Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KETERAMPILAN BERBAHASA
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MENULIS
Diajukan sebagai
Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pembimbing :
Yahya Mauliddin, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
1. Mufrida Nahdziyah (60119025)
2. Wahyu Pratiwi (60119039)

UNIVERSITAS SELAMAT SRI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2019

I
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada baginda Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dengan bahasa yang sangat
indah.
Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah
menyelesaikan makalah yang kami beri judul keterampilan berbahasa
pengembangan keterampilan menulis sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang keterampilan
berbahasa khususnya membahas tentang pemngembangan keterampilan menulis.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika
makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami
butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami dilain waktu.

Kendal, 23 Oktober 2019


Penulis

II
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... I
KATA PENGANTAR .................................................................................... II
DAFTAR ISI ................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... IV
A. LATAR BELAKANG ........................................................................ IV
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................... V
C. TUJUAN ............................................................................................. V
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 1
A. Pengertian Keterampilan Berbahasa ................................................... 1
B. Jenis-jenis Keterampilan Berbahasa ................................................... 1
C. Pengembangan Keterampilan Menulis ............................................... 1
D. Fungsi dan Tujuan dan Manfaat Menulis ............................................ 4
E. Meningkatkan Katerampilan Menulis ................................................. 8
F. Upaya-upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis .......................... 8
G. Jenis Kegiatan Menulis ....................................................................... 9
H. Ragam Menulis ................................................................................... 10
I. Hubungan Membaca dan Menulis ...................................................... 11
BAB III KESIMPULAN ................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... VI

III
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keterampilan berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang perlu
dikuasai oleh setiap orang, sehingga dengan terampilnya seseorang berbahasa
wawasan berpikir akan menjadi lebih luas. Kemampuan seseorag untuk
mengungkapkan pikirannya akan terlihat ketika menyampaikannya melalui
komunikasi, baik lisan maupun tulisan.
Keterampilan berbahasa terdiri atas menyimak atau mendengarkan,
berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut tidak bisa
dipisahkan satu sama lain. Dalam makalah ini, penulis akan membahas khususnya
keterampilan menulis, karena dalam menjalani kehidupan perguruan tinggi,
mahasiswa pasti tidak lepas dari karya ilmiah dan tugas perkuliahan yang
bersangkut-paut dengan kepenulisan. Dengan menulis, mahasiswa diharapkan
dapat mengembangkan ekspresi berbahasa dan bersastra.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling sulit untuk
mahasiswa. Karena terlalu banyak syarat dan sifat yang harus dipenuhi dalam
membuat karya ilmiah, ernyata membuat minat mahasiswa dalam menulis karya
ilmiah sangatlah kecil. Tidak dipungkiri juga, mahasiswa menulis karya ilmiah
hanya saat ada penugasan dari dosen. Walaupun mahasiswa mengerjakan secara
terpaksa, kegiatan ini termasuk keterampilan dengan tujuan menulis dari segi
penugasan. Penulis bermaksud membuat makalah ini untuk mengembangkan
minat kepenulisan mahasiswa.

IV
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas sub masalah sesuai
dengan latar belakang diatas yakni sebagai berikut :
1. Apakah makna keterampilan berbahasa itu?
2. Apa saja jenis keterampilan berbahasa?
3. Bagaimana mengembangkan keterampilan menulis?
4. Apa tujuan dan manfaat menulis?
5. Bagaimana cara meningkatkan keterampilan menulis?
6. Upaya-upaya apa yang harus dilakukan untuk dapat meningkatkan
keterampilan menulis?
7. Dan bagaimana hubungan antara keterampilan menulis dan membaca?

C. TUJUAN
Makalah ini kami buat agar pembaca dapat memahami makna tentang
keterampilan berbahasa khususnya tentang keterampilan menulis. Dimana
sekarang minat untuk menulis generasi muda sudah berkurang. Untuk membuat
minat menulis kembali ada, kami menjelaskan beberapa pengertian menurut ahli
dan berbagai contoh upaya supaya minat menulis dapat dikembangkan lagi.

V
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Berbahasa


Menurut Hoetomo MA (2005:531-532) terampil adalah cakap dalam
menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Keterampilan adalah kecakapan untuk
menyelesaikan tugas. atau kecakapan yang disyaratkan. Dalam pengertian luas,
jelas bahwa setiap cara yang digunakan untuk mengembangkan manusia, bermutu
dan memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan sebagaimana
diisyaratkan (Suparno, 2001:27).

B. Jenis-jenis keterampilan berbahasa


Sehubungan dengan penggunaan bahasa, terdapat empat keterampilan dasar
bahasa, yaitu :
1. Keterampilan mendengarkan (menyimak)
2. Keterampilan berbicara
3. Keterampilan membaca
4. Keterampilan menulis

C. Pengembangan Keterampilan Menulis


1. Hakikat Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa
yang harus dikuasai siswa. Banyak ahli telah mengemukakan pengertian menulis.
Menurut pendapat Saleh Abbas (2006:125), keterampilan menulis adalah
kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain
dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung
dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan
penggunaan ejaan. Menurut Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi (1999: 159)
keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan menuangkan pikiran,
gagasan, pendapat tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan

1
keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahas tulis.
Menurut Henry Guntur Tarigan (2008: 3) keterampilan menulis adalah salah satu
keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak
lain. Sedangkan menurut Byrne(Haryadi dan Zamzani, 1996: 77) keterampilan
menulis karangan atau mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam
bahasa tulis melalui kalimat yang dirangkai secara utuh dan jelas sehingga dapat
dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.
Menurut pendapat Burhan Nurgiyantoro (2001: 273), menulis adalah aktivitas
mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis merupakan
kegiatanproduktif dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki kemampuan
dalam menggunakan kosakata, tata tulis, dan struktur bahasa. Atar Semi(1993:
47), mengartikan keterampilan menulis sebagai tindakan memindahkan pikiran
dan perasaan ke dalam bahasa tulis dengan menggunakan lambang-lambang.
Senada dengan pendapat tersebut, menurut Harris (Ahmad Rofi’uddin dan
Darmiyati Zuhdi, 1999: 276) keterampilan menulis diartikan sebagai kemampuan
menggunakan bahasa untuk menyatakan ide, pikiran atau perasaan kepada orang
lain dengan menggunaan bahasa tulis. Menulis merupakan aktivitas
pengekpresian ide, gagasan, pikiran atau perasaan ke dalam lambang-lambang
kebahasaan. Sedangkan menurut Suparno dan Mohammad Yunus (2008:1.3),
menulis merupakan kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan
mengunakan bahasa tulis sebagai media atau alatnya. Dalam komunikasi tulis
setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat yaitu (1) penulis sebagai penyampai
pesan, (2) isi tulisan atau pesan, (3) saluran atau medianya berupa tulisan dan (4)
pembaca sebagai penerima pesan. Menurut The Liang Gie (2002:3), keterampilan
menulis adalah keterampilan dalam pembuatan huruf, angka, nama, suatu tanda
bahasa apapun dengan suatu alat tulis pada suatu halaman tertentu. Sedangkan
mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan
gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca
untuk dipahami. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dikemukakan
bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan menuangkan ide, gagasan,

2
perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca dapat
memahami isi tulisan tersebut dengan baik.
2. Pengertian
Menurut Jago Tarigan (1995:117) menulis berarti mengekpresikan secara
tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Sarana mewujudkan hal
itu adalah bahasa. Isi ekspresi melalui bahasa itu akan dimegerti orang lain atau
pembaca bila dituangkan dalam bahasa yang teratur, sistematis, sederhana, dan
mudah dimengerti. Menulis bukan sesuatu yang diperoleh secara spontan, tetapi
memerlukan usaha sadar “menuliskan” kalimat dan mempertimbangkan cara
mengkomunikasikan dan mengatur (Donn Byrne,1988:1)
Sejalan dengan itu, menurut Lado (1964:14) menulis adalah meletakkan
simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain. Jadi, orang lain
dapat membaca simbol grafis itu, jika mengetahui bahwa itu menjadi bagian dari
ekspresi bahasa. SemI (1990:8)juga mengatakan bahwa menulis pada hakikatnya
merupakan pemindahan pikiran atau perasaan ke dalam bentuk lambang bahasa.
Menurut Gere (1985:4), menulis dalam arti komunikasi ialah menyampaikan
pengetahuan atau informasi tentang subjek. Menulis berarti mendukung ide.
Byrne (1988: 1), mengatakan bahwa menulis tidak hanya membuat satu kalimat
atau hanya beberapa hal yang tidak berhubungan, tetapi menghasilkan
serangkaian hal yang teratur, yang berhubungan satu dengan yang lain, dan dalam
gaya tertentu. Rangkaian kalimat itu bisa pendek, mungkin hanya dua atau tiga
kalimat, tetapi kalimat itu diletakkan secara teratur dan berhubungan satu dengan
yang lain, dan berbentuk kesatuan yang masuk akal. Crimmon (1984.191),
berpendapat bahwa menulis adalah kerja keras, tetapi juga merupakan kesempatan
untuk menyampaikan sesuatu tentang diri sendiri mengkomunikasikan gagasan
kepada orang lain, bahkan dapat mempelajari sesuatu yang belum diketahui.
Lebih lanjut Rusyana (1984:191), memberikan batasan bahwa kemampuan
menulis atau mengarang adalah kemampuan menggunakan pola-pola bahasa
dalam tampilan tertulis untuk mengungkapkan gagasan atau pesan. Kemampuan
menulis mencakup berbagai kemampuan, seperti kemampuan menguasai gagasan

3
yang dikemukakan, kemampuan menggunakan unsur-unsur bahasa, kemampuan
menggunakan gaya, dan kemampuan menggunakan ejaan serta tanda baca.
Dengan demikian maka menulis merupakan suatu proses kreatif yang banyak
melibatkan cara berpikir divergen (menyebar) daripada konvergen (memusat)
(Supriadi, 1997). Menulis tidak ubahnya dengan melukis. Penulis memiliki
banyak ide, gagasan, pendapat, pikiran, perasaan, serta obsesi yang akan
dituliskannya. Walaupun secara teknis ada kriteria-kriteria yang dapat diikutinya,
tetapi wujud yang akan dihasilkan itu sangat bergantung pada kepiawaian,
imajinasi, dan kreativitas penulis dalam mengungkapkan gagasan. Jadi,
keterampilan menulis adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang
mesti dimiliki dan dikuasai oleh seorang guru bahasa, karena keterampilan ini
merupakan keterampilan yang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana
keterampilan lainnya yaitu menyimak, berbicara, dan membaca.
D. Fungsi dan Tujuan dan Manfaat Menulis
1. Fungsi Menulis
Menulis memiliki banyak fungsi. Seperti yang diungkapkan oleh D’Angelo
dalam Tarigan, (2008), pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai
alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan
karena para pelajar akan merasa mudah dan nyaman dalam berpikir secara kritis.
Juga dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan,
memperdalam daya tangkap atau persepsi, memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi, menyusun urutan bagi pengalaman. Tulisan membantu kita menjelaskan
pikiran-pikiran kita. Tidak jarang, kita menemui apa yang sebenarnya kita
pikirkan dan rasakan mengenai orang-orang, gagasan-gagasan, masalah-masalah,
dan kejadian-kejadian yang hanya dalam proses menulis yang aktual.
Tidak jauh berbeda dari pendapat D’Angelo, Sabarti Akhadiah (dalam Hasani,
2005:3) mengungkapkan fungsi menulis sebagai berikut:
a) Penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya. Dengan menulis,
penulis dapat mengetahui sampai mana pengetahuannya tentang suatu topik.
Untuk mengembangkan topik itu, penulis harus berpikir menggali
pengetahuan dan pengalamannya.

4
b) Penulis dapat terlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan. Dengan
menulis, penulis terpaksa bernalar, menghubung-hubungkan, serta
membanding-banding-kan fakta untuk mengembangkan berbagai gagasan.
c) Penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi se-
hubungan dengan topik yang ditulis. Kegiatan menulis dapat memperluas
wawasan penulisan secara teoritis mengenai fakta-fakta yang berhubungan.
d) Penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis
serta mengungkapkan secara tersurat. Dengan demikian, penulis dapat
memperjelas permasalahan yang semula masih samar.
e) Penulis dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara objektif.
f) Dengan menulis sesuatu di atas kertas, penulis akan lebih mudah
memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat
dalam konteks yang lebih kongkret.
g) Dengan menulis, penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif.
h) Penulis menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menjadi
penyadap informasi dari orang lain.
i) Dengan kegiatan menulis terencana, penulis membiasakan berpikir serta ber-
bahasa secara tertib dan teratur.
j) Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan fungsi dari menulis adalah
sebagai alat komunikasi tidak langsung yang dapat menggali kemampuan
seseorang tentang suatu topik dengan cara berlatih mengorganisasikan
gagasan secara sistematis dan terencana agar dapat berbahasa dengan tertib
dan teratur. Selain itu, menulis juga dapat membantu seseorang memperdalam
daya tangkap dan membantu memecahkan masalah.
2. Tujuan Menulis
Pada dasarnya tujuan menulis adalah sebagai alat komunikasi dalam bentuk
tulisan. Setiap jenis tulisan tentunya memiliki tujuan. Tujuan-tujuan tersebut
tentunya sangat beraneka ragam. Tarigan (2008: 24) membagi tujuan menulis
dilihat dari penulisnya yang belum berpengalaman sebagai berikut:
a) Memberitahukan atau mengajar
b) Meyakinkan atau mendesak

5
c) Menghibur atau menyenangkan
d) Mengutarakan atau mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api.

Sedangkan Hugo Hartig (dalam Tarigan 2008:26), membagi tujuan menulis


menjadi tujuh bagian sebagai berikut:
a) Assigment purpose (Tujuan Penugasan)
Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali.
Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri.
b) Altruistic purpose (Tujuan Altruistik)
Tujuan altruistik adalah kunci keterbacaan sesuatu tulisan. Penulis bertujuan
untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca,
ingin mendorong para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penala-
rannya. Ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih
menyenangkan dengan karya seseorang.
c) Persuasive purpose (Tujuan Persuasif)
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan
yang diutarakan oleh seorang penulis.
d) Informational purpose (Tujuan Informasional, Tujuan Penerangan)
Tujuan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan/penerangan kepada
para pembaca.
e) Self-expressive purpose (Tujuan Pernyataan Diri)
Tulisan yang bertujuan untuk memperkenalkan atau menyatakan diri seorang
pengarang kepada pembaca
f) Creative purpose (Tujuan Kreatif)
Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri, tetapi “keinginan
kreatif’’ disini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya dengan keinginan
mencapai norma artistik atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuan
mencapai nilai-nilai artistik dan nilai kesenian.
g) Problem solving purpose (Tujuan Pemecahan Masalah)

6
Penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi dengan cara menjelaskan,
menjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan
gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis haruslah mempunyai
tujuan yang nyata. Dimana para penulis harus bisa meyakinkan, memberitahukan,
menghibur dan mengekspresikan emosi.
3. Manfaat Menulis
Manfaat menulis menurut Sabarti Akhadiah (dalam Kartimi 2006: 5) sebagai
berikut:
1) Mengetahui potensi diri dengan dan kemampuan serta pengetahuan kita
tentang topik yang dipilih. Dengan mengembangkan topik itu kita dipaksa
berpikir, menggali pengetahuan, dan pengalaman yang tersimpan dalam diri.
2) Dengan mengembangkan berbagai gagasan kita terpaksa bernalar,
menghubung-hubungkan, dan membandingkan fakta-fakta yang tidak pernah
kita lakukan kalau kita tidak menulis.
3) Lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan
dengan topik yang ditulis. Dengan demikian, kegiatan menulis dapat
memperluas wawasan baik secara teoritis maupun mengenai fakta-fakta yang
berhubungan
4) Menulis berarti mengorganisasi gagasan secara sistematik serta
mengungkapkan secara tersurat. Dengan demikian, setiap permasalahan yang
semula samar-samar dakan menjadi lebih jelas.
5) Melalui tulisan, kita dapat menjadi peninjau dan penilaian gagasan kita secara
obyektif
6) Lebih mudah memecahkan masalah dengan menganalisisnya secara tersurat
dalam konteks yang lebih konkrit.
7) Dengan menulis, kita menjadi aktif berpikir sehingga kita dapat menjadi
penemu sekaligus pemecah masalah. Bukan hanya sekedar penerima
informasi yang pasif.
8) Membiasakan kita berpikir dan berbahasa secara tertib.

7
Selain manfaat menulis di atas, Hernowo (2004: 51) mengungkapkan bahwa
menulis dapat digunakan untuk menyibak atau mengungkapkan diri. Dengan
menulis seseorang bukan hanya akan menyehatkan fisik dan mental tetapi juga
dapat mengenali detail-detail dirinya.
Dari beberapa manfaat menulis yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa
menulis bermanfaat untuk mengetahui kemampuan diri dengan aktif berpikir
dalam menuangkan ide dan gagasan kedalam sebuah tulisan, menambah wawasan
dan informasi, menumbuhkan keberanian dan kreatifitas.

E. Meningkatkan Keterampilan Menulis


Untuk meningkatkan keterampilan menulis di kalangan pelajar, perlu
diketahui faktor penyebab menurunnya kemampuan menulis, di antaranya :
1. Faktor Internal (dari dalam) yaitu faktor yang berasal dari diri kita sendiri atau
timbul secara spontan dari hati nurani kita.
Macam-macam faktor internal yang mempengaruhi keterampilan menulis yaitu:
a. Kurangnya minat menulis para pelajar
b. Kesulitan menuangkan ide
c. Malas membaca, jika seseorang sudah tidak tertarik untuk membaca maka
sulit
2. Faktor Eksternal (dari luar) yaitu faktor yang berasal dari luar atau lingkungan
sekitar. Kita sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dari interaksi dengan
sesama,baik langsung maupun dengan alat komunikasi lainnya seperti: handphone
dan surat.
F. Upaya-upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis
Untuk meningkatkan keterampilan menulis sebenarnya tidak sulit, tetapi hanya
membutuhkan ketelatenan dan kiat-kiat, diantaranya :
1. Harus banyak membaca. Karena dengan membaca kita dapat menuangkan ide-
ide yang kita miliki ke dalam sebuah karya.
2. Melatih kemampuan menulis agar dapat menghasilkan karya yang baik dan
benar.

8
3. Mempelajari kaidah-kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dengan mempelajari kaidah-kaidah penulisan tersebut kita dapat
memahaminya dan bisa langsung mempraktekannya ke dalam tulisan yang
kita buat.
4. Mempublikasikan hasil tulisan yang kita buat, seperti media elektronik dan
cetak. Agar kita dapat mengetahui seberapa besar kemampuan kita.
5. Selalu percaya diri dengan apa yang kita tulis. Jika kita tidak percaya dengan
apa yang kita tulis maka kita tidak akan puas dengan hasilnya.

Berikut ini keterampilan-keterampilan mikro yang diperlukan dalam menulis :


 Menggunakan ortografi dengan benar, termasuk di sini penggunaan ejaan.
 Memilih kata yang tepat.
 Menggunakan bentuk kata dengan benar.
 Mengurutkan kata-kata dengan benar.
 Menggunakan struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi pembaca.

G. Jenis Kegiatan Menulis


Keterampilan menulis dapat diklasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang
yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam
melaksanakan keterampilan menulis dan hasil produk menulis itu. Klasifikasi
keterampilan menulis berdasarkan sudut pandang kedua menghasilkan pembagian
produk menulis atas empat kategori, yaitu: karangan narasi, eksposisi, deskripsi,
dan argumentasi.
Berdasarkan dua acuan tersebut di atas dapat disusun jenis-jenis kegiatan
dalam pembelajaran keterampilan menulis tersebut dengan susunan dari yang
mudah menuju kepada yang sukar adalah sebagai berikut :
 Menyusun karangan bersama
 Menyusun kembali karangan yang diacak
 Menyelesaikan cerita tertulis
 Meringkas (sinopsis) bacaan
 Reka cerita gambar

9
 Memerikan atau mendeskripsikan sesuatu
 Mengembangkan judul
 Menulis surat
 Menyusun dialog
 Menyusun laporan
 Menyusun iklan, slogan, poster, dan spanduk
 Meresensi buku
 Menyusun karangan ilmiah

H. Ragam Menulis
Ragam tulisan dapat didasarkan pada isi tulisan, isi tulisan mempengaruhi
jenis informasi, pengorganisasian dan tata sajian tulisan. Berdasarkan ragam
tersebut tata tulisan dibedakan menjadi empat : deskripsi, eksposisi, argumentasi,
narasi (Syafi’ie,1990: 151).sedangkan menurut Keraf(1989: 6) ragam tulisan
didasarkan pada tujuan umum, berdasarkan hal tersebut menulis dapat dibedakan
menjadi lima : Deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi, persuasi.
1) Deskripsi (perian)
Kata deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti
menggambarkan atau memerikan sesuatuhal. Dari segi istilah,deskrpsi adalah
suatu bentuk karangan yanng melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat,mendengar,mencim dan
merasakan)apa yang dilikiskan itu sesuai dengan citra penulisannya.
2) Eksposisi (paparan)
Eksposisi berasal dari kata exposition yang berarti membuka.dapat pula
diartikan sebagai tulisan yang bertujuan untuk memberitahu
,mengupas,menguraikan, atau menerangkan sesuatu.
3) Argumentasi(bahasan )
Yang dimaksud dengan tulisan argumentasi adalah karangan yang terdiri atas
paparan alasan dan penyintesisan pendapat untuk membangun suatu
kesimpulan.Karangan ini ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan,
memperkuat atau menolak sesuatu pendapat, pendirian , gagasan.

10
4) Narasi (kisahan)
Narasi atau naratif adalah tulisan berbentuk karangan yang menyajikan
serangkaian peristiwa atau kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis)
dengan maksud memberi makna kepada sebuah atau rentetan kejadian sehingga
pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.
5) Persuasi
Tulisan yang bermaksud mempengaruhi orang lain dalam persuasi selain
logika perasaan juga memegang peranan penting.

I. Hubungan Membaca dan Menulis


Jika membaca adalah proses membuka jendela dunia, melihat wawasan yang
ada dan menjadikannya sebagai khazanah pribadi, maka menulis adalah proses
menyajikan kembali khazanah tersebut kepada masyarakat luas. Anda bisa
menggabungkan sebuah khazanah dengan khazanah yang sudah dimiliki
sebelumnya.
Sangat sulit bagi seseorang untuk menulis sesuatu yang di luar dirinya. Di
luar apa yang pernah dia miliki sebelumnya. Seseorang harus memiliki sesuatu
terlebih dahulu sebelum bisa memberikan kepada orang lain. Seseorang harus
memiliki wawasan terlebih dahulu sebelum terampil dalam membaginya kepada
orang lain.
Dengan demikian membaca mau tidak mau adalah proses yang harus dijalani
oleh orang yang berkeinginan untuk bisa menulis. Jika selama ini Anda kesulitan
menulis dan selalu berhenti pada kalimat atau paragraf pertama, bisa jadi
penyebabnya karena terlalu sedikit stok informasi yang Anda miliki sebelumnya.
Anda harus menambah stok tersebut agar proses menulis menjadi lancar.

11
BAB III
KESIMPULAN

Kemampuan berbahasa adalah kemampuan menggunakan bahasa.


Kemampuan itu terlihat di dalam empat aspek keterampilan. Keempat aspek itu
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan mendengarkan
dan membaca disebut kemamampuan reseptif sedangkan kemampuan berbicara
dan menulis dinamakan kemampuan produktif. Kemampuan reseptif dan
kemampuan produktif dalam berbahasa merupakan dua sisi yang saling
mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Seseorang yang ingin
mengembangkan kemampuan berbicara dan menulis, mestilah banyak mendengar
dan membaca.
Menulis seperti halnya kegiatan berbahasa lainnya, merupakan keterampilan.
Setiap keterampilan hanya akan diperoleh melalui berlatih. Berlatih secara
sistematis, terus menerus, dan penuh disipilin merupakan resep yang selalu
disarankan oleh praktisi untuk dapat terampil menulis. Tentu saja bekal untuk
berlatih bukan hanya sekedar kemauan, melainkan juga ada bekal lain yang perlu
dimiliki. Bekal lain itu adalah pengetahuan, konsep, prinsip, dan prosedur yang
harus ditempuh dalam kegiatan menulis. Jadi, ada dua hal yang diperlukan untuk
mencapai ketrampilan menulis yakni pengetahuan tentang tulis-menulis dan
berlatih untuk menulis karena menulis merupakan sebuah keterampilan berbahasa
yang terpadu, yang ditujukan untuk menghasilkan sesuatu yang disebut tulisan.
Menulis pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang produktif dan
ekspresif. Untuk mengembangkan keterampilan menulis diperlukan langkah-
langkah dan tahapan-tahapan.

12
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com
http://anisolikhah.blogspot.com/2013/11/keterampilan-menulis.html
https://wismasastra.wordpress.com/2016/01/02/pengembangan-keterampilan-
menulis/

VI

Anda mungkin juga menyukai