswa mampu memahami pengkabelan pada Programmable Logic
Circuit dan juga untuk pengecekan sambungan dari pengkabelan Programmable Logic
Circuit. Maka dari itu diperlukan obeng sebagai pembuka baut pada modul Programmable
Logic Circuit dan sebuah multimeter digital untuk mengecek sambungan-sambungan jalur
pengkabelan pada Programmable Logic Circuit.
Berikut merupakan tampilan nyata pengkabelan Programmable Logic Circuit :

Gambar 1.
Pada gambar pengkabelan diatas dan praktikum yang telah dilakukan dapat dilihat
bahwa modul Programmable Logic Circuit Omron menggunakan switch SPDT(Singgle Pole
Double Throw) setiap addres PLC, dimana pole switch terhubung dengan address dari
Programmable Logic Circuit dan LED lalu throw 1 terhubung dengan COM switch dan
throw 2 terhubung dengan 1 External Input, Terdapat 16 address yang digunakan pada
Programmable Logic Circuit maka switch dan LED yang tersedia adalah 16. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada skematik pengkabelan berikut ini :

Gambar 1.
1.8 Kesimpulan
Setelah melakukan workshop/pengkabelan Programmable Logic Circuit kali ini dapat
diambil beberapa kesimpulan bahwa setiap address Programmable Logic Circuit terhubung
dengan switch dan switch tersebut berfungsi untuk mengatur address dari Programmable
Logic Circuit terhubung dengan COM Programmable Logic Circuit atau COM Switch.
Lampu indikator LED pada Programmable Logic Circuit menggunakan sumber DC dan
dapat bolak balik. Sinking adalah kondisi dimana COM = Common mendapatkan sumber
negatif. Sourcing adalah kondisi dimana COM = Common mendapatkan sumber positif.

Anda mungkin juga menyukai