Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

TEKNIK PRODUKSI SUMUR TUA

DOSEN PENGAMPU

Ir. ALI MUSNAL, MT

OLEH :

1. M. RIDWAN ALKHANDI NPM 163210625

2. RYAN MUHAJIRIN NPM 163210049

KELAS A

TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2019
Judul : Maximizing a Mature Field Value by Combining Polymer
Flooding, Well Interventions, and Infill Drilling.
Penulis : J. L. Mogollón, Halliburton; S. Yomdo, OIL India Limited; A.
Salazar, Halliburton; R. Dutta, OIL India Limited; D. Bobula,
Halliburton; P. K. Dhodapkar, OIL India Limited; T. Lokandwala,
Halliburton; V. Chandrasekar, CMG.
Penerbit : Society of Petroleum Engineers (SPE)
Jumlah hal : 21
Tahun : 2019

Pada paper ini menjelaskan tentang bagaimana memaksimalkan nilai dari


lapangan tua dengan penggunaan kombinasi antara injeksi polymer, well
interventions dan pengeboran infill well dengan tujuan meningkatkan efesiensi
penyapuan minyak sehingga meningkatkan recovery factor. Tentunya pada studi
kasus ini, diperlukan persepsi yang matang dan meminimalisir resiko sebesar 0,38
pada saat melakukan injeksi polymer tersebut. Kondisi reservoir saat ini dianggap
memiliki litologi sandstone oligosen pada kedalaman 7200 m dengan permeabilitas
sebesar 50-500 mD serta API sebesar 29,5. Untuk tekanan reservoirnya dibawah
tekanan bubble point (pb) sekitar 43% dari kondisi awalnya.
Pada project ini diambil simulasi 4 variabel yaitu 2 konsentrasi polymer dan
2x injeksi polymer dengan jumlah sumur injeksi baru sekitar 33 dan sumur produksi
berjumlah 18.
Target reservoir jenis sandstone yang tepatnya berada di Barail diperkirakan
berusia oligosen yang dimana batuan asalnya diendapkan di lingkungan laut.
Paper ini menyajikan simulasi numerik yang dilakukan untuk mengevaluasi
empat kasus pengembangan daan acuannya kasus dasar. Untuk pemilihan kasus
yang paling cocok, beberapa skenario dijalankan yang memungkinkan identifikasi
parameter operasional terbaik.

Kasus dasar : Current Waterflooding


Model simulasi reservoir numerik yang digunakan untuk analisis
waterflooding dengan perkiraan produksi selama 20 tahun mulai dari Agustus tahun
2016 sampai Agustus tahun 2036. Selama 20 tahun itu akan dievaluasi untuk kasus
berikutnya mengenai workover sumur, pengeboran, peningkatan waterflooding dan
evaluasi perkiraan injeksi polymer. Wells di Zaloni Barail 4 Pasir segmen 4B
ditutup dalam jangka waktu yang lama, dengan pengecualian empat sumur injeksi
dan tiga sumur produksi. Kendala simulasi digunakan untuk perkiraan kasus dasar
apabila fluida yang terproduksi masih belum sesuai target untuk sumur produser
dan jumlah kendala air di sumur injektor untuk lebih mewakili data produksi terbaru
dari lapangan dengan model numerik. Hasil yang diperoleh untuk kasus dasar
dengan simulasi numerik menunjukkan tingkat produksi minyak yang sangat datar
dengan 5,7294E + 7 bbl (9,109E + 6 m3) produksi kumulatif minyak.

Kasus 1 : Intervensi sumur mulai dari Workover, Pembukaan Shut-In Wells


dan Perforasi baru
Untuk kasus intervensi, empat sumur produksi dibuka atau diaktifkan,
dengan jumlah sumur sebanyak tujuh sumur. Perforasi akan dikerjakan ulang untuk
bisa diidentifikasi lapisan atau kriteria dari reservoir tersebut yang dijadwalkan
setiap empat bulan. Sedangkan untuk workover pada sumur berpengaruh terhadap
perolehan minyak kerena sumur ditutup dalam jangka waktu yang lama sehingga
banyak desakan air diformasi. Interval yang diamati dalam model numerik simulasi
reservoir didapat sekitar lebih dari 50% saturasi minyak sisa (Sor) yang terangkat
ke permukaan dan permeabilitas sekitar 100 nilai mD. Hasil simulasi numerik dari
waterflooding memperkirakan adanya peningkatan produksi minyak kumulatif
sebesar 11% karena penambahan perforasi baru dibandingkan dengan kasus base.

Kasus 2 : Pengeboran Infill ; Pengeboran Infill well Vertikal / Horizontal +


Existing Well Interventions dari kasus 1
Untuk perencanaan pengembangan lebih lanjut pada lapangan di Zaloni
Barail Pasir 4 (41 + 54 Block), diperlukan pengeboran infill well yaitu 11 vertikal
dan 3 horizontal untuk meningkatkan produksi minyak yang terletak di dalam
empat zona yang nantinya akan diidentifikasi apakah memenuhi kriteria seleksi
yang sama dengan yang digunakan untuk mengidentifikasi perforasi lapisan dalam
Kasus. Tetapi pada kasus ini diperlukan tambahan 3 sumur infill vertical karena
adanya kendala diluar ekspektasi. Perkiraan dari simulasi reservoir menunjukkan
bahwa adanya penambahan tiga sumur pengeboran infill vertikal baru bisa
meningkatkan produksi minyak sebesar 23%.

Kasus 3 : Injeksi Polymer


Injeksi polymer diuji pada reservoir dengan skala yang luas dengan
mengaktifkan 3 sumur injeksi dari segmen 4B dan menutup 2 sumur injeksi dari 4
sumur asli yang dimana polymer diinjeksikan. Awalnya simulasi numerik
menunjukkan perolehan 1260 bbl/d sebelum dilakukan penginjeksian. Setelah
penginjeksian polymer, hasil penelitian menunjukkan perolehan pada 1887 bbl /d
sehingga dapat disimpulkan bahwa polymer meningkatkan perolehan minyak.
Hasilnya.menunjukkan peningkatan sebesar 17% dari kasus base

Kasus 4 : Kombinasi Injeksi Polymer dengan Pengeboran Infill Well Vertikal


Optimalisasi injeksi polimer dan dilakukannya workover kemudian
membuka shut-in sumur serta membuat perforasi baru pada kasus 3 menunjukkan
hasil yang baik. Namun, perolehan minyak dari kasus injeksi polymer ini masih ada
kendala yang tidak memenuhi perkiraan sebelumnya. Oleh karena itu, diperlukan
kombinasi dari tiga sumur pengeboran infill vertikal baru dengan injeksi polymer
untuk peningkatan minyak pada 10 sumur produksi, jadi total 13 sumur yang
dianalisis.
Injeksi polimer bersama dengan pengeboran infill, membawa peningkatan
produksi minyak yang signifikan dari 7.170.000 bbl untuk total polimer yang sama
yang diinjeksi 1.259.250 kg. Hasilnya menunjukan peningkatkan minyak kumulatif
hingga 29,7% dibandingkan kasus base.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi dari EOR dengan


strategi operasional yang berbeda menghasilkan manfaat yang signifikan
dibandingkan dengan skenario individu.

Anda mungkin juga menyukai