Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SOCIAL PROJECT

Membangun Budaya Literasi Bersama Mereka yang


Istimewa (SLB N Sri Soedewi )

Kelompok : 6 Al-Fatih (Inisiator Cinta)

Nama Anggota :

1. Muhammad Dandi
2. Anna
3. Wahyu Hastuti
4. Desri Aini
5. Een
6. Hendri
7. Dewi Aisyah

CALON VOLUNTEER FORUM INDONESIA MUDA REGIONAL JAMBI

2019
I. PENDAHULUAN DAN ISI

A. LATAR BELAKANG

Menjadi difabel ditengah masyarakat yang menganut paham


‘normalisme’ adalah sangat sulit. Acap kali mereka yang difabel
dipandang kasihan aftau bahkan tidak dianggap dalam bermasyarakat.
Bahkan pusat rehabilitasi sekalipun diciptakan menjadikan mereka
‘berbeda’ dengan orang lain. Terlebih dengan sebutan ‘rehabilitasi’ difabel
disetarakan dengan para pecandu narkotika dan obat-obatan terlarang
seolah mengalami kecacatan adalah sebuah penyakit yang harus segera
diobati. Akan tetapi benarkah menjadi difabel adalah setara dengan
digerogoti penyakit? Seseorang yang memang diciptakan dengan satu
‘perbedaan’ oleh Sang Pencipta mungkin tidaklah membutuhkan
rehabilitasi melainkan lebih membutuhkan persamaan derajat dan
pengakuan dari lingkungannya. Undang-Undang No.8/2016 tentang
Penyandang Disabilitas menjamin adanya kesempatan yang sama bagi
difabel pada semua aspek kehidupan, termasuk hak mendapatkan layanan
pendidikan yang layak pada semua jenjang pendidikan dan jenis keilmuan
(Andayani & Afandi, 2016).
Lalu, sudahkah mereka mendapatkan hak-hak mereka dengan baik?
Apakah kita peduli dengan mereka seperti peduli dengan diri kita sendiri?
Ingatlah mereka juga saudara kita, hanya saja ujian dari Allah untuk
mereka datang dengan cara yang berbeda. Mereka itu diuji oleh Allah agar
bersabar dengan ketidaksempurnaan fisik, sedangkan Allah menguji kita
dengan fisik yang sempurna agar berbuat lebih banyak kebaikan, salah
satunya agar memiliki kepedulian pada sesama manusia lainnya.
Saat beberapa orang disibukkan dengan kehidupan pribadinya, ada
beberapa orang yang dengan hati ikhlasnya datang seperti malaikat yang
Allah kirimkan untuk kawan-kawan difabel di beberapa kota. Mereka
menghabiskan malam dengan memupuk ide-ide penuh kepedulian,
keadilan dan kasih sayang. Hingga sebuah ide terlintas dibenak kami
ketika mengikuti acara gathering calon volunteer FIM Jambi 2019, untuk
dapat berteman dengan mereka yang istimewa melalui sebuah sosial
project. Sudah banyak aksi-aksi sosial yang dilakukan oleh pemuda,
banyak kalangan masyarakat pula yang telah merasakan manfaatnya.
Namun, untuk mereka yang memiliki keterbatasan agaknya belum banyak
yang memberikan perhatian.
Sebagai generasi muda, sudah fitrahnya memiliki pemikiran yang
kritis. Namun apalah arti berpikir kritis jika tidak dibarengi dengan sebuah
aksi yang harmonis. Oleh karenanya, kami calon volunteer FIM Jambi
2019 berinisiatif menggerakkan diri kami sendiri dan mengajak para
pemuda Jambi untuk bersama-sama peduli dengan saudara kita yang oleh
Sang Pencipta diberikan keistimewaan khusus, mereka adalah saudara-
saudara kita yang telah diuji kesabarannya, yang seharusnya menjadi
inspirasi bagi kita untuk selalu bersyukur atas kenikmatan yang telah
dianugerahkan-Nya.

B. TUJUAN

Social project ini diawali dengan sebuah program kegiatan di SLB Sri
Soedewi Telanai, dengan mendatangi langsung adik-adik siswa dan siswi
sekolah luar biasa tersebut dan mengajak mereka untuk belajar bersama,
menciptakan ide dan merangkai kata-kata sehingga menciptakan sajak-
sajak penuh makna. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 16
November 2019 dan mendapatkan sambutan hangat dari pihak sekolah.
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan budaya literasi bagi kita sendiri
sebagai generasi muda yang dituntut kritis, dan bagi adik-adik dari SLB
Sri Soedewi Telanai.

C. JENIS DAN MODEL KEGIATAN

Jenis Kegiatan yang dilakukan sbb:


1. Perkenalan dan sharing
2. Materi Sastra dan puisi
3. Pembagian Kelompok belajar dan praktek langsung pembuatan puisi
4. Pembacaan hasil karya oleh peserta atau adik adik
5. Muhasabah untuk masa depan dan tentang rasa syukur
6.Doa dan sesi foto bersama

D. LOKASI DAN TEMA KEGIATAN

Sospro ini berlokasi di SLBN Sri Soedewi, Kel Pematang Sulur, Telanai
Pura, dan sospro ini bertemakan "Membangun Budaya Literasi Bersama
Mereka Yang Istimewa".

E. JADWAL PELAKSANAAN

Detik eksekusi agenda ini jatuh pada:


Hari: Sabtu
Tanggal: 16/11/2019
Jam: 10:00- Bahagia
2. PENUTUPAN

Manusia adalah makhluk oleh Tuhan yang maha ESA dimana


sejak diciptakan dan dilahirkan manusia telah dianugrahi hak yang
melekat pada dirinya dan harus dihormati oleh manusia lainnya. Hak
tersebut disebut juga dengan hak asasi manusia (HAM). Hak asasi
manusia terdiri atas dua hak yang paling fundamental, yaitu hak
persamaan dan kebebasan. Namun nyatanya hak persamaan dan kebebasan
tersebut tak seutuhnya didapatkan oleh manusia terutama bagi sekelompok
kawanan kita yang memiliki keterbatasan fisik atau tidak sempurna secara
fisik. Perbedaan yang mereka miliki terkadang dijadikan sebagai bahan
untuk mengolok-olok mereka dimana mirisnya acap kali hal tersebut
dilakukan oleh mereka yang memiliki kesempurnaan secara fisik. Padahal
seharusnya mereka dapat menjadi ladang pahala kita untuk lebih
bersyukur sebagai manusia yang memiliki kesempurnaan secara fisik.
Bukan kah pada dasarnya, kita sebagai manusia harus lah saling
mengisi satu sama lain? Disini kami sebagai pemuda ingin mencoba
berperan menunjukkan kepedulian kami kepada teman-teman yang
memiliki ketebatasan secara fisik di SLB N Sri Soedewi bahwa mereka
juga berhak atas hak kesetaraan dan kebebasan tersebut.
Pada Dasarnya, Kegiatan ini tak kan terlaksana tanpa bantuan
kawan-kawan sekalian. Terimakasih kepada kelompok 6 Al-Fatih
(Inisiator Cinta) yang telah bahu membahu mesukseskan social project ini.
DAFTAR PUSTAKA

Andayani dan M. Afandi. 2016. Pemberdayaan dan Pendampingan


Komunitas Penyandang Disabilitas dalam Mengakses Pendidikan
Tinggi. Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama 16(2): 153-166
DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai