A Tujua
n
B Pengolahan Sinyal
Pengolahan sinyal merupakan bagian penting dalam elektronika karena berfungsi untuk
mengolah sinyal baik yang berasal dari suatu sensor maupun dari rangkaian elektronika.
Pada proses pengolahan sinyal melibatkan pemakaian rangkaian khusus yang mampu
mengubah atau memodifikasi sinyal masukan yang diberikan. Sinyal keluaran yang
dihasilkan rangkaian ini selanjutnya dapat dipakai untuk menampilkan fungsi yang
berbeda.
Rangkaian pembentuk gelombang sesungguhnya merombak bentuk sinyal secara
keseluruhan seperti integrasi dan differensiasi.Rangkaian elektronika seperti ini disebut
dengan rangkaian integrator dan differensiator aktif. Rangkaian integrator banyak
digunakan dalam komputasi sinyal analog untuk menyelesaikan persamaan integral
Rangkaian khusus lainnya akan meredam sinyal masukan pada frekuensi-frekuensi
108
Electronics Learning Material For Physics and Physics Education Students
tertentu dan meloloskannya pada frekuensi yang lain. Rangkaian ini lazimnya disebut
filter atau tapis. Rangkaian filter dapat diaplikasikan secara luas baik untuk menyaring
sinyal listrik pada frekuensi rendah , frekuensi audio, frekuensi tinggi, atau frekuensi
tertentu saja. Rangkaian differensiator, integrator, dan filter ini disebut aktif karena
menggunakan penguat operasional dalam proses pengolahan sinyal listrik.
C R2
C
R V+ R1
- V+
+ +
V- V-
-
Vi V Vo Vi Vo
R3
109
Electronics Learning Material For Physics and Physics Education Students
Gambar (9.1) menunjukkan dua model rangkaian integrator aktif. Penambahan tahanan
R2 = 1 M paralel dengan kapasitor dimaksudkan untuk menghasilkan tegangan
keluaran yang lebih bagus lagi, sedangkan penambahan tahanan R3 agar rangkaian lebih
stabil karena semakin meniadakan arus yang mengalir kedalam op-amp.
Pada bagian loop masukan arus mengalir dari tegangan sumber ke tahanan R.
Besarnya arus yang mengalir pada tahanan R dapat ditentukan melalui persamaan :
Vi
I1 (9.1)
R
Melalui persamaan tegangan dapat pula ditentukan arus yang mengalir pada kapasitor
yang diberikan dalam bentuk persamaan :
dVO
I2 C (9.2)
dt
Secara umum arus dari sumber mengalir ketahanan R dan terpecah menjadi dua yaitu
kekapasitor dan keterminal membalik dari op-amp. Karena impedansi masukan dari op-
amp sangat besar sehingga dapat dianggap tidak ada arus yang mengalir pada op-amp.
Berdasarkan hukum Kirchoff tentang arus dengan mengabaikan arus yang mengalir pada
op-amp didapat persamaan arus I1 = I2. Persamaan yang menghubungkan antara bagian
keluaran dengan bagian masukan diberikan seperti :
Vi dVO
C (9.3)
R dt
Tegangan keluaran dari rangkaian integrator secara umum dapat diekspresikan dalam
bentuk persamaan :
1 t
VO Vi dt (9.4a)
RC0
Pada persamaan terlihat tegangan keluaran merupakan integral dari tegangan masukan.
Karena rangkaian berfungsi mengintegralkan tegangan masukan sehingga dikenal dengan
rangkaian integrator. Tanda negatif pada persamaan menunjukkan bahwa tegangan
keluaran berlawanan fase 180o dengan tegangan masukan. Pada rangkaian integarator
tegangan masukan berupa gelombang persegi dan pada keluaran dihasilkan gelombang
segi tiga sehingga rangkaian ini dapat digunakan untuk mengkonversi gelombang persegi
110
Electronics Learning Material For Physics and Physics Education Students
ke segi tiga. Dengan melakukan analisis terhadap tegangan lereng yang dihasilkan
didapatkan tegangan keluaran puncak ke puncak dari gelombang segitiga dalam bentuk :
Vipp
Vopp (9.4b)
4f RC
Ternyata tegangan keluaran puncak ke puncak dari gelombang segitiga ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu : tegangan puncak ke puncak dari gelombang persegi, frekuensi
dari sumber dan nilai tahanan dan kapasitansi dari kapasitor yang digunakan.
C V+ R1 C V+
-
+ +
V- v-
Vi Vo
Vo
Dari persamaan tegangan pada loop masukan dapat ditentukan arus yang mengalir pada
kapasitor. Sementara itu arus yang mengalir pada tahanan ditentukan dari persamaan
tegangan pada loop keluaran. Besarnya arus yang mengalir melewati kapasitor dan
tahanan masing-masing dapat dituliskan seperti :
111
Electronics Learning Material For Physics and Physics Education Students
dVi
I1 C (9.5)
dt
VO
I2 (9.6)
R
Berhubung impedansi masukan dari op-amp sangat besar sehingga semua arus mengalir
pada kapasitor. Tegangan keluaran dalam waktu t detik dari rangkaian differensiator
dapat ditentukan dari persamaan berikut :
dVi
VO R C (9.7)
dt
Pada persamaan (9.7) dapat diperhatikan bahwa tegangan keluaran merupakan diferensial
dari tegangan masukan, sehingga rangkaiannya dikenal dengan rangkaian differensiator.
Penambahan tahanan R1 pada rangkaian dimaksudkan untuk membuat impedansi
masukan lebih besar sehingga tidak terjadi cacat pada keluaran.
Suatu aplikasi yang popular dari op-amp adalah untuk membangun suatu filter
aktif. Filter sering juga disebut sebagai saringan atau tapis merupakan rangkaian yang
dirancang untuk meneruskan atau meredam isyarat sinusoidal dalam daerah frekuensi
tertentu . Berdasarkan sifatnya filter dapat dibagi dua yaitu filter pasif dan filter aktif.
Filter RC pasif terdiri dari tahanan dan kapasitor, sedangkan filter aktif RC terdiri dari
komponen pasif tahanan, kapasitor dan op-amp sebagai komponen aktif. Filter diguna
kan dalam berbagai aplikasi listrik dan elektronik dimana isyarat dengan frekuensi
tertentu diredam atau diloloskan.
Rangkaian filter aktif menggunakan penguat operasional yang dikombinasikan
dengan beberapa komponen pasif resistor dan kapasitor sehingga dapat memberikan
kinerja filter baik pada frekuensi rendah, frekuensi tinggi dan sebagainya. Filter aktif
memiliki beberapa keuntungan seperti penguatan dan frekuensinya mudah diatur karena
dengan op-amp mudah memberikan penguatan terhadap masukan, rangkaian filter tidak
membebani tegangan masukan karena memiliki impedansi masukan yang besar, dan
112
Electronics Learning Material For Physics and Physics Education Students
umumnya filter aktif lebih ekonomis karena pemilihan variasi op-amp yang murah.
Rangkaian filter aktif handal digunakan pada komunikasi dan pengolahan sinyal listrik.
Rangkaian ini baik dan sering digunakan pada rangkaian elektronika seperti radio,
televisi, telepon, radar, peralatan listrik, satelit luar angkasa, dan peralatan biomedik.
Berdasarkan kegunaanya filter dapat dikelompokkan atas empat jenis yaitu : filter
lolos rendah, filter lolos tinggi, filter lolos pita, filter penolak pita. Bentuk penurunan
tanggapan amplitudo pada frekuensi tinggi terlihat pada rangkaian filter lolos rendah (low
pass), kenaikan tanggapan amplitudo pada frekuensi rendah terlihat pada rangkaian filter
lolos tinggi (high pass), pada rangkaian penolak pita dapat dilihat bentuk penurunan pada
semua frekuensi dan untuk filter lolos pita dapat dilihat bentuk penurunan tanggapan
amplitudo antara frekuensi batas bawah dan batas atas.
Filter aktif lolos rendah adalah rangkaian filter menggunakan op-amp yang
meloloskan amplitudo sinyal pada frekuensi rendah dari frekuensi potong dan
meredamnya pada frekuensi yang tinggi dari frekuensi potong. Beberapa model dari
rangkaian filter lolos rendah dengan gain dapat dikemukakan. Salah-satu diantaranya
dapat dikembangkan melalui rangkaian RC yang dihubungkan dengan penguat tak
membalik. Tegangan keluaran dari dari rangkaian RC dihubungkan kebagian masukan
penguat tak membalik seperti pada gambar berikut ini :
Ri Rf
_ V+
R
+
V-
Vi C VO1 VO2
113
Electronics Learning Material For Physics and Physics Education Students
Pada gambar (9.3) terlihat antara kaki masukan membalik dari op-amp dengan ground
dipasang tahanan Ri sedangkan tahanan Rf dipasang antara terminal masukan membalik
dengan terminal keluaran. Tegangan keluaran dan penguatan dari penguat tak membalik
dapat ditentukan melalui teknik rangkaian pembagi tegangan. Untuk keseluruhan dari
rangkaian fungsi transfer kompleks didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan
keluaran kompleks dari penguat tak membalik terhadap tegangan masukan pada
rangkaian RC. Fungsi transfer kompleks diberikan dalam bentuk persamaan :
V O2 R P
G ( ) 1 f (9.8)
Vi Ri j P
Amplitudo dari fungsi transfer dapat ditentukan dengan memisahkan fungsi transfer
kompleks kedalam bentuk real dan imaginer sehingga
R P
G ( ) 1 f (9.9)
Ri 2 2P
R
G () dB 20 log 1 f 20 log P 10 log 2 2P
Ri
(9.10)
Besar dari fungsi transfer tergantung kepada frekuensi sumber yang diberikan. Apabila
diplot hubungan antara besar fungsi transfer dengan frekuensi sumber akan diperoleh
tanggapan amplitudo dari filter. Dengan adanya penambahan penguat tak membalik
pada rangkaian RC menyebabkan tegangan keluaran dari rangkaian RC akan diperkuat.
Besarnya penguatan tergantung kepada nilai tahanan Ri dan Rf yang diberikan.
Model lain dari rangkaian filter aktif lolos rendah menggunakan op-amp dengan
masukan pada terminal membalik. Pada bagian masukan membalik dari op-amp
dihubungkan dengan sumber isyarat melalui tahanan Ri, sedangkan masukan tak
membalik langsung dihubungkan ke ground. Antara kaki masukan membalik dengan
keluaran dipasang tahanan yang tersusun secara paralel dengan kapasitor seperti pada
gambar berikut ini :
114
Electronics Learning Material For Physics and Physics Education Students
Rf
Ri V+
+
Vi V- VO
Pada bagian masukan membalik dari op-amp dihubungkan dengan sumber isyarat
melalui tahanan Ri, sedangkan masukan tak membalik langsung dihubungkan ke ground.
Antara kaki masukan membalik dengan keluaran dipasang tahanan yang tersusun secara
paralel dengan kapasitor. Secara teoritis arus yang berasal dari sumber mengalir melalui
tahanan Ri terpecah menjadi dua yaitu tahanan Rf , kapasitor dan op-amp sesuai dengan
hukum kirchoff tentang arus. Berhubung impedansi pada masukan op-amp sangat besar
sehingga tidak ada arus yang mengalir melalui op-amp. Dengan menggunakan hukum
Kirchoff tentang arus dan persamaan tegangan pada loop masukan dan keluaran didapat
tegangan keluaran kompleks dari filter dalam bentuk :
Z2
VO Vi (9.11)
Z1
Dengan memisahkan bilangan kompleks kedalam bagian real dan imaginer pada
persamaan (9.12) akan didapatkan amplitudo dari fungsi transfer kompleks seperti :
115
Electronics Learning Material For Physics and Physics Education Students
Rf P
G ( ) (9.13)
Ri 2 2P
G ( ) dB 20 log
Rf
Ri
20 log P 10 log 2 2P (9.14)
Melalui persamaan (9.14) dapat dikemukakan bahwa amplitudo fungsi transfer yang
dihasilkan oleh rangkaian filter merupakan fungsi dari frekuensi sudut sumber tang
digunakan. Disamping rangkaian filter ini meloloskan amplitude sinyal listrik pada
frekuensi lebih rendah dari frekuensi kutub, rangkaian juga memperkuat sinyal listrik
yang diloloskan dengan penguatan yang tergantung kepada nilai tahanan Rf dan Ri.
Filter aktif lolos tinggi adalah suatu rangkaian filter yang menggunakan penguat
operasional yang dikombinasikan dengan resistor dan kapasitor untuk meloloskan sinyal
listrik pada frekuensi lebih tinggi dari frekuensi potong dan meredamnya pada frekuensi
lebih rendah dari frekuensi potong. Filter ini terdiri dari rangkaian RC dan penguat tak
keluaran dari rangkaian RC merupakan tegangan masukan bagi penguat tak membalik
Ri Rf
V+
+
C V-
Vi R VO1 VO2
116
Electronics Learning Material For Physics and Physics Education Students
Tegangan keluaran dari rangkaian RC diperkuat dengan suatu penguatan yang tergantung
kepada nilai tahanan Ri dan Rf. Fungsi transfer kompleks untuk rangkaian filter aktif
ini diberikan dalam bentuk :
R j
G ( ) 1 f (9.15)
Ri j P
R
G ( ) 1 f (9.16)
Ri 2 2P
Pada persamaan (9.16) amplitudo dari fungsi transfer dinyatakan dalam kali. Dalam
satuan dB amplitudo fungsi transfer diberikan dalam bentuk :
R
G () dB 20 log 1 f 20 log 10 log 2 2P
Ri
(9.17)
Dari persamaan (9.17) dapat dijelaskan bahwa amplitudo dari fungsi transfer tergantung
kepada frekuensi dari sumber. Suku pertama pada persamaan menghasilkan penguatan
yang didapat dari penguat tak membalik pada rangkaian filter. Dengan adanya penguatan
dari penguat tak membalik dapat menyebabkan tegangan keluaran lebih besar dari
tegangan masukan, sehingga amplitudo dalam satuan dB dapat lebih besar dari nol.
Dengan kata lain dengan menggunakan rangkaian ini isyarat yang masuk disamping
difilter juga diperkuat.
E RangkaianFilterDuaTahap
Filter aktif lolos rendah orde kedua merupakan kombinasi dari dua filter lolos
rendah orde pertama yang dikenal dengan filter kaskade dua tahap. Pada keluaran dari
filter tahap pertama dihubungkan dengan bagian masukan dari filter tahap kedua. Suatu
rangkaian filter kaskade dua tahap menggunakan filter lolos rendah dengan masukan
117
Electronics Learning Material For Physics and Physics Education Students
membalik merupakan gabungan dari dua filter lolos rendah seperti terlihat pada Gambar
V+ V+
R1 R2
+ +
V- V-
Vi C1 VO1 VO2 C2 VO3 VO4
Gambar 9.6. Filter Aktif LolosRendah Orde Dua Dengan Penguat Tak Membalik
Tegangan keluaran dari filter filter lolos rendah tahap pertama merupakan masukan bagi
filter lolos rendah tahap kedua. Fungsi transfer kompleks dari masing-masing tahap
diberikan dalam bentuk :
R P1
G1 () 1 f1 (9.18)
Ri1 j P1
R P 2
G2 () 1 f2 (9.19)
Ri2 j P 2
Secara umum fungsi transfer kompleks dari gabungan kedua filter lolos rendah
menggunakan penguat tak membalik merupakan perkalian dari fungsi transfer kompleks
tahap pertama dan kedua sehingga dapat dituliskan seperti :
P1 P 2
G ( ) Av1 Av2
(9.20)
P1 P 2
2
j P1 P 2
Filter aktif lolos pita atau band pass filter adalah sebuah rangkaian yang
dirancang untuk hanya melewatkan isyarat dalam suatu pita frekuensi tertentu seraya
118
Electronics Learning Material For Physics and Physics Education Students
menolak semua isyarat diluar pita ini . Dengan kata lain, filter lolos pita akanmeneruskan
sinyal listrik pada frekuensi median dan menahannya dibawah dan diatas median
tersebut.
Salah satu model rangkaian filter lolos pita dapat dirancang dengan menghubungkan
rangkaian filter aktif lolos tinggi dengan lolos rendah dengan gain maupun tanpa gain.
Tegangan keluaran dari rangkaian filter lolos tinggi merupakan tegangan masukan bagi
rangkaian filter lolos rendah seperti pada Gambar 9.7 di bawah ini :
V+ V+
C1 C2
+ +
V- V-
Suatu filter lolos pita merupakan filter dua tahap dimana tahap pertama adalah filter lolos
tinggi dan tahap kedua filter lolos rendah, kombinasi operasi dari gabungan kedua filter
menimbulkan respon lolos pita.
Fungsi transfer kompleks dari filter aktif lolos tinggi dan lolos rendah masing-
masing dapat ditulis seperti :
R j
G1 () 1 f1 (9.21)
Ri1 j P1
R P 2
G2 () 1 f2 (9.22)
Ri2 j P 2
Fungsi transfer kompleks total dari gabungan kedua filter ini merupakan perkalian dari
fungsi transfer kompleks filter lolos tinggi dengan filter lolos rendah.
119
Electronics Learning Material For Physics and Physics Education Students
j P 2
G () Av1 Av2
(9.23)
P1 P 2 2 j P1 P 2
Amplitudo dari fungsi transfer kompleks total dari gabungan kedua filter ini merupakan
perkalian dari fungsi transfer
P 2
G () AvT 1
(9.24a)
P1 P 2
2 2
P1 P 2
22
R R
A vT 1 f1 1 f2 (9.24b)
Ri1 Ri2
120
Electronics Learning Material For Physics and Physics Education Students
4. Jelaskanlah besaran dan istilah fisika yang terdapat pada suatu rangkaian filter
sebagai berikut:
a. Filter aktif
e. Perbedaan fase
5. Pada rangkaian filter aktif lolos rendah menggunakan penguat tak membalik
terdapat persamaan besar fungsi transfer dan perbedaan fase dari filter.
Bagaimana hubungan antara besar fungsi transfer dengan frekuensi dari sumber
?Bagaimana pula hubungan antara perbedaan fase dengan frekuensi sumber?
6. Sebuah rangkaian filter aktif orde satu lolos tinggi dengan masukan pada
terminal non inverting diberikan seperti gambar berikut :
Ri Rf
V+
+
R
V
Vi C Vo
121
Electronics Learning Material For Physics and Physics Education Students
7. Pada rangkaian filter aktif lolos rendah orde I dengan gain dan masukan pada
terminal tak membalik diberikan nilai komponen diberikan masing-masing
tahanan Ri = 5K1, Rf = 10 K , C = 68 nF dan diharapkan frekuensi kutup dari
filter adalah 6,0 KHz. Pada frekuensi sumber 600 Hz dan 60 K Hz ,
tentukanlah:
a. Besar fungsi transfer dalam dB
b. Besar tegangan keluaran
c. Perbedaan fase antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan
d. Persamaan fungsi transfer kompleks dalam dB
8. Pada rangkaian filter aktif lolos tinggi orde I dengan gain dan masukan pada
terminal tak membalik diberikan nilai komponen diberikan masing-masing
tahanan Ri = 5K1, Rf = 10 K , C = 68 nF dan diharapkan frekuensi kutup dari
filter adalah 5,0 KHz. Pada frekuensi sumber 500 Hz dan 50 K Hz ,
tentukanlah :
a. Besar fungsi transfer dalam dB
b. Besar tegangan keluaran
c. Perbedaan fase antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan
d. Persamaan fungsi transfer kompleks dalam dB
122