Anda di halaman 1dari 5

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Antenatal

Care dalam Kalangan Ibu Usia Subur


Association of Education Level with Knowledge Level of Antenatal Care Among
Reproductive Age Women

Aruna Ramasamy, Fitriani Lumongga


¹ Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2009 / email:aruna_ramasamy@yahoo.com
² Staf pengajar Departemen Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Abstrak
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan pada ibu hamil dengan tujuan mendeteksi komplikasi
obstetrik sedini mungkin dan ditangani secara memadai. Pemeriksaan kehamilan ini sangat penting untuk
mendapatkan ibu dan anak yang sehat selama kehamilan dan setelah persalinan. Oleh karena itu, diharapkan ibu hamil
memiliki pengetahuan yang baik tentang antenatal care.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan tentang
pemeriksaan antenatal dalam kalangan ibu usia subur di Puskesmas Padang Bulan.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan yang terdiri dari 260 orang.
Sampel yang digunakan menurut Notoadmodjo untuk populasi yang kecil dari 10.000 adalah sebanyak 72 orang. Data
penelitian dikumpulkan melalui kuesioner dengan tehnik consecutive sampling.
Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan
tentang antenatal care dalam kalangan ibu usia subur di Puskesmas Padang Bulan. Jumlah ibu yang tidak bersekolah
adalah 2 orang dan daripada jumlah tersebut hanya seorang ibu yang berpengetahuan baik tentang antenatal care.
Jumlah ibu yang berpendidikan SD adalah 3 orang dan daripada jumlah tersebut hanya seorang ibu yang
berpengetahuan baik tentang antenatal care. Sebanyak 29 orang ibu berpendidikan SMP dan daripada jumlah
tersebut 21 orang ibu tergolong dalam kategori tingkat pengetahuan baik. 32 orang ibu berpendidikan SMA dan
daripada jumlah tersebut terdapat 27 orang yang berpengetahuan baik tentang antenatal care. Jumlah ibu yang
berpendidikan perguruan tinggi adalah sebanyak 6 orang dan semua ibu tersebut berpengetahuan baik tentang
antenatal care.
Terdapat hubungan di antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan tentang antenatal care dalam
kalangan ibu usia subur di Puskesmas Padang Bulan dan diharapkan supaya semua ibu memiliki pengetahuan yang baik
tentang pemeriksaan antenatal tanpa mengenal tingkat pendidikan.
Kata kunci: tingkat pendidikan ibu usia subur, tingkat pengetahuan tentang antenatalcare

Abstract
Antenatal care is prenatal care conducted in pregnant women with the aim of detecting obstetric complications as
early as possible and treated adequately. Prenatal care is very important to get a healthy mother and child during
pregnancy and after childbirth. So, pregnant women are expected to have good knowledge about antenatal care.
This study aimed to examine the association of education level with the level of knowledge of antenatal care among
the childbearing agewomen in Padang Bulan health center.
The population of this study are women who visit Padang Bulan health center consisting of 260 people. The sample
used by Notoadmodjo for a small population of 10,000 is 72 people. Data were collected through questionnaires with
consecutive sampling techniques.
This study shows that there is a relationship between level of education and the level of knowledge of antenatal
care among the reproductive age women in Padang Bulan health center. The number of women who did not have
formal education is 2 and there is only one of them who are knowledgeable about antenatal care. The number of
women who had education of elementary school is 3 and there is only one of them who are knowledgeable about
antenatal care. Besides that, there are total number of 29 women who had education of junior school and out of the
total only 8 of them are classified in the category of less knowledgeable of antenatal care. There are 32 women who had
education of high school and 27 of them are classified in the category of knowledgeable of antenatal care. All the 6
women who had education of higher studies have a better knowledge about the antenatal care.
The study shows that there is a relationship between the level of education and the level of knowledge of antenatal
care among the reproductive age women in Padang Bulan health center.
Key words : level of education of reproductive age women, level of knowledge of antenatal care

E - Jurnal FK USU volume 1 no 1 tahun 2013


Aruna Ramasamy Antenatal Carei

Pendahuluan penarikan sampel yang digunakan adalah consecutive


Berdasarkan Millenium Development Goals (MDG), sampling.
target angka kematian ibu dan anak di Indonesia pada Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh
tahun 2015 adalah masing-masing 110 per 100 ribu dengan menggunakan data primer dan data sekunder.
kelahiran hidup dan 20 per 100 kelahiran hidup. Bagi Data primer yang mencakup tingkat pendidikan dan
mencapai target yang ditetapkan oleh Millenium tingkat pengetahuan diperoleh langsung dari responden
Development Goals, terdapat strategis yang dikenal melalui kuesioner. Data sekunder yang mencakup angka
sebagai “Empat Pilar Safe Mother Hood” yang diacukan kematian ibu dan bayi serta populasi penelitian
oleh kebijakan Departemen Kesehatan yang terdiri dari diperoleh dari catatan atau laporan tempat penelitian.
keluarga berencana, pelayanan antenatal care, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
persalinan yang aman dan pelayanan obstetrik esensial. metode pengisian lembar kuesioner oleh para
Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan responden. Kuesioner sebagai alat pengumpulan data
yang dilakukan secara berkala terhadap ibu hamil untuk diberi kepada responden yang boleh dan ingin menjadi
memeriksa ibu dan janin dengan upaya koreksi sebagai sampel penelitian. Responden menjawab
terhadap penyimpangan yang ditemukan. Kunjungan lembar kuesioner dan hasilnya dikumpul serta dianalisis
antenatal dilakukan sebanyak empat kali sepanjang oleh peneliti. Instrumen penelitian yang berupa
periode kehamilan. Ibu hamil yang melaksanakan kuesioner terdiri dari 10 soal dengan setiap jawaban
kunjungan antenatal care dapat memperoleh yang benar diberi skor 2 dan jawaban yang salah diberi
pelayanan 5 T (timbang, tensi darah, tinggi fundus uteri, skor 0. Informasi tingkat pendidikan responden
tetanus toxoid dan tablet Fe) serta nasehat tentang diperoleh melalui pengisian butir diri dalam lembar
kesehatan dan keluarga berencana yang meliputi hal- kuesioner dan tingkat pengetahuan responden
hal seperti perawatan diri selama hamil, kebutuhan ditentukan berdasarkan skor untuk setiap kategori
makanan, penjelasan tentang kehamilan, persiapan yakni, baik (skor 11 - 20) dan kurang baik (skor 0 10).
persalinan, tanda dan bahaya pada kehamilan serta Kuesioner diberikan kepada sekelompok responden
persalinan dan penyuluhan keluarga berencana. dengan karekteristik yang sama sebagai sarana uji coba.
Pelayanan antenatal care memainkan peranan yang Hasil dari uji coba ini diukur validitasnya dalam
penting dalam mencegah dan mendeteksi komplikasi komputer melalui program SPSS, dengan menggunakan
obstetrik sedini yang mungkin serta ditangani pada correlation coefficient pearson. Uji validitas dilakukan
dengan mengkorelasikan skor yang didapat dari setiap
tahapan awal bagi mendapatkan ibu dan bayi yang
pertanyaan dengan skor total dan ternyata semua
sehat. Namun begitu, bukan semua ibu hamil yang soalan yang terdapat dalam kuesioner valid. Uji
mengikuti semua kunjungan antenatal disebabkan oleh reliabilitas ini dilakukan dengan mengkomputerisasi
beberapa faktor. Antaranya, umur, pendidikan, paritas data dalam program SPSS dan menghitung reliabilitas
dan pekerjaan dan salah satu faktor yang diteliti dalam alat ukur dengan rumus koefisien Cronbach's Alpha.
penelitian ini adalah pendidikan. Setelah dihitung reliabilitasnya, ternyata reliabel
berdasarkan kriteria Guilford.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan 6
Metode Penelitian
tahapan yakni, editing, coding, entry, cleaning data,
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan
saving dan analisis data. Editing dilakukan untuk
pendekatan cross sectional untuk membuat gambaran memeriksa ketepatan dan kelengkapan data apakah
atau deskripsi hubungan tingkat pendidikan (variabel responden telah menjawab kuesioner dengan lengkap,
independen) dengan tingkat pengetahuan (variabel jelas dan konsisten dengan pertanyaan yang terdapat
dependen) tentang antenatal care dalam kalangan ibu dalam formulir. Coding adalah tahapan memberi kode
usia subur yang berkunjung ke Puskesmas Padang untuk hasil isian formulir dengan mengubah data
Bulan. berbentuk huruf menjadi data numerik seperti jawapan
Penelitian ini dilakukan pada bulan September yang benar diberi skor 2 dan jawapan yang salah diberi
sampai dengan Oktober 2012 di Puskesmas Padang skor 0. Tahapan coding ini dilakukan sebelum data diolah
Bulan, Medan. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas dengan komputer. Entry, memasukkan data ke dalam
Padang Bulan, Medan. Lokasi ini dipilih sebagai tempat komputer, spesifiknya program SPSS yang merupakan
penelitian karena Puskesmas ini adalah tempat paket program statistik yang digunakan untuk mengolah
kunjungan utama ibu-ibu hamil untuk melakukan dan menganalisis data penelitian. Cleaning data, yaitu
pemeriksaan kehamilan. pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan dalam
Populasi ibu yang berkunjung ke Puskesmas Padang komputer. Saving, penyimpanan data untuk siap
Bulan adalah 260 orang per bulan. Jumlah sampel yang dianalisis. Selepas pengolahan data, dilakukan analisis
diteliti dalam penelitian ini adalah 72 orang, dihitung data. Analisa data univariat dilakukan untuk mengetahui
dengan menggunakan rumus n = N / 1 + N (d²). Teknik distribusi frekuensi dan persentase variabel yang akan

E - Jurnal FK USU volume 1 no 1 tahun 2013


Aruna Ramasamy Antenatal Carei
..

diteliti yang meliputi pendidikan. Analisa data bivariat Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat
dilakukan dengan menggunakan uji chi-square, untuk Pengetahuan Ibu Usia Subur berdasarkan Tingkat
melihat apakah ada hubungan antara variabel Pendidikan
independen dan variabel dependen dengan derajat Tingkat Penge tahuan
kemaknaan α = 0,05. Apabila p value < 0,05, maka Tingkat pendidikan Baik (n) % Kurang baik (n) %
hipotesis ditolak dan apabila p value > 0,05, maka Tidak bersekolah 1 1,4 1 1,4
hipotesis diterima. SD 1 1,4 2 2,8
SMP 21 29,2 8 11,1
SMA 27 37,5 5 6,9
Hasil dan Pembahasan Perguruan Tinggi 6 8,3 0 0

Tabel 1. Distribusi frekuensi tingkat pendidikan ibu Dari tabel 3, dapat dilihat bahwa seorang daripada 2
orang ibu yang tidak bersekolah yang berpengetahuan
Tingkat pendidikan n % baik tentang antenatal care. Jumlah ibu yang
Tidak bersekolah 2 2.8 berpendidikan SD adalah 3 orang dan daripada jumlah
SD 3 4.2
tersebut hanya seorang ibu yang berpengetahuan baik
SMP 29 40.3
SMA 32 44.4
tentang pemeriksaan antenatal. Sebanyak 21 orang
Perguruan Tinggi 6 8.3 daripada 29 orang ibu yang berpendidikan SMP yang
berpengetahuan baik dan hanya 8 orang yang tidak
Dari tabel 1, dapat dilihat bahwa terdapat 2 orang berpengetahuan baik tentang pemeriksaan antenatal.
responden yang dikategorikan dalam golongan yang Jumlah ibu yang berpendidikan SMA adalah 32 orang
tidak bersekolah, 3 orang ibu yang berpendidikan SD, 29 dan daripada jumlah tersebut hanya 5 orang yang tidak
orang yang berpendidikan SMP, 32 orang berpendidikan b e r p e n geta h u a n b a i k ya k n i , 2 7 o ra n g i b u
SMA dan 6 orang yang berpendidikan Perguruan Tinggi. berpengetahuan baik tentang antenatal care. Terdapat
6 orang ibu yang berpendidikan Perguruan Tinggi dan
Tabel 2. Distribusi Jawaban Ibu Usia Subur Tentang semua ibu tersebut termasuk dalam golongan tingkat
pengetahuan baik tentang antenatal care. Ini
Jawaban menggambarkan bahwa semakin tinggi tingkat
Pertanyaan Salah (n) % Benar (n) %
pendidikan ibu, semakin baik pengetahuannya tentang
1. Apa itu antenatal care.
pemeriksaan kehamilan 4 5.6 68 94.4
2. Pemeriksaan kehamilan
Jumlah responden yang menjawab dengan benar
perlu / tidak perlu 2 2.8 70 97.2 mengenai definisi pemeriksaan kehamilan adalah
3. Tujuan pemeriksaan
kehamilan 8 11.1 64 88.9
sebanyak 68 (94.4%). Ini bermakna bahwa 68 orang dari
4. Berapa kali minimal total responden memberi jawaban yang benar. Hal ini
pemeriksaan kehamilan mungkin karena mereka memahami bahwa
dilakukan 49 68.1 23 31.9
5. Lama masa kehamilan pemeriksaan kehamilan bukan hanya dilakukan
normal 14 19.4 58 80.6 sekiranya ada keluhan tetapi ia adalah pemeriksaan ibu
6. Pemeriksaan apa saja yang
dilakukan 23 31.9 49 68.1 hamil sejak dini sampai saat melahirkan.
7. Tujuan pemberian zat besi 40 55.6 32 44.4 Jumlah responden yang menjawab dengan benar
8. Tujuan pemberian imunisasi
tetanus toxoid 20 27.8 52 72.2
untuk pernyataan bahwa pemeriksaan kehamilan ini
9. Tujuan mengetahui hari diperlukan oleh seorang ibu hamil adalah sebanyak 70
pertama haid terakhir 55 76.4 17 23.6 (97.2%). Hal ini mungkin karena mereka sadar tentang
10. Urutan pemeriksaan
kehamilan yang betul 45 62.5 27 37.5 pengaruh pemeriksaan kehamilan terhadap ibu hamil.
Pemeriksaan kehamilan ini diperlukan oleh setiap ibu
hamil karena dari pemeriksaan ini, staf medis boleh
Dari tabel 2, dapat dilihat bahwa pertanyaan yang paling memeriksa ibu dan janin dan mendeteksi komplikasi
banyak benar ialah pertanyaan kedua yakni berjumlah obstetrik sedini mungkin dengan upaya koreksi
70 orang (97.2%) sedangkan pertanyaan yang paling terhadap penyimpangan yang ditemukan.
sedikit benar ialah pertanyaan kesembilan yakni Jumlah responden yang menjawab dengan benar
berjumlah 17 orang (23.6%). Pertanyaan yang paling mengenai tujuan pemeriksaan kehamilan adalah
banyak salah ialah pertanyaan kesembilan yakni sebanyak 64 (88.9%). Hal ini mungkin karena ibu sadar
berjumlah 55 orang (76.4%) sedangkan pertanyaan mengenai kepentingan pemeriksaan kehamilan bahwa
yang paling sedikit salah ialah pertanyaan kedua yakni pemeriksaan antenatal adalah untuk mendapatkan ibu
berjumlah 2 orang (2.8%). dan anak yang sihat selama kehamilan dan setelah
persalinan. Ini bermakna pemeriksaan ini bukan hanya
penting bagi dirinya tetapi untuk anak yang akan
dilahirkan karena tujuan dari pemeriksaan antenatal
adalah supaya menghindari gangguan kesehatan

E - Jurnal FK USU volume 1 no 1 tahun 2013


Aruna Ramasamy Antenatal Carei

selama kehamilan yang mengganggu kesehatan ibu Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara
hamil dan bayi yang dikandungnya. tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan tentang
Jumlah responden yang mengetahui jumlah minimal antenatal care dalam kalangan ibu usia subur di
pemeriksaan kehamilan yang harus dilakukan adalah Puskesmas Padang Bulan. Hal ini konsisten dengan
hanya 23 (31.9%). Ini bermakna bahwa masih ramai penelitian yang telah dilakukan di Ibadan, Nigeria oleh
orang yang tidak mempunyai pengetahuan yang baik dokter Dairo. Penelitian tersebut menyatakan bahwa
mengenai kunjungan antenatal yang benar. Hal ini terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan
mungkin karena masih ramai ibu yang tidak mengikuti tingkat pengetahuan dengan hasil penelitian yang
kunjungan dengan teratur akibat kesibukan kerja atau menunjukkan bahwa lebih banyak wanita yang
lupa untuk mengikuti kunjungan. mendapatkan pelayanan kesehatan antenatal adalah
Jumlah responden yang mengetahui lama masa wanita yang berpendidikan tinggi (SMA dan Perguruan
kehamilan normal adalah 58 (80.6%). Ini bermakna Tinggi) (82.1%) berbanding dengan wanita yang
bahwa mereka mengetahui bahwa lama kehamilan berpendidikan rendah (SD, SMP) (50.0%). (Dairo, 2010)
normal adalah sekitar 9 bulan 2 minggu (Suzanne, Ini adalah karena, tingkat pendidikan yang tinggi
2012), bukannya 10 bulan seperti yang dikatakan oleh memberi kesadaran tentang kepentingan pemeriksaan
orang awam. kehamilan. Tingkat kesadaran dan tingkat pendidikan
Jumlah responden yang mengetahui bahwa ibu yang tinggi ini membolehkan mereka untuk
hamil yang menjalani pemeriksaan kehamilan akan mendapatkan informasi mengenai antenatal care dari
ditanya keluhan, timbang berat badan, diukur tensi majalah, televisi, radio atau internet dan menyebabkan
darahnya, periksa kehamilan, disuntik tetanus toxoid mereka untuk mendapatkan pelayanan antenatal bagi
dan diberi ubat atau vitamin zat besi adalah sebanyak 49 menjamin kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan dan
(68.1%). Ini menunjukkan bahwa mereka tahu setelah persalinan. Hal ini juga dibuktikan dengan
mengenai kegiatan yang dilakukan sewaktu penelitian oleh Sihombing di Puskesmas Simpang Limun
pemeriksaan kehamilan dan ini boleh membantu untuk Kota Medan. Penelitian tersebut membuktikan bahwa
mendapatkan pelayanan antenatal yang sempurna. wanita yang berpendidikan tinggi (SMP, SMA dan
Jumlah responden yang mengetahui tujuan Perguruan Tinggi) dengan persentase tertinggi
pemberian vitamin yang mengandung zat besi adalah memanfaatkan pelayanan antenatal, yakni sebanyak
sebanyak 32 (44.4%). Ini menunjukkan masih ramai 68,1% menunjukkan adanya pengaruh pendidikan
yang tidak tahu tujuan pemberian zat besi. Hal ini terhadap pengetahuan tentang antenatal care.
mungkin karena mereka tidak mendapat penjelasan Berdasarkan Sihombing, 2012, pendidikan yang dimiliki
tentang manfaat pemberian zat besi. oleh ibu berpengaruh terhadap pengetahuan yang
Jumlah responden yang mengetahui tujuan dimilikinya tentang antenatal care. Ini adalah karena,
imunisasi tetanus toxoid adalah sebanyak 52 (72.2%). Ini dengan adanya pendidikan yang tinggi, maka akan
menunjukkan bahwa mereka sadar tentang manfaat timbul keinginan untuk lebih mengetahui mengenai
pemberian imunisasi tetanus toxoid. Hal ini mungkin lebih banyak hal yang diperlukan. Maka, ini akan
karena mereka mendapat informasi tentang insidensi menyebabkan ibu untuk berusaha untuk lebih
kejang pada bayi yang memberikan kesadaran tentang mengetahui mengenai pelayanan antenatal. Dengan
manfaat pemberian imunisasi tetanus toxoid. pengetahuan yang diperoleh tentang pelayanan
Jumlah responden yang mengetahui tujuan antenatal ini, ibu akan lebih memahami antenatal care
diketahui hari pertama haid terakhir adalah sebanyak 17 dan berusaha untuk mendapatkan pelayanan antenatal
(23.6%) dan ini secara jelasnya menunjukkan bahwa dengan upaya mengetahui keadaan kehamilannya serta
masih banyak yang tidak mengetahui tujuan mencatat menghindari atau mendeteksi komplikasi obstetrik
hari pertama haid terakhir adalah sebenarnya untuk sedini mungkin. Penelitian yang dilakukan oleh Nur juga
mengetahui tafsiran tanggal kelahiran. telah membuktikan bahwa adanya hubungan antara
Jumlah responden yang memberi jawaban yang tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan.
benar untuk pertanyaan urutan yang betul tentang Berdasarkan penelitian yang telah dilakukannya, 63
pemeriksaan kehamilan adalah sebanyak 27 (37.5%). Ini orang wanita yang berpendidikan tinggi mempunyai
menunjukkan bahwa walaupun ramai yang tahu frekuensi kunjungan antenatal yang tertinggi
tentang apa itu pemeriksaan kehamilan, tetapi masih berbanding dengan ibu yang berpendidikan rendah,
ramai yang tidak tahu urutan kunjungan antenatal yang yakni 37 orang. Tinggi atau rendahnya tingkat
benar. Hal ini mungkin karena, mereka tidak tahu berapa pendidikan ibu berpengaruh signifikan terhadap
kali minimal dilakukan pemeriksaan kehamilan seperti frekuensi kunjungan antenatal. Ini adalah karena,
yang didapat melalui penelitian ini. tingkat pendidikan yang tinggi membolehkan ibu untuk
Melalui penelitian ini dan berdasarkan hasil berfikir secara rasional. Dengan adanya fikiran rasional,
pengujian dengan Chi-Square, nilai p= 0.12. Oleh karena maka ibu akan lebih memahami manfaat pelayanan
p > 0.05, maka keputusannya adalah hipotesis diterima. antenatal dan berusaha untuk melakukan kunjungan

E - Jurnal FK USU volume 1 no 1 tahun 2013


Antenatal Carei
Aruna Ramasamy

antenatal demi kesehatan diri dan anaknya, dan juga 9. Nur, M., 2012. Antenatal care.
merekomendasikan kepada orang lain. Secara jelasnya, Available
tingkat pendidikan ibu mempengaruhi tingkat from:http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=
pengetahuan tentang antenatal care. &esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&sqi=2&ved
=0CDcQFjAD&url=http%3A%2F%2Frepository.unh
Kesimpulan dan Saran as.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle%2F123456789%2
Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa F1052%2FBab%2520I-
Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu usia subur, V.docx%3Fsequence%3D1&ei=ijHFUOKyHMP_rAe
semakin baik tingkat pengetahuan mereka tentang 534DgBQ&usg=AFQjCNGjRjlggW1liVLt9ewDtttti5s
antenatal care. Nilai p = 0,12 (p > 0,05), hipotesis qYA&sig2=xjqoWWmBY0zP38wCpPObkw
diterima, yakni terdapat hubungan antara tingkat [Accessed 30 Mei 2012]
pendidikan dengan tingkat pengetahuan tentang 10. Prawirohardjo, S., 2009. Ilmu Kebidanan. Edisi
antenatal care dalam kalangan ibu usia subur. Keempat , Cetakan Kedua.Jakarta: PT Bina Pustaka,
Peneliti merekomendasikan kepada pihak 277-287.
Puskesmas supaya kegiatan kesadaran tentang 11. Robert W Tolan Jr., 2012. Tetanus neonatarum.
pemeriksaan kehamilan ini harus dipergiatkan lagi Availablefrom:http://emedicine.medscape.com/ar
sehingga orang yang kurang berpendidikan juga boleh ticle/972901-overview [Accessed 30 Mei 2012]
mendapat pengetahuan yang baik tentang antenatal 12. Wahyuni, A.S, 2007. Statistika Kedokteran. Jakarta:
care. Peneliti juga menyarankan kepada ibu atau wanita Bamboedoea Communication, 8-9.
supaya berusaha untuk mendapatkan informasi tentang 13. Sihombing, F., 2012. Antenatal care. Available from:
pelayanan kehamilan di televisi, radio, majalah atau di http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/
tempat pelayanan kesehatan tanpa mengenal batas 31266/4/Chapter%20II.pdf [Accessed 28 Mei 2012]
pendidikan. 14. Sihotang, 2011. Bisnis Sumatra. Angka kematian
i b u . Av a i l a b l e f r o m : h t t p : / / w w w. b i s n i s -
Daftar Pustaka s u m a t ra . c o m / i n d ex . p h p / 2 0 1 1 / 0 4 /a n g ka -
kematian-ibu-pasca-melahirkan-masih-tinggi/
1. Alamudi, A.A., 2012. Tribunnews. Angka [Accessed 19 April 2012]
kematian bayi di Sumatera Utara. 15. Siregar, F.A., 2011. Kehamilan. Available from:
Availablefrom:Http://medan.tribunnews.com/20 Http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/
12/01/07/angka-kematian-bayi-di- 24515/4/Chapter%20II.pdf [Accesses 29 Mei 2012]
sumut- menurun. [Accessed 19 Mei 2012] 16. Situmeang, R., 2011. Kehamilan dan Antenatal
2. Aru W.Sudoyo., Setiyohadi B., Alwi I., Marcellus care.Availablefrom:http://repository.usu.ac.id/bits
Simadibrata K., dan Setiati S., 2009. Cetakan tream/123456789/22463/4/Chapter%20II.pdf
Pertama. Jakarta: Internal Publishing, 116-117. [Accessed 25 April 2012]
3. Dairo., 2010. Antenatal care. Available from: 17. Sopiana, 2011. Kehamilan. Available from:
http://www.ajol.info/index.php/bjpm/article/view http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/
File/63387/51342 [Accessed 24 April 2012]. 25471/4/Chapter%20II.pdf [Accessed 29 Mei
4. Dictionary.com. Arti pendidikan. Available from: 2012]18.Stalker, P., 2008. Millenium Development
http://dictionary.reference.com/browse/education Goals.Availablefrom:http://www.undp.or.id/pubs/
[Accessed 12 Mei 2012] docs/Let%20Speak%20Out%20for%20MDGs%20-
5. Fitrihanda., 2011. Antenatal care. Available from: %20ID.pdf [Accessed 28 Mei 2012]
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptuni 19. Suzanne R Trupin, 2012. eMedicine.com. Tanda-
mus-gdl-fitrihanda-5619-4-babii.pdf [Accessed 24 tanda kehamilan. Available From:
April 2012] http://www.emedicinehealth.com/pregnancy/pag
6. Lecozt., 2006. Scribd.com. Hubungan pendidikan e3_em.htm#Pregnancy Symptoms [Accessed 29
d e n ga n a n t e n a t a l c a r e . Av a i l b a l e f r o m : Mei 2012]
http://www.scribd.com/doc/15343894/Pengetahu 20. Trinh, and Rubin., 2006. Faktor pemanfaatan
an-Ibu-Hamil-Tentang-Antenatal-Care-Ditinjau- antenatal care. Available from:
Dari-Segi-Umur-Pendidikan-Pekerjaan-Dan-Paritas http://www.reproductive-
[Accessed 9 Mei 2012] healthjournal.com/content/3/1/8 [Accessed 9 Mei
7. Lincetto, O., Mothebesoane, A., Gomez, Patricia., 2012].
Munjanja, S., 2005. Antenatal care. Available 21. World Health Organization, 2012. Statistik
from:http://www.who.int/pmnch/media/publicati mortalitas maternal. Available from:
ons/aonsectionIII_2.pdf [Accessed 21 April 2012] http://www.who.int/healthinfo/statistics/indmate
8. Notaoatmodjo, S., 2005. Metodologi Penelitian rnalmortality/en/index.html [Accessed 28 Mei
Kesehatan. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2012]
79-92.

E - Jurnal FK USU volume 1 no 1 tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai